Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 130 Menemui Orang Yang Bersangkutan

ekspresi kelima pengawal itu terlihat begitu serius dan setelah melindungi Clay, mereka pun menatap sekelompok orang didepannya dengan wajah yang penuh ancaman.

Clay terlihat tidak merasa takut dan wajahnya tetap saja dihiasi oleh senyumannya yang datar itu :" pak Bruce, aku bukan datang untuk mengancammu. aku hanya sedang memberimu gambarang tentang apa yang sebenarnya terjadi."

Bruce tidak menjawabnya dan hanya mengeluarkan sebuah pistol dan menembakkan peluru kearah bawah meja bar itu.

beberapa bawahannya pun mulai mengeluarkan senjata sambil menatap kearah Clay dan juga kelima bawahannya itu.

ekspresi pada wajah Clay tidak berubah dan dia menundukkan kepala lalu tertawa. dia tiba tiba mengangkat kepalanya dan menatap kearah diriku berada.

" apakah kamu adalah pak Roman?"

suasana hatiku tidak begitu baik dikarenakan aku baru saja tersadar dari kepergian Elina tadi, aku pun meliriknya sambil berkata :" katakan apa yang ingin kamu katakan, jikalau tidak ada silahkan pergi."

Clay pun berkata :" pak Roman, aku hanya ingin berkata kalau dendam diantara kamu dana adikku tetap harus diselesaikan suatu hari nanti."

" tidak usah pura pura berpendidikan disini, pergilah." kataku dengan sedikit marah. aku lalu menghidupkan sebatang rokok dan tidak menghiraukannya lagi.

" kita akan tetap bertemu dilain waktu." kata Clay dengan tersenyum. setelah itu dia pun berjalan keluar.

Bruce tidak menahannya karena bagaimanapun juga berantam didalam bar bukanlah hal yang baik dan kemungkinan juga akan dipenjara lagi.

setelah Clay berjalan keluar, Bruce pun bertanya :" Roman, menurutmu apa cara yang akan ia gunakan untuk mencelakaiku?"

aku berpikir sejenak dan berkata :" dia kemungkinan akan menggunakan dua cara. yang pertama adalah dengan cara gelap untuk mencelakaimu. kedua adalah mencelakaimu langsung dengan menyewa orang orang yang lebih kuat darimu untuk menghajarmu."

Bruce mengangguk dan berkata :" orang yang paling kuat dikawasan ini adalah Suchart, tetapi Clay tidak mungkin bisa menyewanya karena dialah yang merupakan dalang dari kejadian itu. orang lain juga tidak akan berani menerima sogokan Clay untuk melawan Suchart. jika dilihat dari sisi ini, dia tidak akan bertindak dengan cara gelap."

aku menggelengkan kepala :" tidak pasti, bagaimana kalau dia menyewa orang yang bukan tinggal didaerah sini? seperti para bandit yang berada dikawasan perbatasan Thailand dan Myanmar."

Bruce mengerutkan kening dan menghisap rokoknya itu dengan dalam.

beberapa saat kemudian, dia pun tersenyum cuek :" tidak perduli siapa yang dia sogok, aku akan menunjukkan kehebatanku jika mereka berani memasuki Chiangmai ini."

" kamu harus tetap waspada. lebih baik kamu tidak usah pergi balapan motor lagi jika personilnya sedikit."

Bruce mengangguk :" tenang saja, aku akan berhati hati. beberapa waktu ini, aku akan tetap bersama bawahanku disini. aku tidak akan keluar dari bar ini jika tidak ada hal penting lainnya. kamu juga Roman, kamu sering berjalan sendirian diluar sana. kamu juga harus pergi bekerja. itu sangatlah berbahaya."

aku menepuk pundaknya :" Bruce, ada sebuah pepatah mengatakan jika ingin mengetahui jelas sebuah hal, harus mencari orang yang bersangkutan dengan hal ini. orang yang ingin mereka celakai adalah kamu, aku hanyalah seorang pembantu didalam masalah ini."

" lagipula aku adalah seorang pengusaha luar negeri, jikalau aku dihajar, maka itu akan menarik perhatian banyak polisi dan itu tentunya akan mempengaruhi segala rencana mereka. oleh karena itu, mereka tidak berani menyentuhku sebelum mengalahkanmu. tujuannya adalah untuk memperlancar segala rencana mereka."

setelah berpikir, Bruce pun mengangguk :" bagaimanapun, kamu harus tetap waspada."

" iya, aku akan tetap waspada kok."

" Roman, bagaimana kalau kamu membawa sebuah pistol untuk melindungi dirimu sendiri. aku tetap saja khawatir padamu."

ketika mengatakan itu, Bruce pun memberikan pistol hitam itu kepadaku.

aku mengambilnya dan mengembalikannya kepada Bruce sambil berkata :" tidak dulu deh, aku tidak mempunyai sertifikat dan aku akan dipenjara jika membawa barang seperti ini."

Bruce sedikit tidak berdaya :" kalau begitu aku akan menyuruh bawahanku untuk melindungimu."

" tidak perlu, apakah kamu sudah lupa kalau waktu itu kamu mengirim 100 orang yang tetap saja tidak bisa melindungiku? pihak lawan tidak perlu menggunakan pistol untuk melawan orang kecil seperti ku. mungkin mereka hanya akan menghajarku dengan pukulan saja. aku tetap bisa melarikan diri asalkan mereka tidak menggunakan pistol."

" baiklah."

Bruce tidak lagi menasehatiku dan dia mengarahkan gelas kearahku.

aku pun mengangkat gelasku dan bersulang dengannya.

pukul 10 malam, aku pun bangkit berdiri dan bergegas pergi. ketika aku keluar dari pintu bar, aku memandang sekeliling dan tidak menemukan orang orang yang mencurigakan disekitar sana.

Bruce menyuruh bawahannya untuk mengantarku kembali ke hotel.

setelah masuk kedalam hotel, aku melihat Elina dan Karry sedang duduk dilobby.

melihat diriku masuk, mereka pun berdiri. Karry tersenyum padaku, tetapi Elina tetap saja tidak berkespresi. dia mengangguk dan memberi aba aba kepadaku untuk menghampirinya.

aku pun berjalan menghampiri mereka.

" kamu tidak apa apa kan?" tanya Elina dengan cuek.

aku tersenyum :" tidak apa apa kok."

" baguslah kalau tidak apa apa, Karry ingin membahas sesuatu denganmu."

aku merasa sedikit ragu :" tadi......... kamu mengerti kan, gadis thailand itu lebih ramah dibanding lainnya. tidak seperti yang kamu pikir......"

" aku tidak berpikir lebih." kata Elina dengan tenang.

" baguslah kalau begitu." kataku tersenyum dan beranjak duduk didepan Karry.

" nona, apakah aku boleh ngomong secara pribadi dengannya?" kata Karry kepada Elina.

Elina sedikit ragu dan dia pun mengangguk. dia menatapku sebelum pergi dan masuk kedalam lift.

setelah Elina masuk kedalam lift, Karry pun menatapku sambil berkata :" Roman, kamu seharusnya tahu jelas apa tujuanku mencarimu."

aku mengangguk :" kamu ingin aku menjauhi Elina, benar kan?"

" tidak salah, kamu adalah orang yang pintar. kamu juga seharusnya tahu kalau keluarga Elina tidak berharap kamu begitu dekat dengannya. apalagi setelah Mark mengalami kejadian itu. mereka tahu kalau hal ini berhubungan denganmu. dan juga......"

Karry tidak melanjutkan perkataannya. dia mengeluarkan sebuah berkas dari tasnya lalu meletakkannya diatas meja yang ada didepanku.

" Roman, kami tahu kalau kamu sedang berhubungan dengan sebuah perusahaan penyeludupan. pemilik perusahaan itu adalah Jack dan dia adalah temanmu ketika didalam penjara. benar kan?"

aku mengambil berkas itu dan diatas berkas itu tertulis jelas seluruh informasi yang berhubungan dengan Jack dan keluarganya. bahkan kasus istrinya yang tertembak mati itu pun tertulis jelas disana.

Karry berkata:" menurut sepengetahuan kami, Jack sedang melakukan perebutan atas kekuasaan dikeluarganya sendiri, perebutan ini bukan seperti yang orang biasa alami, melainkan perebutan yang bahkan melibatkan pisau ataupun pistol. ini semua tidak akan mendapatkan hasil yang baik. kamu juga tahu kalau kamu adalah orang yang ramah, kamu akan membantunya jika dia merasa kesulitan. oleh karena itu, kami berharap nona Elina tidak ikut terlibat akan hal ini.

aku meletakkan berkas itu :" apakah Elina tahu akan hal ini?"

" dia hanya tahu kalau relasimu sangatlah kacau, namun dia tidak mengetahui masalah Jack ini. kami tidak berencana untuk memberitahunya dan berharap kalau kamu bisa pergi menjauhinya. ini semua demi kebaikannya."

aku terdiam sebentar dan mengangguk :" aku akan memikirkannya dulu, jikalau memang harus pergi, aku juga harus menghabiskan sedikit waktu untuk mencari jalan keluar lainnya."

" baik, aku harap kamu tidak mengecewakan kami."

Karry bangkit berdiri dan mengulurkan tangan kearahku.

aku pun berjabatan tangan dengannya lalu berjalan kearah lift.

setelah sampai diatas dan keluar dari lift, aku menemukan Elina yang berdiri didepan lift itu.

" apa yang paman Karry katakan padamu?" tanya dia.

aku sedikit ragu :" dia menyuruhku untuk mengundurkan diri dan menjauh darimu."

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu