Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 422 Hari ketujuh.

Hari ketujuh kami terdampar di pulau terpencil, hari ini pas satu minggu, pakaianku dan Elina masih sangat bersih, tetapi sudah tidak serapi di kota metropolitan.

Kami dapat menggunakan pakaian pengganti lalu mencucinya, tetapi tidak bisa menyetrikanya, dan aku tidak ada alat untuk bercukur juga, jadi pada saat ini terlebih sedikit memalukan.

Elina menunjuk ke arahku lalu berkata sambil tertawa, “Roman, kamu lihatlah dirimu, baru beberapa hari saja, jelas-jelas baru berumur 20 an tahun, tetapi sudah terlihat seperti pria paruh baya.”

Aku berkata dengan marah, “Kamu kira seberapa bagusnya dirimu terlihat?”

Aku dan Elina memakan sedikit buah-buahan liar, lalu berdiskusi akan pergi mencari dimana hari ini.

Dalam waktu seminggu, berdasarkan kecepatan awalnya kami, kami seharusnya sudah menjelajahi hampir seluruh pulau ini, tidak disangka karena kejadian anakonda terakhir kali, kami harus memperlambat langkah kaki, sampai sekarang, kami hanya melintasi 2 hutan boreal.

Awalnya mengira ada gunung dibalik belakang hutan boreal, tidak disangka bahwa belakang hutan boreal adalah sebuah dataran besar, diatasnya tertanam rumput setinggi lutut, dan ketika melihat dataran itu aku berhenti melangkah, aku juga kurang lebih tahu binatang apa yang ‘menguasai’ dataran itu.

Pada akhirnya, ketika kami berjalan keluar dari hutan boreal, Elina sangat gembira dan akan lanjut melangkah maju, tetapi pada saat berikutnya aku langsung menariknya.

Karena didalam penglihatanku, aku masih melihat seekor babi hutan, berlari keluar dari sisi lain hutan boreal dengan tergesa-gesa, lalu berlari menuju dataran.

Namun, sebelum belari sampai puluhan meter, kami mendengar teriakan tragis babi hutan, bahkan aku, juga mendengarkan sampai ketakutan.

Ketika kami mundur kebelakang, mencari sudut disebuah phon melihat ke tempat babi hutan mengeluarkan suara terakhirnya, sekarang hanya tersisa tumpukan tulang.

Dan dataran itu tampaknya terhembus angin, suara gemerisik menyebar dengan cepat dari tempat sekitar babi hutan mati, dengan berhentinya gerakan rumput, seluruh dataran kembali menjadi hening.

Hati Elina masih berdetak kencang, menepuk dadanya lalu bertanya padaku, “Roman, apakah kamu tahu benda apa yang didepan itu?

Aku mengerutkan kening, “Aku menduga itu sejenis serangga, serangga pemakan daging, seperti sebuah film dulunya, serangga scarab didalam mumi, yang memakan daging.”

“Aku pernah menonton film itu, tetapi bukankah scarab adalah kumbang kotoran?”

“Intinya adalah makhluk sejenis, apakah kamu tidak melihatnya, seekor babi hutan sebesar itu menjadi setumpuk tulang hanya dalam beberapa menit, bahkan sedikit daging pun tidak tersisa.”

Ketika aku mengatakannya, aku merasakan hawa dingin dari roh surgawi langsung ke hati, tidak bisa menahan untuk perang dingin.

Ketika aku dan Elina kembali sudah siang hari, karena anakonda terakhir kali, kami sangat berhati-hati untuk pergi berburu, tetapi ini juga berarti bahwa makanan yang kami dapatkan juga jauh lebih sedikit.

Oleh karena itu, kehidupan kami sekarang mulai kesulitan, bahkan tidak berani memanggang daging secara terang-terangan lagi, karena takut aroma daging akan menarik perhatian binatang buas yang tersembunyi didalam hutan.

Elina berkata, “Jika kita terus seperti ini, hanya bisa menunggu kematian, lebih baik kita bertindak terlebih dahulu.”

“Bagaimana cara bertindak?”

Aku memakan sebuah kelapa, lalu meminum dua suap air kelapa. Aku harus mengatakan bahwa dulunya ketika miskin, dapat meminum seteguk air kelapa benar-benar sangatlah nikmat, tetapi sekarang meminumnya setiap hari, bahkan sekarang sudah hampir mencapai tahap ingin memuntahkannya.

“Nanti atau besok malam, kita mencari sebuah tempat yang tinggi dan bidang penglihatan yang luas, lalu membakar api untuk meminta bantuan, seperti sedang mengirim sinyal.”

Elina selesai berkata, aku menganggukan kepala, “Benar juga, kalau begitu aku akan mencobanya nanti, sudah hampir seminggu, jika tidak ada orang yang datang untuk menyelamatkan kita, maka kita sendiri akan mati kelaparan disini.”

Dan juga Alex yang tidak ada kabar sepanjang waktu, juga tidak tahu apakah dia sama seperti kami terdampar dipulau ini, jika iya masih lumayan bagus, jika tidak maka situasinya akan lebih buruk lagi.

Setelah selesai makan kelapa, aku merasa tubuhku sudah sedikit tidak bisa menahannya lagi, aku melihat Elina sekilas, yang raut wajahnya juga memucat pada saat ini, hatiku tergerak lalu berkata, “Aku akan mencari ditepi laut lagi, mungkin saja masih ada sesuatu yang lain.”

“Bawa aku bersamamu.”

Kata Elina.

Aku berkata, “Tentu saja, bahkan jika kamu tidak mengatakannya, aku juga akan membawamu bersamaku, sekarang kita berdua saling ketergantungan, jika kamu tidak berada disisiku, aku masih merasa tidak aman.”

Meskipun mengatakan seperti ini, tetapi aku mengeri maksud Elina, sejak terakhir kali melihat anakonda, kami hampir tidak pernah ke tepi laut lagi, pada saat ini akhirnya tidak bisa menahan lagi, didalam hutan tidak bisa menangkap binatang, jadi hanya bisa pergi ke tepi laut dan mencoba keberuntungan.

Dan Elina, bertanggung jawab untuk memberiku keberanian.

Untungnya, kali ini ditepi laut tidak terlihat sosok anakonda, setelah menunggu beberapa saat, masih sangat tenang, tidak ada situasi khusus, aku dengan terburu-buru melompat kedalam laut, kebetulan disamping ada dua ikan besar yang sedang melintas.

Aku tanpa ragu menggunakan batu menghantam bagian bawah ikan, dan benar, sekali hantam langsung tepat, aku dengan tergesa-gesa membawa dua ikan besar dengan berat sekitar 3 sampai 5 kati ke daratan.

Elina terkejut, aku juga tidak peduli dengan hal lain lagi, setelah membersihkan sisik kulit ikan kemudian mencuci bersih ditepi laut. Sebenarnya sangat kebetulan, jika kalau bukan menemukan pisau buah di tubuh orang mati itu, pada saat ini aku bahkan tidak memiliki alat untuk membunuh ikan.

Sebelumnya, beberapa kali makan ikan dan binatang, semuanya menggunakan batu yang di iris tajam sebagai pisau.

Setelah selesai mencuci ikan, kami tidak berani berada lebih lama ditepi laut lagi, meskipun sekarang tampaknya tidak ada yang terjadi, tetapi siapa yang akan tahu bahwa dimana anakonda itu berada, intinya, syok yang diberikannya padaku sangatlah besar.

anakonda sebesar ini, lebih mengejutkan daripada yang pernah ku lihat di TV sebelumnya.

Kembali ke dinding gunung, kami memanggang ikan bakar dengan nikmat lagi, karena kali ini menangkap dua ikan, tetapi kami berdua ditambahkan juga hanyalah seporsi makanan, lebih tidak perlu dikatakan sebelumnya masih memakan beberapa buah-buahan.

Jadi setelah selesai makan, aku menggunakan pisau buah untuk mengikis semua ikan yang tersisa, lalu menggunakan benang yang dikeluarkan dari pakaian yang kelas untuk membuat tali, lumayan banyak.

Menggantung satu per satu, itu sedikit seperti daging babi asap yang digantungkan di dinding rumah kami dulunya.

Karena bolak-balik ini, langit segera menjadi gelap, kami juga tidak berencana untuk keluar lagi, lalu memindahkan api unggun ke kedalaman gunung, kemudian kami bersiap untuk tidur.

Yang anehnya adalah, pulau ini sebelumnya sangatlah hangat, tetapi malam ini terasa sangat dingin, aku membuka mata lalu melihat sekilas, dalam kesamaran merasakan luar dinding gunung turun hujan, sebuah kedinginan menghembus kearah kami mengikuti arah hujan.

Aku sambil meletakkan selimut ke tubuh Elina, sambil mencari sebuah batu kecil untuk diletakkan di pinggiran dinding gunung, untuk menghalangi sebagaian udara dingin.

Namun, pada akhirnya Tuhan tetap bertindak tidak sesuai keinginan kami, aku sepertinya masuk angin.

“Roman, cepatlah bangun.”

Setelah beberapa saat, merasakan tubuhku diguncang dengan sangat hebat, begitu membuka mata, aku merasakan langit berputar, pandanganku sangat samar, lalu tubuhku sangatlah kedinginan, tidak bisa menahan untuk menekukkan tubuhku, Elina sangatlah khawatir, terus menjerit disampingku, tetapi aku malah tidak mendengar jelas apapun.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu