Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 230 Ada Apa

Setelah aku selesai berbicara, telepon tiba-tiba terdiam, jelas, Carlos ragu.

“Tuan Roman, bukannya kamu sudah mendapatkan uang dari keluarga Gong. Apakah Clay juga di lepaskan? Mengapa masih mau mencari mereka?" Beberapa saat kemudian, Carlos bertanya dengan tak percaya.

“Karena… begitu Clay keluar, dia langsung datang kepadaku dan berkata bahwa nanti dia akan membunuhku, jadi aku ingin mengobrol baik-baik dengannya. Sersan, tolong tenanglah, aku tidak akan melakukan sesuatu yang ilegal. Aku hanya akan mengobrol, seperti rekonsiliasi dan negosiasi. “

“Baiklah. “Carlos tampaknya agak sulit menjawabnya, “Maka aku akan memeriksa keberadaan mereka melalui Internet, tetapi ini adalah satu-satunya tempat di mana aku dapat membantu Tuan Roman. Kamu tahu, aku tidak bisa menggunakan kekuasaan kepolisian sembarangan. Selain itu, aku tidak dapat menjamin bahwa aku dapat mengetahui informasi mereka. Jika mereka sudah keluar dari hotel dan belum membeli tiket, atau hal-hal lain yang memerlukan identitas, aku tidak akan dapat informasi apa pun. “

“Aku paham, Sersan dapat membantuku.Aku sudah sangat berterima kasih, tidak berani meminta apa pun lagi."

"Ha ha ha, Tuan Roman, Kamu terlalu sungkan. OK,kita bicara sampai sini dulu. Aku akan memeriksanya untukmu. Setelah mendapatkan berita aku akan dengan segera memberi tahumu."

“Mohon bantuannya ya Sersan.”

“Tuan Roman jangan terlalu sungkan.”

Setelah menutup telepon, aku menutup mata dan satu tangan memegang alisku, dengan tenang memikirkan ke mana mereka akan pergi.

Aldi berkeliling di beberapa jalan di pinggiran utara Kota Chiang Mai, mencari jejak Clay. Waktu itu, ia juga menambahkan bahan bakar ke mobil.

Aku tahu itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami dalam gelap, tapi sekarang tidak ada cara yang lebih baik. Aku hanya bisa meraba dalam kegelapan.

Clay dan Luke mungkin telah meninggalkan kota Chiang Mai di malam hari.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Sersan menelepon dan memberi tahuku bahwa dia telah menemukan catatan masuk Luke dan beberapa pengawal, tetapi mereka sudah check-out. Waktu check-out adalah pukul lima sore.

Dia juga memeriksa hotel lain dan tidak menemukan informasi keberadaan Luke dan Clay di hotel lain.

Tampaknya, mereka telah meninggalkan kota Chiang Mai.

Kita tidak menghentikannya, dalam waktu yang cukup panjang, seharusnya mereka sudah pergi jauh.

Aku tidak punya pilihan selain menerima fakta, dan kemudian aku menelepon Bruce dan memintanya untuk menarik kembali semua orang.

Bruce sangat enggan. Dia bertanya kepadaku apakah aku akan mengutuskan seseorang untuk membunuh ke Shenghai secara langsung, dan kemudian menemukan Keluarga Gong untuk melakukannya lagi. Orang-orang Suchart bisa menyelesaikan tugas ini. Mereka memiliki bisnis semacam ini, sama seperti terakhir kali mereka mematahkan kaki Mark, dan memberi mereka pelajaran.

Aku mengatakan itu tidak perlu untuk saat ini. Setelah kecelakaan terakhir yang di alami Mark, keluarga Gong akan sangat berhati-hati. Sekarang bukan waktunya , kita lihat situasinya nanti baru kita bicarakan lagi.

Menutup telepon Bruce, dan aku akan meminta Aldi untuk berbalik dan kembali ke kota.

Aldi sangat tidak puas, lalu mengomel sejenak, perkataannya sama dengan bruce akan keshenghai untuk membunuh mereka.

Aku tidak mempedulikannya, hanya bersandar di kursiku dan menutup mata.

Sesampai di kota, kami tidak membeli bir dan bbq, kami langsung kembali ke tempat tinggal kami, mandi dan tidur lebih awal.

Di pagi berikutnya, setelah bangun, cuci muka dan makan sarapan, aku memikirkannya, dan kemudian mengeluarkan nomor Elina, memutar nomornya,lalu menelponnya.

Elina dengan cepat menghubungkan telepon, setelah salam sederhana, aku berkata, "Direktur Elina, bisakah kamu membantuku?"

“Membantu apa?katakanlah.”

“Bantu aku tanyakan, apakah ada melihat Luke dan Clay kembali ke Shenghai.”

Ada keheningan di ujung telepon. Tidak lama, suara Elina datang: “Apakah kamu ingin kembali untuk mencari mereka?”

"Tidak, aku hanya ingin tahu apakah mereka telah meninggalkan Shenghai.Kamu tahu itu, aku punya pengawal di sekitarku setiap saat, karena mereka mungkin membalas dendam kepadaku, jadi keberadaan mereka sangat penting bagiku."

“Aku akan menanyakannya, tetapi belum tentu terjawabkan.” Elina merenung sejenak sebelum menjawab .

“Baiklah, maaf sudah merepotkanmu.”

“Tidak apa-apa.”

Menutup Telepon, aku merasa tidak ingin keluar, aku hanya menyalakan TV dan menonton film dengan Aldi dan Cody.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Elina menelpon.

“Direktur Elina,ada apa?” aku menjawab telepon dan bertanya.

“Orang rumahku mengatakan bahwa mereka bertanya kepada orang-orang keluarga Gong, tetapi mereka tidak menemukan Luke dan Clay kembali ke Shenghai.”

“Baiklah, terimakasih.”

“Mereka mungkin masih di kota Chiang Mai. Apakah kamu ingin mencari mereka?"

“Tidak, hanya nanya-nanya saja.”

Elina tidak bertanya atau menutup telepon. Telepon kembali hening.

Setelah perundingan kecil, aku dalam suasana yang agak canggung, jadi aku tersenyum dan berkata, “jangan khawatir, aku tidak akan melakukan hal-hal bodoh. Aku di sini ada masalah lain yang harus di kerjakan, jadi…silakan matikan.”

“Hm, sampai jumpa.” Elina tidak banyak bicara.

“Sampai jumpa.”

Setelah menutup telepon, aku menggunakan ponselku untuk mencari tahu peta Thailand di Internet, menjadikan Chiang Mai sebagai pusatnya, dan dengan hati-hati melihat jalan-jalan di sekitar dan tujuan yang di tuju.

Meskipun hanya ada delapan bandara internasional di Thailand, hanya Chiang Mai dan Chiang Rai di utara yang memiliki penerbangan ke China, ada lebih dari 30 bandara di negara ini, dan kota-kota lain di utara juga memiliki penerbangan ke Thailand. Luke dan Clay dapat terbang ke kota-kota lain dengan bandara internasional, seperti beberapa kota di selatan, dan kemudian dipindahkan kembali dari Negara itu.

Jika demikian, sulit untuk menangkapnya, benar-benar sangat susah. Bagaimanapun, satu malam telah berlalu. Mereka mungkin berada di pesawat ke China sekarang, atau telah tiba di Shenghai, hanya menyelinap pulang tanpa memberitahu orang lain.

Sekarang, rencanaku untuk menjaga mereka dan memberi mereka pelajaran di sini telah gagal.

Kita hanya bisa menunggu untuk melihat apakah ada peluang lain.

Namun, mereka seharusnya tidak memberiku peluang lagi, atau tidak ada peluang yang bagus.

Aku sedikit pasrah, tetapi juga sedikit kecewa.

Setelah menonton film sebentar, aku memanggil Aldi dan Cody, keluar dan langsung pergi ke organisasi memanah, siap untuk meletakkan ratusan peluru untuk melampiaskan.

Kemudian, kami menghabiskan waktu setengah hari dalam lapangan tembak.

Sekarang sudah jam lima sore. Kami akan kembali ke kota dari lapangan tembak.

Di tengah jalan, telepon dengan nada dering yang asing berdering di dalam mobil.

Ketika aku menyentuh ponselku secara tidak sadar, aku baru menyadari bahwa bukan ponselku yang berdering.

"Ini milikku." Cody mengeluarkan ponselnya, tersenyum, dan menghubungkan teleponnya.

Tidak heran aku sensitif, karena aku telah menghabiskan barhari-hari dengan Aldi dan Cody. Aku belum pernah melihat ponsel mereka berdering, mereka seperti tidak memiliki keluarga atau teman.

Mereka benar-benar tidak memiliki keluarga, karena mereka adalah anak yatim. Adapun teman-teman ….Mungkin mereka semua anggota keluarga Jack. Mereka jarang menelepon jika tidak ada yang penting.

Cody meletakkan ponsel di telinganya. Dalam beberapa detik, wajahnya tiba-tiba berubah. Lalu dia berbalik dan menatapku dan Aldi.

Dari matanya, aku menyadari sesuatu yang penting telah terjadi.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu