Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 11 Cinta Pertama
Wanita itu ternyata memang sedang berada di Kota Chiang Mai, dan pria yang mengenakan jas kulit di sebelahnya, adalah pria yang saat itu mengendarai mobil mewah Audi A8.
Mereka terlihat sangat cocok.
Tanpa disadari, aku tiba-tiba teringat pesan yang disampaikannya padaku, dia mengatakan bahwa dia akan segera menikah.
Mungkin saja karena gengsi diri sendiri yang terlalu tinggi, tepat saat Keisya akan berjalan keluar bersama lelaki itu, aku putuskan untuk segera merangkul pinggang Elina.
Tubuh Elina gemetar, memusatkan tatapan kedua matanya dan ingin meluapkan amarah.
“Direktur Elina, aku mohon jangan melepas rangkulan ini, aku minta tolong, hanya merangkul sebentar saja, tiga menit.” Aku berbisik pelan.
Baru saja aku berbisik, tak lama kemudian Keisya sudah berjalan keluar bersama lelaki itu, begitu terkejutnya saat melihatku bersama Elina berdiri tepat di depan pintu.
Keisya sungguh tidak menyangka bisa bertemu dengannya di Perusahaan BTT Kota Chiang Mai, tatapannya sungguh tidak bisa berbohong.
Namun dengan cepat dia melempar pandangannya ke arah bawah, melihatku merangkul Elina, tatapannya berbicara bahwa hal ini sulit dipercaya.
“Keisya?”
Dan aku pun terkejut.
Kemudiann segera melepas rangkulanku pada pinggang Elina, sedikit rasa gugup memberanikan diri menyapa : “Keisya, bagaimana bisa kamu juga berada di Kota Chiang Mai?”
Keisya segera menepis pandangannya dan tidak segera menjawab pertanyaanku, melainkan melempar senyum hormat pada Elina, dan berkata “Salam, direktur Elina”, setelah itu barulah menghadapku dan berujar ringan :
“Hallo Roman, aku kemari sedang ingin membicarakan proyek, aku pun tidak menyangka akan bertemu denganmu disini.”
“Oh begitu, kebetulan sekali ya, aku pun juga sedang akan membicarakan proyek, BTT.” Aku tersenyum dan menunjuk gedung BTT.
Maksutnya perbincangan itu sangat sederhana, kita adalah competitor, kamu bisa perjalanan dinas hingga ke luar negeri untuk membicarakan proyek, aku pun juga bisa, hidupku tidak akan lebih buruk darimu.
Tentu, ini sebenarnya hanya karena aku yang terlalu gengsi dan tidak mau kalah dengannya.
Raut muka Keisya tidak terkejut sedikitpun, mungkin dia sudah bisa menebak semuanya.
Saat itu juga, pria dewasa yang berdiri di sebelahnya maju beberapa langkah, sembari tersenyum percaya diri mengulurkan tangannya kepada Elina : “Salam, Direktur Elina!”
“Tuan Aberko.” Elina berbalik menyapa dan menerima uluran salam tangannya.
Jelas sudah, hubungan keduanya tidak terlalu harmonis, karena bagaimanapun juga mereka adalah competitor.
“Dia adalah ……” Pria bernama Aberko ini menunjuk ke arahku.
“Roman, asistenku.” Elina memperkenalkanku.
“Oh, Asisten.” Si Aberko ini melihatku dengan tatapan sebelah mata, “Kamu mengenal Keisya?”
Melihat penghinaannya, aku tidak geram sedikitpun melainkan hanya menjawab datar : “Aku dan Keisya dulu sempat berpacaran selama lima tahun, kemudian ……”
“Yang dipenjara itu?” Aberko dengan sengaja mempertegas nada bicaranya.
“Oh, bahkan kamu pun sudah mengetahuinya?” Aku berpura-pura terkejut dengan pertanyaan retorisku.
Aberko dengan sengaja menggengam tangan Keisya : “Keisya sekarang adalah tunanganku.”
“Oh begitu, kalau begitu selamat untuk kalian berdua, Keisya, jangan lupa kamu harus mengundangku di saat pernikahanmu nanti ya.”
Aku menahan segala sakit dalam hati, nyaris saja aku mengatakan bahwa sebenarnya kamu hanya menarik perhatian dengan keseksian itu.
“Terima kasih.” Keisya mengangguk perlahan.
“Direktur Elina, mohon maaf sudah mengganggu.”
Si Aberko itu tidak lagi memperdulikanku, hanya berpamitan langsung dengan Elina, kemudian menggenggam erat tangan Keisya pergi.
Saat menaiki kendaraan, Keisya sempat melihatku sejenak, tatapan matanya seperti terbebani.
Tepat setelah dia meninggalkannya jauh, dia kembali merokok dan menarik nafas panjang.
“Kejadian barusan, tidak boleh terulang untuk kedua kalinya.”
Elina mengingatkan lembut.
Aku tahu maksut omongannya adalah kejadian saat aku merangkul pinggulnya.
Tapi aku tetap tidak terlalu memperdulikannya, aku hanya melihat bayangan Keisya yang terus berjalan semakin menjauh sembari merokok.
Aku masih merasa sedih, sedih karena ternyata diri sendiri masih sangat memikirkan Keisya.
Lima tahun pacaran, bohong jika sudah tidak memiliki perasaan lagi, apalagi dia adalah cinta pertamaku, cintaku sangat dalam.
Disisi lain, aku juga sangat membencinya.
“Jadi, itu semua hanya untuk memperlihatkan kepada Keisya?” Elina tiba-tiba bertanya.
Aku hentikan hisapan linting rokok dan menjawab dingin :
“Hanya sebuah rangkulan saja kan, sudah pernah berciuman bahkan berpelukan, kenapa hanya rangkulan saja terlalu perhitungan begitu sih?”
“Bukan itu yang aku maksut.” Elina meluruskan alisnya.
“Lalu, tentang apa?”
“Kamu rela untuk kembali membahas proyek BTT, semua itu karena Keisya, kan? Kamu tahu bahwa Keisya dan Aberko sedang beradi di Kota Chiang Mai dan juga sedang memperjuangkan proyek BTT, oleh karena itu kamu ingin melawan dan mengalahkannya, bukan begitu?”
Aku sedikit tidak percaya mendengar penjelasan Elina, ternyata wanita ini bukan wanita biasa.
Aku kembali menghentikan hisapan putung rokok pada mulutku, tersenyum menggelengkan kepala : “Direktur Elina, anda berpikir terlalu jauh, aku menyetujui proyek ini hanya demi bisa tidur bersamamu.”
“Huh, kamu kira aku tidak bisa menebaknya ya?” Elina tertawa.
Aku sedikit terpancing emosi : “Bagaimana bisa kamu terlalu mengurusi urusan orang lain?”
Dia tidak membantah lagi, hanya melihatku dengan tatapan heran.
“Mau tidak memenangkan proyek ini?” Aku membuang putung rokokku, berjalan mendekatinya : “Kalau mau, sekarang juga kita kembali ke hotel dan memperbaiki ulang semua strategi negosiasi proyek ini berdasarkan ideku.”
“Apa yang mengharuskanku mendengarkanmu?”
Baru saja aku tanganku mulai membuka lebar : “Asalkan kamu bahagia, itu saja cukup.”
Elina kembali tak merespon, tetap dengan pandangan dingin memandangku.
Aku sedikit tak sabaran, saat baru saja aku ingin melangkah pergi, Elina akhirnya berbicara “Kita omongkan lagi saat kembali ke hotel.”
Setelah kembali ke hotel, dia kembali menyewa ruang rapat itu, hanya saja dia kali ini tidak memanggil para penanggung jawab lainnya, hanya ada aku disana.
“Roman, aku Tanya padamu, apa harapanmu ingin memenangkan proyek ini? Baru saja memasuki ruangan, Elina langsung bertanya datar tanpa ekspresi apapun.
Aku tak tersenyum : “Kapan aku pernah mengatakan ingin memenangkannya? Kamu sendiri yang mengajakku untuk bernegosiasi, persoalan ini seharusnya bertana padamu.”
Elina tetap dengan raut muka datar : “Swadito sudah memberitahuku tentang perbincangan kalian, dia juga mengatakan bahwa kamu sangat hebat mengenai pemecahan masalah, dia juga bilang bahwa kamu memiliki pesona yang tidak orang lain miliki, pesona yang bahkan membuat orang tergila-gila, dia pun bilang …… hanya kamu yang bisa membujuk para eksekutif BTT.”
Sampai perbincangan terebut, Elina mengglengkan kepala :
“Tapi aku tidak bisa menemukan dimana letak pesonamu yang sebenarnya, dan aku hanya melihat sesuatu yang tidak memiliki pesona, yang kalah dengan cinta dan menjadi budak cinta.”
Aku membalasnya : “Dasar kau, apa masalahku denganmu, kamu memintaku kembali hanya untuk menghinaku?”
Melihat amarahku, dengan kebiasaan Elina, menaikkan kedua alisnya dan menjawab datar penuh dengan ejekan : “Aku hanya menyampaikan kenyataan.”
“Kamu hanya berpikir bahwa kamu mampu.”
Dia tak lagi menjawab, hanya tetap memusatkan pandangan dinginnya padaku.
“Permainan macam apa ini.” Aku sudah malas berdebat dengannya dan segera berjulan meninggalkannya.
“Jika kamu begitu saja meninggalkan tempat ini, maka aku akan leih menghinamu.” Ujar Elina tiba-tiba.
“Mengancam?”
Aku tertawa tanpa bersuara, dan kembali mendekatinya, mendekat tepat dihadapannya.
Novel Terkait
His Soft Side
RiseLove and Trouble
Mimi XuMy Charming Wife
Diana AndrikaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMr Huo’s Sweetpie
EllyaBeautiful Lady
ElsaGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku×
- Bab 1 Dia Menghancurkan Segalanya
- Bab 2 Kompensasi
- Bab 3 Pemikiran Dangkal
- Bab 4 Luluh
- Bab 5 Tidak Tau Berterimakasih
- Bab 6 Maaf
- Bab 7 Proyek Menguntungkan
- Bab 8 Cinta Pertama
- Bab 9 Aku Membencinya
- Bab 10 Sikap Sehari Hari
- Bab 11 Cinta Pertama
- Bab 12 Pesona Diri
- Bab 13 Apakah Karena Aku
- Bab 14 Ilusi
- Bab 15 Temani Aku Terlebih Dahulu
- Bab 16 Bisnis
- Bab 17 Tujuan
- Bab 18 Jangan Berharap
- Bab 19 Bermimpi
- Bab 20 Senior Gay
- Bab 21 Membuat Baju Pengantin Untuk Orang Lain
- Bab 22 Sesuatu Yang Sia-sia
- Bab 23 Pertunjukan Bagus
- Bab 24 Aku Hanya Ingin Tiduri Kamu
- Bab 25 Sebuah Sindiran
- Bab 26 Sulit Dipercaya
- Bab 27 Kekasih Masa Kecil
- Bab 28 Saingan
- Bab 29 Tertarik
- Bab 30 Bermain Nakal
- Bab 31 Pandai Bersandiwara
- Bab 32 Berkencan dengan Wendy
- Bab 33 Sebuah Taruhan
- Bab 34 Mempertaruhkan segalanya dalam sekaligus
- Bab 35 Semua orang celaka
- Bab 36 Dilarang Menggodaku
- Bab 37 Mengeluarkan Modal Besar
- Bab 38 Mencari tahu Identitas Mark
- Bab 39 Ancaman
- Bab 40 Ada Yang Aneh
- Bab 41 Diperlakukan Licik
- Bab 42 Karena Uang
- Bab 43 Demi Memperoleh Uang
- Bab 44 Kakak Ipar
- Bab 45 Kamu adalah Wanitaku
- Bab 46 Kebaikanmu
- Bab 47 Kepribadian ganda
- Bab 48 Memang Dirimu!
- Bab 49 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan
- Bab 50 Memukul Orang
- Bab 51 Bukti
- Bab 52 Memusuhi
- Bab 53 Fleksibilitas
- Bab 54 Mengungkapkan perasaan
- Bab 55 Tidak tahu malu!
- Bab 56 Bajingan yang tidak tahu malu
- Bab 57 Dia benar-benar sangat cantik
- Bab 58 Bajingan
- Bab 59 Pujian dari Pria
- Bab 60 Aku hanya menyukaimu
- Bab 61 Memilih Mengorbankanmu
- Bab 62 Permintaan Maaf
- Bab 63 Teman Yang Sesungguhnya
- Bab 64 Pindah Rumah
- Bab 65 Gaji di Awal
- Bab 66 Hati Nurani Dimakan Anjing
- Bab 67 Dia Meniduriku
- Bab 68 Cemburu
- Bab 69 Mimpi Yang Sangat Bodoh
- Bab 70 Tunggu Dan Lihat Saja
- Bab 71 Dihidupi
- Bab 72 Berpacaran
- Bab 73 Membicarakan Bisnis
- Bab 74 Jangan Mempersulitnya
- Bab 75 Wanita Yang Suka Kebersihan
- Bab 76 Narsis
- Bab 77 Pendendam
- Bab 78 Diselesaikan Dengan Baik
- Bab 79 Mengataiku
- Bab 80 Aku Berselingkuh
- Bab 81 Seumur Hidup ini Aku Tidak akan Mengganggumu Lagi
- Bab 82 Aku Hutang Budi Kepadamu
- Bab 83 Persidangan
- Bab 84 Tulus Dari Hati
- Bab 85 Sulit Dikendalikan
- Bab 86 Aku Sudah Tidak Membencimu Lagi
- Bab 87 Sengaja Melibatkannya
- Bab 88 Kecurigaan
- Bab 89 Musuh Dalam Selimut
- Bab 90 Sekali Ini Dianggap Selesai
- Bab 91 Ada Aroma Parfum Wanita di Tubuhmu
- Bab 92 Bekerja Sama
- Bab 93 Kebenaran
- Bab 94 Penculikan
- Bab 95 Kesempatan
- Bab 96 Mengambil Risiko
- Bab 97 Murni Kecelakaan
- Bab 98 Aku Bukan Polisi
- Bab 99 Berjasa
- Bab 100 Memecahkan Kasus dengan Cepat
- Bab 101 Sengaja Membuat Masalah Baru
- Bab 102 Balas Dendam
- Bab 103 Untung Banyak
- Bab 104 Bisnis Adalah Bisnis
- Bab 105 Sulit Menjaga Diri Sendiri
- Bab 106 Dendam Saudara
- Ba 107 Reputasi Hancur
- Bab 108 Sebab
- Bab 109 Identitas yang Sensitif
- Bab 110 Akur
- Bab 111 Bayar Hutang Adalah Keharusan
- Bab 112 Tidak Fokus
- Bab 113 Kak Roman Sudah Mau Menikah
- Bab 114 Datang Untuk Meminta Maaf
- Bab 115 Jantung berdebar-debar
- Bab 116 Penasaran
- Bab 117 Pergi Minum Bir
- Bab 118 Orang Yang Berteman Memiliki Sifat Sama
- Bab 119 Bukan Jodohku
- Bab 120 ini lah Takdir
- Bab 121 Ditakdirkan Untuk Tidak Menjadi Milikku
- Bab 122 Jalinan Es Dan Api yang Menyatu
- Bab 123 Kerumah Kelvin
- Bab 124 Rencana Yang Akan Datang
- Bab 125 Curiga
- Bab 126 Balas Dendam
- Bab 127 Keadilan
- Bab 128 Sakit Hati Karena Cinta
- Bab 129 Tidak Akan Kembali
- Bab 130 Menemui Orang Yang Bersangkutan
- Bab 131 Mark di Jebak
- Bab 132 Dia juga jatuh cinta padaku
- Bab 133 Permintaan
- Bab 134 Kamu Sudah Memiliki Perasaan Terhadapnya
- Bab 135 Pesona Kepribadian Yang Unik
- Bab 136 Tempat Hiburan Malam
- Bab 137 Mitra
- Bab 138 Warga Kehormatan
- Bab 139 Menyerang
- Bab 140 Menerima Penghargaan
- Bab 141 Apa Hubungannya Denganku
- Bab 142 Tidak merasa bersalah
- Bab 143 Pertanyaan yang harus dijawab
- Bab 144 Dia Atasanku
- Bab 145 Takdir Sudah Ditentukan
- Bab 146 Perasaan Yang Murni
- Bab 147 Ada Maksud Lain
- Bab 148 Penjelajah Cinta
- Bab 149 Penawaran
- Bab 150 Tidak Berjasa maka Tidak Bisa Menerima Diistimewakan
- Bab 151 Sudah Terlalu Banyak
- Bab 152 Tempat Bersenang-senang
- Bab 153 Bermasalah
- Bab 154 Kamu Orang Apa
- Bab 155 Dia Juga
- Bab 156 Membuat Masalah
- Bab 157 Pertarungan
- Bab 158 Pertandingan Tinju
- Bab 159 Pertarungan
- Bab 160 Pertarungan Sengit
- Bab 161 Rendah Hati
- Bab 162 Orang yang moralis
- Bab 163 Jangan tertawa
- Bab 164 Menyentuh
- Bab 165 Parah
- Bab 166 Mata-mata
- Bab 167 Tidak Ada Keberanian
- Bab 168 Liburan
- Bab 169 Tawar Menawar Harga
- Bab 170 Merger & Akuisisi (M&A)
- Bab 171 Negosiasi
- Bab 172 Itu adalah milikmu
- Bab 173 Seperti dua orang yang sama
- Bab 174 Menjadi Harmonis
- Bab 175 Deni
- Bab 176 Selamat Bekerja Sama
- Bab 177 Pulau Phuket
- Bab 178 Pemikiran Bermasalah
- Bab 179 Pacar Idaman
- Bab 180 Aku Sudah Menyukai Orang Lain
- Bab 181 Tidak Ada Kata “Jika”
- Bab 182 Kamu Tidak Bisa Berenang
- Bab 183 Indera Keenam
- Bab 184 Kebencian Yang Sangat Mendalam
- Bab 185 Apa Yang Kalian Inginkan
- Bab 186 Krisis
- Bab 187 Segera Hentikan
- Bab 188 Tidak Bisa Ditoleransi
- Bab 189 Balas Dendam
- Bab 190 Jangan berbuat sembarangan
- Bab 191 Bersaksi
- Bab 192 Kamu sangat cantik
- Bab 193 Tidak boleh dibiarkan begitu saja
- Bab 194 Warga Kehormatan
- Bab 195 Jaga-Jaga
- Bab 196 Keterlaluan
- Bab 197 Kamu Merekamnya
- Bab 198 Mengurus masalah untukku
- Bab 199 Penyiksaan ditusuk ribuan pisau
- Bab 200 Demi kebaikannya
- Bab 201 Sudah Patah Hati Berapa Kali
- Bab 202 Maaf
- Bab 203 Pertemuan
- Bab 204 Berkompromi
- Bab 205 Halo, Direktur Elina
- Bab 206 Persyaratan
- Bab 207 Mencari Masalah
- Bab 208 Gara-gara Elina
- Bab 209 Serakah
- Bab 210 Tidak Masuk Otak
- Bab 211 Berbicara Tentang Persyaratan
- Bab 212 Paling Banyak Empat Miliar
- Bab 213 Kamu Pertimbangkan Lagi
- Bab 214 Sistematis dan Logis
- Bab 215 Apa untungnya
- Bab 216 Lumayan baik
- Bab 217 Anggap Saja Aku Memohon Kepadamu
- Bab 218 Ini Juga Dipinjamkan Olehnya
- Bab 219 Apakah Kamu Sudah Siap Untuk Memulainya?
- Bab 220 Jangan Cerewet Lagi
- Bab 221 Hitung Sebentar
- Bab 222 Tidak Keterlaluan
- Bab 223 Terima Atau Tidak Terima?
- Bab 224 Menguburkan Mayat
- Bab 225 Keluarga Gong Yang Memberikannya
- Bab 226 Tertarik Juga
- Bab 227 Menolak
- Bab 228 Memulai dulu !
- Bab 229 Sadis!
- Bab 230 Ada Apa
- Bab 231 Perebutan kekuasaan
- Bab 232 Kamu Berani Bajingan?!
- Bab 233 Orang Gila
- Bab 234 Keputusan
- Bab 235 Tidak Dapat Ditembus
- Bab 236 Terlihat Keren!
- Bab 237 Cari Mati
- Bab 238 Tragedi
- Bab 239 Sengaja Marah
- Bab 240 Apakah Sudah Siap
- Bab 241 Meledak
- Bab 242 Beraksi
- Bab 243 Menahannya
- Bab 244 Tenggelamkan Ke Sungai
- Bab 245 Tidak Tahan Lagi
- Bab 246 Syarat Apa
- Bab 247 Enam Belas Milyar
- Bab 248 Pembicaraan Orang Bodoh
- Bab 249 Di Jebak
- Bab 250 Dikepung
- Bab 251 Klimaks
- Bab 252 Terjebak lagi
- Bab 253 Pengkhianatan
- Bab 254 Tidak Peduli
- Bab 255 Sudah Menemukan
- Bab 256 Aku Adalah Roman
- Bab 257 Oliver
- Bab 258 Sudah Berkorban
- Bab 259 Anjing Gila
- Bab 260 Kontribusi Besar
- Bab 261 Bajingan
- Bab 262 Pengorbanan
- Bab 263 Berjongkok
- Bab 264 Kesempatan Telah Datang
- Bab 265 Menghidari maut
- Bab 266 Hati-hati
- Bab 267 Pengkhianat
- Bab 268 Kecerdasan Yang Luar Biasa
- Bab 269 Warga Negara Kehormatan
- Bab 270 Bantuan
- Bab 271 Teman Bodoh
- Bab 272 Apa Kita Kenal?
- Bab 273 Kesempatan Bertemu
- Bab 274 Sewa Bersama
- Bab 275 Perampokan
- Bab 276 Tidak Bisa Dipercayai
- Bab 277 Jago Kandang
- Bab 278 Apa yang Kamu Lakukan
- Bab 279 Kabar
- Bab 280 Mulai Bekerja
- Bab 281 Reformasi
- Bab 282 Penculikan
- Bab 283 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 284 Mengejarmu
- Bab 285 Kehabisan Bahan Bakar
- Bab 286 Kejutan
- Bab 287 Bukan Kak Bagas
- Bab 288 Mematahkan Kedua Kaki Sendiri
- Bab 289 Bala Bantuan
- Bab 290 Jangan Bergerak
- Bab 291 Tidak ada bisnis tanpa kejahatan
- Bab 292 pertemuan yang tak disangka
- Bab 293 kenapa kamu bisa disini?
- Bab 294 Membuka hati
- Bab 295 Vonis
- Bab 296 Bajingan
- Bab 297 Berhenti Omong Kosong
- Bab 298 40 miliar
- Bab 299 Keluar dari sini
- Bab 300 Topik Bermutu
- Bab 301 Sangat Mendesak
- Bab 302 Apa Yang Kamu Lihat
- Bab 303 Menyelamatkannya
- Bab 304 Penculikan
- Bab 305 Ku Bunuh Kamu!
- Bab 306 Tidak Akrab
- Bab 307 Terekpos
- Bab 308 Dikepung Oleh Orang
- Bab 309 Rugi
- Bab 310 Mengejar Ketinggalan
- Bab 311 Perlindungan Diri Yang Sah
- Bab 312 Kamu Bohong Padaku
- Bab 313 Musuh
- Bab 314 Ancaman
- Bab 315 Lemas
- Bab 316 Orang yang baik hati tapi kejam.
- Bab 317 Intrograsi
- Bab 318 Mengulur Waktu
- Bab 319 Menggendongnya
- Bab 320 Elina Menghilang
- Bab 321 Diculik
- Bab 322 Amarah
- Bab 323 Menyelamatkan Dia
- Bab 324 Jangan Memaksa
- Bab 325 Minta Maaf
- Bab 326 Mengikuti Petunjuk
- Bab 327 Hampir Direkam Diam-Diam
- Bab 328 Orang Mati
- Bab 329 Hari Terakhir
- Bab 330 Hubungan
- Bab 331 Kekuatan Gangters
- Bab 332 Bertemu Wenny Lagi
- Bab 333 Diculik
- Bab 334 Negosiasi
- Bab 335 Bantuan Imel
- Bab 336 Meminta Bantuanmu
- Bab 337 Kerja Sama
- Bab 338 Peringanan
- Bab 339 Menunggu Dengan Cemas
- Bab 340 Rencana
- Bab 341 Bantuan Dari Thailand
- Bab 342 Sudah Ada Kabar
- Bab 343 Wenny Mengungkapkan Perasaannya
- Bab 344 Sejak Hari Itu
- Bab 345 Rencana Licik
- Bab 346 Diskusi dan Pelacakan
- Bab 347 Bahaya
- Bab 348 Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 349 Menyerang Polisi
- Bab 350 Nasihat
- Bab 351 Membagi Serangan
- Bab 352 Menolong Orang Lebih Penting
- Bab 353 Bersedia Untuk Beraksi
- Bab 354 Ada Pergerakan
- Bab 355 Pertarungan Sengit
- Bab 356 Akhirnya Bertemu
- Bab 357 Balas Dendam
- Bab 358 Insting Menyelamatkanku
- Bab 359 Serangan Balik
- Bab 360 Memilih Mati Daripada Menyerah
- Bab 361 Mulut Harimau Dan Sarang Serigala
- Bab 362 Ditangkap
- Bab 363 Melaporkan
- Bab 364 Pertempuran Kata-kata
- Bab 365 Lepas Dari Bahaya
- Bab 366 Mendapat Kabar
- Bab 367 Bayar Hutang
- Bab 368 Pengorbanan Kecil Untuk Kemenangan Besar
- Bab 369 Meminta saran
- Bab 370 Mengakui Kesalahan
- Bab 371 Bruce Diserang
- Bab 372 Ternyata Dia
- Bab 373 Semuanya Terungkap
- Bab 374 Pengaruh
- Bab 375 Penangkapan
- Bab 376 Orang Kejam Dan Ambisius Ditangkap
- Bab 377 Langkah Awal
- Bab 378 Pergi Bersama
- Bab 379 Mendarat
- Bab 380 Bertemu
- Bab 381 Masalah Tidak Sesederhana Itu
- Bab 382 Tidak Ada Cara Untuk Memulai
- Bab 383 Awal Rencana
- Bab 384 Bocor
- Bab 385 Rencana Tidak Dapat Menyaingi Perubahan
- Bab 386 Jalan depan dan Jalan belakang
- Bab 387 Menjaga Rahasia
- Bab 388 Menunggu Kesempatan
- Bab 389 Menyelamatkan orang
- Bab 390 Kabar Baik
- Bab 391 Makan
- Bab 392 Pelaksanaan Rencana
- Bab 393 Bukti
- Bab 394 Zarki Mengutus Orang
- Bab 395 Berita Bagus
- Bab 396 Masalah mulai berubah
- Bab 397 Kejahatan tanpa ujung
- Bab 398 Lima Belas Tahun !
- Bab 399 Kebingungan
- Bab 400 Menangkap Orang
- Bab 401 Pemenang Sebenarnya
- Bab 402 Tenang
- Bab 403 Jacky di bawa pergi
- Bab 404 Kedatangan
- Bab 405 Dulu
- Bab 406 Kebenaran
- Bab 407 Berubah
- Bab 408 Sebelumnya
- Bab 409 Seperti Cinta Pertamaku
- Bab 410 Hardianto
- Bab 411 Kerja Sama Yang Aneh
- Bab 412 Misi Besar Selesai
- Bab 413 Liburan Datang Lagi
- Bab 414 Harry Huang
- Bab 415 Dilema
- Bab 416 Turbulensi
- Bab 417 Kecelakaan
- Bab 418 Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni
- Bab 419 Menikah dengan Suami yang tidak baik.
- Bab 420 Peringatan.
- Bab 421 Ular besar.
- Bab 422 Hari ketujuh.
- Bab 423 Bertindak.
- Bab 424 Pergi
- Bab 425 Misteri
- Bab 426 Musim Dingin
- Bab 427 Berjumpa Lagi
- Bab 428 Gua
- Bab 429 Proses
- Bab 430 Resmi Bergabung
- Bab 431 Puing Pesawat
- Bab 432 Persediaan Melimpah
- Bab 433 Aku akan menangkap mereka
- Bab 434 Menangkap Tikus
- Bab 435 Wangi Sekali
- Bab 436 Serigala Datang
- Bab 437 Predator Misterius
- Bab 438 Harimau Bertaring Tajam
- Bab 439 Binatang Buas
- Bab 440 Lepas dari Marabahaya
- Bab 441 Sumber Air Panas
- Bab 442 Membalas Dendam
- Bab 443 Balas Dendam
- Bab 444 Pemenang
- Bab 445 Kembali
- Bab 446 Para Wanita
- Bab 447 Harapan Untuk Kembali
- Bab 448 Bersiap
- Bab 449 Seumur hidupku pun tidak bisa meninggalkanmu
- Bab 450 Pemimpin
- Bab 451 Bagaimana Jika Ada Orang Yang Tertinggal?
- Bab 452 Pola
- Bab 453 Sungguh Benar
- Bab 454 Ketemu Anakonda
- Bab 455 Diterkam Satu per Satu
- Bab 456 Melarikan Diri
- Bab 457 Teruslah Memanjat!
- Bab 458 Kekuatan
- Bab 459 Cara Melarikan Diri
- Bab 460 Bertarunglah
- Bab 461 Pukulan Telak
- Bab 462 Air
- Bab 463 Memutar
- Bab 464 Terus Maju
- Bab 465 Maju Selangkah
- Bab 466 Mendapatkan Sebuah Pelajaran
- Bab 467 Bersedia Pergi Atau Tidak?
- Bab 468 Persembunyian
- Bab 469 kali ini benar-benar berakhir
- Bab 470 Berbahaya
- Bab 471 Malam Sebenarnya
- Bab 472 Mencari
- Bab 473 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 474 Ambergris
- Bab 475 Tidak Boleh Basah
- Bab 476 Dua Batang
- Bab 477 Melewati Sungai Setelah Uji Coba
- Bab 478 Datang Lagi
- Bab 479 Memenuhi Pandangannya
- Bab 480 Terluka
- Bab 481 Sialan, Cepat Sedikit
- Bab 482 Menderita
- Bab 483 Anakonda Telah Datang !
- Bab 484 Memecahkan Teka-Teki
- Bab 485 Pernah melihatnya?
- Bab 486 Barang Persembahan
- Bab 487 Ada Apa Ini?
- Bab 488 Halusinasi
- Bab 489 Firasat Buruk
- Bab 490 Cerita Keseluruhan
- Bab 491 Tidak Bisa Tinggal di Tempat ini lagi
- Bab 492 Cara
- Bab 493 Apa Bedanya Dengan Hewan
- Bab 494 Pulang
- Bab 495 Daya Tarik yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 496 Bunyi Lonceng
- Bab 497 Suara Aneh
- Bab 498 Pertolongan yang Mengejutkan
- Bab 499 Suara Berisik
- Bab 500 Kembali Ke Kota Shenghai
- Bab 501 Rileks
- Bab 502 Bertemu Dan Berpisah
- Bab 503 Berhati Dingin
- Bab 504 Berita Bagus
- Bab 505 Cukup Pulang Ke Rumah Saja
- Bab 506 Kesempatan
- Bab 507 Memamerkan
- Bab 508 Dalam Godaan
- Bab 509 Diam-diam Menderita
- Bab 510 Masalah Sulit
- Bab 511 Sangat Berbahaya
- Bab 512 Trik Lama
- Bab 513 Mengapa Begitu Serius
- Bab 514 Mabuk Bukan Karena Alkohol
- Bab 515 Seperti Dugaan
- Bab 516 Menghilang
- Bab 517 Dia Lebih Bisa Membahagiakanmu (End)