Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 229 Sadis!

Aku sedikit bingung, aku pikir aku bisa bilang bahwa Aldi adalah orang yang nekat, namun tak kusangka Cody juga orang yang nekat.

Atau bisa dibilang, dia bukan nekat, namun kejam.

saat ini, memang waktunya untuk sedikit kejam, Luke jelas telah berjanji untuk tidak menginvestigasi apa pun, dan mengurusi masalah mereka masing-masing, namun sekarang Clay baru saja keluar dan sendiri menantang.

Sangat jelas, mereka sama sekali tidak berniat untuk berdamai, mereka malah berencana untuk mengeluarkan Clay dulu, dan kemudian baru memikirkan cara untuk berurusan dengan ku.

Adapun keluarga Bai ... keluarga mereka berdua mungkin telah lama memiliki perjanjian rahasia, tujuannya adalah untuk menstabilkan ku terlebih dahulu, keluarga Gong dan aku telah melanjutkan sekali tidak peduli, juga tidak khawatir tentang perasaan ku, paling-paling, mereka mengecewakan Elina dan dimarahi oleh Elina.

Pada akhirnya, segala sesuatu harus diselesaikan olehku sendiri, kita tidak bisa mengandalkan orang lain.

Aku harus sedikit lebih keras, tidak membiarkan keluarga Gong nyaman, aku khawatir mereka tidak belajar dari kesalahan sebelumnya.

Memikirkan hal ini, aku melihat jalan di depan dan bertanya kepada Aldi: "Apakah kamu masih bisa mengejar mobil Luke?"

"Oke kak, duduk lah dengan kuat."

Selesai Aldi bicara, dia menginjak pedal gas sampai mentok, meskipun itu adalah mobil mewah Mercedes-Benz S600L, masih ada tekanan kuat yang membuatku tertekan di kursi.

Aku mengeluarkan ponselku lagi dan memutar nomor Bruce.

Setelah telepon terhubung, aku langsung mengatakan: "Bruce, segera suruh orang-orangmu pergi ke bandara untuk melihat apakah Luke dan Mark pergi ke bandara. Jika mereka menemukan mereka, cari cara untuk membuat mereka tetap disana, misalnya, dengan mengelilingi mereka, dan mengatakan kepada polisi terdekat bahwa mereka adalah penipu atau pencuri, selama mereka bisa tetap disana itu sudah cukup, dan aku akan bisa memikirkan ide untuk mengurus mereka. Dan lagi, jalan menuju Chiang Rai atau Bangkok , Jika kamu punya saudara di sekitar sana, suruh orang mu untuk mengawasi, jangan biarkan mereka kabur. "

“Roman, ada apa?” Suara Bruce tiba-tiba menjadi gugup.

"Setelah Clay keluar, hal pertama yang ia lakukan adalah mencariku, dan berencana untuk membunuhku."

"Persetan dengannya, Aku segera menyiapkan semua orang. Aku harus membunuhnya kali ini."

"Selain itu, kerahkan beberapa orang di daerah perkotaan, terutama di hotel kelas atas. Mereka mungkin tidak langsung meninggalkan Chiang Mai."

"baik."

Aku memberi tahu Bruce nomer plat dan model kendaraan Clay yang samar-samar ku ingat, dan kemudian aku menutup telepon.

Setelah menutup telepon, melihat jalan di luar yang terlihat sangat cepat dari jendela mobil, aku buru-buru berkata kepada Aldi: "Jangan mengemudi terlalu cepat, jika polisi mengejar, kita akan sulit menaganinya, jangan sampai belum sampai ke tempat CLay, kita sudah berada kantor polisi. "

“Baik.” Aldi tidak berdaya, lalu melambat. “Ngomong-ngomong, Kak Roman, mengapa Anda tidak meminta bantuan Tuan Suchart? Jika ia turun tangan, Clay dan Luke tidak akan bisa terbang keluar dari Kota Chiang Mai. "

Aku menggelengkan kepala: "Untuk saat ini tidak perlu. Aku tidak ingin berutang budi sampai aku benar-benar membutuhkannya."

"Oke, kalau begitu ayo kita bawa mereka keluar dan kubur mereka di perbatasan utara."

"Tidak perlu begitu kejam, aku hanya ingin memberi mereka sedikit pelajaran. Jika kamu mengubur orang, keluarga Gong pasti akan meledak. Aku takut mereka akan menyuruh orang untuk mengejar dan membunuh ku di masa depan.

"Hei, Kak Roman, kamu bisa saja hanya menguburnya sampai leher, kemudian letakkan beberapa serangga di dalam lubang hidung mereka, atau potong sedikit daging wajah mereka, itu akan segera menarik perhatian banyak semut, tunggu sampai mereka mereka tidak tahan baru kita gali”

"... kamu benar-benar bocah kejam."

"Aku belum melakukan hal semacam ini, tapi aku sudah melihatnya lebih dari sekali, itu benar-benar sangat sadis."

Aku tidak menjawab nya, aku hanya terus memikirkan tentang di mana Clay dan Luke sekarang berada.

Mereka kemungkinan akan segera meninggalkan Chiang Mai, karena setelah memprovokasi aku, mereka otomatis akan takut aku membunuh mereka tanpa ragu, sehingga mereka pasti akan segera melarikan diri.

apakah mereka pergi ke bandara untuk naik pesawat, atau ke Chiang Rai di utara, atau ke Bangkok bagian selatan, atau ke barat dan timur ... tidak diketahui.

Semua jalan menuju ke Roma, mereka memiliki mobil dan dapat pergi ke mana pun mereka inginkan.

Kemungkinan lain adalah mereka akan lanjut tinggal di Chiang Mai, dan tidak mengira aku akan melakukan itu semua, jadi ia tidak akan kabur, atau bahkan ia tidak takut aku melakukannya, karena tempat ini memiliki aturan hukum, ada polisi dimana-mana, ia juga punya pengawal, mereka tinggal di hotel-hotel kelas atas. Aku pikir ini akan sulit untuk dilakukan.

Tetapi kemungkinan ini sangatlah kecil. Setelah Clay dan Clay berturut-turut mengalami kerugian besar di tanganku, mereka tidak akan sebodoh itu.

Mereka akan menjadi lebih berhati-hati, jadi mereka seharusnya akan melarikan diri.

Aku tidak bisa menebak kemana mereka akan kabur. Aku membiarkan Aldi mengejarnya ke arah Chiang Rai terlebih dahulu.

mobil di Chiang Mai Tidaklah banyak, namun jalan-jalannya sangat sempit, banyak jalan dua jalur, ditambah dengan sepeda motor dan mobil tuktuk yang ada di mana-mana, lalu lintas seringkali sangat padat dan kecepatan kendaraan umumnya lambat.

Tidak butuh waktu lama kami langsung menghadapi lalu lintas yang ramai di persimpangan dan kecepatan mobil pun melambat sepenuhnya.

Selain itu, aku hanya tahu kira-kira arah mobil Clay setelah meninggalkan hotel, tetapi ada banyak persimpangan di sepanjang jalan, dan aku tidak bisa memastikan arah yang benar. Clay bisa saja belok ke persimpangan lain menuju tempat lain.

Setelah menunggu di persimpangan yang padat dan waktu telah berjalan selama sepuluh menit, aku meminta Aldi untuk putar balik dan mencari jalan lain untuk melanjutkan pencarian.

Untuk saat ini, mereka sudah menghilang.

Sekarang juga sudah malam, dan sebenarnya sangat sulit untuk menemukan kendaraan mereka di kota atau pinggiran kota.

Terutama setelah meninggalkan kota, lampu jalan semakin gelap, dan jaraknya juga semakin jauh.

Setelah menemukan pintu masuk tol, kami tidak menemukan mobil mereka. Dengan putus asa, aku menelepon Bruce lagi.

Namun, Bruce mengatakan bahwa orang-orangnya telah tiba di bandara dua puluh menit yang lalu, dan di beberapa pintu masuk diawasi oleh orang, namun mereka tidak melihat Clay dan Luke.

Selain itu, beberapa menit yang lalu, orang-orangnya menuju persimpangan Chiang Rai di utara dan Bangkok di selatan, namun juga tidak menemukan mobil yang dikendarai Clay.

Ia juga mengirim orangnya untuk mengecek hotel-hotel mewah di kota, namun mereka sama sekali tidak menemukan orang dari keluarga Gong.

Luke dan Clay menghilang, entah bersembunyi di kamar hotel atau meninggalkan Chiang Mai, hanya ada dua kemungkinan.

Bruce mengatakan ia akan menyuruh orang-orangnya terus mengawasi mereka sampai mereka ditarik keluar.

Setelah menutup telepon dari Bruce, aku memikirkannya dan memutar nomor Carlos.

“Halo, Tuan Roman.” Suara Nacha terlihat sangat senang.

"Sersan Carlos, bisakah kamu membantuku lagi?"

"Tuan Roman bilang saja, selama aku bisa melakukannya, aku akan membuat Tuan Roman puas."

Mungkin, ia pikir dengan membantuku ia akan mendapatkan balasan yang setimpal, jadi Carlos sangat senang, lagipula, dia juga baru saja menerima uang.

Aku berkata: "Sersan Carlos, bisakah Anda membantuku melacak keberadaan Luke dan Clay, seperti hotel tempat mereka tinggal, Anda dapat memeriksanya langsung melalui sistem online, dan apakah mereka membeli tiket, dll. . "