Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 477 Melewati Sungai Setelah Uji Coba

Karena sudah memiliki tujuan yang pasti, kami menjadi semakin bersemangat, pagi hari berlalu dengan cepat, saat perut kami berbunyi karena lapar, mungkin waktu sudah menunjukkan pukul dua atau tiga siang.

Karena siang hari, kami tidak berani memanggang daging, kami hanya memakan dendeng, untung saja, kami lumayan pintar membuat dendeng, jadi rasanya tidak terlalu buruk.

Setelah kenyang, kami melanjutkan pencarian, satu jam kemudian, Fima berteriak kaget, dan kami dengan cepat mendekat ke arahnya.

Di depan Fima aku melihat tanaman hijau seperti rumput itu, ada tiga lembar, lebih tepatnya ada tiga lembar daun yang bergerak lembut ditiup angin.

Kami semua langsung merasa bersemangat, Elina juga terlihat terkejut: "Lihat, satu daun Ambergris ini dihancurkan setengahnya, ini mungkin terjadi karena dia terkontaminasi oleh Roman kemarin."

Aku dengan cepat melakukan perbandingan, Ambergris yang tumbuh di luar gua ini, ukurannya sedikit lebih tinggi dari Ambergris yang tumbuh di gua, tapi tidak terlalu banyak, tinggi Ambergris ini hanya sebatas pinggangku, aku lalu mengingat kembali jalan yang aku lalui kemarin, kalau aku membawa sebatang kayu bakar, aku mungkin akan menemukan Ambergris ini.

Aku tidak bisa menahan kebahagiaanku, dan memeluk Elina dengan gembira, wajah Elina terlihat memerah, dia menatapku dengan agak kesal, tapi aku merasa sangat senang.

Dan Fima yang entah kapan diam-diam menyelinap ke belakang aku dan berkata dengan pelan: "Yah, sepertinya aku kurang beruntung, aku pikir kalau bisa menemukan Ambergris, aku akan memiliki kesempatan, tak disangka…"

Penampilan wanita itu terlihat seperti seorang anak gadis, dia juga terus membusungkan dadanya ke arahku seperti sedang mencoba menggoda, dengan penampilannya saat ini, hanya ada sedikit pria yang bisa menahan nafsu mereka, dan aku tidak tahan untuk tidak menelan saliva.

Tapi setelah dipikir-pikir, Elina masih berada di sampingku, jadi aku dengan cepat mengalihkan perhatianku ke hidungnya, dan berkata: "Fima, terima kasih banyak. Dengan dua Ambergris ini, kita pasti bisa melewati sungai dengan lancar."

Fima lalu terdiam, dan Kaila tiba-tiba mengangkat tangannya dan bertanya: "Tunggu sebentar, Roman, kita sudah punya dua Ambergris, bukankah sebaiknya kita pergi mencari binatang untuk mengujinya? Apa kita tidak terlalu ceroboh kalau kita langsung menyebrangi sungai?"

Aku menyuruh Fox Hu untuk menggali Ambergris ini dan tersenyum pahit padanya: "Lihat, kita memiliki total delapan orang di sini, dan kita hanya memiliki total tujuh setengah daun, kalau kita masih mengujinya pada hewan, aku takut tidak akan cukup Ambergris untuk kita sendiri."

Melihat Kaila yang masih ingin mengatakan sesuatu, aku dengan cepat melanjutkan ucapanku: "Aku tahu apa yang ingin kamu katakan, tapi kita bisa menunggu beberapa hari lagi, dan kalau kita menemukan beberapa Ambergris lagi, kita akan melakukan uji coba dulu, baru kita akan menyeberangi sungai."

Kaila mengangguk dengan manis, aku lalu menghela napas dan meihat ke atas: "Apa kalian sadar kalau kemarin adalah hari pergantian musim, dan bukannya mulai hari ini kita sudah memasuki musim dingin? Kalau kita menunggu lebih lama lagi, harimau bertaring tajam akan kembali."

Aku juga memiliki kekhawatiran yang sama, dan aku juga pernah memikirkan apa yang barusan dikatakan Kaila, tapi kalau kami tidak bergerak, kami akan menghadapi bahaya yang semakin besar, lagi pula, kami bisa bertahan sampai titik ini, juga bisa dikatakan karena Tuhan yang sangat membantu kami, kalau menunggu lebih lama lagi, dan tiba-tiba terjadi sesuatu, mungkin tidak akan ada satu orang pun yang selamat.

Binatang berukuran besar memiliki kebiasaan tetap, seperti harimau bertaring tajam, mereka biasanya akan tinggal di tempat yang lebih dingin, dan kemarin, karena pergantian musim semi dan musim dingin, mereka bisa tinggal di mana saja.

Tapi sekarang berbeda, sekarang musim dingin sudah tiba, dan kalau kami terus menunda perjalanan, harimau bertaring tajam mungkin akan muncul di hadapan kami lagi, dan pada saat itu, aku tidak tahu apa senapan di tanganku ini akan berguna.

Dengan hanya tujuh peluru yang tersisa, sepertinya kami tidak akan bisa menyelamatkan diri.

Dan yang lebih penting lagi, hewan berukuran besar memiliki kemampuan pemulihan yang sangat cepat, terutama saat kebutuhan makanannya mencukupi, jadi luka di mata Harimau bertaring tajam tidak akan terlalu mempengaruhi kemampuan berburunya.

Dan juga, pulau ini sangat aneh, anggap saja kalau sekarang seekor harimau bertaring tajam muncul di depan mataku dengan kondisi baik, aku juga akan mempercayainya.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu