Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 282 Penculikan

aku terus menunggu kabar dari Deni untuk menaikkan jabatanku sebagai ketua perusahaan Grup Wering. namun hingga menutup panggilan itu, ia tidak mengatakan sedikitpun tentang hal ini. aku merasa sedikit tidak tenang.

sepertinya ini sudah tidak ada harapan lagi. keluarga Gong juga tidak beraksi lagi semenjak kejadian kemarin. mereka mungkin sedang mempersiapkan rencana yang lebih besar. waktu yang aku punya tidak banyak lagi.

semua yang dipikirkan akan terjadi, ketika aku hendak melakukan sesuatu, tiba tiba aku menerima sebuah panggilan dari nomor yang tidak dikenal. aku tidak begitu memperdulikannya karena semenjak aku bekerja diperusahaan Grup Wering, beberapa orang yang tidak aku kenal sering meneleponku dan mengajakku untuk makan bersama.

setelah aku mengangkat telepon itu, tidak disangka suara yang berasal dari dalam telepon itu sangatlah tidak asing bagiku.

"Roman, aku tidak mencarimu belakangan ini. apakah kamu merindukanku?"

kata Mark dengan suara yang dingin.

aku tertawa tipis dan berkata," tentu saja, aku merindukanmu setiap hari dan berharap kalau kamu segera mati. aku begitu merindukanmu, bagaimana kalau kamu mengabulkan salah satu keinginanku, yaitu cepatlah pergi bunuh diri."

Mark pun berkata," aku hanya omong kosong saja. Roman, apakah kamu ingat kamu mempunyai 3 orang teman satu rumah dikota Yanjing ini? sekarang mereka ada ditanganku, jikalau kamu ingin mereka tetap hidup, maka temui aku di pinggiran timur kota malam ini. disana ada sebuah gudang terbengkalai dan kamu harus datang sendirian. kamu juga tidak boleh melapor pada polisi."

aku mengerutkan kening," beraninya kamu menculik mereka? ini bukan Thailand, kamu sama saja sedang mencari mati sekarang."

Mark lalu tertawa seperti layaknya orang gila," cari mati? Roman, pria brengsek seperti kamu telah mematahkan salah satu kakiku dan juga tangan bahkan kaki dari pamanku. kakak laki lakiku juga merupakan seseorang yang sangat goblok. jikalau aku mengharapkan dia untuk mencelakaimu, mungkin aku harus menunggu hingga aku mati nanti! menurutku lebih baik kalau aku bertindak sendiri saja. orang yang baik hati seperti kamu pastilah tidak rela kalau teman serumah mu itu mati kan. aku juga sengaja mencari tahu kalau kamu dan wanita bernama Imel itu memiliki hubungan yang dekat. ini sangatlah baik, Elina baru saja pergi ke Australia beberapa bulan dan kamu langsung mendekati wanita lain."

aku pun berusaha menahan amarahku sambil berkata," Mark, ini adalah kali terakhir aku memperingatimu. jangan jadikan nyawa orang lain sebagai ancaman untukku. kalau tidak, kamu harus menanggung semua resikonya.“

Mark tersenyum dan berkata," tidak usah katakan itu kepadaku. untuk sekarang ini, aku hanya ingin membunuhmu saja. pukul 12 malam, jikalau kamu tidak datang, maka mereka semua akan mati. jikalau kamu datang, maka kamu akan mati. pilihlah salah satu. oh iya, aku mempunyai relasi dikantor polisi, alangkah baiknya jika kamu tidak melapor. kalau tidak, mereka akan mati dengan cepat."

setelah mengatakan itu, Mark pun ingin menutup telepon itu, aku lalu berkata dengan cepat," tunggu sebentar, aku ingin mendengar suara mereka."

Mark pun berkata," iya, aku hampir saja lupa. dengarkanlah suara teman serumahmu ini. haiya, wanita ini memanglah memiliki penampilan yang sangat cantik..."

aku merasa sangat marah, namun aku tidak memiliki ide lain. ketiga temanku dulu, aku tidak begitu cocok dengan Adit dan juga Hana. jikalau mereka yang ditangkap, mungkin aku akan mengabaikannya.

namun sekarang gadis bernama Imel itu juga ditangkap. dibenakku seketika muncul momen ketika ia menyuruhku untuk mengajarinya seni bela diri.

aku sedikit menyesal, jikalau waktu itu aku mengajarinya cara berantam, mungkin saja dia tidak ditangkap hari ini.

skill yang aku kuasai tidaklah banyak. kemampuan berantamku juga aku pelajari ketika masih didalam penjara. ketika berantam dengan Jack, aku pun mempelajari bagian mana yang tidak terlihat namun akan merasakan kesakitan luar biasa ketika dipukul, bagian itu akan mengalami luka parah jika dipukul.

aku lalu menarik nafas yang dalam dan berusaha untuk menenangkan diriku. Mark pun tidak lagi mengejekku dan mengarahkan ponselnya kearah lain.

tidak lama kemudian, aku mendengar suara mereka.

" Roman, kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku. segera laporkan ini kepada polisi!"

" Roman, kamu benar benar sial, kamu tetap saja mendatangkan masalah walaupun kamu sudah pergi.....'

setelah memastikan kalau mereka selamat, aku pun merasa sedikit lebih tenang.

Imel seharusnya tidak apa apa jika didengar dari suaranya. hanya saja dia sedikit panik karena kasus penculikan ini.

aku benar benar tidak memiliki niat untuk menolong Adit yang masih saja menghinaku sekarang. namun aku harus tetap pergi kesana untuk menolong Imel.

Mark tertawa keras dan berkata," Roman, apakah kamu sudah mendengarnya? ini adalah teman serumahmu dan dia masih menghinamu hingga sekarang. menurutku, kamu tidak perlu datang lagi."

aku lalu memarahinya," Mark, sh*t! aku tidak akan membiarkanmu begitu saja jika kmau berani menyentuh mereka!"

Mark berhenti tertawa," kurangi omong kosongmu, Roman, batas terakhir adalah pukul 12 malam ini."

dia lalu mematikan panggilan itu.

sh*t!

aku pun membantingkan ponselku kelantai.

aku berusaha untuk bersikap tenang. Mark menyuruhku untuk tidak melapor pada polisi dan berkata kalau dia memiliki bawahan yang bekerja dikantor polisi. namun aku tidak mungkin tidak melapor kepada polisi. hanya saja aku harus berpikir ketika kesana, kepada polisi mana aku harus melapor.

tanpa dipikir, aku juga tahu kalau gudang terbengkalai itu pastilah telah dikerumunin puluhan orang. tidak ada orang yang berani menggunakan senjata api dikota Yanjing ini. namun pisau yang tajam merupakan senjata yang tidak mungkin tidak digunakan oleh keluarga Gong.

aku melihat kearah jam dan sekarang sudah menunjukkan pukul 8 malam. masih terdapat jarak waktu selama 4 jam dan perjalanan dari sini ke gudang itu memerlukan waktu sekitar 1 jam.

disaat ini, aku pun menyadari kesulitan tanpa kemampuanku sendiri. jikalau ini terjadi di Thailand, aku mungkin telah menolong mereka dengan cara tertentu.

aku pun teringat akan seorang polisi wanita bernama Odele. jika dilihat dari dirinya yang membawa sekelompok polisi, dia seharusnya memiliki kedudukan yang tidaklah rendah.

saat ini, aku tidak bisa langsung menelepon kekantor polisi. aku hanya bisa mencari sebuah kertas yang pernah diberikan Odele kepadaku. untung saja selama ini aku sangatlah malas dan tidak membuang kertas itu.

dikertas itu terdapat sebuah nomor telepon yang ditulis dengan tulisan indah. aku lalu menelepon nomor itu dengan tanpa ragu.

" apakah kamu adalah Odele? aku adalah Roman, aku ingin melapor polisi."

terjadi keheningan beberapa saat, mungkin dia sedang memikirkan siapa aku. aku kembali berkata," satu bulan yang lalu, 6orang preman melakukan penyerangan ditempat tinggalku dan aku berhasil mengalahkan mereka."

"oh, ternyata kamu."

Odele telah mengingat kembali, dia pun bertanya," kamu ingin melapor polisi? apakah kamu sudah mengingat jelas kejadian itu?"

" bukan, ini adalah masalah yang berbeda."

aku terpaksa memberi penjelasan padanya," aku pernah bekerja selama beberapa saat di Thailand, kamu bisa memeriksa daftar catatan entri. ketika diThailand, aku memiliki sedikit masalah bisnis dengan seorang pria bernama Mark. sekarang dia malam menculik teman serumahku dan menyuruhku untuk pergi kesalah satu gudang terbengkalai dipinggiran timur kota sebelum pukul 12 malam."

Odele tidak memotong perkataanku dan aku kembali berkata," hanya saja dia menyuruhku untuk tidak melaporkan masalah ini kepada polisi, karena dia memiliki bawahan yang bekerja didalam kantor polisi. jikalau aku melapor, maka dia akan langsung membunuh mereka. ini adalah alasan kenapa aku menelepon kamu."

"apa? ada bawahannya yang bekerja dikantor polisi?"

melalui panggilan itu, aku pun bisa merasakan keseriusan pada Odele.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu