Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 427 Berjumpa Lagi

Tidak peduli bagaimanapun aku harus tetap hidup, di Thailand, Yanjing begitu banyak cobaan yang ingin merenggut nyawaku saja aku masih bisa lolos, apalagi sekarang?

Dengan hati-hati aku mencari jejak hewan buruan, disaat bersamaan juga berhati-hati dengan serangan hewan buas, dengan cepat pandanganku muncul sebuah hewan buruan yang sangat cocok.

Seekor babi hutan.

Babi hutan ini terlihat tidak terlalu besar, sepertinya hanya 50 sampai 100 kg, bulu hitamnya sangat kilat, taring masih belum matang, terlihat babi hutan ini belum terlalu dewasa.

Asalkan aku mencari kesempatan yang tepat, aku bisa membunuhnya, hewan begitu besar, hanya aku dan Elina yang makan, kira-kira bisa untuk makanan kami beberapa bulan.

Saat itu Babi hutan itu sama sekali tidak menyadari tempat persembunyianku, dia sedang senang berbaringan di rumput dan batang pohon.

Aku menahan nafas, mengarahkan sasaran……

Babi hutan tetap dengan gembira berguling di rumput, saat itu babi hutan tiba-tiba bergerak.

Babi hutan ke arah kanan melihat-lihat, ternyata beberapa burung.

Dan terus berbaringan di rumput.

Dengan cepat aku melemparkan kayu runcing, kayu runcing itu melesat cepat seperti peluru tertusuk ke tenggorakan babi hutan itu, dan babi hutan itu dengan kekuatan yang sangat besar berguling-guling, dan mulai meraung kesakitan.

Aku menelan air ludah, tidak berani ragu lagi, saat itu darah segar dari tenggorakan bersama mengalir dengan raungan babi hutan, jika aku tidak dengan cepat membereskannya, mungkin hewan pemburu lainnya akan cepat datang, sampai saat itu mungkin akan lebih sulit lagi.

Diluar berburu hewan liar adalah tindakan pelanggaran hukum, tapi disini, jika tidak membunuh nya, aku dan Elina akan mati, di hatiku berkabung untuknya 3 kali, lalu menuju ke arah babi hutan.

Babi hutan melihat aku datang, dia seketika menendang tanah, tapi “lembing” aku yang simpel menusuk ke tenggorokan babi hutan dalam-dalam, di tanah berlumuran darah segar, babi hutan ini sebenarnya sudah tidak memiliki tenaga lagi.

Dengan sekuat tenaga aku menarik lembing ku, berturut-turut menusuk babi hutan, babi hutan akhirnya berhenti meraung, dan mati.

Aku tidak berani langsung santai, aku masih terus dengan gugup mengamati keadaan sekitar, sambil mengikat babi hutan dengan beberapa rotan, dan menyeretnya pulang.

Untungnya karena flu hari itu, tenaga ku menjadi meningkat, babi hutan ini sebenarnya ada 50 sampai 100 kg, bagiku ini seperti anak-anak, dengan cepat sudah menarik babi hutan sampai di dekat gua.

Aku sedang ragu ingin meletakkan babi hutan ini dimana, tiba-tiba terdengar suara ketakutan dari dalam gua.

Elina?

Dengan cepat aku meletakkan babi hutan dan lari ke dalam gua, lalu hanya melihat Elina sendirian tidak ada siapapun, Elina saat itu sedang ketakutakan melihat ke arah laut.

Mengikuti arah pandangnya, aku juga terkejut, saat itu ada 2 orang sedang terbaring disana, satu orang lelaki dan wanita.

Yang paling penting adalah, dilihat dari badan dan pakaian, mereka bukan Samuel dan Elisabeth.

Segera aku meletakkan babi hutan di sebelah gua, menggunakan jerami menutupi babi hutan, mencegah agar tidak dilihat orang lain dan tercium oleh hewan lainnya, barulah aku dan Elina ditutupi selimut lari ke arah laut.

Disaat itu, hanya terlihat beberapa orang, bagi kami ini sama saja dengan hal baik, siapa tahu mereka membawa kabar baik untuk kami.

Segera aku dan Elina melawan dinginnya angin mengarah ke laut, sedangkan dua orang lainnya, kami sama sekali tidak kenal, salah satu pria mengenakan mantel, wanita yang satunya mengenakan pakaian pas badan, rok pendek dan baju lengan pendek diluarnya mantel panjang, terlihat mereka orang cina, masih ada nafas walaupun lemah.

Aku seketika ragu, dua orang ini kami sama sekali tidak kenal, jika kami tidak memperdulikan mereka, dengan cuaca seperti ini, 100% mereka akan mati kedinginnan, tapi kalau kami menyelamatkan mereka, pasti akan ada kejadian kami yang akan dikhianati setelah menolong mereka, jika hanya aku saja tidak apa-apa, masalahnya ada di Elina, aku tidak ingin dia sakit sama sekali.

Elina juga menatap ku dengan ragu, setelah dipikir-pikir aku berkata, “Elina, kita bawa mereka ke hutan.”

Elina mengangguk, aku dan Elina masing-masing membawa cowok dan cewek, menuju ke hutan, lalu sampai di hutan, di telinga kami terdengar suara.

“Roman! Direktur Elina!”

Kenapa setelah mendengar suara ini, aku terkejut dan senang, aku tidak bisa menahan diri melihat ke arah suara, tapi hanya melihat dari dalam hutan muncul seseorang yang kotor, seperti seorang pengemis yang tidak terurus, tapi samar-samar melihat dari sudut wajahnya.

Kalau bukan Alex yang selama ini kami cari siapa lagi?

Dia melihat kami juga sangat bahagia, dia berteriak dan berlari kemari, “Roman, Direktur Elina, kalian disini! Syukurlah, rupanya kalian tidak apa-apa.”

Dengan cepat aku meletakkan lelaku itu di sebuah pohon, dan berpelukkan dengan Alex, aku meninju pelan dadanya, dan berkata “ya ampun, aku berpikir kamu sudah mati? Aku dan Elina mencari di sepanjang pantai sangat lama, tapi tidak ada satu pun kabar.”

Alex dan kami selesai menyapa, aku mengenalkan dua orang di tanah, saat itu bertambahnya Alex, aku sedikit lebih tenang, sekalipun mereka berkhianat, anggota kami lebih banyak.

Alex mengangguk menandakan mengerti, “bukan hanya kalian, aku juga menyelamatkan seorang gadis.”

Selesai berbicara dia membalikkan badan dan berteriak ke dalam hutan, “Ghea, kamu juga keluar.”

Ghea?

Dia baru selesai berkata, semak-semak di belakang bergerak, dari sana muncul seorang gadis yang sama dengan Alex kotor tak terurus, aku penasaran berkata, “kamu menyelamatkan seorang gadis?”

Alex malu-malu menggarukkan kepala, “benar, saat aku tersadar aku pergi ke pantai, di sampingku tidak ada orang, hanya ada beberapa mayat, aku juga ketakutan, akhirnya aku mengerti, sepertinya kita mengalami kecelakaan, pesawat jatuh.”

Sambil berkata dia memanggil wanita itu keluar, gadis itu takut dan tidak berani berbicara, aku berkata, “siapa namanya?”

Alex juga melihat kearahnya, tapi gadis itu tidak berbicara, Alex dengan malu berkata, “Aku juga tidak tahu, Cuma saat aku melihat beberapa mayat itu, aku sadar gadis ini masih bernafas, makanya aku menyelamatkannya. Hanya dengan dia terbaring di pantai, kemungkinan besar adalah orang tuanya, mereka semua sudah……”

Tidak berbicara banyak, aku membungkukan badan dan berkata, “Ghea, kedepannya kamu ikut dengan kami saja.”

Ghea menganggukkan kepala, aku berkata, “kalau begitu, kita cepat kembali, aku dan Elina menemukan gua yang tidak jauh dari sini, posisinya lumayan bagus, sedangkan kami sudah merenov.”

Alex menarik aku dan berkata, “tunggu, kami beberapa hari ini juga menemukan sebuah gua, kami selama ini selalu tidur disana, kami ikut kalian kesana, tidak akan menganggu kalian bukan.”

Sudahlah, tentu saja itu sifat asli Alex, setiap perkataannya menunjukkan sifatnya, dan dia mulai mengerutkan kening.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu