Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 478 Datang Lagi

Aku sudah mengatakan semua yang aku pikirkan pada semua orang, selanjutnya terserah mereka untuk memutuskan sendiri, aku tidak tahu ada berapa banyak Ambergris di pulau ini, tapi sepertinya tidak ada banyak.

Kalau kami bisa menemukan Ambergris lagi dalam perjalanan, mungkin kami akan melakukan uji coba, dan memastikan apa Ambergris berpengaruh atau tidak pada Anakonda.

Dan kalau kami memutuskan untuk tinggal satu hari lagi, kami harus mencari lingkungan yang aman, dan satu masalah lagi adalah, apa yang harus kami lakukan kalau saat bermalam, Anakonda itu datang dan menyerang kami lagi.

Semua orang sedang sibuk berdiskusi, tapi masih belum ada yang mengeluarkan keputusan yang pasti, Kaila Han dan Hilda Qian memilih cara yang lebih aman.

Karena kami semua sudah berhasil sampai di sini, kalau kami tidak berhati-hati, semua usaha yang kami lakukan akan menjadi sia-sia, dan hal itu akan membahayakan semua orang.

Fima juga sangat setuju dengan pendapatku, kami tidak perlu membuang waktu lagi, dan bermalam di sini, kalau sampai Anakonda menyerang di malam hari, semua orang akan terjebak dalam di situasi yang sulit.

Meskipun saat itu Ambergris sangat efektif digunakan untuk mengusir Anakonda, hal itu juga berarti kami memerlukan lebih banyak Ambergris lagi, kalau tidak kami akan terus kekurangan Ambergris.

Aku dan lainnya tidak berbicara lagi, tapi ketiga wanita itu saling berdebat, bibir mereka terlihat cemberut, dan mereka terus bersikeras kalau pilihan mereka sendiri yang benar.

Aku melihat bayangan pohon, dan sekarang sudah hampir jam tiga sore, kami tidak bisa membuang lebih banyak waktu di sini lagi.

Aku terbatuk datar,dan berkata: "Sudah jangan ribut lagi, dengarkan aku..."

Tapi sebelum aku selesai berbicara, bahuku ditepuk, aku lalu berbalik dan melihat Fox Hu, ekspresi wajah Fox Hu terlihat serius, dia berbisik: "Roman, apa kamu merasa kalau hutan di sekitar kita tiba-tiba terasa sunyi."

Saat mendengar Fox Hu mengatakan hal ini, aku tiba-tiba merinding, dan merasa ada bahaya besar yang sedang mendekat, dan memang secara tidak sadar, hutan di sekitar kami dari tadi sudah terasa lebih sepi, suara serangga dan nyanyian burung-burung sudah hilang, suasana hutan sekarang terasa sangat berbeda.

Ini adalah salah satu pertanda kalau sudah terjadi sesuatu, dan mungkin ada predator yang sedang mendekat.

Anakonda itu, dia datang!

Aku menelan meludah, dan dengan waspada memperhatikan situasi di sekitar, lalu berkata: "Semuanya cepat oleskan ekstrak Ambergris di badan kalian, jangan lupa oleskan juga di tangan kalian, kalau kalian dililit oleh Anakonda itu, cepat pukul dia dengan tangan kalian, anakonda itu akan merasa kesakitan dan mengendurkan kekuatan lilitannya."

Ekspresi semua orang langsung berubah, Kaila Han yang terlihat pucat dan ketakutan berkata: "Anakonda itu datang?"

Fima yang terlihat tidak ingin melihat Kaila Han, dengan buru-buru mendesaknya: "Untuk apa kamu masih bertanya? Kalau kamu tidak cepat mengoleskan Ambergris, jangan salahkan kami kalau kamu mati nanti."

Kata-kata Fima memang terkesan kasar, tapi dia memiliki maksud yang baik, dan sejak aku menyelamatkannya dari serangan harimau bertaring tajam, dia terlihat menjadi lebih tegas dan realistis.

Yang lebih penting lagi, saat ini, hanya ada satu cara untuk menghadapi Anakonda ini, yaitu dengan menggunakan Ambergris.

Setelah aku selesai, Alex dan Elina juga dengan cepat memetik daun Ambergris, dan mengoleskan ekstraknya di tubuh mereka, dan juga tidak lupa mengoleskannya di telapak tangan mereka, dan saat itu juga seluruh telapak tangan mereka terlihat berwarna hijau karena ekstrak Ambergris.

Aku meminta buah Ambergris kedua, lalu dengan ragu memberikannya kepada Alex, dengan formasi kelompok kami sekarang, aku dan Alex berada di posisi yang paling berbahaya, posisi kami adalah posisi yang paling mudah untuk diserang Anakonda.