Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 251 Klimaks

“Brengsek! Lakukan saja! Aku yang terlalu banyak berpikir, bahkan jika ini di Chiang Rai, tetapi dia Timothy sudah menggunakan pistol terang-terangan, apa yang masih aku takuti?”

Aku mengomel beberapa kata, langsung menarik bolt pistol, terdengar suara tembakan peluru, dengan langkah kaki, aku dengan cepat menembak, terdengar suara sentuhan tubuh manusia dan permukaan tanah, suara langkah kaki di sekitar langsung melambat.

Roga juga menembak ke arah kerumunan orang dengan tepat, dia jatuh ke lantai, setelah membubarkan mobil, Roga berbisik, “Kak Roman, kita bertahan sebentar lagi, apakah kamu masih ingat yang sebelumnya aku katakan tentang Kak Jack juga memiliki rencana sendiri? Mereka sekarang sedang menuju ke sini.”

Kawan yang lain juga berkata, “Kak Roman, tadi aku dan Jack membebaskan anak buah Keluarga Gong, sekarang sudah seharusnya kita maju.”

Setelah mengatakannya, aku menepuk-nepuk lengan Jack yang tidak terluka, “Masih bisa bergerak tidak?”

“Brengsek, aku pasti akan membunuh keparat-keparat ini!”

Wajah Jack tergores pecahan yang tajam, menunjukkan darah, dia sambil merobek kain dari tubuhnya dan perban lukanya sendiri, sambil mengomel.

Aku dan Roga membunuh dua orang selagi mereka belum siap, mereka sudah waspada, bayangan yang terbentuk melalui jendela mobil, bisa terlihat di dalam sudah tidak ada orang sama sekali, semuanya sudah bersembunyi di bunker.

Suasananya hening sebentar, mungkin masing-masing pihak sedang menunggu pihak lain muncul duluan.

Jack juga bukan orang bodoh, walaupun dia berbicara kasar, tetapi itu tidak memengaruhi dia membuat keputusan yang benar terhadap situasi.

Mungkin orang-orangnya Timothy sudah tidak tahan, jumlah orang mereka jelas lebih banyak dari kami, tetapi hanya bisa dia menunggu seperti kami, mereka menyerang duluan.

Terdengar suara tembakan dan suara langkah kaki yang berisik, kita berempat malah tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerang, karena sekarang orang-orangnya Timothy seharusnya sedang memperhatikan kami di beberapa tempat tertentu.

Jika kami ada sedikit pergerakan, langsung akan di tembak.

“Jangan buru-buru.”

Aku berkata dengan suara yang pelan.

Suara langkah kaki dari sekitar mobil menjadi semakin kencang dan semakin jelas, dahi Jack sudah berkeringat.

“Brengsek!”

Aku tiba-tiba bersuara, setelah mengatakannya, suara langkah kaki sudah dekat, bahkan bisa dikatakan seberang mobil sudah dipenuhi orang.

Dan kami berempat keluar secara bersamaan, sepertinya mengejutkan orang yang paling depan, setelah itu mereka mengangkat pistol yang ada ditangannya, tetapi kita sudah ada persiapan dan menarik pelatuknya.

Suara tembakan sangat padat, orangnya Timothy langsung terkalahkan, setelah menghabiskan peluru, di depan aku sudah ada tiga orang yang terkalahkan, dan aku langsung kembali ke mobil, kawan yang lainnya langsung keluar untuk menggantikan.

Roga dan Jack juga seperti itu, aku sambil mengganti peluru dengan cepat sambil tertawa, “Penembak jitu Timothy sepertinya sangat marah. Orang-orangnya jaraknya sangat dekat dengan kita, penglihatan penembak jitu sebagian besar dihalangi oleh orangnya sendiri.”

Roga tertawa, dan saat kita sedang bergantian baru sadar, orangnya Timothy kembali ke bungker lagi, di sekitar mobil ada sekitar puluhan mayat yang tadi terkalahkan.

“Bisa lanjut menunggu sebentar.”

Ketegangan aku sedikit meregang, aku melihat kawan yang bernama Jason sedang jongkok di belakang aku tidak mengatakan apapun dengan memegang lengannya.

Aku langsung bertanya kenapa, ketika melihat di sela jarinya ada darah yang mengalir, aku langsung mengerti, dia sepertinya tertembak.

Pertarungan antar keluarga besar sampai seperti ini, senjatanya sudah tidak bisa hanya menggunakan pistol biasa, karena kekuatannya terlalu kecil, penetrasinya tidak cukup, kecuali jika tepat sasaran, kalau tidak itu tidak dapat menyebabkan luka yang serius bagi orang.

Baik kita atau Timothy, semuanya menggunakan senjata otomatis, tiga orang yang gila dari Keluarga Gong, bahkan sampai tentara bayaran internasional pun di undang.

Jika dibandingkan dengan pistol, senapan Automatic Rifle tidak hanya lebih cepat, tetapi dapat menyebabkan luka tembak yang lebih besar, malah luka tembus adalah luka tembak yang paling mudah diobati.

Tadi aku melirik, lengan Jason tidak patah, yang berarti bukan luka tembus, tetapi pelurunya tertanam di dalam tulang.

Berarti mulai sekarang, tangan dia yang ini sudah seperti rusak, tidak bisa melakukan pekerjaan berat lagi.

Untung terlukanya di lengan kiri.

Roga juga sudah lihat, menepuk-nepuk pundak Jack dan Jason dan berkata, “Kerja bagus, sudah untung, membunuh Timothy saja sudah cukup, membunuh dua orang lebih untung lagi, tadi kalian sudah...”

Setelah mengatakannya, ada suara tembakan lagi, diikuti dengan orang-orangnya Timothy, mereka mengomel dengan kasar.

Aku bengong sebentar, Roga berkata dengan terkejut, “Itu Dwayne! Dwayne adalah kapten pasukan kecil yang direkrut sendiri oleh Kak Jack di Chiang Mai untuk melayaninya.”

Roga bertanya kepadaku lagi, ”Kak Roman, di luar ada yang membantu, apakah kita akan keluar?”

“Tentu saja, kita terus di sini juga pasti mati, lebih baik keluar saja.”

Setelah mengatakannya aku menyalakan rokok untuk tiga orang masing-masing satu, “Sayangnya kita tidak bawa rompi anti peluru, jika di antara kami ada yang tertembak, harus ingat untuk menyelamatkan anak Kak Jack terlebih dahulu. Selama Kak Jack masih hidup, kita masih ada harapan, jika membiarkan Timothy merebut kekuasaan Keluarga Du, maka kita benar-benar tidak ada harapan.”

Rokok memang memiliki efek menenangkan, aku menghisap satu kali langsung membuangnya, selagi orangnya Timothy sedang kewalahan, berguling ke kiri, secara bersamaan pistolnya mengeluarkan percikan api.

Sayangnya aku terlalu meninggikan orang-orang ini, setelah di kelilingi oleh Dwayne, hampir tidak ada orang yang mengepung kita, aku sangat senang, berdiri di belakang pilar batu dan terus menembak, dan secara bersamaan menyuruh Roga dan tiga orang itu cepat keluar.

Kita baru keluar, di hadapan kita langsung muncul tiga orang anak buah dari persimpangan yang terus berjalan mundur.

Aku melihat ke Roga, Roga menggelengkan kepala, kita berlari, mengeluarkan pisau yang ada di pinggang kita, satu orang satu pisau dan menyeka leher mereka.

Sebelum mati, tiga orang ini tidak menduga, kita tadi masih seperti seekor kura-kura yang hanya bisa bersembunyi di mobil anti peluru, sekarang malah bisa menyerang.

Saat ini di seberang koridor juga muncul sebuah bayangan, “Orang-orangnya Kak Jack?”

“Brengsek! Dwayne, Roga adalah tenaga kerja! Kamu tidak ingat?”

“Roga? Ternyata kamu, sialan! Untung aku bergegas datang, akhirnya tidak terlambat!”

Roga dan Dwayne langsung saling meninju dada dengan antusias, aku bertanya, “Apakah orangnya Timothy masih ada di sana?”

Dwayne mengangguk, menunjuk ke satu arah, “Orang-orang di arah lain sudah terkalahkan semua, hanya di sana, setelah bunyi lonceng, mereka mau pergi.”

Dia bertanya, “Kamu adalah anak buahnya Kak Jack, Roman?”

“Benar, kita jangan omong kosong lagi, jika dapat menahan mereka langsung pergi, lagipula kemampuan Timothy tidak berkurang, kemampuan Kak Jack bertambah.”

Dwayne berkata, “Mereka berlari ke arah jalan kuno, di sana ada tentara tetap, kira-kira kekuatan kelas satu, bahkan jika kita menyerang, juga tidak bisa melakukan apa-apa terhadap mereka, juga bisa membuat marah pemerintah. Lagipula jika kita menembak sekarang, atasan akan menetapkan kami sebagai pertarungan antar preman, jika melibatkan tentara, masalahnya akan lebih repot.”

“Yang paling repot adalah Timothy sudah bertahun-tahun di Chiang Rai, kita tidak tahu apakah tentara di sini ada hubungan pribadi dengannya.”

Roga menambahkan.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu