Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 391 Makan

Di kantor polisi tuduhan orang tua ku kepada segerombolan preman itu sangat jelan dan sederhana, rupanya sejak aku menelepon keluargaku, dan setelah meminta Jay Zhou untuk menjaga baik-baik orang tua ku, orang tua ku sudah pindah ke kabupaten tinggal, tidak disangka beberapa hari kemudian, Keluarga Gong menerobos masuk ke rumahku, orang tua ku dibawa secara paksa.

Sedangkan itu terjadi di siang hari, banyak orang melihat kejadian ini, tapi karena wajah pria berambut cepak yang sangat galak, tidak ada orang yang berani bicara, tapi setelah beberapa waktu ada orang diam-diam melapor ke polisi, Jay zhou barulah mendapat kabar, Kalau kami yang menyadari sepertinya hal ini sudah terjadi beberapa hari kemudian.

Mendengar orang tua ku mengatakan semua, punggung ku mengeluarkan keringat dingin, aku berjalan kesana mengenggam tangan orang tuaku dan berkata, “ayah, ibu, kali ini aku minta maaf pada kalian.”

Aku menghela nafas dalam hari, aku seperti bintang sial, sejak aku keluar dari penjara, selalu membawa hal yang tidak baik kepada orang sekitar, sampai sekarang orang tua ku, teman-temanku, saudaraku ……

Ibuku menepuk tanganku dan berkata, “Roman, kamu bilang apa, kamu baik-baik bekerja, ayah ibu sudah merepotkanmu. Sekarang kami sudah tidak apa-apa lagi, kamu cepat pulang, kalau tidak nanti bos mu memotong gajimu.”

Ayahku juga tertawa dan berkata, “Benar benar, Roman, setelah makan malam, kamu pulang saja, jangan karena kami berdua, kamu hilang pekerjaan mu.”

Walaupun mereka mengatakan begitu, tapi setelah aku mendonggak kepala, aku masih melihat mata mereka menggambarkan mereka tidak rela.

Aku berkata, “Baiklah, malam ini kita makan malam bersama, sekalian aku ingin mengenalkan beberapa teman ku, kalian terselamatkan kali ini, karena bantuan mereka.”

Jay Zhou juga mengangguk kan kepala, “benar, paman bibi, kali ini karena kerja sama semua orang.”

Setelah orang tuaku membuat pengakuan, aku memanggil Jay zhou ke samping dan berbisik, “beberapa orang ini jangan sampai lepas, usahakan dalam hari ini mendapatkan informasi dari mereka, khususnya bukti kejahatan keluarga Gong.”

Jay Zhou sejenak ragu dan berkata, “orang ini keras kepala, Roman kamu tau, tapi besok lusa kita pasti akan mendapatkan petunjuk.”

Aku mengerutkan kening berpikir sejenak dan menjelaskan, “kalau diundur sampai besok, masalah pasti akan ada perubahan, Jay Zhou kalau tidak begini, kalau malam ini kalian belum dapat informasi, kamu pilih beberapa dari mereka yang bisa mendapatkan informasi, aku dan Bruce akan berjongkok di luar, berusaha mencari informasi, dengan begini kalian juga tidak akan dimarah.”

Karena terakhir kali di Shenghai melakukan tanya paksa, aku ingin mencari jalan pintas, tapi Jay zhou adalah polisi, tentu saja berbeda dengan kami, kami membawa orang bisa dibilang untuk membalas dendam, tapi mereka jika tidak berhati-hati akan di tuntut oleh banyak orang.

Jay Zhou akhirnya menghela nafas dan mengangguk sedikit, “Baiklah, kalau begitu aku pergi interogasi dulu, kamu bawa paman dan bibi pulang. Makan malam kali ini aku pasti datang.”

Setelah berpisah dengan Jay Zhou, aku menelepon Bruce dan yang lain, memberitahu mereka alamat rumahku, barulah menelepon taksi pulang bersama orang tuaku.

Sampai di luar rumah, aku melihat perkarangan rumah banyak daun gugur, hati ku lagi-lagi bergejolak dan berkata, “Ayah ibu, kalian masuk dulu, nanti biar aku yang bereskan.”

Orang tuaku berdeham sejenak, setelah membuka pintu debu yang bertumpuk terbang keluar, orang tua ku tersedak hingga batuk tak berhenti, aku langsung menarik mereka keluar, seluruh ruangan dipenuhi dengan debu.

Setelah menunggu semua debu pergi, lantai rumah, meja semuanya dipenuhi dengan debu, aku berkata, “ayah ibu kalian sudah berapa lama tidak pulang.”

Orang tuaku berkata, “tidak berapa lama.”

Hanya terlihat mereka tidak ingin berbicara, makanya aku tidak bertanya lebih, tapi dilihat dari debu, tidak mungkin 3 sampai 5 hari tidak pulang.

Setelah aku membersihkan rumah, sudah sampai waktu makan malam, kebiasaan orang tuaku masuk dapur, ibuku memakai celemek, ayahku keluar memilih hidangan.

Aku langsung memanggil mereka, “Ayah ibu, apa yang kalian lakukan? Malam ini kita tidak makan di rumah, beberapa hari ini kalian sudah lelah, membuat kalian memasak bukankah ini merepotkan kalian? Kita makan diluar, lagian, rumah kita kecil, nanti teman ku masih datang, tidak muat.”

Orang tua ku masih ingin menolak, mendengar ucapanku mereka melotot, “lihat kamu, kami juga belum tua, kenapa tidak bisa memasak, kalian menghasilkan uang sedikit hanya tahu menghabiskan di luar.”

Aku tertawa tidak bicara, aku membawa ayah dan ibuku keluar, berjalan-jalan.

Di sepanjang jalan banyak orang melihatku, mereka dengan gembira menyapa, dan aku satu per satu menjawab, walaupun aku sudah pulang ke Guilin 2 hari, tapi aku belum benar-benar keluar menunjukkan diri.

Di jalan ada kenalan bertanya kalian ngapain, ayahku menyembunyikan kedua tangannya di belakang berkata dengan gembira, “anakku hari ini pulang, keluar makan.” Ibuku pelan-pelan bertanya, “Roman, bukannya ibu ingin mengejar kamu, tapi kamu lihat, anak tetangga kita saja sudah bawa pulang pacar, kamu kapan bawa pulang seorang gadis pulang?”

Ayahku yang meletakkan tangan di belakang ekspresi nya menjadi semangat, mendengar ucapan ini langsung langkah nya menjadi pelan, pura-pura tidak peduli berjalan ke sampingku untuk mendengar.

Aku tertawa dengan terpaksa dan berkata, “aku sekarang masih muda, tidak buru-buru.”

“Muda, muda apanya? Apa nya tidak buru-buru, sekarang tidak buru-buru, nanti baru buru-buru cari baru terlambat.”

Wajah ibuku langsung datar tiba-tiba berkata, “gadis yang hari itu pulang denganmu bagaimana?”

Mendengar ibuku membicarakan Elina, hatiku sedikit lega, tapi masih belum menjelaskan hubungan kami, aku berkata, “Bu, dia dulu adalah atasanku, kali ini kami datang kesini adalah kebetulan, bukannya sudah aku jelaskan?”

Ibuku melotot, “Sekarang tidak buru-buru, kedepannya kamu baru tahu rasa.”

Aku mengelus kepalaku tidak berbicara, dan di saat itu sebuah mobil berhenti di sebelah kami, aku baru mendonggak kan kepala, jendela mobil terbuka, terlihat wajah Jay Zhou, dia tertawa dan berkata, “aku berpikir kalian kemana, ternyata disini, paman bibi naik, roman kamu duduk di depan.”

Lalu baru masuk ke mobil tidak berapa lama, kami melihat restoran yang sangat tidak asing, aku dan Jay Zhou saat SMP dulu sangat ingin makan disini, karena disini makanannya sangat enak, harga nya juga tidak mahal, tapi kursinya selalu penuh, jadi itu adalah restoran impian kami.

Tidak disangka sudah puluhan tahun berlalu, restoran ini masih buka, aku berkata, “disini saja.”

Jay Zhou juga terkejut sejenak dan berkata, “Rupanya restoran ini masih buka? Cuma tidak tahu apakah masih bos yang dulu.”

Setelah turun dari mobil kami bertanya, rupanya bosnya masih belum diganti, masih tetap seperti yang dulu, kalau tidak salah ingat, saat SMP hanya sekali makan disini, ada seorang siswa kaya merayakan ulang tahun disini.”

Setelah kami duduk Jay Zhou bertanya, “Bruce mereka?”

Aku baru ingin menjawab, dari pintu terdengar suara rem mobil dan beberapa bahasa Thailand, “Sudah sampai sudah sampai.”

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu