Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 153 Bermasalah

“Maaf, aku tidak kenal kamu dan juga tidak bisa minum bersama kamu.” Kata Wenny dalam Bahasa Inggris dan wajah yang tenang.

Nada suaranya relatif lambat dan setiap katanya sangat jelas, jadi aku masih mengerti beberapa kalimat ini.

Aku juga diam-diam merasa lega.

Tetapi orang asing itu tidak melepaskannya, tetapi berkata beberapa kata lagi, di antaranya ada “Sangat cantik” “Bertemanlah” “Minum segelas saja” beberapa kata seperti ini.

Ketika aku bersiap untuk berdiri, Harry Huang yang duduk di sisi lain Wenny, berdiri lebih dahulu dan dengan tidak sabar melambaikan tangannya, dan berkata dalam Bahasa Inggris, “Teman aku menyuruh kamu pergi, jangan datang mengganggu kami.”

Nada bicara orang asing itu malah tiba-tiba naik dan dengan arogan berteriak kata-kata kotor kepada Harry Huang, seperti “Persetan” dan lain sebagainya, satu demi satu kata pun keluar dicampur dengan rasa alkohol yang kuat.

Harry Huang tampak sangat marah, bahkan ketika dia berjalan keluar dia menatap pihak lain dengan dadanya dan mulutnya yang mengutuk pihak lain.

Bayu dan tiga teman sekelas pria lainnya juga ikut berdiri, berjalan keluar dan mengelilingi orang asing itu.

Aku tidak berdiri, tetapi hanya diam-diam menatap orang asing dan kerumunan di sekitar.

Setelah orang asing itu dikelilingi, dia tampak kesal dan berteriak dengan Bahasa Inggris. Kemudian dari arah belakang di sudut gelap ada orang yang berteriak dengan Bahasa Thailand.

Tidak salah lagi, pasti Bahasa Thailand. Aku mendengarnya dengan jelas dan, Bahasa Thailand dia sangat lancar.

Sudah cukup jelas bahwa orang asing ini telah tinggal di Thailand untuk waktu yang lama, dan kemungkinan dia mengenal beberapa orang di bar ini. Jika tidak maka tidak akan ada orang yang berteriak dari sudut itu.

Seperti yang di perkirakan, setelah dia berteriak, seorang pria yang tubuhnya penuh dengan tato pun bangkit dari sudut gelap itu, bertanya beberapa pertanyaan dan dengan cepat turun ke bawah.

Di belakang orang asing itu, ada dua orang asing lainnya yang keluar, mereka berhadapan dengan Harry Huang, Bayu dan tiga teman sekelas pria lainnya. Kedua belah pihak saling memarahi dalam mulut mereka.

“Kalian segera kembali, jangan impulsif, jangan sampai berkelahi.”

Wenny bergegas untuk menarik Harry Huang, Leni juga berlari untuk menarik Bayu pergi.

“Dia begitu kasar terhadap kamu, dan berani mengutukku. Hari ini dia harus menerima pelajaran dari aku.” Kata Harry Huang dengan marah.

Setelah berkata, dia menoleh dan berteriak padaku dan berkata, “Roman, apa yang kamu lakukan duduk si sana? Apakah kamu takut mati?”

Aku tidak menghiraukan dia, hanya mengeluarkan telepon, dan segera menekan nomor telepon Bruce.

“Bruce, kamu tahu bar Bright bukan?” Setelah dia menjawab telepon, aku langsung bertanya.

Bruce menjawab, “Tahu, ada apa?”

“Aku mengalami sedikit masalah di sini, lantai dua.”

“Kamu baik-baik saja kan? Bagaimana dengan Allen?”

“Teman-teman sekelasku keluar untuk berjalan-jalan dan tidak membiarkan Allen ikut. Mungkin dia telah kembali.”

“Persetan, kamu tunggu aku di sana, aku segera ke sana. Lokasinya dekat denganku, paling lama lima menit.”

“Ok.”

“Bentar-bentar, Roman, di dalam bar itu ada beberapa orang gila. Cobalah untuk tidak berurusan dengan mereka, dan tunggu aku baru kita bicarakan.”

“Apa?”

Aku mengerutkan kening, ketika aku ingin bertanya apa maksudnya orang gila, Bruce sudah menutup teleponku.

Tetapi aku malas untuk meneleponnya balik. Tidak peduli apa maksudnya dengan orang gila, asalkan mereka berani menganggukku, mereka pasti akan menyesalinya.

Aku mengembalikan telepon ke sakuku, lalu berdiri dan berjalan keluar dari geladak.

“Roman, jika kamu takut mati, pergi saja. Kami tidak membutuhkan kamu, kami pasti bisa menangani orang asing bajingan ini.”

Prasangka Harry Huang telah keluar, dan dia juga berkata beberapa kata menghina. Kemudian menoleh untuk berbicara dengan orang asing itu yang bertubuh tinggi dan besar.

Aku tidak memedulikannya, dan terus jalan keluar. Mengambil lengan Wenny dan Leni untuk kembali ke dalam geladak.

“Jika nanti benaran berkelahi, kalian tetap berada di dalam sudut, tidak peduli apa pun yang terjadi, jangan ada yang keluar.”

Aku menunjuk ke arah sudut bar yang tidak begitu jauh, dan berkata dengan sangat serius kepada Wenny dan Leni.

“Tidak bisa, aku tidak bisa membiarkan mereka berkelahi.” Wenny mencoba melepaskan lengannya untuk membebaskan dirinya dariku.

Kedua tanganku menekan lengannya, membawanya ke depanku, sambil menatapnya dengan mengerutkan kening dan tanpa ragu aku berkata, “Jika benar-benar terjadi perkelahian, bersembunyilah di dalam sudut itu, tidak peduli apa yang terjadi, jangan keluar kemari. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu, ingatlah itu.”

Wenny tampak takut dengan ekspresiku, dan dia tidak bisa berkata-kata.

Aku menggoyang lengan Wenny dan bertanya, “Ingat?”

“Ya, aku mengingatnya.” Dia akhirnya mengangguk dengan tertegun.

“Baik, sekarang kamu dan Leni duduk di dalam geladak. Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan siapa pun untuk menyakitimu.”

“Ya.”

Setelah membawa Wenny dan Leni duduk di dalam geladak, aku kembali untuk menarik Bayu keluar, dan dengan tanpa ragu aku berkata kepadanya, “Kamu kembalilah ke dalam geladak, jika terjadi perkelahian, bawalah teman sekelas perempuan kita bersembunyi di dalam sudut. Ingat, jangan datang kemari, kamu bertanggung jawab untuk melindungi mereka.”

Setelah selesai berbicara, aku mendorongnya ke geladak tanpa menunggu jawabannya.

Sekarang, aku sudah bisa menghadapi orang asing itu.

Dahulu ketika aku melihat berita tentang bajingan asing, aku selalu merasa penuh dengan kemarahan, dan berpikir jika suatu hari aku bertemu dengan mereka, aku akan menendang mereka dengan keras.

Akhirnya sekarang kesempatan itu telah datang.

Berbicara tentang alasan sudah jelas tidak mungkin, untuk orang seperti mereka tidak perlu bicara soal alasan, dan juga tidak ada cara untuk membuat mereka mengerti.

Hanya perkelahian adalah solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah ini.

Sebelum mengalahkan mereka, aku harus melihat apa hubungan orang asing ini dengan pemilik bar.

Selain itu, ada empat teman sekelas perempuan, jadi tidak dapat dengan memudah memukul mereka karena takut seseorang akan memukul mereka, atau melukai salah satu dari mereka.

Aku paling takut mereka melukai Wenny…. Ini adalah hal terakhir yang aku tidak harapkan. Bagaimanapun aku telah mengatakan kepadanya bahwa aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitinya.

Tetapi jika orang asing itu memulainya dahulu, aku tidak keberatan untuk memukul mereka dan menendang telur mereka.

Sekarang, orang asing itu masih saling mengintimidasi dengan Harry Huang, sedangkan dua pria lainnya juga sedang menggertak dengan tiga teman sekelas pria lainnya, mereka saling mengintimidasi hanya belum memulai berkelahi.

Harry Huang dan beberapa teman sekelas lainnya mungkin sadar bahwa mereka tidak dapat mengalahkan tiga orang asing ini. Lagi pula, pihak lain bertubuh tinggi dan besar.

Dan ketiga orang asing itu sepertinya penakut dan ingin menunggu pertolongan dari petugas bar untuk membereskan Harry Huang dan lainnya.

Di saat ini, orang-orang yang masih bersemangat adalah para penonton, sekelompok pria dan wanita yang sedang berkumpul dan minum di dalam bar. Mereka berteriak dengan bersemangat untuk memberi semangat kepada kedua pihak.

Ada seorang wanita yang melepas kausnya dan melambaikannya di tangannya, agar membuat orang lebih bersemangat.

DJ juga mengubah lagu menjadi lagu yang membawa suasana berkelahi, lagunya sangat berirama dan keras, dan memberi kesan yang lebih kuat lagi dengan rap Bahasa inggris. Ini membuat musik seperti masuk ke dalam napas yang penuh dengan alkohol.

Segera, ada langkah cepat dari tangga.

Aku tahu bahwa yang datang itu bukanlah Bruce, dia tidak mungkin begitu cepat.

Itu pasti orang yang akan membantu orang asing ini, dan juga pertunjukkan bar ini.

Seperti yang di perkirakan, ada sekitar 10 orang yang muncul, di antara mereka ada beberapa yang bertelanjang dada, dan mengungkapkan tato yang suram.

Mereka di pimpin oleh seorang pria muda yang tampan dan berwajah kurus. Dia mengenakan suit, celana panjang dan sepatu kulit yang mengkilap. Rambutnya sangat rapi.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu