Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 292 pertemuan yang tak disangka

Imel tidak peduli dengan sikapku. Dia menatapku dan berkata, "Roman, aku datang ke sini untuk berterimakasih padamu."

Saat itu aku baru sadar Imel memegang sebuah kotak kado kecil di tangannya, dan ingin menolaknya, namun Imel berkata sambil mengocok kotak itu, "Ini adalah hadiah yang aku siapkan untukmu. Kamu harus menerimanya. "

"Tidak perlu, ambil saja kembali, aku tidak bermaksud menyelamatkan kalian, aku hanya ingin memberi Mark pelajaran."

Setelah dipikir-pikir, aku memberinya alasan yang kurang baik, aku bahkan tidak percaya, Imel lebih tidak percaya.

Imel berkata, "Kamu adalah anakku yang berumur tiga tahun. Jika hari ini kamu tidak menerima hadiah dariku, aku tidak akan pergi."

Setelah bicara ia meletakkan kotak hadiah itu di atas meja.

Ini benar-benar canggung, tetapi aku melihat kotak hadiah itu, tampilannya cukup indah. Ini merupakan kartun yang disukai anak kecil perempuan, gambar hello kitty dan diikat dengan pita renda.

Aku berkata, "Apa isinya? Jika harga nya tidak sampai puluhan juta, aku tidak mau terima."

Imel mengerutkan keningnya, "Roman, jangan menyia-nyiakan waktu, cepat buka hadiahnya!"

Aku tidak punya pilihan lain, aku pun membuka kotak kado itu, dan setelah merobek bungkusan luarnya, ada sebuah arloji mewah di dalamnya. Aku melihat logo di atasnya, bertuliskan Rolex.

Aku agak malu. Sebelumnya, aku pernah melihat Jack memakai arloji Rolex, lalu salah satu saudaranya bilang bahwa arloji itu dibeli Jack seharga 600 juta. Sejak itu, aku sangat mengagumi merek ini.

"Ini terlalu mahal, ambil saja, aku tidak bisa menerimanya."

Sebuah pemikiran terlintas di benak aku, dan aku bertanya lagi, "kamu punya begitu banyak uang, mengapa kamu masih menyewa rumah bersama orang lain?"

Imel bergumam, "Siapa bilang aku punya banyak uang, aku menghabisakan gajiku tiga bulan untuk membeli ini."

Aku pura-pura tidak mendengarnya, dan membungkus kotak kado itu lagi. Imel menapakkan kakinya dan berkata dengan penuh semangat, "Roman, hari ini kamu harus menerima hadiah ini meskipun kamu tidak mau, kamu harus tetap menerimanya!"

Setelah itu, dia menambahkan, "Kamu boleh tidak menerimanya, tapi kamu harus ajari aku berkelahi!"

Hati aku terkejut, OMG!

Aku mengangguk dan mengiyakan janjinya, wajah Imel sekejap meleleh seperti salju yang mencair, ia tersenyum dan bertanya, "Roman, apakah kamu sudah sarapan?"

Aku menggelengkan kepala. Awalnya, aku berencana pergi ke Kantor Wering, tak disangka Deni menelponku dan memberi ku waktu beberapa hari lagi untuk beristirahat di rumah dan kembali bekerja lagi minggu depan.

Karena Imel bertanya dengan ekspresi seperti ini, jadi aku merasa dia sedang lapar, aku pun bilang, "Kamu tunggu di sini, aku akan memasakkanmu sesuatu."

Meskipun aku menyewa rumah ini, namun aku telah memutuskan untuk tinggal di Wering, aku menjadikan rumah ini sebagai rumah ku yang lain, dengan semua kebutuhan sehari-hari, termasuk macam-macam bahan makanan.

Aku adalah orang Guangxi, namun aku lebih suka makan mie, jadi aku memiliki banyak persediaan mie di rumah, yang kebetulan berguna untuk sekarang.

Setelah aku memasak dua mangkuk mie dan menyajikannya di atas meja, Imel sudah berjalan mengelilingi rumahku.

Setelah mengatur bumbu, aku bertanya kepada Imel, "Bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini? Seingatku aku tidak memberi tahumu alamat tempat tinggalku."

Imel tersenyum dan berkata, "Apakah kamu sudah lupa, ketika di kantor polisi kamu mengisi alamatmu disini."

Aku menggelengkan kepala, di dalam hatiku yang mengagumi ingatan Imel, aku pun bilang, "Cepat makan, jangan sampai mengembang."

Imel mengendus, dan terkejut, "Wangi sekali, benar-benar koki Roman hebat, membuat mie mangkok yang begitu lezat."

"Kamu belum makan, tapi sudah tau ini enak?"

"Tentu saja, ayahku mengatakan hidungku lebih sensitif dari hidung anjing."

"..."

Aku agak segan untuk bertanya padanya, soal Imel yang diberi obat perangsang, jadi aku hanya focus untuk mengisi perutku saja, seisi rumah hanya tedengar suara orang yang sedang memakan mie.

Setelah makan mie, aku mempersilakan Imel untuk pergi, tetapi tak disangka gadis itu tidak pergi. Dia berencana untuk tetap bersama aku. Setelah menggunakan berbagai cara untuk membujuknya, Imel akhirnya memutuskan untuk pergi dengan wajah cemberut, hati ku pun lega.

Aku membukakan pintu untuknya, dan Imel pun berjalan ke pintu dengan enggan. Aku pun bilang, "Hati-hati di jalan."

Setelah selesai bicara dan saat aku akan menutup pintu, tanpa disangka sebelum pintu itu tertutup, Imel tiba-tiba balik badan dan memelukku dengan erat, berjinjit, dan bibir dinginnya menyentuh mulutku.

Dan segera wajah Imel berubah menjadi merah. Imel berkata, "Ini adalah ucapan terima kasihku karena kamu telah menyelamatkanku, jangan berpikir yang macam-macam."

Namun, aku terpana, aku hanya bisa merasakan detak jantungku yang seolah-olah berangsur-angsur berhenti, dan suhu tubuhku yang seolah-olah perlahan menjadi dingin.

Karena pada saat itu, seorang gadis tinggi berjalan perlahan, rambutnya seperti air terjun yang menggantung, pakaian OL yang menunjukkan lekuk tubuhnya yang indah, dan bibirnya yang masih tersenyum.

"Elina ... Nona Elina."

Waktu seakan berhenti, dan aku sulit untuk mengeluarkan kedua kata itu dari tenggorokanku.

Itu benar, ini Elina, orang yang sangat aku kenali lagi.

Wanita yang aku pikirkan siang dan malam, dia kembali dari Australia, tetapi tidak disangka ia harus melihat adegan ini.

Imel juga membeku sesaat, ia membalikkan badannya untuk melihat wanita yang asing baginya.

Melihat senyum Elina yang perlahan semakin dingin, aku seperti jatuh ke dalam gudang es, dan tubuhku seperti membeku. Aku tidak bisa bergerak, lalu aku berkata, "Nona Elina, dengarkan dulu penjelasanku."

Sepasang mata Elina yang indah memandangku secara tidak biasa. Dia mendatangiku dan berkata, "Roman, baguslah jika kamu baik-baik saja. Aku kesini untuk melihatmu, karena kamu sedang dalam masalah, kalau begitu aku pergi dulu."

Setelah berbicara, Elina berbalik dan pergi, masih dalam langkah yang sama, tapi aku merasa seperti ada sesuatu yang pergi meninggalkanku.

Imel tampaknya menyadari bahwa dia telah membuat kesalahpahaman. Dua tangan menarik ujung pakaiannya dan menundukkan kepalanya, "Roman, dia pacarmu ya, sangat cantik. Aku ... aku masih punya urusan, aku pergi dulu."

Setelah berbicara, ia keluar dan berjalan ke arah berlawanan, dan aku terbingung-bingung di depan pintu.

Dunia ini sangat kebetulan, aku mengeluarkan ponselku, dan melihat ada pesan yang pengirimnya menggunakan nomor luar negeri.

Aku sepertinya mengerti sesuatu. Aku mengkliknya dan melihat berita jam lima pagi, "Roman, kamu harus berhati-hati. Mark dituntut, Luke sudah cacat, dan keluarga Gong sudah menggila. Keluargaku membujuk pun sia-sia."

Tidak perlu dipikir lagi, sudah pasti pesan ini dikirim oleh Elina.

Aku membanting pintu dan berlari dengan cepat ke arah Elina pergi, sampai ke pintu gerbang, tetapi tidak ada jejak, dengan cemas akupun bertanya pada petugas keamanan di pintu apakah ia melihat seorang gadis cantik mengenakan kantor Seragam yang baru saja keluar.

Petugas keamanan memberi tahu aku bahwa ada wanita yang baru saja pergi.

Aku bertanya, "Apakah wanita itu pergi mengendarai mobil atau berjalan kaki?"

Penjaga keamanan mengatakan bahwa wanita itu berjalan kaki, hatiku langsungseperti jatuh ke lembah es, aku merasakan dingin di tubuhku.

Aku mengeluarkan ponsel dan mencoba untuk menelepon, namun nomornya sedang tidak aktif.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu