Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 82 Aku Hutang Budi Kepadamu

"Dia tidak ada dendam denganku, namun beberapa waktu yang lalu aku telah menyinggung perasaan satu orang kaya, seharusnya dia telah dibayar oleh orang itu, kalau tidak bagaimana mungkin dia pindah begitu saja tanpa menginginkan uang sewa dan uang jaminannya."

"Bagaimana dia boleh seperti itu, sebelumnya aku tidak menyadari bahwa dia dan Sendi adalah orang yang seperti itu, sungguh sangat keji, kamu tunggu sebentar, aku akan memberikan kontrak itu kepadamu."

Kata Sherly dengan marah, kemudian membalikkan badan berjalan menuju kamarnya.

Beberapa saat kemudian, dia keluar dengan membawa kontrak dan beberapa lembar slip setoran kepadaku.

Aku membaliknya dan melihat, Kelvin yang menandatangani kontrak, ada nama lengkap, nomor telepon dan nomor KTP, namun nomor KTP telah dicoret dengan pena cair, tintanya masih terlihat seperti baru dicoret, sangat jelas bahwa baru dicoret tadi pagi, dia takut aku menemukan datanya dengan menggunakan nomor KTPnya.

Beberapa slip setoran itu adalah bukti setoran uang jaminan dari pemilik rumah, juga ada uang jaminan yang aku, Sherly dan Hellen serahkan kepadanya, diatasnya tidak terdapat informasi yang berguna.

Kelihatannya aku harus mencari cara lain sendiri.

Hal seperti ini tidak perlu mencari penyelidik swasta, karena tidak perlu memeriksa data yang sangat rumit, tidak perlu menghabiskan banyak uang, cukup dengan meminta bantuan teman.

Aku segera terpikirkan seseorang yang sudah aku kenal sejak SMP, teman yang memiliki hubungan yang sangat baik, namanya Christopher , dia tidak tinggal di kota shanghai, melainkan di kota Guining, kakak iparnya adalah anggota dari sistem keamanan publik setempat.

Aku cukup meneleponnya dan meminta bantuan saja.

Berpikir sampai disini, aku mengembalikan kontrak dan slip setoran kepada Sherly, lalu bertanya: "Apakah kamu mengetahui kota asal Kelvin dan Sendi?"

Sherly menganggukkan kepala: "Tahu, mereka berdua dari kota Guining."

Aku terdiam sejenak, ternyata mereka satu kampung halaman denganku.

Sebelum pindah disini, Sendi tidak meminta aku menyerahkan foto kopi KTP, karena baru pindah selama 2 hari, masih belum banyak berinteraksi dengannya, ketika berbicara juga tidak membahas masalah kota asal, seharusnya mereka tidak mengetahui bahwa aku juga merupakan orang kota Guining.

Kelihatannya, hal ini akan lebih mudah ditangani.

"Oh iya, Roman, tadi kamu mengatakan bahwa kamu mingkin bisa dipecat oleh perusahaan, apakah masalah ini begitu serius?" Tanya Sherly tiba-tiba.

"Iya, masalahnya tidak terlalu serius, namun karena aku telah menyinggung perasaan orang kaya, dia pasti akan memanfaatkan kasus ini untuk membuat masalah, seharusnya akan dipecat."

"Kalau begitu mau gimana?"

"Tidak apa-apa, jika dipecat maka dipecat saja, paling cari pekerjaan baru lagi. Sudahlah, aku pergi mengemas barang dulu, karena sore nanti aku akan pergi dinas."

"Baiklah.... Oh iya, bolehkah aku pergi ke perusahaanmu untuk menjelaskan situasinya, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa Kelvinlah yang mencuri video itu, nama perusahaan kalian Perusahaan Tekno ZWK kan?

"Terima kasih, aku sudah mengetahui niat baikmu, namun masalah ini sedikit rumit, tidak akan ada gunanya walaupun kamu sudah menjelaskan situasinya."

"Kalau begitu aku bantu kamu menanyakan apakah mereka sudah mengundurkan diri, mereka bekerja di satu perusahaan yang sama, dulu pernah mengajak beberapa rekan kerja untuk makan di rumah, aku memiliki hubungan yang cukup baik dengan salah satu rekan kerja wanita mereka, aku bantu kamu menanyakan apakah dia tahu lebih banyak akan hal ini."

"Kalau ini boleh juga, kalau begitu terima kasih, aku pergi mengambil barang dulu."

Setelah mengatakannya, aku tersenyum terima kasih kepada Sherly, kemudian masuk kedalam kamar untuk mengambil baju.

Seketika itu juga Sherly segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon, namun dia mengatakan bahwa rekan kerja Kelvin itu tidak mengangkat teleponnya, kemudian mengatakan bahwa nanti dia meneleponnya lagi.

Setelah selesai mengambil baju, aku pamit dengan Sherly, meninggalkan rumah sewa sambil membawa tas, berjalan keluar mencari tempat untuk makan siang.

Ketika baru tiba di pintu gerbang komplek, aku melihat sebuah mobil Masarati yang sangat akrab parkir di pinggir jalan, disamping mobil berdirilah seorang pria bertubuh tinggi dan gagah dengan ekspresi wajah datar yang sangat akrab, pengawal yang juga merupakan supir Mark.

Melihat aku keluar, supir itu membisikkan sepatah kata kepada orang yang ada dalam mobil, kemudian membuka pintu mobil, Mark turun dari mobil dan berjalan ke arahku sambil tersenyum.

Aku melangkahkan kakiku ke hadapannya, sambil tersenyum tipis berkata: "Mark, kamu kamu benar-benar rela untuk menjalankan rencana kotor, oh iya, berapa banyak uang yang kamu bayar untuk membereskan Kelvin?"

Mark membuka telapak tangannya, dengan nada bercanda mengatakan: "Hanya 1 miliar, pada saat itu aku ingin memberikan kamu 4 miliar, namun kamu tidak menginginkannya, sekarang aku hanya menghabiskan uang sebesar 1 miliar saja sudah bisa membereskan kamu, apakah kamu merasa ironis?"

"Hehe, tidak setimpal bukan, berapa uang yang kamu habiskan di Thailand? Totalnya ada beberapa miliar juga kan."

"Huh! Di Thailand itu aku ingin memberi pelajaran kepadamu, anggap saja kamu beruntung."

Aku menganggukkan kepala dengan perlahan: "Memang, kali ini aku tidak beruntung, telah memberikan kamu kesempatan, namun aku tidak mengerti, kamu memikirkan berbagai cara dan menghabiskan banyak uang hanya untuk mengeuarkan aku dari Perusahaan Tekno ZWK, apakah itu sepadan?"

"Apa yang tidak sepadan? Uang ini tidak ada apa-apanya bagiku, asal bisa membuat kamu pergi dari sisi Elina, asal bisa membuat kamu merasa marah dan tidak berdaya terhadapku, menghabiskan berapa banyak uang pun sepadan."

Setelah mengatakannya, Mark menatapku sambil mengangkat dagunya dengan angkuh: "Bagaimana? Bukankah rasanya sangat tidak enak? Bukankah sangat ingin memukulku?"

Aku memang sangat ingin memukul Mark, memukulnya hingga keluar kotoran, terutama dengan sifatnya arogannya yang sangat minta untuk dipukul sekarang.

namun aku tidak memukulnya, bukan karena takut dengan supirnya itu, namun karena aku tidak ingin masuk rumah tahanan lagi, asal aku memberikan satu pukulan saja, dia pasti akan lapor polisi dan memasukkanku ke dalam penjara, kemudian memikirkan cara untuk menahanku agar tetap didalam selama beberapa hari.

Aku hanya tersenyum tipis, berkata: "Tuan Mark, sejujurnya kamu sudah tidak ada kesempatan lagi, Elina sudah mengetahui hal kotor yang kamu lakukan di Thailand itu, juga mengetahui bahwa kamulah yang memerintahkan untuk mengunggah video ke situs web, kesan dia akan kamu sudah hancur, walaupun kamu mengusirku, apakah kamu pikir kamu masih bisa berhasil mengejarnya?"

"Terutama, walaupun sudah tidak bekerja di Perusahaan Tekno ZWK, aku juga masih bisa mengejarnya, aku memiliki nomor teleponnya, mengetahui dimana dia bekerja, mengetahui dimana dia tinggal, bahkan tadi malam aku masih memasakkan makanan untuknya di rumahnya, omong-omong tampilan kesehariannya sangat memikat, aku juga sangat merindukan rasa bibirnya."

Mark tidak marah, masih bersifat angkuh dan melihatku sambil tersenyum, kemudian berkata: "Roman, apakah kamu masih mengetahui hubungan keluarga Gong dengan keluarga Bai? Apakah kamu mengira kamu masih bisa mendapatkannya walaupun kamu dekat dengannya? Hehe, terlalu naif."

Setelah mengatakannya, Mark tersenyum mengejek, kemudian membalikkan badan dan naik ke mobil Masarati itu.

Sebelum pintu mobil ditutup, tiba-tiba dia mengatakan: "Roman, masalah video hanyalah peringatan untukmu, masalah di antara yang sebelumnya belum selesai, asalkan kamu tidak mati, aku pasti akan menyiksamu terus, menyiksa hingga kamu berlutut untuk meminta ampun dihadapanku."

"Hehe, selamat mencoba."

Setelah supir itu menutup pintu belakang mobil, dia mengangkat dagu dengan provokatif ke arahku, kemudian baru putar ke sisi mobil satu lagi, masuk dan duduk di kursi kemudi.

Melihat mobil Masarati itu menjauh, aku menggelengkan kepala sambil tersenyum, merasa bahwa otak anak orang kaya benar-benar ada masalah, dia mengira bahwa dengan hanya ada uang maka tidak akan ada musuh di dunia, jika memang sampai titik dimana hanya akan berhenti ketika salah satu pihak mati, maka mempekerjakan berapa banyak pengawal pun tidak akan bisa menjaga nyawa kecilnya itu.

Setelah selesai makan siang di sekitar komplek, sudah waktunya untuk kembali bekerja, aku membopong tasku ke kantor, masih sempat bekerja setengah hari lagi, setelah selesai bekerja nanti baru pergi ke bandara.

Tidak lama setelah aku duduk di kantor, terdengar suara hak tinggi yang akrab dari koridor.

Elina berjalan keluar dari dalam koridor, menatapku dengan ekspresi datar, berkata: "Video di situs web sudah dihapus."

Aku menganggukkan kepala: "Terima kasih, aku hutang budi kepadamu."

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu