Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 196 Keterlaluan

Aku duluan berjalan ke bagian mobilnya Bruce, aku melihat ke dalam, dan hanya terlihat Clay duduk di bagian belakang dengan tangan yang diikat, mulutnya diletakkan segumpal kain, dan wajah yang lebam dengan bercak darah di bagian mulutnya, tampak jelas tadi dia dipukul hingga begitu kasihan.

"Bruce, ayo pergi, kamu di depan bawa jalan, aku ikut dari belakang."

Aku melambaikan tangan kepada Bruce, kemudian berjalan ke samping mobil benz lagi.

Bruce naik ke mobil, dia duluan melaju ke arah barat, 3 mobil bawahannya juga mengikutinya, aku dan Aldi beserta Cody mengikuti dari belakang.

Sekitar 10 menitan kemudian, kami tiba di sebuah bangunan yang terlihat sangat dingin, setelah berhenti di depan bangunan seperti pabrik reparasi mobil, Bruce turun dan membuka pintunya.

Tempat ini yang terlihat seperti pabrik reparasi mobil dan gudang, di dalam terdapat puluhan sepeda motor, bermacam-macam perlengkapan mesin dan alat-alat, lantainya semua adalah bercak oli motor.

Di dalam ini tidak terlalu luas, hanya bisa menampung 2 mobil saja. Setelah mobil Bruce dan Aldi sudah dikendarai ke dalam, 3 mobil bawahannya berhenti di luar.

Menggunakan cahaya malam hari yang gelap, bawahannya membawa 2 pengawal Clay ke dalam gudang, Bruce juga membuka pintu mobil, dia langsung menarik Clay keluar dari dalam mobil.

Mulut Clay ditahan oleh kain, dia hanya bisa bergumam saja, matanya dengan sedikit panik melihat ke sekitaran, kemudian terakhir berhenti di depanku dan menampakkan ekspresi yang ketakutan.

"Berikan dia sebuah kursi." aku berkata kepada Bruce, kemudian mengambil rokok dari Aldi.

Setelah menghisap rokok dengan dalam, aku berbisik di samping telinga Aldi: "Aldi, nanti saat aku berikan gerakan tangan kepadamu, kamu langsung merekam dengan ponsel, sekarang boleh membuka halaman rekaman dulu."

"Baik." Aldi sangat pintar, dia langsung mengeluarkan ponsel dari kantongnya lalu dengan cepat menemukan halaman rekaman.

Dengan cepat ada orang yang pindah kursi kemari, Bruce menahan Clay di salah satu kursinya.

Aku berjalan ke sana dan duduk di depan Clay, kemudian menarik kain di mulutnya.

"Kamu... apa yang kamu lakukan?" Clay memaksa untuk menatapku dengan tenang, kemudian menghela nafas dengan kuat.

Aku tidak jawab dengan buru-buru, melainkan membuang asap yang tebal, kemudian menatapnya dengan cuek.

"Apa yang ingin kamu lakukan sebenarnya? Apa kamu tahu ini adalah penahanan yang melanggar hukum? Apa kamu tahu harus dihukum berapa tahun?" Dan juga... jika kamu berani menyentuhku, Keluarga Gong tidak akan membiarkanmu, nanti kamu..."

Aku tidak ingin mendengar dia omong kosong lagi, kemudian aku langsung menamparnya untuk memotong pembicaraannya.

Dia mengerang sebentar, setelah kepalanya tergeser ke samping, dia tidak membalikkan lagi.

Aku dengan tenang berkata: "Clay, kamu terlalu keterlaluan."

"Aku... aku hanya balas dendam demi adikku saja, kalian memecahkan lututnya, dia akan menjadi cacat ke depannya. Kalian begitu sadis, jadi kalian harus memberikan pengorbanan untuk hal ini, dan ini bukan hanya karena aku yang mau balas dendam, ini juga maksud dari keluargaku."

"Hehe, adikmu demi masalah kecil melakukan pencurian, kemudian menggunakan nyawa seorang anak-anak untuk diancam orang lain, apa dia tidak keterlaluan? Itu namanya karma, dia tidak masuk ke penjara selama 8 dan 10 tahun sudah termasuk hal yang baik."

Clay tidak mengatakan apapun, dia tetap memiringkan kepalanya dan tidak melihat aku.

Aku berkata dengan cuek: "Dan juga kamu yang balas dendam demi adikmu yang memang menerima karma karena kesalahannya, beraninya kamu menyuruh orang mengambil senapan untuk menyerang aku, kamu juga berani menyerang saat Elina ada di tempat, seakan-akan tidak memedulikan keamanannya, bukankah hubungan Keluarga Gong kalian sangat baik dengan Keluarga Bai? Kenapa setelah sampai di sini malah tidak menganggapnya sama sekali?"

Clay membalikkan kepalanya dengan kuat: "Apa yang kamu katakan? Saat mereka menyerang, Elina ada di sana?"

"Betul, apa bawahanmu tidak beritahu kamu?"

Clay dengan ekspresi sulit percaya sambil menggelengkan kepalanya: "Tidak, mereka tidak beritahu aku, padahal aku sudah beritahu mereka untuk tidak melukai Elina, kenapa mereka masih... Tidak, pasti orang dari Timothy, bawahanku tidak membawa senapan sama sekali, saat sore hari mereka menelponku mengatakan jika bawahan dari Timothy tidak mendengar rencana mereka, jadi mereka langsung beraksi, akhirnya 2 sudah tertangkap. Aku langsung pergi setelah mendengar kabar, terakhir aku tidak menghubungi mereka lagi."

Aku tidak berkata apapun, hanya menatap dia dengan diam-diam.

Clay tetap tidak berhenti untuk menggelengkan kepalanya: "Benar bukan aku, aku sama sekali tidak tahu jika Elina bisa ke Phuket, jika aku tahu, aku pasti tidak akan menyuruh mereka menyerang sesuka mereka. Kamu juga tahu hubungan Keluarga Bai dengan kami sangat bagus, jika ada yang terjadi dengan dia, Keluarga Bai pasti tidak akan mengenali kami lagi, saat itu selain keluarga kami yang rugi secara besar, aku mungkin bisa masuk penjara juga karena mereka, atau menggunakan cara yang sama untuk menyerang aku."

Aku lalu melihatnya dengan diam-diam sampai memastikan jika dia tidak berbohong.

Betul yang dikatakannya, setahuku Keluarga Bai adalah pengatur saham perusahaan, seluruh saham dan hak untuk berbicara dari Keluarga Gong sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Keluarga Bai, hubungan 2 keluarga ini lumayan baik, jika Clay mencelakai Elina, bahkan membuatnya sampai mati, Keluarga Gong pasti tidak akan ada keuntungan, dan kedua keluarga juga akan bertarung sampai mati.

Teringat sebelumnya Keluarga Bai bisa membuat Gedion masuk ke dalam penjara, jadi tidak sulit juga jika membuat Clay masuk ke dalam penjara.

Dilihat seperti ini, orang yang memutuskan untuk menyerang adalah Timothy, mungkin karena sulit untuk menemukan kesempatan seperti ini, jadi tidak memedulikan Elina yang berada di sana.

Mungkin juga setelah melihat Elina yang cantik, mereka berpikiran untuk sekaligus melakukan yang lain.

Terpikir sampai sini membuatku menjadi sangat marah, aku langsung menaikkan tangan dan menampar Clay.

Tidak peduli bagaimanapun, hal ini terjadi karena Clay, jika bukan karena dia menggunakan uang mencari Timothy untuk menyerangku, hal ini juga tidak akan terjadi.

Jadi dia harus memberi bayaran untuk hal ini.

Terhadap Timothy, tunggu kesempatan ke depannya saja.

Setelah Clay ditampar, dia mendengus kemudian meludah darah.

Tetapi dia tidak berani melawan, dia juga tidak berani membalikkan kepalanya menatapku.

"Clay, sekarang jelaskan secara detil tetang bagaimana kamu menemukan Timothy, berapa banyak biaya yang kamu berikan untuk minta bantuannya, jika bisa membuatku puas dengan jawabanmu, aku boleh mempertimbangkan untuk melepaskanmu."

"Tapi jika kamu ada menyembunyikan atau mengarang cerita untuk menipuku, huh! Kamu tahu betapa sepinya hutan di area gunung di bagian utara Thailand? Jika aku membawamu dan menguburmu di sana, seumur hidup ini tidak akan ada orang bisa menemukanmu lagi."

Setelah mendengarnya, wajah Clay menjadi pucat, dia langsung dengan panik menganggukkan kepala: "Aku akan katakan, jangan bunuh aku, aku akan bilang."

Aku pura-pura menggoyangkan rokok, kemudian meletakkan tangan ke samping, lalu jari tanganku mengarahkan ke arah Aldi.

Aku melihat ke belakang sekali, setelah melihat Aldi sudah menganggukkan kepalanya, aku baru menjadi tenang.

Clay mulai pelan-pelan menceritakan bagaimana dia bisa mengenal Timothy di Thailand, lalu bagaimana bisa menemukannya, berapa banyak uang yang digunakannya, dan apa syarat kedua pihak, dan lain-lain.

Tampak jelas dia tidak menyembunyikan apapun karena takut dikubur di dalam hutan gunung, dia mengatakan dengan sangat detil, seluruh prosesnya sangat masuk akal, dan hampir lumayan sama dengan tebakanku dari beberapa petunjuk.

Demi membuat aku mengerti kekuatan keluarganya, dia bahkan mulai menceritakan dari sikap keluarganya.

Dia bilang, setelah ada yang terjadi dengan Mark, ayah dia sebenarnya ingin menggunakan cara lain untuk menyelesaikannya, misalnya menggunakan hukum membuat aku dan Bruce masuk penjara, atau menggunakan cara buruk tetapi tidak ilegal untuk menyerangku.

Tetapi terakhir yang melakukan keputusan balas dendam adalah ibunya.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu