Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 346 Diskusi dan Pelacakan

"Jika kamu tidak mengambil kesempatan ini, maka lain kali jika kamu ingin menghubungi orang tuamu, hanya bisa tunggu saat aku melepaskannya."

Clay yang sangat geram membuat hatiku penuh dengan amarah. Untung saja akhirnya aku kembali tenang. Aku melirik sekilas kearah Odele dan berkata, "Baik, aku juga akan memberimu satu kesempatan lagi. Jika kali ini aku tidak mendengar suara orang tuaku, janganlah kamu berharap untuk mengendali Keluarga Gong. "

Setelah berkata, aku pun memutuskan panggilan. Sekarang hubunganku dengan Keluarga Gong sangatlah unik dan aneh. Kita memiliki bukti satu sama lain dan saling mengontrol. Masih bagus jika masalahnya hanya begini saja, sayangnya masih ada pihak ketiga yang terus merencanakan skema licik secara diam-diam.

Dalam waktu singkat, nomor telepon pun telah diberikan. Lalu aku menyerahkan nomornya kepada Odele. Odele pun kembali menghubungi orang lain lagi. Karena sebelumnya staf sudah ada di tempat, sehingga saat ini meguping nomor baru, itu tidaklah sulit.

Beberapa menit berlalu, Odele pun melihat kearahku dan membuat sebuah gerakan tangan. Aku melihat ke layar ponsel dan masih tersisa satu menit. Aku menemukan nomor telepon tersebut dan menghubunginya.

Panggilan pun dengan cepat tersambung, tetapi tidak ada yang berbicara. Kemudian terdengar suara berisik dari seberang sana yang diikuti oleh suara pria, "Orang tua, ini adalah telepon dari anakmu."

Lalu terdengar suara yang tidak asing. Entah karena Ayahku yang terlalu gugup atau sulit percaya, suaranya terdengar sedikit bergetar, "Cepat ... cepat berikan padaku."

Kemudian terdengarlah suara Ibuku yang begitu semangat, "Apa? Telepon dari anakku?"

"Ingat, orang tua, hanya ada waktu selama semenit. Lebih baik cepat katakan apa yang ingin kalian katakan!"

Setelah pria itu selesai berbicara, terdengarlah beberapa kali suara 'drrt drrt'. Seperti ada yang terputus dan dilanjut dengan nomor baru, lalu terdengarlah suara Ayahku, "Roman, apakah ini kamu?"

Kukira aku sangatlah kuat. Tetapi setelah mendengar suara ini, seketika rasa sedih pun muncul di hatiku, lalu aku berkata, "Ini aku. Ayah, apakah kalian baik-baik saja? Bagaimana dengan Ibuku?"

Ayahku berkata, "Ibumu, Ibumu baik-baik saja. Ia berada di sebelahku."

Kemudian ponselnya diserahkan pada Ibuku dan ia berkata, "Cepat lari, Roman. Tidak perlu peduli dengan kita..."

"Orang tua, sudah aku peringatkan jangan asal berbicara!"

Tiba-tiba suara pria itupun berubah menjadi galak dan tak terdengar suara lagi dari seberang sana. Aku pun berteriak, "Ayah, Ibu? Apakah kalian mendengarnya?"

sial!

Seketika suara di seberang sana menjadi hening, lalu terdengar suara pria berkata, "Kamu adalah Roman kan? Tenanglah, orang tuamu baik-baik saja. Hanya saja mereka tidak mengikuti perintahku dan asal berbicara. Maka itu, aku tidak akan membiarkan kalian untuk lanjut menelpon."

"Bajingan! Apa yang telah kamu lakukan pada orang tuaku? Dimanakah mereka?"

Aku merasa sangat marah. Saat ini, aku berharap bisa meminta bantuan dari Jack sesegara mungkin. Lalu menyuruh orang untuk membunuh Clay dan Ibunya hingga hancur!

"Tenang saja, Ayah dan Ibumu baik-baik saja. Aku hanya mengambil ponselnya. Satu menit telah berlalu."

Setelah itu, pria itu pun memutuskan panggilan.

Bang!

Aku pun memukul meja di hadapanku dengan keras.

Wenny melihatku dengan pandangan agak cemas, "Roman? Apakah kamu baik-baik saja? Tenanglah, Om dan Bibi akan baik-baik saja. Keluarga Gong juga tidak bodoh, jika memang terjadi hal buruk pada Om dan Bibi, mereka juga akan bermasalah."

Aku berkata sambil menggertakkan gigi, "Dasar bajingan! Jika suatu hari mereka jatuh ditanganku, aku akan membunuh mereka."

Saat ini, aku merasa sangat menyesal. Mengapa aku tidak sekaligus membunuh satu Keluarga Gong ini saat berada di Thailand. Ini lah yang disebut dengan terluka lagi jika tidak dibersihkan secara total.

Saat aku mengeluarkan kata-kata ini, Odele telah memutuskan panggilannya dengan yang lain. Ia berjalan kemari dan menepuk bahuku lalu berkata, "Roman, kamu jangan terlalu gugup. Masalah ini memang bukan salah kamu. Keluarga Gong yang tidak tahu malu. Meskipun begitu, kamu juga jangan melakukan hal-hal bodoh. Sekarang kita hanya tidak ada bukti. Jika ada bukti, maka orang Keluarga Gong yang ikut serta dalam masalah ini tidak akan bisa melarikan diri dan mereka pasti akan mendapatkan hukuman berat."

Di sebelah kiri depanku adalah Wenny yang lucu dan lembut. Sedangkan sebelah kananku adalah Odele yang luar biasa dan keren. Amarahku pun menjadi agak tenang.

Meskipun aku sangat marah, aku juga tidak boleh asal marah pada mereka.

Odele mengetahui masalahku dan langsung datang dari Kota Yanjing ke Kota Shenghai untuk membantuku. Lalu Wenny yang mulai menemaniku, sejak kebetulan bertemu di kantor polisi.

Tidak peduli siapapun itu, mereka yang berutang budi padaku dan tidak bisa membalasnya. Aku masih ada kesadaran untuk hal itu.

Aku pun mengambil nafas dalam dan bertanya kepada Odele, setelah menenangkan diri. "Bu Odele, apakah tadi kalian mendapatkan petunjuk dari percakapan aku dengannya?"

Mendengar aku bertanya tentang topik sebelumnya, raut wajah Odele pun berubah menjadi serius, "Sekelompok orang ini sangatlah licik. Meskipun kita telah menggunakan peralatan telekomunikasi, tetapi kita tetap gagal untuk melacak keberadaan mereka. Sepertinya mereka memiliki cara khusus untuk mencegat pelacakan kita. Kita sama sekali tidak bisa mengetahui dimana keberadaan telepon tersebut."

Aku mengerutkan dahi, "Sepertinya kali ini Keluarga Gong sudah ada persiapan. Jangan bilang ini memang adalah rencana Clay? Karena terpaksa oleh keadaan sekarang, jadi ia pun terpaksa untuk memulainya lebih cepat dari sebelumnya?"

Semakin dipikir, kemungkinan ini menjadi semakin besar. Sementara punggungku pun ikut mengeluarkan keringat dingin.

Jika dugaanku itu benar, berarti Clay telah melakukan penyergapan di Kota Guilin. Jika Bruce mereka pergi kesana, ada kemungkinan besar mereka berada dalam situasi yang berbahaya.

Aku pun segera menghubungi mereka. Tak sangka setelah panggilan tersambung terdengar suara, "Nomor telepon yang Anda hubungi tidak dapat terhubung."

Aku hanya bisa mengirim beberapa pesan singkat dan berharap mereka bisa segera melihatnya setelah turun dari pesawat. Di waktu yang sama, ia juga semakin takut kepada Clay. Tak heran sebelumnya Mark pernah berkata, bahwa ia benci dengan kelakuan Clay, maka itu ia pun beraksi sendiri.

Tapi tak sangka, kelakuannya malah membuatku tidak bisa melangkah kemanapun. Seperti ia yang begitu langsung malah membuatnya sendiri masuk ke dalam penjara.

Berfikir sampai sini, aku pun tiba-tiba kepikiran sebuah ide. Karena Clay sangat menginginkan kekuasaan Keluarga Gong, jika aku berusaha mengeluarkan Mark. Apakah mereka berdua akan saling bertarung?

Setelah difikir-fikir lagi, aku pun membuang idenya lagi. Bagaimanapun itu mereka berdua sekarang memiliki musuh yang sama, yaitu aku. Jika mereka tidak membunuhku terlebih dahulu dan menghilangkanku dari hidup mereka, mereka tidak akan ada niat untuk melawan satu sama lain.

Aku tidak bisa tak berkeluh. Jika Clay ada keberanian seperti Keshi pada saat itu, mungkin aku sekarang akan merasa lebih ringan.

Aku berkata, "Kita tunggu saja di bar hingga pukul dua belas. Jika Zarki masih tidak bisa mendapatkan kabar Adham, maka kita pulang terlebih dulu."

Karena langit sudah menjelang malam, para pelayan di bar pun telah tiba. Tetapi setelah melihat beberapa orang yang masuk dan juga bersikap tidak peduli terhadap pintu yang dibuka secara paksa, seolah-olah semua ini sudah biasa.

Bar sudah mulai beroperasi. Alex pun bersemangat, "Aku akan pergi main sebentar, jika nanti ada keadaan lain, hubungi aku saja."

Namun ia belum selesai berkata, ponselku pun berdering.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu