Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 428 Gua

Aku terbatuk dan berkata, "anakmu sepanjang hari hanya berpikir bermain mainan saja? Kamu jangan membuat Ghea menjadi tidak benar."

Alex tertawa dan berkata, "hanya bercanda saja, bukannya aku bilang, untuk menyuruh kalian pergi terlebih dahulu melihat tempat tinggalku, dan aku masih harus mengambil sedikit barang."

Jadi kita yang menolong kedua orang pingsan ini, dan membawa Ghea pergi,bergegas menuju ke tempat tinggal Alex untuk menginap beberapa hari, selama obrolan diperjalanan Alex baru menyadari iklim hari ini sangat tidak tepat, kemudian lari keluar, untuk menyiapkan sesuatu saat musim dingin, lalu bertemu dengan kami.

Yang membuat Alex dan kita berbeda adalah pada saat itu dia melihat orang tua Ghea telah meninggal, dan dia tidak mengambil sesuatu barang berguna dari mereka, tetapi malah menguburnya dengan penuh hormat, meskipun dia menenangkan hati gadis kecil itu, tetapi dikarenakan beberapa hari ini udara dinginnya datang lagi, tetapi itu sama sekali tidak membuatnya dingin.

Aku berjalan sambil bertanya,"Gadis kecil ini tidak memiliki nama, tapi kamu juga tidak mungkin memberi nama gadis itu bernama Ghea"

Alex memegang hidungnya dan berkata, "Kamu kira aku mau, pada saat itu aku hanya ingin memberinya nama yang berkelas, masalahnya adalah tunggu sampai tim penyelamat tiba, bukannya kita masih harus kembali, tapi saat itu pasti sudah menghabiskan banyak waktu hanya untuk mendapatkan nama bagus saja, lalu itu juga masih harus mengubahnya kembali, aku sama sekali tidak salahkan. "

Aku dibuatnya sampai terdiam, "Oke, kalau begitu panggil dia Ghea saja. Orang tua gadis ini dalam kesulitan, kedepannya juga masih belum pasti dia akan ikut bersamamu, kulihat apakah kamu bisa selamanya memanggil dia Ghea."

Alex cemberut dan tidak berkata apa-apa.

Untungnya, awalnya kukira hutan ini sangat berbahaya di setiap sisi tempatnya, tetapi tanpa diduga kami telah menemukan tempat tinggalnya Alex, dan kami tidak bertemu serangan binatang buas apapun.

Tetapi aku menyadari beberapa peraturan, karena sampai saat ini, tempat yang kita lewati tadi hampir semuanya ada banyak binatang kecil, tapi kalau benaran ada binatang buas, misalnya beberapa kali melihat anakonda didalam laut, dan wilayah lautnya juga tidak terlalu jernih, jangankan melihat ikan besar, melihat udang sekilas saja hanya ada beberapa ekor.

Untuk alasan yang sama, walaupun sekarang perjalanan kita sangat aman, bukan berarti binatang buas itu jauh dari kita, sementara waktu jangan khawatir tentang masalah ini.

Ketika sampai ke gua yang dikatakan oleh Alex, aku melihat kesana kemari, dan merasa ada yang salah, aku berkata, "Gua ini berbentuk seperti kubus, jangan bilang ini kamu sendiri yang menggalinya, lagi pula kelihatannya gua ini mungkin ada sudah beberapa tahun silam, masak kamu tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah disini? "

Alex berkata, "memang ada salah dengan ini? Terbentuk secara alami bukan hal yang tidak mungkin, Roman, aku hanya mengatakan dua kalimat padamu, di dunia ini segala sesuatu hal aneh pasti terjadi, dan setiap orang memiliki ide dan perspektif yang berbeda..."

"Oke oke oke, kurangi omong kosongmu, cepat pergi ambil barang-barangmu, kita masih harus mengantar kedua orang ini kembali, mana cuaca sekarang semakin dingin, kita tidak mungkin membuang-buang waktu lagi."

Aku memotong pembicaraannya, tidak tahu apa ini hanya perasaan ilusi saja, merasa waktu kami untuk keluar menjadi lebih lama, sepertinya suhu pun perlahan-lahan sudah menurun, dan perasaanku merasakan ada sedikit firasat buruk.

Alex berjalan ke dalam gua, akhirnya dia juga merasa tidak sanggup lagi, lalu bersama Elina dan kedua orang lainnya masuk kedalam untuk menolongnya, begitu masuk ke gua, tiba-tiba didalam menjadi hangat, aku berkata, "Kamu sebenarnya sedang mencari apa?"

Melihat Alex mulai menggali tanah dari sudut dan tidak berhenti menggalinya berulang-ulang, aku pun merasa tidak nyaman.

Alex berkata tanpa menoleh ke belakang, "aku sedang mencari beberapa ubi jalar yang terkubur di sini dua hari yang lalu."

"Apa? Ubi jalar?"

Aku terkejut, "kamu dapatkan dari mana mainan (gadget) ini?"

Alex berkata, "aku mengambilnya didalam gua ini, itu pun sudah mau membusuk, kemudian aku menguburnya. Terus masih harus menunggu ubi jalar ini tumbuh lebih banyak lagi ."

Aku mengerutkan kening, dan harus memberi tahumu, jika ini memang seperti dugaan kita, maka dalam waktu singkat ini tim penyelamatan tidak akan datang, dan jenis tanaman ubi jalar akan tumbuh dengan cepat, selama kita menanamnya dengan benar, sebentar saja ubi jalar segar ini bisa kita makan.

Mau tahu, ubi jalar jenis ini sangat cocok untuk sayuran dan biji-bijian, terus pada zaman dahulu juga ini salah satu tanaman yang cocok digunakan saat melawan bencana alam. Tidak diduga Alex menemukan ubi ini, benar-benar sangat beruntung.

Elina juga terkejut, "pulau kecil ini ada ubi jalar, menjelaskan ternyata dulu juga ada orang pernah datang ke sini."

Aku mengangguk kepala dan berkata, "benar, pulau ini pasti sudah pernah ditutup (lock down), tetapi menurut orang luar, selama menghadapi situasi tertentu, itu akan membawa kita datang kemari, tetapi lingkungan di sini buruk, kuperkirakan sebagian besar orang sini pasti semuanya sudah mati, atau mungkin, awalnya orang yang tidak seberapa masuk sini pun pasti juga mati. "

Pada saat ini mata Elina bersinar dan tiba-tiba menunjuk ke suatu arah dan berkata, "Roman coba kamu lihat, itu apa ya?"

Dia yang melihat semua arah, tapi itu hanya sudut gua yang gelap, dan sama sekali tidak ada apa-apa.

Aku bingung dan berkata, "memang ada apa?"

Elina dengan cepat berjalan kemari dan berkata, "Kamu lihat ini?"

Ada suara seseorang yang hampir hilang, tapi dia hanya menggaruk-garuk dinding, dan kemudian menemukan sebuah bola logam, tapi bagaimana aku tidak mengenalinya, namun kami malah berjalan melewatinya, dan memeriksa dengan teliti sekitar tanah itu lalu baru menyadari, ternyata itu bukan bola, jelas-jelas hanya sebuah pegangan pintu biasa!

Alex terkejut dan berkata, "Wow , aku yang sudah beberapa hari tinggal disini, tidak tahu ternyata disini ada sebuah pintu!"

Aku berkata, "Tidak disangka kamu berhati mulia, bisa dibilang karena beruntung saja, jika didalam pintu ini ada sesuatu muslihat (taktik), maka takutnya sekarang kamu tidak bisa melihat kami lagi"

Alex dengan canggung tersenyum, "jika memang seperti itu, maka kita masuk kedalam lihat-lihat saja. Aku juga ingin melihatnya, ada apa didalam pintu itu."

Aku menyuruh Elina berada di belakangku, kemudian dengan ragu memutar pegangan pintu, dan lagi pintu itu juga berkarat dan sudah lama tidak pernah digunakan, aku juga tidak terlalu menggunakan tenagaku, lalu "prak" pintu pun terbuka.

Ketika pintu terbuka, semulanya banyak tanah liat yang digunakan untuk menutupi sekitarnya itu pada berjatuhan kebawah, sehingga mau mencapai ketinggian lutut.

Saat pintu itu terbuka secara bersamaan aku menarik Elina mundur ke belakang, takutnya ada sesuatu muslihat senjata tersembunyi yang seperti di dalam novel-novel seni bela diri, tunggu tanah liat itu hilang, kita sama sekali tidak boleh ada gerakan apapun, dan aku akan masuk menyelidikinya.

Di belakang pintu ada sebuah gua lain, tetapi dibandingkan tadi gua ini jauh lebih besar, dan tata ruang dalamnya juga mirip seperti ruang interior, contohnya secara khusus menggunakan batu ini untuk membuat tempat tidur yang sederhana, lalu di sebelahnya juga ada sebuah rak batu kecil, yang atasnya dipajang helm baja, dan biasanya digunakan untuk memasak nasi.

Awalnya itu hanya sebuah gambaran kuno dengan konsep artistik, tetapi salah satu tengkorak yang terbaring di tempat tidur itu mengkhianati semuanya dengan mendalam.

Kita semua sudah pernah melihat pertempuran besar, saat aku melihat tengkorak ini, aku masih merasa sedikit linglung.

Tengkorak itu seharusnya adalah mantan pemilik gua ini, saat ini dia hanya ingin memiliki sisa tulang itu, dan tengkorak itu terbungkus mantel katun yang tebal, dan saat ini aku baru mengerti kegunaan dari mantel katun itu.

Aku yang tadi berencana melihat ke belakang, lalu melirik ke samping tengkorak itu yang tampaknya ada sesuatu benda hitam yang muncul.

Lalu aku berjalan melihatnya, dan diriku terkejut menyadari bahwa itu ternyata adalah sebuah pistol!

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu