Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 513 Mengapa Begitu Serius

setelah mengatakan itu, aku memandang ke jalan raya dan masih belum terlihat kedatangan mobil Wenny. aku kembali berkata, "waktu itu, Herianto telah membuat Wenny berhutang budi kepadanya. kali ini kita datang untuk memohon kepadanya dan dia mengabaikan kita. sebagai seorang pengusaha, Herianto tidak akan melewatkan kesempatan bagi Wenny untuk kembali berhutang budi padanya. oleh karena itu, ini adalah alasan kenapa kita berdiri di sini hari ini."

"tidak, Herianto sangatlah sombong, jikalau dia memiliki pemikiran seperti itu, pastilah dia tidak akan menunjukkannya."

Alex mulai mengerti maksudku dan dia menggelengkan kepala sebagai tanda tidak setuju atas perkataanku.

aku tersenyum dan kembali berkata, "jika sekarang Herianto terlihat semakin sombong, berarti ini menandakan kalau dia menginginkan Wenny untuk datang berbincang dengannya. jika kita tidak mengerti apa yang sebenarnya diinginkan olehnya, kita pastilah tidak bisa berhasil bekerja sama dengannya meskipun menemuinya sepuluh ribu kali."

setelah beberapa saat, Alex pun menatapku dengan tatapan yang terkejut, "Roman, kamu adalah orang yang hebat, tidak heran kalau Deni begitu memandang penting dirimu. bagaimana kalau kamu datang ke perusahaan reak estat Ansen untuk menjadi sekretarisku. aku menjamin kamu akan hidup dengan santai kedepannya."

aku berkata, "kamu berani melawan Deni? jika dia mendengar perkataanmu tadi, kamu pastilah akan dihajar."

"hm, aku hanya bercanda saja. kita semua adalah sahabat, mengapa begitu serius?"

kata Alex dengan canggung sambil meraba hidungnya. dia lalu menolehkan badannya dan berpura-pura melihat pemandangan disana.

di saat ini, terdengar sebuah suara mesin mobil yang sangat cepat. di perusahaan Naxionel ini, orang yang berani berkendara seperti itu tidaklah banyak, namun Wenny termasuk salah satunya.

seperti dugaanku, aku menatap ke arah datangnya mobil dan Wenny sedang duduk di dalam mobil sambil tersenyum menatapku dan juga terlihat dua lesung pipinya yang dangkal itu.

setelah itu, mobil pun berhenti tepat di depanku dan kaca mobil itu dibuka secara perlahan. Wenny lalu mengerutkan kening dan berkata, "Roman, kenapa setiap kali kamu mengajakku berkencan, kamu selalu membawa galon minyak itu?"

"galon minyak?"

aku dan Alex pun terbengong.

"nona Wenny yang cantik, apakah kamu sedang mengatai aku?"

kata Alex dengan wajah yang tidak percaya sambil menunjuk dirinya sendiri.

Wenny menaikkan kedua alisnya yang cantik itu, "tentu saja, kalau bukan mengatai kamu, berarti Roman?"

ekspresi wajah Alex berubah seketika dan dia lalu menatapku dengan seram, "Roman, kamu sangatlah tidak adil. kamu memiliki begitu banyak wanita yang bisa kamu rayu setiap harinya. suatu saat nanti, kamu pastilah akan menyesal."

setelah mengatakan itu, Alex lalu masuk kedalam lobi perusahaan Naxionel dengan marah.

aku tersenyum dan berkata, "lihatlah, kamu sudah membuatnya marah. apakah ada hal lain? katakanlah."

kali ini, aku ingin memohon kepada Wenny dan aku sangat senang karena dia telah datang. namun ketika dia tiba, dia langsung membuat Alex marah. dia pastilah memiliki tujuan tersendiri ataupun dia ingin berbicara berdua denganku.

Wenny lalu berkata dengan nada yang buruk, "aku hanya ingin berdua denganmu, kenapa?"

"tentu saja boleh, dengan senang hati."

aku menjawabnya dengan keberanianku. setelah mengatakan itu, aku kembali bertanya, "nona Wenny, apakah sekarang kita akan bertemu dengan Direktur Herianto di ruang tamu atau akan menunggu di sini terlebih dahulu?"

mendengar perkataanku, Wenny pun tertawa. dia lalu menatap ke arah jam tangan pada tangannya yang mulus itu dan berkata, "sekarang Herianto belum selesai bekerja. kita boleh menemuinya ketika waktu makan siang seperti waktu itu."

setelah mengatakan itu, Wenny pun menelepon Herianto dan berkata kalau dirinya sudah tiba.

dia tidak membuka speaker dan aku tidak bisa mendengar jelas apa yang dibincangkan mereka. namun aku bisa mendengar kalau suara Herianto terdengar sangatlah senang.

melihat diriku yang berdiri di samping pintu mobil, Wenny lalu menepuk kursi mobil yang ada di sampingnya dan berkata, "bagaimana ganteng? apakah kamu berminat untuk mencari angin bersamaku?"

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu