Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 263 Berjongkok

"Kamu bilang Tuan Jack menyuruhmu memberi informasi ini kepadaku, kenapa bukan dia sendiri yang datang kemari?"

Aku ragu sejenak lalu mengeluarkan pertanyaan ini.

Bruce tersenyum hehe lalu berkata, "tuan Jack sudah datang kemari, dia sedang mempersiapkan diri di belakang. Hari ini acara yang diadakan dalam bar ini bukan hanya untuk mengucapkan selamat atas kesembuhanmu, tapi juga untuk merayakan kemenangan tuan Jack."

Baru selesai bicara, suara berisik di bar seketika menghilang, lantai dansa dipenuhi dengan cahaya, kemudian pelan-pelan muncul bayangan orang, dia adalah Jack yang mengenakan jas tuksedo, lalu melihat semua hadirin dengan tersenyum.

Meskipun Jack sudah berumur 30 tahunan, tapi aku merasa dia masih cocok mengenakan jas tersebut, ini mungkin sesuai dengan aura dari seseorang dengan level papan atas.

Aku sudah pernah bertanya, Jack mengandalkan, kekuatan dari Keluarga Du, dia adalah pewaris nominal, lalu bagaimana bisa hidup terlunta-lunta dan masuk penjara bersamaku, terakhir baru aku mengerti, rupanya saat Jack berada di negara asalnya, dia dijebak dengan tuduhan palsu oleh Timothy, ini lah yang terjadi semuanya.

Jack berbicara beberapa patah kata, kemudian menyuruh orang menghidupkan lampu bar, begitu lampu hidup, aku baru memperhatikan ternyata di dalam bar bukan hanya ada Bruce, ada juga mereka yang tidak asing bagiku, Hacken Su, dan Suchart yang dari tadi sudah datang, Deni Tong sebagai pengembang real estatet di Thailand, juga beberapa partnernya Jack, tentunya duduk satu meja denganya, mengenai anggota Dwayne tidak ada satupun yang datang, Roga jarang mengenakan jas kecuali di acara formal, jadi hari ini dia memakai jas sehingga terlihat berwibawa dan di duduk di bawah, tangannya memegang koktail, mondar-mandir.

Selesai berbicara Jack memandang ke arah ku, menggunakan mikrofon berkata, "semua tamu yang hadir hari ini, tujuan ku bukan hanya untuk menjalin keakraban saja, tapi masih ada satu alasan yang paling penting, yaitu sahabat terbaikku, Roman, yang hari ini sudah keluar dari rumah sakit. Barangkali hadirin semua sudah mengetahui, satu bulan sebelumnya kedua anak ku diculik oleh adik ku yang tidak berguna itu, dan Roman yang berhasil menyelamatkan mereka. "

Tidak ada pilihan lain, aku terpaksa berdiri, suasana di dalam bar dipenuhi tepuk tangan yang meriah dari para hadirin, aku sedikit canggung, jika untuk acara formal seperti ini, diadakan di hotel lebih bagus, tapi acara pertemuan ini diadakan di bar, apalagi membahas masalah penting, sungguh membuat orang merasa tidak nyaman.

Jack melanjutkan pembicaraannya, "apakah ada yang tahu alasan kenapa aku mengadakan acara ini disini? karena ini merupakan tempat tinggal pertama saudara Roman di Thailand."

Aku terpaksa tersenyum, karena diperhatikan oleh begitu banyak orang aku merasa sedikit tidak nyaman, mungkin aku tidak dilahirkan untuk menjadi orang yang berpangkat tinggi.

Dan aku teringat kembali, pertama kali datang ke Thailand bersama Elina, demi mewakili Perusahaan Tekno ZWK memenangkan BBT pesanan OA, tidak disangka malah menyinggung Mark, dan dia memanggil kemari Bruce, lalu mereka mengejar ku sampai lari terbirit-birit.

Dan tempat yang pertama kali ku kunjungi, adalah bar ini, dan kamar itu.

Aku memandang Bruce, yang kelihatan seperti sedang memikirkan sesuatu, dia berkata dengan mencibir: "hehe, Roman, mungkinkah kamu masih mengingat kejadian sebelumnya?"

Melihat ku hanya diam saja, Bruce berkata lagi, "jika hati mu merasa tidak nyaman, sini, kamu ambil sebotol bir lalu buat luka di atas kepala ku, aku jamin tidak menghindar.

Aku terdiam beberapa saat, Jack juga sudah mengakhiri pidatonya, kemudian bersiap untuk turun, tapi tiba-tiba dari luar bar muncul sebuah teriakan keras, "hati-hati."

Begitu suara tersebut hilang, Jack secara refleks berguling ke samping, sebuah tembakan datang dari pintu utama bar, rupanya salah satu anggota dari geng kecil Dwayne sebelumnya sambil berteriak terbang masuk kemari.

Orang di dalam bar yang mendengar suara tembakan, seketika menjadi kalang kabut, Jack juga tidak peduli lebih banyak lagi, dia menyuruh Roga membawa orang untuk memastikan situasi, kemudian memerintahkan mereka untuk menangkap pelakunya.

Aku telah terpisah dari Bruce, aku didorong oleh sekelompok orang dan berjalan ke satu arah.

Bar ini memiliki tiga pintu, ini merupakan salah satu alasan waktu itu aku berhasil melarikan diri dari pengejaran seratus orang bawahan Bruce, orang yang barusan terbang masuk itu melalui pintu depan, dan bar ini juga memiliki pintu samping, pintu belakang di bagian dapur.

Aku di dorong sekelompok orang sampai ke pintu belakang, Jack dan Hacken Su dan yang lainnya di bawah perlindungan Roga telah tiba juga di dapur belakang.

Suara tembakan kedua datang dari pintu depan.

Dan dikarenakan acara pertemuan hari ini sangat penting, hampir semua orang tidak membawa senjata, dengan kata lain, kami yang saat ini, walaupun memiliki kekuatan tinggi, jika tidak bisa mengalahkan pistol, maka semuanya sia-sia saja, lalu akhirnya kondisi bar ini menjadi kacau-balau.

Mungkin karena acara pertemuan hari ini bukan hanya dihadiri oleh Jack, ada juga gangster bawah tanah Suchart, pejabat tinggi pemerintahan Hacken Su, Carlos yang tidak ku perhatikan kehadirannya, datang juga bagus, jika tidak juga tidak apa-apa, saat ini hatiku seperti ingin meledak.

Dia baru menjabat sebagai inspektur polisi, ketika berada di Kota Chiang Mai jalan yang paling ramai terjadi serangan tembakan seperti yang terjadi sekarang, juga menyebabkan satu orang mengalami luka serius (kemungkinan mati), jika terjadi sesuatu pada Hacken Su, maka reputasinya tidak akan bertahan lama, kemungkinan akan di lepaskan dari jabatannya.

Peristiwa ini terjadi sangat cepat, dalam sekejap saja kami sudah tiba di luar pintu samping, namun sepertinya semua sudah direncanakan terlebih dahulu, dari awal pintu ini sudah dikunci, orang yang paling depan dengan sekuat tenaga berusaha membuka gerbang besi, tapi tidak ada gunanya.

Tepat di saat kami ragu, dari pintu samping terdengar suara ledakan, dan pintu seketika terbuka, aku masih belum memahami apa yang sebenarnya terjadi, hanya terlihat beberapa orang yang berada di depan di dorong mundur ke belakang dengan kekuatan penuh, kami juga ikut terdorong ke belakang, dan hampir terjatuh.

Pintu samping telah terbuka, namun tidak ada serangan yang datang dari luar, kami semua telah melihat dengan jelas situasi, di depan pintu berdiri seorang yang memakai jas hitam, memakai kacamata hitam, tangannya memegang senjata api Winchester M1887, suara keras yang hampir menghancurkan gendang telinga kami ternyata berasal dari suara tembakannya yang mengenai pintu samping.

Mungkin ada orang yang tidak mengetahui, bahwa senjata api Winchester M1887 adalah senapan yang di rancang oleh desainer terkenal Browning, pertama kali di ketahui di layar tv film Terminator, Arnold Schwarzenegger yang menggunakan senjata ini, satu tembakan menghancurkan roda yang lewat, jadi bisa disimpulkan betapa dahsyat kekuatannya.

Orang berkacamata hitam ini dengan genit berkata, "semuanya berjongkok, jangan bergerak, hati-hati senjataku ini bisa tembak otomatis."

Bahasa inggris?

Aku diam-diam terkejut, dia ini bukan orang Thailand, aku melirik dari sudut matanya, terlintas dalam benakku tentara bayaran.

Kami semua telah berjongkok, hanya ada satu orang bajingan yang rambutnya di cat warna-warni, mungkin karena disampingnya berdiri seorang wanita, dia tidak sudi kehilangan reputasi di depan wanita, jadi dia berdiri tegak, tidak berkata apa-apa.

Orang berkacamata hitam ini melihatnya sekilas, bajingan ini berpikir kalau orang berkacamata hitam ini tidak berani bertindak, jadi dia berkata, "kami sudah berjongkok sesuai keinginan mu."

Peng !

Belum selesai bajingan ini berkata, bau yang sangat tajam dari bubuk mesiu, membuat badan bajingan ini terbungkus energi kinetik yang sangat besar dan dia terbang ke arah belakang kerumunan orang.

Orang berkacamata ini melihat sekeliling, "Siapa lagi yang berani berdiri?"

Semua orang terdiam, sekarang ini tidak ada yang bodoh, kecuali bajingan itu telah mencoba mengambil resiko, tapi kami tidak ada yang bodoh untuk mengambil resiko yang berbahaya ini.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu