Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 505 Cukup Pulang Ke Rumah Saja

“Roman, ibu tidak ingin kamu mencari istri, kamu cukup pulang ke rumah saja dengan selamat.”

Mendengarkan suara keprihatinan ibu, hatiku penuh dengan kepahitan dan perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

Mencoba meyakinkan, kemudian berkata dengan mereka bahwa aku pasti pulang tahun ini, dan kemudian ibu menutup telepon dengan perasaa puas.

Aku menghela nafas panjang dan berkata kepada Wenny, yang sedang memainkan game mobile: “Sudah lihat belum, kadang-kadang kebahagiaan itu begitu sederhana. Orang kaya sepertimu sama sekali tidak memahami kebahagiaan kita!”

Wenny mengerutkan kening: “Roman, kamu perlu memperhatikan perkataanmu. Kenapa orang kaya seperti kita? Ada apa dengan orang kaya? Orang kaya makan nasi keluargamu?”

Aku segera tertawa, lalu menelpon Jay, Adham dan yang lainnya, mereka sangat senang mendengar bahwa aku baik-baik saja, mereka mengatakan ingin mentraktirku makan, aku segera menolak dan mengatakan bahwa aku sangat sibuk sekarang, ada banyak hal yang harus aku lakukan, aku akan pergi mencari mereka setelah aku punya waktu luang, dan saat ini aku akan bersembunyi.

Adapun teman yang satunya masih di Kota Shenghai, aku ragu-ragu sejenak, kemudian menelpon.

Kelihatannya Zarki selamanya terlihat ceroboh, tetapi ketika dia mendengar suaraku, dia segera mengubah nada suaranya dengan penuh semangat.

Setelah keheningan beberapa saat, Zarki berkata: “Ya tuhan, aku pikir kamu sudah berakhir, untungnya, baik-baik saja, jika tidak saat aku mendapatkan masalah dan masuk ke Biro, siapa yang akan membawaku keluar?”

Aku tertawa: “Ternyata kamu dekat denganku hanya karena ini?”

“Jika tidak, kamu pikir, kamu memiliki apa?”

Zarki masih tetap tidak peduli, tapi aku juga tidak peduli.

Setelah mengobrol dengannya sebentar, langit sudah gelap, Wenny berkata: “Roman, mengapa kita tidak pergi berkeliling saja?”

Aku mengangguk, awalnya aku masih ragu untuk menelpon Deni, aku baru saja melewatkannya.

Tidak mungkin Deni tidak tahu bahwa aku sudah kembali, karena dia belum ada kabar sampai sekarang, aku juga terlalu malas untuk mengganggunya.

Sebelum kecelakaan penerbangan kami, Deni selalu memintaku dan Alex untuk pergi ke Thailand dan membicarakan beberapa hal, sekarang kami mengalami kecelakaan selama beberapa bulan, dan masalah di sana seharusnya sudah ditangani.

Saat dipikir-pikir, tiba-tiba aku merasa sedikit tidak berterima kasih, aku menelepon Jack.

Jack juga sangat senang mendengar suaraku, dia mengatakan bahwa beberapa hari ini dia juga mengirim orang untuk pergi mengelilingi perairan di sekitarnya, tetapi tidak menemukan jejak sama sekali, tanpa diduga bahwa aku kembali hidup-hidup.

Aku memarahinya dan mengatakan kamu masih berharap aku mati di laut.

Jack juga jarang tertawa, menyuruhku istirahat yang baik, dan ketika punya waktu pergi ke Thailand untuk mencarinya.

Aku teringat saat pertama kali aku kenal dengan Jack di dalam penjara, aku bertanya: “Kedepannya apakah kamu tidak berencana untuk kembali ke China untuk menjalani hidup?”

Setelah hening sejenak, Jack berkata: “Semua anggota keluargaku berada di Thailand dan Asia Tenggara, karena negara tidak bisa menerimaku, aku juga tidak akan kembali, kalian cukup selalu ingat untuk mengunjungiku di Thailand.”

Aku mengangguk, tinggal di Thailand, merupakan cara terbaik menurut Jack.

Kemudian Jack memberi tahuku bahwa masalah di Thailand sudah terpecahkan, mereka benar-benar tidak tahu apa-apa tentang ini, untungnya, Deni mengirim seseorang untuk menyelesaikannya, kalau tidak, sampai sekarang mereka masih tidak tahu harus berbuat apa, yang ditakutkan mereka hanya bisa menyaksikan kerugian harian perusahaan.

Berbicara sampai sini, Jack mengatakan kepadaku, bahwa pembagian laba pertama telah ditransferkan ke rekeningku beberapa hari yang lalu.