Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 16 Bisnis

"Caraku berbicara tidak ada hubungannya denganmu."

"Kamu... sampah masyarakat sepertimu, tidak pantas bekerja di perusahaan kami, Direktur Elina, pecat saja dia." Nada bicara Aspen terdengar sangat kesal

"Aku setuju dengan Manajer Aspen, Roman adalah seorang bajingan."

"Benar, jika dia tidak bertemu dengan sekelompok preman tadi, orang-orang dari BTT pasti tidak akan marah dan pergi dari sini."

"Kalau kita tidak bisa berperan dalam proyek ini, maka semua ini adalah salah dia."

Semua orang dalam tim proyek itu juga setuju dengan ucapannya.

Elina tidak berbicara, dia hanya menatapku, dan dari tatapan matanya, dia terlihat marah dan kecewa.

Mungkin karena aku mengacaukan proyek ini, dan juga mungkin karena ragu, entah dia akan memecatku sekarang atau tidak.

Aku mengabaikan ucapan semua orand dan hanya menatap Elina dengan tenang, menunggu dia mengusirku.

Tapi dia hanya berkata: "Apa penjelasanmu?"

"Aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya padamu, aku harus membuktikkan sesuatu dulu." Sambil berbicara, aku berjalan ke tepi jalan.

Terus terang saja, aku sama sekali tidak bisa menjelaskannya, cara terbaik yang bisa dilakukan saat menghadapi hal semacam ini adalah tetap diam dan menunggu sampai semua keadaannya jelas.

Elina tidak memahamiku, dia juga tidak tahu kalau aku dan Aberko pernah bertemu sebelumnya, dan kami berdua pernah memiliki urusan, tapi dia tahu kalau aku pernah dipenjara, dan dia juga tahu kalau aku adalah orang yang kasar.

Dan juga Avara dan eksekutif BTT lainnya, mereka bahkan lebih tidak memahamiku, mereka mungkin berpikir aku berurusan dengan preman-preman di sini, dan berniat untuk mengancam mereka.

Meskipun mereka merasa ada yang aneh dengan hal ini, dan menebak kalau mereka telah dijebak oleh pesaing mereka, mereka hanya akan berpura-pura tidak tahu.

Aku harus menyelesaikan masalah ini sendiri, bukan untuk memenangkan proyek, tapi agar aku tidak kalah begitu saja, jadi setidaknya aku harus mencari cara melawan.

Kota Chiang Mai tidak besar, jadi Carat Bar tidak sulit ditemukan.

Nama barnya cukup bagus, tapi interior bar ini tidak bagus sama sekali, lukisan grafiti di lantai dan di dinding seperti menunjukkan bahwa ini adalah tempat yang kacau.

Dan juga, siang-siang seperti ini sudah ada banyak orang yang datang ke bar ini untuk minum dan berjudi.

Aku menyalakan rekaman video di ponselku, meletakkan ponselku di saku dada kiri kemeja, dan berjalan masuk.

Karena kedatanganku, bar yang tadinya berisik langsung berubah hening, entah itu orang yang sedang berjudi, minum, atau sedang bermain dengan wanita-wanita seksi, hampir semuanya mengalihkan pandangan mereka ke arahku.

"Dia adalah orang dari BTT tadi , datang untuk mencari masalah." Kata seseorang tiba-tiba.

Kemudian, sekelompok pria itu satu per satu berdiri dan mengelilingiku dengan ekspresi tidak senang.

Aku melirik sekeliling dengan tenang, dan setelah tidak melihat Si Codet, aku berkata pelan: "Aku sedang mencari pria dengan bekas luka pisau di wajahnya tadi."

Tidak ada yang menjawab, orang-orang itu berkumpul dan mengelilingiku di tengah mereka, mereka terlihat serigala liar yang menatap mangsa mereka, hanya menunggu perintah ketua mereka untuk menyerang.

Aku tidak takut, dan masih memandangi orang-orang yang terlihat tidak senang ini.

Aku sudah sering melihat hal ini di penjara, saat aku diinjak oleh puluhan orang, aku bisa menyalahkan beberapa orang.

“Biarkan dia masuk.” Saat suasananya sangat tegang, Si Codet akhirnya membuka suaranya dari sudut bar.

Orang-orang itu langsung membuka jalan, dan aku berjalan dengan tenang.

Si Codet duduk di meja yang dekat dengan tembok, di sebelahnya ada seorang wanita seksi dan dua orang pria yang terlihat kuat.

Melihat aku mendekat, salah satu pria yang terlihat lebih kekar maju dan memeriksa tubuhku

Aku lalu merentangkan tanganku dan membiarkannya memeriksaku, setelah yakin aku tidak membawa senjata, dia lalu membiarkanku lewat.

"Anak muda, kamu sangat berani." Kata Si Codet sambil tersenyum tertarik.

Aku berjalan ke arah Si Codet, melepas jasku dan meletakkannya di lenganku, lalu duduk, dan menyesuaikan postur dudukku sehingga kamera ponsel di saku kemejaku berada sedekat mungkin dengan Si Codet.

“Siapa namamu?” Sambil bertanya, aku mengeluarkan rokok dan menyalakannya.

"Bruce."

"Tuan Bruce seharusnya kamu sudah tahu namaku, jadi aku tidak perlu memperkenalkan diri lagi, langsung saja ke intinya, Aberko yang meminta Tuan Bruce untuk sengaja merusak nama baikku, kan?"

Bruce tidak menjawab, tapi dia tersenyum kecil, membuat bekas lukanya terlihat lebih mengerikan, dan saat itu juga dia menatapku, seakan ingin membaca isi pikiran dan hatiku.

Aku menyatukan tanganku: "Lebih tepatnya, aku datang ke sini bukan untuk meminta bantuan Tuan Bruce, tapi untuk membahas masalah bisnis denganmu."

"Hahahaha..." Bruce tiba-tiba mengangkat kepalanya dan tertawa,"Kalian benar-benar aneh, orang kaya bernama Aberko itu sangat bertele-tele, sedangkan kamu sangat terus terang."

"Tapi, aku suka kamu yang berterus terang, dan aku juga suka menjalankan bisnis, tapi aku harus mengatakan hal ini sebelumnya, Aberko memberiku uang sebanyak Satu Juta Baht, kalau harga yang kamu bayar kurang dari itu, maka kita tidak perlu membahas hal ini lagi."

“Satu Juta Baht?” Aku sengaja terlihat terkejut dan mengangkat tubuhku untuk mengubah sudut kamera ke arah lebih baik, lalu bertanya:

"Tuan Bruce, maksudmu, demi berurusan denganmu, Aberko pergi ke BTT untuk mencariku dan merusak nama baikku, lalu memberimu uang sebanyak satu juta? Hal ini... maaf, uang yang keluarkan membuat aku sulit untuk percaya."

Bruce mengangguk dengan bangga: "Benar, saat pertama kali dia menemuiku dan membahas hal ini, aku sama terkejutnya denganmu, tapi hari ini semua berjalan dengan sangat mulus, orang-orang bodoh di BTT benar-benar tertipu, dalam perjalanan pulang, aku bertemu dengan Aberko sekali lagi, dan dia telah membayar sisa uangnya sebanyak 500.000 Baht."

"Aku sudah mengatakan banyak hal, asalkan kamu bisa membayar harganya, kita bisa melanjutkan pembahasan kita."

Aku berpura-pura berpikir panjang, dan mengambil menarik nafas dalam-dalam, lalu aku bersandar di kursi dan berpikir sambil menutup mata.

Setelah beberapa saat, aku membuka mata dan menggelengkan kepala dengan senyum masam: "Maaf, Tuan Bruce, aku mungkin tidak mampu membayar harganya."

“Kalau begitu, tidak perlu dibahas lagi.” Ekspresi wajah Bruce berubah terlihat agak tidak senang.

Terlihat sangat jelas kalau dia adalah orang yang tamak, dia tidak peduli dengan peraturan apapun jika sudah menyangkut masalah uang.

Alih-alih bangun dan pergi, aku tersenyum dan berkata: "Tuan Bruce, meskipun aku tidak mampu membayar uang sebanyak itu, Aberko bias, dan kamu bisa meminta satu juta lagi padanya."

“Apa maksudmu?” Bruce mengerutkan kening.

"Tuan Bruce, izinkan aku mengatakan yang sebenarnya, perusahaan tempat kerjaku sedang bersaing dengan perusahaan Aberko, kedua perusahaan sedang memperebutkan proyek dengan BTT senilai 50 Juta Baht, awalnya, BTT berencana untuk menandatangani kontrak dengan perusahaanku, tapi karena hari ini kamu mengacaukannya, maka BTT akan menandatangani kontrak dengan perusahaan Aberko."

"Setelah memenangkan proyek ini, Aberko akan menghasilkan hampir 20 Juta Baht, dan kalau dia memberimu satu juta Baht lagi, itu hanyalah sebagian kecil dari keuntunganya."

"Tuan Bruce, sekarang kamu bisa mendatanginya lagi dan menyuruhnya memberimu satu juta, bahkan dua juta, atau tiga juta Baht, jika dia menolak untuk memberikannya, kamu bisa mengancamnya dengan transaksi kalian berdua, merusak nama baiknya, dan mengacaukan kerja sama proyeknya dengan BTT ."

"Coba kamu pikirkan, demi mendapatkan 20 Juta Baht, bukankah dia pasti akan rela memberimu dua atau tiga juta Baht?"

Setelah mengatakan hal itu, aku menarik nafas dan menatap Bruce sambil tersenyum.

Bruce mengerutkan kening dan berpikir, lalu tatapan matanya berubah.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk meregangkan alis dan tersenyum.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu