Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 385 Rencana Tidak Dapat Menyaingi Perubahan

“isi pembicaraan yang kita bicarakan di dalam kamar, semua anak buah yang di bawah adalah milik sendiri, ingin ditutupi pun tidak bisa, sangat cepat akan diketahui oleh semuanya, kedatangan kita kali ini, setiap bulan juga hanya membawa tiga lima anak buah, tidak banyak, semuanya juga tidak peduli, tidak disangka pagi ini, seorang anak buah memanfaatkan kesempatan saat menumpang toilet untuk kabur.”

Wajah Bruce dipenuhi kemarahan, “tetapi kami sudah memastikan identitasnya, kami juga sudah buru-buru menghubungi Pak Jay, semuanya sudah mengutus orang untuk berjaga di sekitar, kalau anak buah itu muncul yasudahlah, kalau muncul, kami akan mengupas kulitnya!”

Aku memegang hidung, masalahnya agak diluar kendali, “apakah Jay Zhou sudah menyingkirkan orang yang tinggal di sekitar apartemen itu?”

Tiga orang Bruce menggeleng-gelengkan kepala, “tidak tahu, tetapi berdasarkan kemampuan kepolisian, seharusnya sudah ada sebagian polisi yang diperintahkan kesana untuk berjaga.”

Hatiku berdegup, “brengsek.”

Tidak sempat bicara, aku langsung mengeluarkan handphone dan menelepon Jay Zhou, memastikan apakah ada sebagian polisi yang membiarkan orang yang tinggal di apartemen untuk keluar, dan ternyata jawabannya memang begitu.

Aku menarik napas panjang, “ayo, sekarang kita langsung pergi ke apartemen.”

Tiga orang Bruce walaupun tidak mengerti maksudku, tetapi karena kalau aku sudah bicara, mereka tidak akan menolak, karena saat tiga orang itu datang mereka memarkir mobilnya di pinggir jalan, sekarang kami tidak perlu naik taksi lagi, lebih praktis.

Setelah naik mobil, anak buah itu tanpa perlu kami suruh, langsung menyetir kearah apartemen, disampingku ada Elina, dia memang tidak mengerti bahasa thai, tidak tahu apa yang kami bicarakan, tetapi melihat raut wajah kami yang buruk, dalam hatinya juga kurang lebih paham sedikit, bertanya, “Roman, apakah terjadi masalah?”

Karena perkataan Elina di dalam mobil yang diam, tiba-tiba memecahkan keheningan, aku mengangguk-anggukan kepala berkata, “aku benar-benar tidak mengira, keluarga Gong ternyata masih ada cara ini, sepertinya sebelumnya saat bekerja sama dengan Timothy di Thailand, sudah memasang pion ini, tidak disangka ternyata bisa berguna untuk sekarang.”

Elina tidak mengalami masalah di Thailand bersamaku, juga tidak bertanya lagi, tetapi tiga orang Bruce melihat kami berbicara, mereka malah tidak mengerti satu huruf pun, tambah panik.

Bruce bertanya, “Roman, sekarang kita harus bagaimana?”

“ke luar apartemen untuk mencegat orang.”

Setelah selesai bicara aku bertanya lagi, “apakah anak buah yang kabur itu penerjemah yang bisa berbahasa mandarin yang kalian bawa dari Thailand?”

Wajah ketitga orang Bruce kebingungan dan kaget, tanpa sadar menganggukan kepala.

Roga bertanya, “anak buah itu dulunya direkrut setelah menerima wilayah kekuasaan Timothy di Chiang Rai, karena mengerti bahasa mandarin, orangnya juga setia, sehingga kali ini ikut kami datang ke kota Guilin, tapi tidak disangka malah.....”

“masalah kali ini tidak bisa menyalahkan kalian, siapapun tidak akan kepikiran, disaat itu keluarga Gong memasang pion ini tanpa tanda apapun.”

Aku menggelengkan kepala, dan tersenyum dengan pahit lagi, “Bruce, kalau aku tidak salah menebak, ketika anak buah itu keluar pasti tidak membawa handphone atau alat komunikasi sejenisnya kan?”

Bruce menganggukan kepala, “Roman, tidak takut ditertawai olehmu, kebetulan aku yang membawa anak buah itu, kali ini, demi berjaga-jaga menimbulkan masalah, kecuali aku semuanya tidak bawa handphone, dengan kata lain, kita yang disini, hanya ada kita bertiga yang bawa handphone, sisanya tidak bawa.”

Aku menghela napas, “mungkin saja anak buah ini tidak membocorkan rencana kita.”

“tidak membocorkan?”

Aku baru selesai bicara, Dwayne yang daritadi diam saja tidak tahan untuk membuka mulut, tiga orang tanpa terkecuali semuanya menatapku dengan terkejut, bahkan supir yang sedang menyetir di depan, juga melirikku melalui spion, seperti ingin mendengar apa yang akan aku katakan selanjutnya.

“menurut perhitunganku, karena anak buah itu tidak membawa alat komunikasi, juga tidak kenal jalan di kota Guilin, selain bisa berbahasa mandarin, sepertinya tidak punya kelebihan apapun, atas dasar apa dia bisa membocorkan rencana kita?”

Selesai aku bicara, tiga orang itu tertegun, Bruce berkata, “tapi dia juga bisa pergi mencari orang keluarga Gong.....”

“tentu, tetapi berdasarkan pemahaman kita sebelumnya terhadap keluarga Gong, kalau mereka memulai rencana, di kota Guilin sini seutuhnya akan ditanggung oleh orang yang mereka utus, bisa dibilang sejenis keadaan menaikkan, walaupun kabarnya sudah disampaikan, kita tidak akan terkena dampaknya, hanya menaikkan rencananya dari diam-diam menjadi terbuka, anak buah yang didalam apartemen akhirnya pun akan tertangkap oleh kita, hanya masalah waktu saja, atau, masalah keselamatan orang tuaku.

Dan kalau hanya seperti ini, sementara untuk keluarga Gong, keuntungannya tidaklah besar, anak buah itu sama sekali bisa terus menetap, menunggu sampai saat yang lebih penting baru muncul, lagipula depan belakang juga tidak dapat menolong orang, kenapa juga dia mau membocorkan rahasianya?”

Setelah selesai menjelaskan, bibirku terasa agak kering, di wajah Liudy terpasang ekspresi bengong seperti memikirkan sesuatu, dan Bruce masih saja seperti orang yang tidak punya otak, mendengarnya langsung menggelengkan kepala, “aku tetap tidak mengerti.”

Aku berpura-pura marah dan berkata, “pokoknya kamu ingat saja, baik anak buah itu menyampaikan atau tidak menyampaikan pesannya, orang keluarga Gong yang di dalam apartemen akhirnya akan tertangkap oleh kita, hanya ada satu jalan ini saja, dan keselamatan orang tuaku semuanya berdasarkan dengan lamanya waktu.”

Bruce memegang bagian belakang kepalanya, dengan canggung dia menganggukan kepala.

Aku juga tidak peduli lagi dia paham atau tidak, aku lanjut menjelaskan, “dan aku curiga, tujuan asli anak buah itu adalah, dengan mengganggu kewaspadaan kita, membuat kita buang tenaga untuk keluar mencarinya, dan memintam alat untuk menghubungi orang yang di dalam apartemen, sehingga mereka punya kesempatan untuk kabur.”

“brengsek!”

“begitu rupanya!”

Dan selesai aku menjelaskan, wajah Roga dan Dwayne langsung memasang ekspresi seperti langsung tersadarkan, setelah Bruce berpikir juga akhirnya paham, bertanya dengan kaget, “maksudnya adalah, pagi kita menelepot Pak Jay, dilanjut Pak Jay mengirim sebagian polisi ke tempat yang lain untuk berjaga, malah pas kena mereka?”

“betul.”

Aku menganggukan kepala, “tadinya Jay Zhou mengerahkan polisi yang cukup untuk mengepung habis orang di apartemen itu, tetapi sekarang orangnya berkurang, memang berkurangnya tidak banyak, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk kabur. Bahkan, kalau mereka cukup kuat, sekarang sudah pergi!”

Sambil bicara sambil menganalisis, jalur pikiran semakin lama semakin jelas, dan akibat terlalu jelas adalah, kekhawatiranku terhadap orang tuaku semakin besar.”

Roga membatu dan berkata, “Roman, maksudmu adalah, mungkin saja sebagian dari mereka akan mengalihkan yang bersenjata, beberapa orang sisanya akan membawa paman dan tante untuk kabur?

Aku menganggukan kepala, tadinya ini hanya sebuah perkiraan, tapi tidak disangka Jay Zhou betul-betul membagi sebagian orang, perkiraanku secara otomatis menjadi kenyataan.

Setelah berpikir aku menelepon Jay Zhou lagi, saat ini dia juga sedang marah dan panik, baru saja membawa orang untuk menyergap, bersiap untuk menangkap orang, tidak disangka ada kabar bahwa ada orang memanfaatkan kesempatan untuk kabur dari apartemen.

Dan aku melalui bertanya mengetahui, di dalam apartemen ditambah ayah ibuku totalnya tiga belas orang, baru saja ada delapan orang yang langsung menerobos luar pintu, namun dihentikan oleh polisi yang sejak awal sudah mengepung, tiga orang sisanya pasti membawa orang tuaku kabur, sekarang sudah tidak diketahui jejaknya.