Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 440 Lepas dari Marabahaya

setelah menyadari keadaan yang aneh itu, aku pun berjalan mundur dan mengangkat kepalaku. ketika aku baru saja kembali ke dalam gua, terlihat sebuah cakaran besar yang mengarah ke tempat aku berdiri tadi.

setelah itu terdengar sebuah raungan marah dan kekuatan suara itu bahkan meruntuhkan salju yang telah tertimbun di atas gua itu. hal itu membuat bagian depan gua itu kembali tertutupi oleh timbunan salju.

kami melihat ke arah celah yang ada di atas gua dan seperti dugaan kami, di sana telah terlihat mata menyeramkan dari harimau bertaring tajam itu.

setelah menatap kami selama beberapa saat, dia kembali meraung dan akhirnya dia pun pergi dari sini.

aku kembali mempertaruhkan nyawaku untuk pergi ke depan gua untuk menunggu. aku juga merangkak ke atas gua secara diam diam. kini, harimau bertaring tajam itu tidak terlihat lagi, aku pun merasa lega akan hal itu.

kemungkinan beberapa tembakan yang aku berikan tadi membuatnya merasakan luka yang tidaklah ringan. hanya saja di karenakan tubuhnya yang besar, maka luka itu tidak begitu parah. jika kami tetap tinggal di tempat ini, mungkin kedepannya kami akan tetap menghadapi serangan dari harimau bertaring tajam itu.

semua orang mulai merasa lega. seketika aku merasa tidak berdaya. kekuatan dari alam ini sangatlah kuat. jikalau bukan karena ketelitianku, mungkin aku sudah dijemput oleh malaikat pencabut nyawa. jika aku mati, Elina dan beberapa orang lainnya juga.....

Elina langsung berlari menghampiriku dan mengusap keringat dingin pada keningku.

aku pun mengambil senapan yang ada di bahuku dan berkata sambil tersenyum pahit, "peluru senapan ini tidaklah banyak, malam ini telah digunakan 10 peluru untuk melawan harimau bertaring tajam itu. sepertinya kedepannya kita harus lebih hemat lagi."

ketika mendapatkan senapan ini, hanya terdapat 100 peluru. pada kehidupan biasanya, aku cukup menghabiskan satu peluru untuk berburu dan aku bisa mendapatkan hasil buruan hanya dengan satu peluru saja. apalagi aku mendapatkan bantuan dari Fox Hu dan juga Alex. oleh karena itu, jumlah peluru yang digunakan untuk berburu sangatlah sedikit. namun kejadian malam ini telah menghabiskan begitu banyak peluru.

harus diketahui pada pulau liar ini, sebuah senapan yang tidak memiliki peluru sama sekali tidak ada gunanya.

yang terpenting adalah bahaya terbesar pada kami telah diusir dan untuk sementara ini, kami harus memikirkan siapa orang yang telah merebut makanan dan juga menjebak kami itu.

tidak ada satupun orang yang bisa memastikan kalau kami akan menemukan senapan baru di tempat lain. oleh karena itu, aku harus memastikan senapan yang aku miliki ini memiliki peluru yang cukup.

setelah dihitung, masih terdapat 20 peluru dan aku kembali berkata, "untuk beruburu kedepannya, kita perlu membawa tombak kayu, kalau tidak peluru kita akan segera habis."

Fox dan Alex pun terlihat setuju akan perkataanku dan sekarang kami semua merasa senang karena masih bisa bertahan hidup. kami telah menggunakan terlalu banyak energi dan itu membuat kami semua merasa ngantuk. bagaimana pun kami telah berusaha semalaman.

keesokan harinya, tidak ada sisa makanan yang ada di dalam gua lagi. oleh karena itu, kami pun pergi berburu. meskipun mendapatkan begitu banyak hasil, namun tidak ada satupun orang yang terlihat bahagia.

karena hal ini sama seperti sebelumnya, semua hasil buru kami adalah serigala abu-abu!

sama seperti sebelumnya, harimau bertaring tajam itu telah menyerang para serigala itu dan memakan jantung serta daging terlezat pada bagian tubuh mereka.

sambil memakan daging serigala itu, kami pun mengatakan pendapat kami sendiri. pada akhirnya, kami pun menerima keadaan yang nyata ini. tidak perduli apakah terdapat badai salju atau tidak, harimau bertaring tajam itu akan selalu berburu disekitaran gua ini.

bagi kami, ini merupakan hal baik dan juga hal yang buruk.

dikatakan hal baik karena pada siang hari, harimau itu tidak pernah terlihat dan kami bisa pergi mengambil bangkai makanan gratis di siang hari. pada suhu yang rendah seperti ini, bangkai makanan tersebut masih terlihat segar pada keesokan harinya dan ini bisa mengatasi masalah makanan kami.

disaat yang bersamaan, keberadaan harimau bertaring tajam ini juga mengejutkan para binatang buas disekeliling kami seperti serigala dan lain-lain.

namun hal buruknya adalah semua orang tidak tahu kapan harimau bertaring tajam itu akan kembali. apalagi sekarang dia sudah semakin pintar, jikalau kami semua tidak teliti, mungkin saja dia telah berada di depan gua itu, jika itu terjadi, maka kami sama saja seperti domba yang sedang menunggu untuk disembelih dan kami semua akan menjadi daging yang hancur di dalam mulutnya.

pada musim dingin yang berkelanjutan ini, aku juga sadar akan beberapa pola. kami sering menemukan bangkaii makanan dan kami juga bisa menemukan beberapa jejak cakaran pada pohon yang ada disekeliling kami.

oleh karena itu, kami menduga kalau harimau bertaring tajam ini memiliki kebiasaan seperti kucing pada umumnya, yaitu mengasa ketajaman pada gigi dan juga cakarnya. apalagi harimau itu memiliki taring yang sangatlah tajam.

hingga suatu hari, badai salju yang berkelanjutan itu telah berlalu dan sudah beberapa hari kami tidak lagi menemukan bangkai binatang lainnya. kami terpaksa berburu sendiri dan kami sadar sepertinya harimau bertaring tajam itu telah pergi.

setelah kami kembali, Elina langsung merasakan sesuatu yang berbeda, karena hasil buruan yang kami bawa untuk dijadikan makanan adalah dua ekor kelinci. harimau bertaring tajam tidak pernah menyerah binatang yang memiliki bentuk badan seperti ini, karena binatang sekecil ini tidak cukup baginya untuk mengenyangkan perut.

Elina lalu berkata dengan perasaan yang senang, "harimau bertaring tajam itu telah pergi?"

aku tersenyum dan berkata, "benar, kami tidak lagi menemukan jejak baru pada pohon lagi."

semua orang terlihat senang dan ini merupakan sebuah kabar yang baik bagi kami.

Elina bahkan memutarkan tangannya dan berkata, "untungnya harimau bertaring tajam itu telah pergi, kalau tidak aku bahkan tidak tahu hingga kapan kita bisa bertahan di kehidupan yang dipenuhi rasa kekhawatiran ini!"

aku menganggukkan kepala, "benar, harimau bertaring tajam ini memberikan tekanan yang ebsar bagi kita dan tekanan ini lebih besar dibandingkan dengan anakonda raksasa yang kita temukan di dalam lautan waktu itu. meskipun kita akan lemas melihat anakonda itu, namun dia tidak menyerang kita. berbeda dengan harimau bertaring tajam ini, kita hampir saja mati di sini!"

Fox mengupas kulit kelinci itu dan mulai memasak dagingnya. di karenakan hilangnya beban pada hati kami, suasana kami ketika menyantap makanan menjadi berbeda.

pada saat ini, Kaila tiba-tiba bertanya, "Roman, menurutmu apakah kita masih bisa kembali?"

awalnya suasana sangatlah ramai dan kini tiba tiba berubah menjadi hening.

aku berkata, "seharusnya..... bisa. kita sudah hilang hampir satu bulan. dunia luar pasti telah mencari kita hingga hampir gila, hanya saja tempat ini sedikit angker."

Kaila tiba-tiba menangis, " bagaimana jika kita tidak bisa kembali...... apakah kita harus menghabiskan hidup kita di pulau ini?"

Fox Hu berkata, "nona, aku akan menemanimu."

Kaila meletakkan mangkuknya dan mulai menangis, kami tetap menyantap makanan kami dan kami tidak merasakan rasa apapun.

seketika sebuah amarah besar muncul didalam hatiku, benar, lagi pula kami tidak bisa kembali lagi dan hukum di dunia ini apakah masih berlaku bagi kami?

pencuri yang telah mencuri barang kami akan aku bunuh jika aku berhasil menangkap mereka!

pada sore hari, aku dan Alex kembali keluar gua. setelah badai salju itu berhenti, musim dingin pun berlalu. musim semi segera datang dan semua makhluk dipenuhi dengan aura pemulihan.

yang terpenting adalah suhu ditempat ini mulai meningkat dan ini membuat kami merasa sangatlah nyaman.

tidak heran kalau harimau bertaring tajam itu pergi dari sini, mungkin dia telah kembali ke tempat asalnya.

namun musim dingin baru saja berlalu, begitu banyak binatang yang belum keluar. di sekitar sini hanya terdapat binatang-binatang kecil seperti kelinci saja. jikalau kami ingin mendapatkan hasil buru yang sesungguhnya, kami harus masuk kedalam hutan liar untuk mencarinya.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu