Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 272 Apa Kita Kenal?

Tata letak kamar sama sekali tidak ada gaya desain Thailand, melainkan menggunakan gaya desain Eropa, dapur tunggal terbuka yang model gantung membuat orang merasa sangat baru, jika tidak lebih awal tahu tempat ini adalah rumah dagang, aku hampir mengira jika ini adalah sebuah vila kecil.

Karena tidak terlalu banyak waktu yang tersisa, aku juga malas untuk memilih, jadi aku berkata kepada pria paruh baya itu bahwa rumah ini sangat cocok dengan harapanku, kemudian menyuruh dia pergi mengambil kontrak pembelian rumah.

Awalnya aku kira masih tersisa 3 hari, jadi karena tiba-tiba ingin beli rumah, aku kira perlu 1 sampai 2 hari baru bisa selesai beli rumah, tidak disangka hanya 2 jam saja sudah selesai melihat 1 unit rumah.

Dan harganya ini membuatku sangat terkejut, dihitung menjadi rupiah hanya 1 milyar saja, aku kira salah karena terkejut, tidak disangka setelah memeriksa ulang memang ini adalah harganya.

Harga pasaran rumah ini hampir 1,4 milyar, tetapi karena hubungan aku dengan Jack, dan juga Basero yang dikenal oleh semua dunia mafia juga berdiri tidak jauh di belakangku, jadi pria paruh baya langsung memutuskan untuk menjual dengan harga jual modal.

Saat aku mau bersyukur dengan keuntungan dari kekuatan mafia, kini saat sedang membuat kontrak dan mempersiapkan dokumen lain, aku sekali lagi bersyukur keuntungan dari pihak pemerintah.

Mungkin karena identitasku sebagai rakyat kehormatan di Kota Chiang Mai, mungkin juga karena Hacken Su yang sudah menyapa duluan (aku tebak pastinya Hacken Su tidak akan mencarinya dahulu karena masalah kecil ini), jadi proses dari aku mulai tanda tangan kontrak sampai aku mendapat surat rumah tidak sampai 3 jam.

Tidak ada proses antri sama sekali.

Inilah keuntungan dari kekuasaan, pantesan di dunia ini banyak orang yang mengejar kekuasaan, sayangnya rasa berada di atas orang lain ini membuat dalam hati tumbuh sebuah bibit iblis, terakhir merusak diri sendiri.

Saat pulang merasa sangat lelah, tetapi dari dalam hati merasa sedikit bahagia, karena rumah pertama milikku ini akhirnya sudah terbeli.

Walaupun adalah di Thailand.

Dipotong biaya beberapa hari ini dan biaya beli rumah, sekarang aku masih ada 8,6 milyar, jika menjadikan uang ini sebagai cadanganku setelah kembali, mungkin juga sudah cukup.

Hari-hari berlalu, dengan cepat tiba di hari kepergianku, sebelum pergi aku memberikan desert eagle itu kepada Bruce, menyuruhnya menyimpan untukku dengan baik, ke depannya aku akan kembali ke Thailand untuk mengambilnya, Bruce langsung memelukku.

Sebelum naik pesawat aku bertemu dengan Jack, Jack berkata tidak peduli di mana aku berada, beritahu dia jika ada masalah, dia pasti akan membantuku, hatiku langsung hangat, inilah teman sejati.

Naik ke dalam pesawat, aku menemukan tempat duduk yang dipesan oleh Deni Tong untukku, tidak disangka adalah kelas bisnis, aku duduk dengan diam-diam menunggu kedatangan Deni Tong, pesawat lepas landas dan kembali ke Cina tempat yang telah kutinggal setengah hidupku.

Mungkin karena terkejut melihat aku yang biasa ini bisa duduk di kelas bisnis, mungkin juga karena ada orang yang melihat aku di acara penghargaan pemerintah, orang yang di belakang tidak berhenti membahasnya.

Tapi aku dari dulu tidak tertarik dengan hal seperti ini, karena hanya sebuah omongan saja juga tidak bisa melukaiku.

Tidak lama kemudian Deni Tong naik ke dalam pesawat dengan kawalan 2 pengawal, belakangku tiba-tiba terasa sebuah angin yang lewat, seorang anak muda umur sekitar 20an memakai jas Armani langsung dengan cepat berdiri dan berjalan ke sana, “Tuan Deni, akhirnya aku melihat kamu.”

Anak muda ini mengatakan sambil mengulurkan tangannya, tidak disangka Deni Tong terdiam dan bertanya dengan bingung: “Siapa kamu?”

Anak muda menjilat bibirnya, “Aku dari Perusahaan Real Estat Ansen, kali ini aku datang untuk...”

“Sudahlah, sekarang sedang di atas pesawat, kita tidak bahas masalah bisnis. Nanti baru katakan setelah turun dari pesawat.”

Deni Tong tidak selesai mendengar perkataan anak muda, setelah dia memotongnya, kedua pengawal langsung datang dengan kuat, anak muda itu dibawa ke sisi lain, Deni Tong melihatku langsung dengan tersenyum berkata, “Roman, kamu datang cepat sekali, tampaknya kamu sudah sangat ingin kembali ya.”

“Cina adalah tempat asalku, lagipula aku kembali hanya untuk bekerja untuk kamu saja.”

Deni Tong tertawa keras, nada bicaranya terdapat rasa senang yang kental, “Aku sudah berkali-kali mengundangmu, sekarang akhirnya aku mendapatkanmu, sini tanda tangan kontrak dulu, daripada nanti menyesal setelah turun dari pesawat, nanti aku yang tua ini mau ke mana untuk mengadu.”

Setelah mengatakannya, dia benar-benar memberikan selembar kontrak kepadaku.

Aku mengambil dan melihat sekilas, ternyata kontrak kerja, syaratnya tidak terlalu tinggi, hanya ada beberapa poin saja, dia menyuruhku untuk kerja di perusahaannya selama 10 tahun, kemudian setelah cucunya semua sudah besar baru serahkan kepada mereka.

Walaupun tahu tadi Deni Tong sedang bercanda, tetapi aku tetap sedikit kehabisan kata, aku terpaksa belajar cara bicaranya tadi, “Tuan Deni, bukankah tadi kamu berkata untuk tidak membahas pekerjaan di atas pesawat?”

Deni Tong baru tertawa sambil duduk, “Roman, aku merasa kamu semakin lama semakin menarik.”

Barisan ini ada 5 tempat duduk, 1 tempat kosong, aku duduk bersama dengan Deni Tong, kemudian 2 pengawal itu duduk bersama.

Kini anak muda yang barusan berbicara tadi langsung berjalan ke sini dan mengulurkan tangannya berkata: “Halo, aku adalah Alex dari Perusahaan Real Estat Ansen.”

Aku sedikit bingung, “Apa kita kenal?”

Alex berkata, “Tidak kenal, tapi bagaimana jika kita berkenalan.”

Melihat Deni Tong mengerutkan alisnya, tampaknya dia memiliki sedikit perselisihan dengan orang ini, aku dalam hati berpikir kemudian tersenyum dan mengulurkan tangan, “Baik, aku Roman.”

Kedua tangan saling bergandengan, aku langsung mulai menggunakan tenaga, tetapi tampaknya Alex juga memiliki rencana seperti ini, hasil dari kedua orang saling menggunakan tenaga adalah pasti ada seseorang yang tidak tahan.

Dan aku yang sudah lama berlatih dalam berkelahi dan perkelahian antara hidup dan mati, jadi kekuatanku bukanlah bisa dibandingkan dengan orang biasa, aku menggenggam saja, ekspresi Alex langsung berubah.

Melihat ekspresi Alex sudah berubah menjadi sangat merah, aku melepaskan tangan dan tersenyum padanya.

Wajah Alex yang awalnya terlihat tampan berubah menjadi sangat buruk, “Tuan Deni, kamu tidak adil, kenapa tidak bahas bisnis denganku, tetapi malah bahas dengan dia.”

Deni Tong melihat dia sekilas dan berkata, “Kerja adalah kerja, kehidupan adalah kehidupan. Alex, kamu tidak kecil lagi, jika kamu membawa emosionalmu dalam kehidupan pribadi ke dalam pekerjaan, maka ke depannya tidak ada orang yang bisa melindungimu lagi.”

Kini Alex baru kembali ke tempat duduknya, aku sedikit terbingung saat melihat adegan ini, Alex dan Deni Tong adalah hubungan senior dan junior?

Jadi kenapa tadi Deni Tong begitu cuek saat baru naik pesawat?

Deni Tong tampaknya sudah menyadari kebingunganku, dia berkata, “Roman, apa kamu sangat aneh dengan hubunganku dengan Alex?”

Aku menganggukkan kepala, Deni Tong berkata, “Sebenarnya sangat simpel, nama perusahaanku adalah Perusahaan Real Estat Wering, ini adalah sebuah perusahaan grup besar dan di bawah Wering ada banyak perusahaan besar lagi, Perusahaan Real Estat Ansen yang ditempati Alex adalah salah satunya. Saat masih muda, ayahnya dan aku bersama-sama berusaha, kemampuannya juga sangat kuat, jadi aku membiarkan dia mengatur usaha secara sendiri, membuka sebuah perusahaan cabang sendiri. Tidak disangka dalam 10 tahun, dia berhasil membuat Perusahaan Real Estat Ansen sebagai anak perusahaan yang memiliki keuntungan terbesar.”

Saat mengatakan Deni Tong melihatku, “Ini juga sebuah alasan kenapa aku berbicara seperti ini dengannya, Alex hidup dalam manjaan keluarganya, aku ingin setelah dia dewasa, dia bisa mewarisi ayahnya, tetapi anak ini malah sangat bandal. Mungkin hanya kamu yang bisa mendidiknya.”

Aku langsung berkeringat karena malu, “Tuan Deni, kamu terlalu memandang baik aku.”

Kini muncul sebuah suara dari tempat duduk di belakang, “Tuan Deni, kamu terlalu memandang tinggi Roman ini, kuberitahu kamu, tidak sampai sebulan dia pasti akan pergi sendiri.”

Aku membalikkan kepala, hanya melihat Alex yang sedang meraba kepalan tangannya dengan ekspresi mencari masalah dan melihat aku dengan pemikiran yang buruk.

Aku yang melewati hidup beberapa hari ini dengan sangat baik juga menjadi emosi, “Bocah, kamu tunggu saja, dalam sebulan, jika aku tidak membuatmu patuh denganku, maka aku bukan Roman!”

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu