Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 157 Pertarungan

Wenny tersadar, langsung cepat mengubah pandangannya, memutar kepalanya dan tidak berani menatapku lagi.

Pipi dia sepertinya sedikit memerah.

Aku juga langsung mengembalikan pandangan, merasa canggung dan meminum semua bir yang ada di dalam gelas.

Menjadi sedikit canggung.

Bayu dan Leni juga menyadari suasana menjadi canggung, mereka berdua tidak menatapku lagi, hanya berpelukan, saling menghibur satu sama lain.

Cindy Liu mengerutkan dahinya, mendengus tidak senang, dia mungkin mengira aku sengaja menggoda Wenny.

Wenny menundukkan kepala, tidak mengatakan apa-apa dan hanya memandangi kakinya sendiri, tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.

Para kawan yang berada diluar bar deck sudah kembali, Harry Huang baru duduk, dia marah dan meneriakiku: "Roman, awalnya hanya sebuah hal sepele, paling tidak berkelahi dengan mereka, dan mengganti rugi, lalu sekarang? sampai sudah menggunakan pistol, kita bisa dibunuh olehmu!"

Aku malas meladeni dia, bahkan malas untuk melihatnya, aku hanya meminum bir aku.

Menunggu hampir sepuluh menit, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari tangga.

Banyak orang yang datang, karena bar menjadi sangat ramai, tidak terhitung ada berapa orang, di dengar dari suara langkah kaki mungkin ada tiga puluh atau empat puluh orang.

Dan juga, orang-orang ini jelas bukan orangnya Bruce, juga bukan orangnya Suchart, karena begitu naik ke atas mereka langsung mengepung orang-orangnya Bruce.

Yang memimpin adalah seorang pria botak yang kuat, langsung berjalan ke hadapan Sungky, berbisik beberapa kata dengannya, lalu menatapku beberapa kali, dan akhirnya mengarahkan pandangannya pada Bruce.

Bruce meminum bir dengan santai, orang-orangnya juga kelihatan tidak panik sama sekali.

Sungky tersenyum sinis.

Semua orang-orangnya menatap dia, menunggu dia menggerakkan tangannya untuk memberi perintah.

Pelanggan yang ada di bar kembali mengelilingi kami, mereka juga sedang menatapnya, semuanya bersemangat menunggu untuk menonton hal seru.

Menurut aku, orang-orang di bar ini semuanya gila.

Sampai sudah mengeluarkan pistol, bahkan masih berani mendekat untuk menonton hal seru, apakah mereka tidak takut tertembak?

Jangan-jangan, pertarungan Sungky dan Bruce tidak sampai menggunakan pistol?

Ternyata benar, Sungky berteriak dengan suara kencang: "Simpan semua senjata, nanti tidak boleh menggunakan benda itu."

Setelah mengatakannya, anak buahnya langsung menyimpan semua pistol yang ada di meja.

Bruce menggerak-gerakkan tangannya, anak buahnya juga menyimpan semua senjatanya ke dalam sabuk.

Saat ini, suara langkah kaki yang terburu-buru terdengar lagi dari tangga.

Yang naik ke atas hanya seorang pemuda, kelihatannya adalah orangnya Sungky, dengan ekspresi panik berlari ke hadapan Sungky dan mengatakan sesuatu.

Sungky mengerutkan dahi, langsung bangun dari tempat duduk dan berjalan ke arah tangga.

Ada suara langkah kaki lagi dari tangga, suaranya juga terdengar buru-buru.

Naik tiga orang, orang yang memimpin memiliki tubuh standar, berekspresi dingin, dilehernya ada tato yang mencolok, memakai kemeja hitam, celana hitam, dan sepatu kulit hitam.

Dibelakangnya diikuti dua pria berbadan besar dan tinggi, melihat sekeliling dengan ekspresi yang datar.

Begitu melihat tiga orang ini, ekspresi Sungky langsung berubah drastis.

Mereka adalah orang-orangnya Suchart, karena pria yang memimpin itu aku pernah lihat, juga pernah mendengar Bruce membicarakannya, namanya Basero.

Basero hanya sekilas melirik orang-orangnya Sungky dan Bruce, lalu melihat-lihat sekeliling, setelah melihat aku, langsung berjalan ke arahku.

DJ dibelakangnya yang tidak terlalu jauh darinya berteriak, musik yang ada didalam bar langsung berhenti.

"Tuan Basero, anda kenapa datang?" Sungky langsung menyambutnya, bertanya dengan wajah tersenyum.

Basero tidak memedulikannya, langsung berjalan ke arahku, dengan hormat melakukan namaste, berkata: "Tuan Roman, maaf sekali aku datang terlambat, kamu tidak apa-apa kan."

Aku membalas hormat: "Tidak apa-apa, belum sampai berkelahi."

"Bagus kalau tidak terjadi apa-apa." Basero menghela nafas, "Tuan Suchart sudah tahu, dia sangat meminta maaf, tetapi karena dia sedang membicarakan sesuatu dengan Tuan Jack dan Tuan Hacken Su, jadi tidak bisa datang, harap kamu bisa mengerti, tetapi dia memesan ke aku, menyuruh aku menggantikan dia meminta maaf kepada Tuan Roman, anda menghadapi masalah seperti ini di wilayah kami, maaf sekali."

Aku tidak terlalu peduli dan tersenyum: "Tuan Suchart terlalu sungkan, tidak perlu minta maaf, malah aku yang sering merepotkan dia, juga merepotkan kamu, terima kasih sudah datang demi aku, besok aku berterima kasih sekali lagi ke Tuan Suchart secara langsung."

"Sama sekali tidak repot, Tuan Suchart sudah memesan, anda adalah partner kerja sama yang sangat penting baginya, hal-hal seperti ini memang sudah harus kami lakukan."

Mendengar kata-kata Basero, Sungky yang berada disamping dia wajahnya tiba-tiba pucat.

Dia seharusnya tahu, apa maksud dari partner kerja sama yang penting.

Basero bertanya lagi: "Tuan Roman, Sungky akan mendapat balasan dari perbuatan tidak sopannya kepadamu, apakah kamu ada persyaratan khusus untuknya?"

Aku sedikit ragu-ragu: "Dia pernah bilang, menyuruh aku bertanding dengannya di gym tinjunya, jika aku menang dia akan membiarkan aku dan teman-temanku pergi, bagaimana jika, biarkan aku bertanding saja dengannya."

Basero tertegun, terlihat sedikit terkejut, setelah tersadar, berkata lagi: "Tuan Roman, sebenarnya kamu tidak perlu melakukannya sendiri, hal seperti ini serahkan kepada kami saja."

Aku berkata sambil tertawa: "Aku hanya ingin memukulnya, karena dengan melihat wajahnya saja aku langsung merasa kesal."

Wajahnya Sungky memang menyebalkan, tetapi itu hanya salah satu dari alasan aku.

Alasan paling utama, adalah aku ingin menunjukkan kemampuan aku di depan Basero dan anak buahnya.

Karena aku tahu, mereka datang membantuku, karena perintah Suchart, rasa hormat Basero ke aku, hanya karena rasa hormat dan takutnya kepada Suchart, tidak tulus dari hatinya.

Orang Thailand menyukai Muay Thai, ikut campur dalam urusan orang hebat yang dihormati seperti ini, aku harus menunjukkan kemampuanku di depan mereka, walaupun tidak mendapatkan rasa hormat yang tulus dari mereka, mereka juga harus tahu, orang yang mereka bantu bukan orang yang lemah.

Mereka harus tahu, orang yang disebut Tuan Roman ini, sebenarnya cukup pandai bertarung, juga sangat kejam.

Alasan aku memilih Sungky, pertama karena dia benar-benar menyebalkan, kedua karena aku tahu Sungky juga pandai berkelahi, tadi saat menarik lengannya, kecepatan dan kekuatannya membuat aku sangat terkejut.

Setelah mendengar kata-kata aku, Basero tidak menasihati aku lagi, hanya menganggukan kepala: "Baik, aku akan langsung mengurusnya."

"Gym tinjunya ada di ruang bawah tanah, kan? Kita langsung turun saja dan bertarung dibawah."

"Baik, kita langsung turun saja, oh iya, apakah orang ini yang membuat masalah dengan anda? Bagaimana kamu membereskannya?" Basero menunjuk Eve yang sedang duduk yang tidak jauh darinya.

Ekspresi Eve sangat gugup, juga sedikit bingung, dia tampak tahu ada yang salah sekarang, tetapi dia juga tidak tahu siapa itu Basero, mungkin masih berpikir Sungky akan melindunginya.

"Biar aku yang mengurus dia."

Basero bilang kepada aku, lalu beridiri, keluar dari bar deck.

Dua anak buah Basero berjalan kesana, langsung menjambak rambut pirangnya Eve, membawanya ke hadapan aku.

"Apa yang sedang kalian lakukan? Lepaskan aku, cepat lepaskan aku! Sungky, kenapa kamu tidak memberhentikan mereka? Cepat suruh anak buahmu melakukan sesuatu."

Kedua lengan Eve terkilir, tidak bisa melawan sama sekali, hanya bisa berteriak-teriak.

Saat dia dibawa ke hadapanku, aku dengan dingin berkata: "Hei orang asing, kalau aku melihat kamu menggoda perempuan china lagi, aku akan membunuhmu."

Setelah mengatakannya, aku mengangkat kaki, menendang selangkangannya dengan keras.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu