Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 260 Kontribusi Besar

Jack memeluk kedua anak dengan manja datang mengunjungiku, meskipun di rawat di rumah sakit, namun melihat kelincahan kedua anak ini, dan panggilan manis "paman Roman", seketika aku merasa perjalanan kali ini ke Chiang Rai sangat berharga.

Kedua anak ini tidak begitu membuat keributan saat berada di kamar pasien, dan dengan cepat sudah berlari keluar, aku bertanya: "Apakah Timothy sekarang ada melakukan pergerakan baru?"

Jack menjawab, "sebenarnya aku dan dia adalah saudara kandung, tapi kenapa malah jadi begini, dia bukan hanya tidak mendengar nasehat, malah menculik anak-anak ku, jika aku tidak mengungkapkannya, sikap seperti itu bukankah tidak seperti sikap seorang pria."

Selesai berbicara Jack menenguk air minum, kemudian melanjutkan pembicaraan, "Timothy menarik para senior Keluarga Du untuk memihak kepadanya, tapi mereka tidak akan mendengarkannya. Bagaimanapun mereka semua sangat paham, posisi kepala keluarga ini adalah milikku, tapi untung saja kali ini kamu bersama Dwayne telah berhasil merebut kembali patung Buddha Keluarga Du, dan mengenai adikku ini, akan ku usir dia keluar dari Thailand."

Yang ku ketahui selama ini Jack sangat jarang marah, tapi kali ini dia benar sangat emosi, sejak istrinya meninggal dunia, lalu dikhianati kekasihnya, dan hanya tinggal dua orang anaknya, namun malah di culik oleh adik kandung sendiri, masalah beruntun ini siapa saja juga tidak sanggup memikulnya, untung saja dia masih cukup tenang.

Kami mengobrol beberapa kata, lalu Jack dan Suchart bersamaan pergi, sehingga membuat kamar pasien ini menjadi sunyi senyap kembali.

Aku berbaring di ranjang dengan tenang memikirkan langkah selanjutnya, kalau aku memilih pulang, maka pilihan paling baik adalah bekerja dengan Deni Tong, dimulai dari real estat, lalu satu demi satu langkah berkembang luas sampai cukup untuk menghancurkan Keluarga Gong.

Jika memilih tinggal di kota Chiang Mai, ada Suchart bertiga yang bisa membantu ku, apalagi disini aku tidak memiliki musuh, aku juga harus memperhatikan tempatku berasal, karena cepat atau lambat aku tetap harus kembali ke Cina.

Berpikir sampai disini, tiba-tiba dalam benak ku teringat ucapan Deni Tong bahwa dia sedang mempersiapkan cara untuk menghadapi Keluarga Dong, meskipun tidak terlalu bagus bertanya hasil akhirnya baik atau buruk, tapi setidaknya ada harapan.

Asalkan permasalahan dengan Timothy selesai, aku akan segera pulang, dan memulai kembali mencari kehidupan baru, Perusahaan Tekno ZWK telah memecat ku, dan dikarenakan kekuasaan Keluarga Bai dan keluarga Gong, agaknya tidak ada perusahaan industri lainnya yang berani mempekerjakan aku lagi, jadi, bekerja di real estatet adalah satu-satunya jalan keluar.

Baru saja membahas tentang dia, setelah lewat beberapa menit, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu, dan rupanya Deni Tong masuk kemari, dengan prihatin berjalan ke hadapan ku, bertanya:" Roman, bagaimana keadaan mu sekarang? untung saja aku belum meninggalkan Chiang Mai, kalau tidak aku hanya bisa melakukan panggilan internasional jarak jauh. Jika itu terjadi, aku takut teman mu mencurigaiku dan mengatakan aku tidak cukup tulus."

Deni Tong sangat pandai menyesuaikan suasana, sebentar saja aku sudah terhibur dengan ucapan setengah bercandanya, lalu aku berkata, "Deni Tong, ada niat menjengukku itu sudah cukup."

Deni Tong bertanya kepada ku, Roman, apakah kamu pernah meninjau situasi di Chiang Rai?

"Chiang Rai?"

Aku masih berpikir apa yang akan ku katakan, dia melajutkan lagi pembicaraan, "situasinya sangat sederhana, sekarang ini Timothy sepenuhnya mengandalkan kelompok kekuasaan real Keluarga Du, mereka semua adalah anak-anak muda, yang tidak tahan terhadap godaan uang, dan mudah di sogok, dengan alasan yang sama, jika...... "

Deni Tong belum selesai berbicara, aku sudah sedikit terkagum, dengan kerja kerasnya dia memang layak menjadi bos perusahaan skala besar ini, orang yang berpengetahuan seperti dia ini sangat jarang dijumpai, hanya sebentar saja sudah bisa menganalisa secara menyeluruh rencana yang baru saja dikatakan Jack kepadaku.

Aku menganggukkan kepala tidak menjawabnya, dalam hati berpikir meskipun semua adalah mitra kerja, tapi Jack menganggap aku sebagai keluarga sendiri, dan memberitahu semua rencananya, tidak mungkin aku menyampaikan kepada orang lain.

Aku bertanya, "Deni Tong, bagaimana kondisi Keluarga Gong sekarang? "

Deni Tong tertawa lalu berkata, "aku sudah tahu kamu pasti mencemaskan masalah ini, mengenai masalah dalam negara masih dalam persiapan, bagaimanapun harus membuat Keluarga Gong jatuh bangkrut, dan mengenai Keluarga Bai yang bekerja sama dengannya pasti tidak akan duduk diam saja, akan lebih bagus jika mereka tidak menyadarinya, tapi jika mereka menyadarinya, dan bergabung dengan Keluarga Gong maka akan menjadi bahan tertawaan. Tapi kamu jangan putus asa, sebagian masalah di Chiang Rai dan Chiang Mai sebaiknya kamu tidak usah campur tangan lagi, yang bisa kamu lakukan hanya menunggu, sampai semuanya beres, saat itu kamu baru bisa pulang, dan belajar real estatet di perusahaan ku. "

Aku menganggukkan kepala, "tidak ada cara lain lagi, anggap saja ini sebagai liburan ke rumah sakit. "

Aku dan Deni Tong tertawa sangat keras, membuat otot perut ku, menjadi sakit tak tertahankan.

Awalnya aku mengira setelah Deni Tong pergi sudah tidak ada orang yang berkunjung lagi, tapi ternyata, sebentar saja sudah ada orang yang mengetuk pintu lagi, aku bertanya, "siapa?"

"Tuan Roman, ini aku, Carlos."

"Dan juga aku, Bruce. "

Aku mempersilahkan mereka masuk, sungguh d luar dugaan, Bruce dan Carlos, yang satu adalah tentara, yang satu adalah maling, sekarang malah bergaul bersama.

Carlos yang baru jalan masuk langsung berkata, "maaf, Roman, kali ini kamu demi menjaga keamanan masyarakat telah melakukan pengorbanan besar, tapi yang disesalkan adalah kamu terluka. "

Melihat Carlos sudah memulai pembicaraan, Bruce hanya duduk diam di samping.

"Kontribusi besar?"

Aku bertanya dengan ragu-ragu, bersadarkan keangkuhan yang kami miliki di Chiang Rai, jika di dalam negara sendiri, maka kami sudah ditembak mati ribuan kali, tapi Carlos malah mengatakan kami telah berjasa besar.

"Tentu saja, mereka adalah tentara bayaran. Dan juga pria bersenjata yang telah menyebabkan kamu cedera. Kamu dengan gagah berani merebut pistol, dan menembaknya hingga mati, semua yang kamu lakukan karena ingin melindungi diri, jadi tidak akan ada yang datang mencari masalah denganmu. Disaat bersamaan ada yang menduga pelaku penembakan di Kota Chiang Rai itu adalah pelaku yang sama yang melakukan penembakan hari ini di Kota Chiang Mai. Jadi, Roman, kamu telah berkorban demi menjaga keamanan masyarakat, jika terjadi kedua kalinya, kami warga Chiang Rai dan Chiang Mai bersamaan harus memberikan medali penghargaan kepadamu sebagai warga negara terhormat."

Aku tersenyum masam, Gelar warga negara terhormat, memang benar gelar ini sudah lama ku idamkan, terutama tempat tinggal permanent, hak kepemilikan tanah dan lain sebagainya, namun jika ingin aku melakukannya lagi, aku tidak akan melakukannya.

Pertarungan yang menegangkan, tidak hati-hati sedikit saja nyawa ku bisa melayang, apalagi dalam situasi ketegangan mental yang cukup lama, memberi efek yang kurang bagus.

Aku bertanya, "Carlos, apakah kamu yang menangani kasus ini?"

Carlos menggelengkan kepala, "tentu saja bukan, aku mengetahui semua ini dari rekan ku di Chiang Rai yang telah menceritakannya kepadaku.

Selamat, tuan Roman, dan baik-baik jaga diri, lain waktu aku akan menjengukmu lagi. "

Sambil berbicara Carlos meletakkan beberapa makanan bernutrisi, lalu berjalan keluar dari kamar pasien, dan saat ini Bruce baru ada kesempatan berbicara dengan ku, dia berkata dengan pelan, "kak Roman, aku telah melakukan kesalahan padamu, jadi ingin berbicara dua patah kata dengan mu saja terasa sangat sulit. "

Awalnya aku mengira anak buahnya yang juga merupakan adiknya sendiri telah di sogok orang, lalu Suchart ingin membereskannya, tidak disangka dia sekarang malah sangat senang, kelihatannya tidak ada masalah sama sekali, jadi Suchart sendiri juga tidak bermaksud untuk menghukumnya lagi.

Aku tertawa berkata, "kenapa bisa sangat sulit untuk berbicara denganku, sebetulnya gampang saja, kamu cukup menunggu di depan pintu. "

"Aku begitu mendengar kabar kamu sudah sadar baru bergegas kemari. "

Bruce sedikit tidak berdaya, berkata, "Roman, aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan, kali ini adik ku di sogok orang, ini memang benar salahku, tapi aku berani menjamin tidak akan terjadi kedua kalinya lagi. Melihat kamu aman dan selamat, aku merasa sangat senang."

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu