Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 344 Sejak Hari Itu

Aku merasa ada sesuatu yang perlahan mengencang di hatiku, tekanan yang tak terlihat datang, aku mengambil napas dalam-dalam, menyalakan sebatang rokok, dan diam-diam mendengarkan Wenny menceritakan kisahnya.

"Kemudian aku dipromosikan menjadi manajer umum perusahaan, dan dewan direksi menyetujuinya, tidak ada yang merasa keberatan. Aku bekerja di perusahaan selama tiga tahun, meskipun kualifikasiku tidak mencukupi, tetapi kinerjaku sulit untuk dilampaui oleh banyak orang dalam seumur hidup mereka, ini juga merupakan modalku. "

Mata besar Wenny penuh dengan energi, tetapi ketika aku melihatnya, aku menyadari bahwa mata yang menawan itu dipenuhi dengan kepenatan dan kelelahan.

"Kemudian aku lelah, tepat sebelum aku pergi ke Thailand. Aku tidak pernah menyerah untuk mencari tahu kabarmu di beberapa tahun ini, tetapi kamu terus bersama Keisya ketika kuliah, meskipun kalian tidak lagi bersama setelah lulus, tetapi kamu masuk penjara karena Direkur Elina, aku pernah memiliki pemikiran untuk melakukan perjodohan. Tetapi ketika aku melihat para pria yang dijodohkan, kebanyakan dari mereka sangat genit, tatapan mata mereka ketika menatapku semuanya seperti sangat ingin memakanku sedikit demi sedikit ke dalam perut mereka, lalu aku merasa takut."

Asap rokok yang menyala melayang di udara hingga ke sebelah Wenny. Hidung mungil Wenny sedikit berkedut, dia memelototiku dengan sedikit kesal, dan lanjut berkata: "Roman, sebenarnya, aku juga hanya seorang wanita, yang aku inginkan adalah sebuah pelukan, tetapi aku menyadari bahwa pria yang aku temui, selain kamu, tidak ada yang bisa. "

"..."

Aku langsung terdiam.

"Roman, apakah kamu tahu kapan aku mulai menyukaimu?"

Wenny menoleh untuk menatapku, tidak tahu apakah itu ilusi atau bukan, ketika dia mengatakan itu, wajahnya memerah, tetapi ketika aku melihat lebih cermat, itu sepertinya hanya ilusi.

Aku hanya menganggap karena cahaya di bar berbeda dengan luar, sehingga membuatku pusing sekarang.

Aku menggelengkan kepala, tersenyum pahit dan berkata: "Jika aku tahu seorang gadis sebaikmu menyukaiku, ekorku telah lama terangkat hingga ke langit."

Wenny bercanda dan berkata: "Apakah Keisya tidak baik?"

"Dia ... dia memang baik juga, tetapi tidak sepertimu, kalian adalah dua tipe."

Aku melihat pipi Wenny, perasaanku bercampur aduk.

Wenny menuangkanku cangkir air putih dingin dari meja di sebelahnya, dan menuang segelas lagi untuk dirinya, dia menyesapnya sedikit dengan lembut dan berkata: "Apakah kamu masih ingat pentas seni waktu baru masuk kuliah waktu itu?"

Aku mengangguk, "Tentu saja aku ingat. Waktu itu aku melakukan pertunjukan dengan beberapa teman lain demi mengejar Keisya, hanya untuk membuatnya tersenyum di pentas seni dan menyatakan perasaanku padanya. Ngomong-ngomong, waktu itu hubunganku dengan beberapa teman lainnya cukup baik, tetapi sangat disayangkan kemudian aku sering pergi bekerja paruh waktu di luar, dan jarang kontak dengan mereka, hubungan kami pun berangsur-angsur memudar. "

Wenny mengerutkan bibirnya, dan terlihat seperti seorang gadis kecil, "Ternyata di matamu hanya selalu ada Keisya. Waktu itu aku juga berpartisipasi dalam pentas seni itu."

"Karena ruang kelas di sekolah waktu itu sangat sedikit, jadi latihan harus menunggu sampai kita selesai kelas baru ada ruang kelas yang kosong. Aku waktu itu menari tarian merak dengan beberapa gadis lain, seingatku pertunjukanmu sepertinya bernyanyi."

Wenny berkata sambil tertawa, "Meskipun nyanyiannya tidak bagus, tetapi suaramu cukup menarik."

"Aku sudah ingat, ternyata nomor urut kalian tepat di depan kami, tidak heran aku bilang kenapa aku tidak melihat tarian burung merak."

Aku tersenyum canggung, Wenny juga berkata begitu, kejadian waktu itu tiba-tiba muncul di benakku, karena panggungnya terbatas dan waktunya relatif singkat, kami harus latihan secepat mungkin.

Ketika pengambilan lotre urutan tarian merak Wenny dan yang lainnya kebetulan ada di depanku, dan waktu itu aku masih menunggu di belakang layar. Hatiku penuh dengan kegembiraan, jadi aku tidak memiliki niat memperhatikan beberapa gadis dengan pakaian mewah keluar dari panggung? Jadi otomatis aku tidak melihat apa-apa.

Wenny memelototiku dengan galak dan berkata: "Saat latihan sangat sukses, tidak di sangka ketika aku turun dari panggung, kamu tertegun di tempat yang sama seperti kayu, di atas panggung ketika memanggil nomormu, kamu tidak merespons, ketika beberapa gadis mendekatimu kamu juga tidak merespons, tetapi ketika aku berjalan melewatimu, kamu tiba-tiba bergerak dan membuatku terkejut, waktu itu aku sedang menuruni tangga, langkah kakiku tidak stabil, jadi aku tersandung. "

Jika sebelumnya aku tidak memperhatikannya, kali ini aku bisa yakin ketika Wenny mengatakan ini, wajahnya memerah, meskipun itu menghilang dengan cepat.

Aku menggaruk-garuk kepalaku, "Aku terlalu gugup saat itu. Itu adalah pertama kalinya aku mengungkapkan perasaanku di hadapan begitu banyak orang. Meskipun itu hanya latihan, tetapi orangnya juga lumayan banyak, dan aku tahu bahwa pada saat itu Keisya juga ada di sana."

"Bagaimana kamu tahu?"

Wenny menatapku dengan curiga.

Aku berkata dengan malu: "Aku meminta teman sekamarnya untuk membawanya datang. Tentu saja, aku tidak mengatakan aku yang menyuruhnya."

"Benar-benar tidak diduga pada waktu itu kamu terlihat sangat polos, jujur dan tampak tidak berbahaya, namun tidak disangka kamu memiliki banyak trik."

Wenny berkata dengan marah, dan lanjut berkata: "Tepat ketika aku pikir aku akan terjatuh, sepasang lengan menopang punggungku. Aku melihatnya dan menyadari bahwa itu adalah kamu."

"Itu reaksi dalam keadaan mendesak, aku tidak mungkin melihatmu jatuh begitu saja bukan? Selain itu, bahkan jika yang terjatuh bukan kamu, melainkan orang lain, aku juga akan membantunya."

Meskipun perkataanku ini mungkin akan menyakiti hatinya, tetapi aku masih terus terang mengatakannya, menurut pendapatku, banyak hal daripada disembunyikan dan menyuruh orang lain menebaknya, lebih baik langsung blak-blakkan, dan mengatakannya dengan jujur, sekarang aku sedang pusing, jika Wenny bersikeras mau bergabung lagi, jangan katakan dulu tentang "perselisihan internal", setidaknya kemajuannya tidak akan secepat seperti sekarang.

"Tentu saja."

Wenny menjilat bibirnya, dan bibirnya yang seksi tiba-tiba membuatku terengah-engah. Dia terkikik, "Ini juga bukan alasanku benar-benar menyukaimu, itu hanya memberikan sedikit rasa aman untukku. Sampai kemudian, kamu dan Keisya bersama, aku melihatmu demi membawanya pergi ke rumah sakit kamu menggendongnya dan memanjat dinding di tengah malam, aku meyadari bahwa aku telah benar-benar jatuh cinta kepadamu. "

Wenny berkata: "Singkatnya, aku tidak akan menyerah."

Aku menghela napas lega, akhirnya beberapa keraguan di hatiku terselesaikan, misalnya, walaupun Wenny sangat "dingin" pada waktu itu, sikapnya padaku dan orang lain tampaknya ada sedikit perbedaan.

Pada waktu itu, aku menganggap itu hanya ilusiku sendiri, tetapi sekarang tampaknya itu mungkin benar.

Aku tersenyum tak berdaya dan berkata: "Wenny, apakah kamu hanya ingin mengatakan ini padaku? Sebenarnya, sekarang aku memiliki banyak masalah yang perlu ditangani, aku masih tidak bisa mengurus diriku sendiri. Bagaimana aku bisa menyeretmu ke dalam masalahku?"

Wenny tersenyum dan berkata: "Tentu saja aku tidak hanya ingin memberi tahumu hal ini, aku hanya ingin mengatakan, sebenarnya, masalah kali ini, aku seharusnya dapat membantu."

"..."

Aku menatapnya, aku sedikit bingung dengan perkataannya.

"Orang yang melakukan bisnis seperti kami, tidak hanya memiliki hubungan di sisi yang cerah, tetapi juga memiliki hubungan yang tersembunyi, melakukan modal ventura bagi banyak orang bisa menyelamatkan orang dari penderitaan, tetapi bagi sebagian orang, itu sama saja dengan membuat orang bangkrut. "

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu