Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 328 Orang Mati

Odele meletakkan tiga kamera di atas meja teh di dalam kamarku dan terdengar suara logam yang sangat jernih, aku melihat bagian atas tirai dan aku mempunyai ide, aku bertanya,”Odele, apakah kamu pernah berpikir, siapa sebenarnya yang memasang kamera-kamera ini?”

Odele mengerutkan keningnya,”Siapa lagi?” seharusnya pekerja atau bos hotel ini, jika tidak bisa menemukannya, maka akan ketahuan jika besok membawanya ke kantor polisi untuk memeriksa sidik jarinya, warna kamera ini masih lumayan baru, jika dipasang baru-baru ini, seharusnya di atasnya masih tersisa beberapa sidik jarinya.”

Aku menggelengkan kepala,”Tidak perlu memeriksa sidik jarinya, kamera pemantau ini seharusnya tidak ada hubungannya dengan pihak hotel, paling banyak mereka hanya memberikan kunci kamarnya, jika digunakan sebagai kamar yang dihitung per jam maka orang lain punya cukup waktu untuk mengatur segalanya.”

“Tidak ada hubungannya dengan pihak hotel? Kalau begitu siapa? Tidak mungkin keluarga Gong atau pihak ketiga yang melakukannya kan? Mereka tidak punya kemampuan untuk memprediksi masa depan, kenapa mereka bisa tahu bahwa kita akan menginap di sini, kemudian menyewa kamar per jam untuk memasang kamera pemantau terlebih dahulu.”

Alex terlihat tidak mempercayainya dan dia sengaja menggodaku.

“Mungkin tidak apa-apa jika kamu menebaknya.”

Aku tidak melakukan perhitungan dengannya, aku melanjutkan pembicaraan sambil melihat Odele,”Aku punya satu dugaan dan kurang lebih sama dengan Alex tadi, tapi ini lebih mendekati kenyataannya.”

Odele mengerutkan keningnya dan bertanya kepadaku,”Tunggu sebentar Roman, mengapa kamu begitu yakin bahwa bukan pihak hotel yang memasang kamera pemantaunya?”

Aku berkata,”Ini adalah sebuah teori yang sangat sederhana, ketika kita naik tadi, kita semua sudah melihat bahwa hotel ini ada delapan lantai, jika seandainya setiap lantai ada 20 kamar, maka hotelnya ini kurang lebih ada 200 kamar, jika setiap kamar dipasang kamera pada tempat yang sama, maka ini tidak akan mencurigakan dan menghemat waktu. Jika tidak, setiap kamar dipasang kamera pada tempat yang berbeda maka mungkin bos hotel ini akan menjadi pusing.”

Aku berkata sambil menunjuk ke jendela,”Lebih tidak perlu mengatakan bahwa kamera hanya dipasang di kamar kita, jika ini dipasang oleh pihak hotel maka akan dilakukan secara massal, jika tidak maka biayanya akan terlalu tinggi. Ini tidak terlalu mugnkin, kita baru pertama kali menginap dan kebetulan ketiga kamar ini ada kameranya.”

Seolah-olah menyetujui penjelasanku, Alex terlihat tidak puas tapi dia tidak membantahnya lagi, Odele juga mengerutkan keningnya, sepertinya dia sedang berpikir kaitan masalahnya.

“Kalau begitu aku katakan dugaanku.”

Aku tersenyum dan berkata,”Masalah ini pada dasarnya bisa dipastikan bahwa ini dilakukan oleh keluarga Gong atau pihak ketiga, kemungkinan pihak ketiga lebih besar. Dari informasi yang kita dapatkan sejauh ini, kekuatan pihak ketiga sangat pintar, setiap kali ada jebakan kita tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi meninggalkan jejaknya.”

Aku berbicara sambil berbalik, aku berjalan ke pintu dan melihat sekeliling, setelah aku memastikan tidak ada orang di sana, aku berkata dengan pelan,”Kekuatan pihak ketiga sebenarnya tahu bahwa keadaannya tidak beres sejak polisi mengepung hotel pada sore hari, mereka tidak bergerak ke arah yang mereka inginkan tetapi mereka memilih strategi lain.

Mereka tahu bahwa kita pasti akan pergi, kemudian memilih beberapa hotel yang lebih berkemungkinan besar akan kita kunjungi di kota Shenghai, oleh karena itu, ketika kita masih menyelamatkan Elina di sana, maka banyak hotel dan kamar yang disewa per jam dan orang-orang di dalamnya sedang memasang kamera pemantau.”

“Kalau begitu, bagaimana mereka tahu bahwa kita akan masuk ke dalam beberapa kamar ini?”

Odele bertanya penuh kebingungan.

“Odele, sepertinya keterampilanmu masih belum cukup baik.”

Aku menghela napas,”Tidak peduli kita menginap di hotel mana, asalkan kita membutuhkan tiga kamar yang berderet maka itu pasti kamar kosong pada hari itu, jika pihak ketiga mengisi semua kamar kosong sebelum kita datang dan hanya tersisa beberapa kamar yang berderet, maka bukankah kita akan tinggal di kamar itu?”

Setelah mendengar analisisku, kamar tiba-tiba menjadi sunyi untuk beberapa saat, Odele baru melihatku penuh arti dan berkata kepadaku,”Roman, kamu benar-benar luar biasa.”

Setelah memikirkannya, Odele menambahkan lagi,”Bagaimana kalau begini saja, kamu dan aku akan menjadi polisi kriminal, dengan keterampilan analisis kamu, aku jamin masa depanmu akan sangat menjanjikan.”

Aku menggelengkan kepalaku,”Lupakan saja sekarang, aku masih harus terus bekerja di perusahaan grup Wering, jika ada kesempatan, maka mungkin ke depannya bisa sering datang mencarimu.”

Melihatku menolaknya, Odele juga tidak mengungkitnya lagi, dia bertanya,”Karena pihak ketiga tahu jelas dengan gerakan kita, kalau begitu apakah mereka juga sudah menghitung setiap langkah yang akan kita lakukan selanjutnya?”

Alex juga mengerutkan keningnya,”Jika seperti itu, kita mungkin akan sulit menyelamatkan teman Roman yang bernama Adham Luo itu.”

Odele berkata,”Benar, jika dilihat dari sudut pandangku, ketika seseorang diculik dan hilang jejaknya, semakin lama kehilangan kontak maka semakin kecil peluang hidupnya.”

Aku menggigit gigiku,”Tapi ada satu hal yang aku tidak terlalu mengerti tentang masalah ini, jika melakukan semua perencanaan ini dan sangat mengenalku, siapa sebenarnya pihak ketiga ini sehingga begitu membenciku.”

Ketika memikirkan Adham Luo sudah diculik selama tiga hari, hatinya merasa putus asa.

Kami berdiskusi sebentar di dalam kamar dan akhirnya memutuskan bahwa karena kekuatan pihak ketiga sudah sampai ke tempat tinggal kami, maka kami lebih baik sedikit hati-hati, karena Odele adalah seorang gadis maka dia tidur sendirian di dalam kamar dan Alex dengan enggan membawa selimutnya ke ranjangku.

Aku tidur di sofa.

Awalnya berpikir bahwa sesuatu akan terjadi pada malam hari, tidak diduga, sepanjang malam aman-aman saja dan kami tertidur sampai pagi.

Ketika bangun pada hari berikutnya, tidak tahu dari mana Alex mendapatkan beberapa barbel, dia melatih ototnya di depan jendela sambil disinari matahari pagi.

Dapat dilihat bahwa Alex masih bersikeras melakukan latihan, otot-otot di lengan dan perut penuh dengan kekuatan, sedangkan aku hampir tidak kelihatan.

Aku lebih kuat darinya, aku lebih kuat karena pengalaman bertarung lebih banyak darinya, ini seperti medan perang, aku seperti seorang prajurit tua yang sangat memahami medan perang dan situasi di tempat mana pun, sedangkan dia adalah tentara bersenjata lengkap dan memakai peralatan Amerika terbaru tapi tidak tahu apa-apa tentang medan perangnya.

Tidak sampai beberapa menit, pintu kamar diketuk, Alex buru-buru membuka pintunya dan kemudian Odele masuk dengan tergesa-gesa dan berkata dengan muram,”Gawat, Roman.”

Aku segera bangun dari sofa, aku bertanya sambil memakai baju,”Apa yang terjadi?”

Alex juga memperlambat kecepatannya dan mendekat.

Odele melihat kami dan berkata,”Roman, apakah kamu masih ingat ketiga preman yang kita culik ke hotel untuk ditanyai itu?”

Aku mengerutkan keningku,”Ada apa dengan mereka?”

“Mereka sudah mati!”

Odele berbicara sambil melihatku.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu