Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 38 Mencari tahu Identitas Mark

“Roman, berhenti di sana, katakan dengan jelas dulu.”

Terdengar suara Elina yang memerintah karena tidak mengizinkan ada keraguan.

Aku membalikkan kepala melihatnya dengan tidak peduli: “Masih ada masalah apa?”

Elina dengan ekspresi dingin: “Aku percaya dengan Mark, dia baru satu hari mengenalmu, setelah datang ke Thailand, kebanyakan waktunya selalu bersama denganku, dia tidak mungkin melakukan hal seperti yang kamu katakan, kamu pasti sudah salah orang. Terhadap orang yang mencari masalah terhadapmu, apakah itu suruhan dari Aberko? Atau kamu sendiri yang menyinggung mereka?”

“Hehe, anggap saja yang kamu katakan itu benar.”

Aku tidak ingin menghabiskan air liur untuk menjelaskan, karena tidak ada yang perlu dijelaskan dengan orang yang menganggap dirinya paling benar.

Bruce tidak mungkin menipu, juga tidak perlu menipu. Dia bilang orang yang memberi uang dan menyuruh adalah seorang anak muda yang sangat kaya, tapi bukan Aberko.

Selain Mark, aku tidak kepikiran siapa yang rela menghabiskan uang untuk menyerangku, 2 juta baht dihitung ke rupiah sekitar 800 juta, jumlah uang ini bukanlah masalah bagi Mark.

Dia pasti dari awal sudah mengenal Aberko, bahkan mungkin hubungan mereka berdua lumayan bagus, jika semalam dia menghubungi Aberko dan tahu tentang Bruce si preman ini, mungkin saja tiba-tiba kepikiran ide buruk untuk menyerang dengan menghabiskan uang..

Bahkan dia sudah ada rencana dari awal, saat aku menolak dia di restoran, dia sudah memutuskan untuk menyerangku.

Masalah ini juga tidak mengecualikan ulah dari Aberko, misalnya setelah kedatangan Mark ke Chiang Mai, dia sengaja memprovokasi Mark dan langsung mengenalkan dia dengan Bruce.

Intinya Aberko juga berhubungan dengan masalah ini, aku akan mencari dia untuk memperhitungkannya.

Tapi tidak boleh gegabah dalam masalah ini, aku telah memukul Mark, dia tidak lapor polisi karena ingin memberikan kesan lapang dada di depan Elina, jika Elina tidak ada, atau digantikan dengan Aberko, mungkin sekarang aku sudah menjongkok di dalam kantor polisi.

Dan karena Mark sangat kaya, berarti dia bisa menyelesaikan banyak hal, dia juga bisa melakukan banyak hal yang tidak bisa kulakukan.

Jika mau melawannya, harus memikirkan cara yang lain.

Yang harus dilakukan pertama yaitu harus sangat mengenalnya dahulu, mencari titik lemahnya, termasuk semua hal yang dia pentingkan, paling baik jika bisa menyerang titik lemahnya dengan mati-matian.

Setelah kembali ke hotel, aku mengeluarkan ponsel dan menghubungi nomor temanku.

Namanya Adham Luo, aku mengenalnya dari penjara, walaupun hanya kenal 2 tahun saja, tetapi karakternya cukup membuat aku percaya dan menganggap dia sebagai saudara, karena dia sangat setia dan, dia bisa masuk penjara karena demi membela temannya memukuli orang.

Dia setengah tahun lebih awal dariku keluar dari penjara, kemudian bekerja di sebuah tempat hiburan malam di Shenghai, saat aku keluar dan menyadari jika Keisya sudah bersama dengan pria lain, dia banyak membantu ekonomiku saat aku sedang dalam masa merosot.

Video yang direkam tadi juga dikirim ke dia, tetapi dia tidak membalas pesan, mungkin dia sedang sibuk di klub malam.

Aku menghubungi 2 kali berturut, akhirnya berhasil menghubungi Adham Luo.

“Kak Roman, tunggu sebentar, tempatku terlalu ribut.” Adham Luo menjawab dengan keras di dalam ponsel.

Aku dengan sabar menunggu sebentar, hingga musik yang keras perlahan berubah menjadi kecil, baru mendengar suara Adham Luo: “Hei Kak Roman, kenapa beberapa hari ini tidak melihat kamu bermain di sini?”

“Aku sedang di Thailand.”

“Kenapa ke Thailand? Apa pergi mencari Kak Jack?”

Aku terkejut: “Jack juga di Thailand?”

“Betul, bukankah usaha dia semuanya di bagian Asia Tenggara sana? Intinya belakangan ini dia sering ke sana, beberapa hari yang lalu saat aku berbincang dengan Andy, katanya Kak Jack selalu berada di Chiang Rai, kukira kamu pergi mencarinya.”

Mendengar perkataan Adham Luo, tiba-tiba muncul sebuah ide di otakku: mencari bantuan Jack.

Jack adalah Kak Jack yang dikatakan oleh Adham Luo, aku juga mengenalnya dari penjara, umurnya sekitar 40an, dia sering berada Asia Tenggara untuk berbisnis dan investasi, dia sangat kaya, tetapi aku tahu bisnis dia yang berpendapatan paling banyak bukanlah beberapa bisnis yang terlihat, melainkan yang ilegal.

Dia masuk penjara karena sebuah kasus penyelundupan, jumlah uang yang terlibat tidak terlalu besar, jadi dia hanya masuk penjara selama 6 tahun setengah, kemudian berbagai macam remisi, terakhir hanya 5 tahun saja.

Saat aku barusan masuk, dia adalah ketua kamar penjara ini, dia juga pernah menakutiku, tetapi saat itu aku memiliki temperamen yang buruk, ditambah lagi sifatku yang keras kepala, terakhir aku berkelahi dengannya.

Saat itu Jack punya 4 orang yang bekerja untuknya, beberapa bulan pertama aku diperlakukan tidak seperti manusia, dia masih menyuruh penjaga memasukkanku beberapa kali ke kamar hitam, tetapi setiap kali aku sudah keluar, aku lanjut bertarung mati-matian dengannya.

Jack juga cukup sadis, saat penjaga merasa kasihan dan ingin menggantikan kamar penjara untukku, dia melarang, dia bilang membuatku tetap tinggal di sini baru ada kesenangan.

Dia sangat kaya, hingga penjaga juga sangat memberinya muka.

Tidak lama kemudian Adham Luo datang, baru hari pertama saja dia sudah diangkat dan bagian intimnya ditabrakkan ke sebuah tiang, aku tidak sanggup melihatnya, jadi aku maju menyerang Jack dan yang lain.

Sejak hari itu, Adham Luo mulai mengikutiku, kita berdua hampir setiap hari berkelahi dengan orangnya Jack, tetapi tidak ada orang yang berani membuatnya terlalu heboh, jadi selalu tidak ada yang menang dan kalah.

Hingga suatu hari saat aku sedang bergiliran menghisap batangan rokok yang kecil dengan Adham Luo, Jack tiba-tiba melemparkan 2 kotak rokok kemari, kemudian tersenyum denganku.

Sejak saat itu, kita tidak lagi berkelahi, kamar penjara menjadi sangat tenang damai, Jack tetaplah ketua kamar penjara ini, tetapi banyak hal dia juga sering mendengar kata-kataku.

Kebetulan secara penampilan dia adalah pengusaha dan aku belajar bisnis, di dalam kamar penjara hanya aku dan dia berdua yang bisa membahas masalah bisnis.

Dia pernah mengatakan untuk ikut dia bekerja setelah keluar, dalam waktu 1 tahun sudah bisa membuatku membeli rumah di Shenghai.

Tapi aku menolak, karena risiko pekerjaan itu terlalu besar.

Dia keluar lebih awal, aku juga tidak pernah menghubunginya setelah aku keluar, sampai tadi saat Adham Luo mengatakan dia juga berada di Thailand, aku baru muncul ide untuk meminta dia membantu.

Dengan ada bantuannya, maka menghabisi Bruce bukanlah masalah lagi, orang yang melakukan bisnis seperti ini di Asia Tenggara, tidak bisa disinggung oleh preman biasa.

Tapi, aku tidak ingin hutang budi dengannya.

Kecuali sudah tidak ada pilihan lagi.

Aku terdiam memikirkan beberapa saat, setelah Adham Luo berteriak 2 kali dari ponsel, aku baru sadar kembali.

“Kenapa, Kak Roman, kenapa tidak bicara?”

“Tidak, tadi sedang memikirkan sedikit masalah, kita bahas masalah inti saja, Adham kamu bantu aku memeriksa seseorang, namanya Mark, dia adalah wakil Manajer Divisi Jasa Keuangan dari Perusahaan Yufine . Kamu bantu aku cari detektif untuk memeriksa identitasnya, semua informasi dia, keluarganya dan lingkungan pergaulannya, semua aku mau. Masalah ini akan baik jika lebih cepat, besok aku transfer 60 juta rupiah untukmu sebagai biaya pengeluarannya.”

“Tidak masalah, tetapi untuk apa Kak Roman cari info orang ini? Apakah ada masalah yang terjadi?”

“Iya, sudah dijebaknya, aku hampir kehilangan sebelah kakiku.”

Aku menceritakan secara singkat tentang konflik dengan Mark dan masalah Bruce membawa orang untuk mengepungku, dan juga tujuan video yang kukirim kepadanya tadi.

Setelah mendengarkannya, Adham Luo langsung berkata kasar dari telepon: “Kak Roman, kamu tunggu di sana, besok aku cari beberapa orang untuk ke sana mematikan sekelompok berengsek itu.”

“Jangan, kita sudah tidak muda lagi, jangan begitu buru-buru, jika masalah ini menjadi besar, kita akan masuk ke dalam penjara lagi, kamu periksa identitasnya sesuai yang aku katakan saja.”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu