Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 199 Penyiksaan ditusuk ribuan pisau

Aku melanjutkan: “Dulunya, aku memang benar-benar merasa bahwa Bruce sangat tidak bermoralitas. Pada saat itu, ada seseorang yang memiliki sedikit dendam padaku, lalu membayarnya untuk menyerangku, tetapi aku menggunakan beberapa trik, sudah dapat membujuknya berbalik badan menyerang orang itu, dan masih mendapatkan 2 juta baht. Menjadi orang sampai seperti ini, tidak ada orang yang bersedia untuk melakukan bisnis dengannya lagi.”

“Tetapi kemudian, ketika aku berteman dengannya, aku menyadari bahwa sebenarnya dia cukup bermoral, setidaknya terhadapku seperti itu. Tidak peduli aku memiliki masalah apa, selama aku mengucapkan satu kata saja, dia akan membantuku mengurus semuanya dengan beres.”

“Mungkin dia memiliki sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain dibalik penampilannya, dia tidak bermoralitas terhadap orang lain, tetapi terhadap teman dia sangat baik.”

Cody tidak bertanya lagi, tetapi menundukkan kepala sambil berpikir secara mendalam.

“Kak Roman, aku pernah melihat bekas luka dilengan Kak Jack sebelumya, sepertinya sepotong daging yang sudah sembuh, tetapi kemudian aku mendengar bahwa kamu yang menggigit daging itu, apakah ini benar?”

“Ya.” Aku mengangguk lalu tertawa, didalam benakku muncul pengalamanku selama dipenjara, “Sebenarnya Jack sangat penakut, setelah digigit olehku dia menjerit dengan sangat keras, suara jeritannya itu lebih keras daripada siapapun.”

“Hahaha, Kak Roman seorang yang berani menggigit Kak Jack, kamu tidak tahu betapa kejamnya dia ketika memasuki wilayah Bree dulunya.”

Aku sedikit tertegun: “Ketika dia pergi membalas dendam istrinya.”

“Ya.” Aldi menganggukan kepala: “Kak Roman, apakah kamu pernah melihat penyiksaan ditusuk ribuan pisau?”

“Tidak pernah.”

“Itu sangat tragis, waktu itu aku juga tidak percaya apa yang kulihat, Kak Jack yang biasanya sopan dan baik, ternyata bisa sekejam itu, bocah yang memerintah untuk membunuh Kakak ipar baru menghembus nafas terakhir ketika melewati 1 hari penuh.”

Aku tidak lanjut bertanya, hanya mengerutkan kening lalu membayangkannya dalam benakku.

Aku tidak bisa membayangkan adegan seperti itu, tetapi juga tahu betapa tragisnya itu.

Dari poin ini dapat membuktikan bahwa Jack betapa membenci pria itu, lagipula, orang itu yang memerintah untuk membunuh istrinya.

Tampaknya juga dapat menunjukkan, Jack sangat mencintai istrinya, sampai saat ini dia juga tidak menikahi wanita lain.

Ada beberapa orang penampilan luarnya dengan diri mereka yang sebenarnya didalam hati sangat berbeda, Jack adalah salah satu contohnya.

Sepertinya karena sudah membicarakan sampai topik yang sedikit sensitif, Aldi juga tidak melanjutkan lagi, hanya mengemudi mobil dengan fokus.

Cody masih diam seperti biasanya.

Aku melihat keluar jendela, di jalanan juga sudah muncul lampu jalan kuning, ini menunjukkan bahwa dengan segera akan tiba di kota Chiang Mai.

Kurang dari sepuluh menit kemudian, ketika mobil memasuki kota, aku mengeluarkan ponsel lalu menelefon Bruce.

“Roman, ayo minum bir ditempatku sebentar, sekalian ajak Aldi dan Cody.” Begitu telefon terhubung, Bruce langsung berkata tanpa basa-basi lagi.

Aku berpikir sejenak, lalu dengan sopan menolak: “Lain kali saja, hari ini ketika melarikan diri dari dalam hutan Phuket, aku berlari sampai sangat kecapekan, sekarang hanya ingin kembali dan tidur.”

“Baik, kalau begitu kamu cepat pulang dan istirahatlah.”

“Ya, kamu juga segera pulanglah, terima kasih untuk hari ini, ingat untuk membantuku mengucapkan terima kasih kepada para saudara, dan juga temanmu di Chiang Rai, lain hari aku akan mentraktir mereka minum bir.”

“Roman, kamu sudah terlalu sungkan, ini hanyalah sebuah hal kecil.”

“Oh iya, tidak ada orang yang terluka, kan?”

“Tidak ada, rupa juga tidak terlihat oleh orang lain, semuanya memakai topi dan masker ketika keluar mengurus masalah.”

“Baguslah, sudah dulu ya, aku akan berbalik arah hotel di persimpangan depan.”

“Baik, besok baru datang ke bar ku untuk minum bersama, sekalian ajak Aldi dan Cody.”

“Baik.”

Menutup telefon Bruce, aku menyuruh Aldi berbalik dipersimpangan depan, mengemudi kearah hotel yang ditinggali.

Sebenarnya, aku tidak begitu capek, karena pada siang hari, sudah tidur 1 jam lebih ketika di hotel pulau Phuket, didalam pesawat juga tidur sebentar.

Alasan mengapa tidak pergi ke bar Bruce, karena aku harus menunggu seseorang, dia seharusnya sudah hampir tiba di Chiang Mai sekarang, tidak peduli seberapa malam, dia juga pasti akan mencariku.

Benar, ketika mobil hampir tiba dihotel, telefonku berdering.

Begitu menjawab telefon, sebuah suara rendah terdengar dari telefon: “Roman, dimana kamu? Aku ingin bertemu denganmu.”

“Kamu dimana?” Aku bertanya balik.

“Dibawah hotelmu.”

“Tunggu aku beberapa menit, aku segera tiba.”

“Baik.” Dia menutup telefon.

Tentu saja, dia adalah Karry He, mendengar dari pengawal yang dia atur, setelah mengetahui Elina hampir saja mengalami kecelakaan, dia telah membeli tiket untuk datang kemari.

Dia pasti akan mencariku, lalu memarahiku, bahkan juga memukuliku, itu semua mungkin terjadi.

Kemudian lagi, dia akan memaksaku meninggalkan Elina.

Ini adalah hal yang masih di dalam perkiraan.

Kembali ke hotel, setelah memarkir mobil ditempat parkir disebelah pintu, aku, Aldi dan Cody berjalan masuk kedalam pintu hotel, dalam sekilas langsung melihat Karry He yang duduk di area istirahat.

Dia membawa beberapa orang kemari, ditambah lagi 2 pengawal yang diatur sebelumnya, totalnya ada 6 orang.

Selain itu, Elina juga berada disana, sedang berbincang dengannya sambil mengerutkan kening.

Melihatku masuk, Elina menatap kemari tanpa sadar, setelah melihatku, matanya penuh dengan ketidak berdayaan dan kecemasan.

Karry He juga menoleh kemari, menatapiku tanpa ekspresi.

Aku menyuruh Aldi dan Cody pergi memesan kamar terlebih dahlu, mereka juga akan tinggal disini malam ini, kemudian aku berjalan menuju area istirahat.

“Apakah kamu baik-baik saja?” Setelah berjalan sampai dekat dengan Elina, aku bertanya padanya dengan suara kecil.

“Tidak apa-apa.” Elina menggelengkan kepala.

“Roman, duduklah, aku ingin berbincang denganmu.” Karry He masih dengan wajah tak berekspresi menunjuk ke posisi yang ada disebrangnya.

Aku menganggukan kepala, lalu duduk dengan tenang.

“Roman, apa yang terjadi di pulau Phuket hari ini, membuat keluarga nona muda sangat marah. Oleh karena itu, mulai hari ini, kamu tidak boleh mendekati nona muda lagi, juga tidak perlu datang bekerja di Perusahaan Tekno ZWK lagi, prosedur pengunduran diri akan ada seseorang yang membantumu menanganinya.”

“Selain kompensasi atas pengunduran diri, aku akan memberimu 2 miliar lagi, sebagai hadiah karena menyelamatkan nona muda waktu itu. Mulai sekarang, kamu tidak ada hubungan apapun lagi dengannya. Kalau tidak……….keluarga Bai kami, tidak akan sebodoh sekumpulan Keluarga Gong yang tak berdaya itu, pada saat itu kamu akan sangat menyesalinya.”

Mendengar perkataan Karry He, aku tidak bisa menahan utnuk mengerutkan kening.

Meskipun sudah menduganya dari awal bahwa dia akan berkata seperti ini, tetapi aku masih merasa sangat tidak senang.

Dari dulu, aku sangat membenci orang lain mengancamku, ini akan membuatku sangat tidak senang.

Sekarang juga tidak terkecuali, bahkan jika dia adalah Karry He, lelaki tua ini telah mengancamku sebelumnya.

Namun, bagaimanapun Karry He adalah keluarganya Elina, Elina juga berada ditempat, ditambah lagi dia datang kemari atas nama keluarga Elina, walaupun aku membencinya tetapi juga tidak boleh tidak sopan.

Kalau tidak, ingin keluarga Elina mengakuiku sama saja seperti sebuah imajinasi.

Aku hanya menggelengkan kepala, lalu berkata dengan tenang: “Tuan Karry, maaf, aku tidak akan pergi, karena aku menyukai Elina, dia juga menyukaiku, kecuali…..kecuali dia ingin aku pergi. Kamu seharusnya memahami sifatku, metode seperti mengancam ini tidak akan berguna bagiku.”

“Hehe, aku mengagumi keberanianmu.”

Karry He tersenyum datar, kemudian tidak melanjutkan, dan malah menoleh melihat Elina, lalu berkata dengan suara kecil: “Nona, kamu yang katakan padanya.”

Elina menundukkan kepala, wajahnya penuh dengan kesulitan dan ketidakberdayaan.

Tiba-tiba, aku memiliki sebuah firasat buruk.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu