Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 410 Hardianto

Aku memuji lagi hingga hampir mengeluarkan sebuah bunga, akhirnya Wenny melepaskan aku, dia tertawa berkata, “Sudahlah, Roman kamu tetap tidak berubah sama sekali, dari dulu tetap tidak memikirkan diri sendiri, tidak disangka sudah begitu lama berlalu kamu masih tetap seperti ini.”

Setelah mengatakannya, Wenny menghela napas dan berkata dengan pelan, “Sayangnya tidak lebih awal bertemu denganmu.”

Suaranya tidak keras, tetapi aku percaya di ruang tamu yang hening ini, Alex pasti sudah mendengar kata ini, untungnya saat aku membalikkan badan dengan terkejut, Alex masih tetap dengan diam-diam melihat langit-langit.

Aku kehabisan kata, jadi hanya berdiam.

Tidak lama kemudian ada orang yang mengetuk pintu lagi, kami mengira orang yang mengantar makan siang, jadi tidak memedulikannya, tidak disangka yang masuk ke pandangan kami pertama kali adalah sepasang sepatu kulit hitam yang berkilau, kemudian setelan kemeja dan wajah itu aku pernah melihatnya di dalam foto.

Aku dengan panik menarik Alex berdiri, aku berjalan ke sana berjabat tangan berkata, “Halo Direktur Hardianto, aku adalah Roman, dia adalah Alex, dan ini adalah Wenny yang mungkin kamu mengenalnya, jadi aku tidak memperkenalkan lagi.”

Hardianto dengan ramah berjabat tangan denganku, “Pasti kenal, Direktur Wenny bukan pertama kalinya bertemu denganku.”

Hardianto berjabat tangan dengan Alex, melihat sudah serius, Alex juga sudah tidak seperti sebelumnya lagi, aku dalam hati menghela napas tenang.

Wenny berkata, “Direktur Hardianto, mereka adalah dua perwakilan yang diutus oleh Perusahaan Grup Wering dari Kota Yanjing, kebetulan aku tidak ada urusan, jadi aku datang ke sini melihat-lihat.”

Hardianto tertawa menganggukkan kepala dan berkata, ”Mengerti, mengerti.”

“Direktur Hardianto, kali ini karena ada beberapa masalah pribadi, jadi tunda beberapa hari, semoga Direktur Hardianto tidak menyalahkan kami.”

“Hahaha, pastinya tidak, makanan enak tidak takut telat datang.”

Hardianto lanjut berkata, “Membahas makanan, kalian mungkin belum makan siang, kan? Kebetulan aku sudah memesan ruangan di Restoran Walace, ayo pergi makan sedikit?”

Walaupun hanya nada bicara bertanya, tetapi aku merasakan Hardianto yang mempertimbangkan segalanya, sekarang sudah hampir jam 12 siang, aku masih aneh kenapa tidak ada yang mengantarkan makanan siang, ternyata Hardianto sudah melakukan rencana dari awal.

Pastinya kami setuju, Alex berkata, “Dari awal sudah dengar kabar jika Direktur Hardianto sangat jujur, sikap terhadap orang sangat baik, terhadap kerja juga sangat teliti, akhirnya hari ini aku melihatnya sendiri.”

Hardianto berbincang-bincang dengan Alex, kami langsung keluar dan ada mobil yang menunggu di luar, tetapi karena Wenny ada mobil, jadi kami naik mobilnya Wenny.

Setelah naik mobil memasang sabuk pengaman, Wenny berkata, “Roman, Alex, nanti saat kalian membahas harus lebih hati-hati, sikap Hardianto memang jujur, tetapi sama seperti yang dikatakan Alex jika dia sangat teliti terhadap pekerjaan, dia pasti akan berusaha mendapatkan keuntungan untuk Naxionel. Jika kalian ingin berhasil membahas untuk kerja sama, maka semua tergantung dengan keahlian kalian.”

Aku menganggukkan kepala menandakan sudah mengerti, Alex malah dengan tertarik dan bertanya, “Belum tentu, Wenny cantik, bisakah beritahu kami apa hubungan kamu dengan Naxionel?”

Mendengar Alex bertanya seperti ini, aku juga mulai tertarik, hubungan Wenny dengan Hardianto, atau dengan Perusahaan Naxionel memang tidak terlihat segampang yang kami lihat, hal ini bisa dilihat dari sikap Hardianto.

Kali ini kami datang dari Kota Yanjing untuk mencari pihak kerja sama secara inisiatif, kami tidak menepati janji temu selama beberapa hari, jika ini adalah perusahaan biasanya mungkin dari awal sudah tidak mau memedulikan lagi, apalagi perusahaan besar di selatan seperti Naxionel.

Walaupun Deni Tong sebelumnya sudah menghubungi dahulu, tetapi sikap Hardianto juga tidak mungkin bisa baik seperti sekarang, apalagi mengajak kami makan secara langsung, ini sungguh sebuah pelayanan yang tidak kami sangka.

Wenny menghidupkan mobil sambil berkata, “Kalian benar ingin tahu?”

“Pasti, jangan-jangan Wenny cantik kamu dengannya...”

Alex mengatakannya, ekspresinya langsung berubah, alis juga mengerut, dia melihat padaku, “Jadi Roman itu termasuk apa?”

Aku terdiam sebentar tidak mengerti maksudnya, Wenny juga tidak mengerti, kemudian detik kemudian tumbuh sebuah tulisan di pikiran kami.

Hanya mendengar Wenny berteriak tanpa memedulikan penampilannya, “Alex, percaya tidak jika aku membunuhmu!”

Alex menciutkan lehernya, dia tahu dirinya sudah salah bicara, jadi dia terpaksa meraba hidungnya sambil tertawa kaku.

Aku berkata, “Kenapa kamu selalu sembarang menebak? Wenny belum menikah, jika orang lain mendengar perkataanmu ini, bukankah kamu sedang merusak nama baiknya?”

“Aku salah, aku minta maaf, aku minta maaf. Wenny cantik, sekarang aku minta maaf dengan tulus, demi mendapat pengampunan darimu, aku memutuskan malam ini membuat acara makan di hotel dan mengundang kamu dan Roman untuk makan bersama, bagaimana?”

Alex langsung tersenyum untuk meminta maaf, tetapi setelah kami mendengar perkataannya, emosi di dalam hati sudah hilang setengah, walaupun Alex adalah tuan muda kaya asli, tetapi dia juga memiliki pengalaman bisnis beberapa tahun, jadi dia mengerti beberapa kemampuan untuk memperbaiki suasana, kami memang tidak bisa marah setelah dia mengatakan seperti ini.

Terhadap acara traktir makan di hotel malam ini, aku berkata, “Minta maafmu aku mewakili Wenny menerimanya, makan malam di hotel tidak perlu lagi, karena mahal dan tidak enak.”

Wenny berkata, “Betul, aku masak sendiri di rumahku lebih baik daripada makanan di hotel.”

Alex langsung terkikik-kikik.

Tadi di ruang tamu Naxionel, Hardianto mengatakan jika Restoran Walace hanya di sebelah saja, jadi kami ikut mobilnya pergi dan berhenti setelah hampir 10 menit, tetapi dilihat dengan detil memang tidak jauh.

Restoran Walace memang berada di samping gedung Naxionel, kami ikut dia berjalan masuk, baru masuk saja sudah ada pelayan yang tampan berjalan kemari.

Mendengar cara bicaranya dengan Hardianto, tampaknya Hardianto adalah langganan di sini, aku bahkan meragukannya sebagai real estat besar di Kota Shenghai, jangan-jangan tanah ini adalah milik Naxionel, kemudian terakhir dijual kepada Restoran Walace?

Tapi waktu tidak mengizinkanku untuk berpikir banyak, walaupun aku hampir tidak pernah masuk ke restoran yang begitu berkelas, tetapi setidaknya tidak boleh mempermalukan dan harus berpura-pura dengan lebih baik.

Tapi Wenny dan Alex malah sering keluar masuk di tempat seperti ini, tampaknya tidak terlalu kaku, aku menghela napas panjang dan memaksa untuk menenangkan diriku.

Setelah tiba di ruangan, pastinya ruangan ini sangat elegan, kami masing-masing mencari tempat duduk sendiri, Hardianto berkata, “Kalian ingin makan apa?”

Dia mengatakan sambil memberikan menu padaku, aku mengambilnya sambil tersenyum, lalu setelah melihat menunya, ketebalannya ini hampir setebal sebuah buku, ini tidak mungkin bisa dibaca sampai habis, jadi terpaksa memilih 2 macam masakan secara asal.

Hardianto bertanya lagi apa kami minum bir, pastinya kami menolak, minum bir adalah hal tidak baik, aku baru mengerti maksud ini setelah keluar dari penjara.

Mungkin karena Hardianto, jadi masakan di meja disajikan dengan cepat, tetapi kami tidak fokus dengan makanan, selain Alex yang selalu tidak memedulikan penampilannya, sisanya kami hanya kadang-kadang mengambil sedikit makanan, kebanyakan waktu kami hanya berbincang dengan santai.

Ini pertama kalinya aku melihat Wenny makan siang, gerakannya sangat indah saat makan makanan laut dan gerakan yang sangat berpengalaman, dia selalu dengan sangat simpel dan elegan sudah bisa membuang bagian kotor dari makanan laut atau jenis krustasea.

Tetapi kini kesan yang diberikan Wenny kepadaku seperti memperlihatkan sebuah seni yang sangat mempesona.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu