Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 286 Kejutan

Tampaknya sekelompok orang ini bukan anak buah Mark, paling-paling orang yang dicari Mark di kota Yanjing, mirip dengan 6 preman yang terakhir kali waktu itu.

Melihat ini, aku sedikit merasa lega, karena mereka ini adalah preman biasa, maka aku jauh lebih santai, dan tidak semua dari mereka dilengkapi dengan tongkat listrik. Selama aku berhati-hati menghindari serangan beberapa pria dengan tongkat listrik, aku dapat melarikan diri, bahkan membunuh mereka.

Sebelumnya aku berpikir, jika Mark menyewa tentara bayaran lagi, maka kali ini aku benar-benar menemui jalan buntu, tidak disangka, Mark memberiku kejutan yang begitu besar.

Setelah turun dari mobil, seorang pria yang mengenakan kaos dan memegang tongkat listrik bertanya, "Mana sopir dan bocah itu?"

Pria lainnya yang terlihat seperti anak buahnya menjawab, "Tidak tahu."

Bak!

Begitu pria itu selesai mengatakannya, dia ditampar, seorang pria bertato kepala naga, dengan dada telanjang dan bertubuh kekar memakinya, "Jika tidak tahu, kenapa tidak tahu memikirkannya?"

Setelah mengatakannya pria bertato kepala naga berjalan ke samping taksi dan melihat tidak ada seorang pun di dalamnya, kemudian dia melihat ke jalan yang kosong, dan berkata, "Kemungkinan besar mereka kabur ke hutan. Tetapi pinggir jalan depan juga ada kemungkinan, jadi, Si Codet, kamu bawa beberapa orang untuk mencari ke sana. "

Setelah pria bertato selesai mengatakannya, seorang pria yang di panggil Si Codet mengiyakannya, dia membawa tiga orang untuk memeriksa di jalan depan.

Pria yang memakai kaos melihat ke sekeliling, tetapi dia masih belum menyadari apa-apa, dia berkata, "Jono, kamu bawa 10 orang untuk mengejar mereka ke arah hutan. Aku dan yang lainnya akan mecari ke belakang, kedua orang ini tidak mungkin menghilang begitu saja."

Pria yang memakai kaos tampaknya adalah bos dari sekelompok orang yang terdiri atas 18 orang itu, setelah dia mengeluarkan perintah, pria bertato segera membawa orang pergi mengejar ke dalam hutan, aku merasa tegang, aku berharap pak sopir akan beruntung, semoga dia menemukan tempat persembunyian yang bagus.

Segera dua kelompok orang berjalan agak jauh, dan ada lima orang yang tersisa di bawah kakiku, pria baju kaos dan pria satunya memegang tongkat listrik, tiga lainnya membawa parang.

Aku akhirnya mengerti, status para preman ini dapat dilihat dari senjata di tangannya, status orang yang membawa tongkat listrik adalah yang tertinggi, yang kedua orang yang membawa parang, dan yang terakhir orang yang membawa pipa baja.

Pria baju kaos berkata, "Ayo pergi, kalian berempat, ikuti aku mencari ke belakang, aku tidak percaya, brengsek, aku tidak percaya bahwa kedua pria itu tidak dapat ditemukan."

Tepat ketika mereka semua berbalik, aku diam-diam turun dari ujung pohon lainnya, karena gerakanku sangat kecil, dan suara 5 orang yang sedang mecariku tidak kecil, jadi tidak ada yang menyadari bahwa aku telah turun dari pohon, dan berjalan diam-diam ke arah mereka.

Mungkin itu adalah kehendak Tuhan, salah satu dari mereka tiba-tiba berkata dia ingin buang air kecil, jadi pria itu langsung meninggalkan tim dan berlari ke pohon yang di samping untuk buang air kecil, sementara yang lainnya terus mencari ke depan.

Tidak ada yang mengira bahwa orang yang mereka cari dengan susah payah ternyata ada di belakang mereka.

Aku diam-diam menyelinap ke belakang pria yang buang air kecil, dia sedang mengangkat celananya, aku mengangkat cabang yang baru saja aku ambil dari tanah dan memukul belakang kepalanya, pria itu jatuh lurus ke bawah tanpa mengeluarkan suara.

Pada saat ini, aku tidak peduli apakah aku bertindak terlalu kejam atau tidak, bahkan jika aku benar-benar tidak sengaja membunuhnya, mungkin Deni Tong juga punya cara untuk membantuku.

Terlebih lagi, preman seperti ini, setiap kurang satu orang, kota Yanjing akan lebih tenang.

Pada saat berikutnya, aku terus mencari ke depan, dua orang yang berjalan di belakang mengomel, mereka memarahi pria yang pergi buang air kecil sudah pergi begitu lama kenapa belum kembali, aku langsung bertindak, terdengar suara kesakitan, pria itu berteriak "Ah", lalu terbaring di tanah dan terus menjerit dengan memegangi perutnya.

Kali ini aku tidak memukul bagian kepala lagi, bagaimanapun, aku masih agak khawatir melukai orang secara tidak disengaja, selama mereka bisa kehilangan kekuatan melawanku, tujuanku telah tercapai.

Pada saat ini, tiga orang di depan juga sudah mengetahui apa yang sedang terjadi, pria baju kaos itu berteriak, "Teman-teman, bunuh dia! Siapa yang membunuhnya, akan mendapat bonus 400 juta."

Setelah pria satunya yang membawa tongkat listrik dan beberapa pria yang membawa parang mendengar suara ini, mereka menjadi sangat bersemangat, mereka bergegas maju ke arahku sambil berteriak, pria baju kaos juga mengikuti belakang mereka, kemudian dua tongkat listrik mengepungku dari depan dan belakang, sebuah parang menebas di belakangku, aku menghindarinya, aku memblokir salah satu tongkat listrik dengan lenganku.

Pada saat aku menyentuh tongkat listrik, aku hanya merasa tubuhku kesemutan, energi yang baru aku keluarkan tampaknya diserapnya seketika, dan tubuhku sepertinya melunak.

Namun, peringatan akan bahaya yang datang pada detik berikutnya membuatku merinding, tidak tahu dari mana kekuatan itu berasal, aku langsung lepas dari tongkat listrik dan berjongkok, setelah itu, sebuah parang menyeka rambutku dan memotongnya, kebetulan menebas ke tongkat listrik pria baju kaos.

Tangan pria itu di kaos itu bergetar, dan tongkat listrik terjatuh, dia memakinya, "Brengsek, kenapa kamu menebas kearahku!"

Pria itu juga tertegun, dan aku mengambil kesempatan untuk memukulkan tongkat kayu itu ke arah orang yang baru saja membuatku tersetrum, pria itu menggunakan lengannya untuk memblokirnya, tetapi tidak disangka kekuatanku menjadi begitu besar, setelah dia menjerit, dia terjatuh ke belakang.

"Brengsek! Bunuh dia!"

Pria baju kaos itu menggerakkan pergelangan tangannya dan meninju ke arahku, dan aku menyingkir ke samping untuk menghindari serangan itu, aku mengambil tongkat listrik yang di letakkan pria baju kaos itu di bawah, dan mengakifkannya, lalu menghantam ke pria baju kaos itu.

Pria baju kaos itu tidak keburu mengelak dan terkena pukulanku, situasi yang sama denganku tadi terjadi padanya, aku menendang perutnya, dan pria baju kaos itu menutupi perutnya dengan mata lebar dan berjongkok di bawah, dia menjerit kesakitan.

Dan ketika pria terakhir melihat ini, dia menggertakkan giginya dan melambaikan parangnya ke arahku, aku menendangnya dan mengenai pergelangan tangan pria itu, pria itu berteriak "Aduh" dan menjatuhkan parangnya.

Kekuatanku di tendangan ini sangat kuat, kemungkinan besar pria ini terkilir dan ia terus berteriak kesakitan dengan memegang lengannya.

Aku menghela napas lega, kehidupan penjara beberapa tahun ini bukan tidak ada manfaatnya, setidaknya aku tahu bagian tubuh manusia yang paling rentan selain kepala bagian belakang adalah perut, bahkan dapat dikatakan bahwa kelemahan sebagian besar makhluk hidup adalah perut.

Karena keadaan yang mendesak, aku mengerahkan banyak kekuatan, kedua orang yang perutnya aku tendang langsung kehilangan kekuatan melawanku.

Dan dahi pria baju kaos itu mengeluarkan keringat dingin, dia masih berteriak-teriak, "Pria brengsek, apakah kamu tahu siapa aku? Aku adalah salah satu dari Three Tiger di kota Sriwijaya, aku beri tahu kamu, jika hari ini kamu berani menyentuhku, maka kamu akan membuat masalah besar. "

Aku mengerutkan kening dan menendang lagi, itu kebetulan mengenai di tengah-tengah perut pria baju kaos itu, meskipun kedua tangannya memblokirnya, namun bola mata pria baju kaos itu juga menonjol ke depan dan dia kesakitan hingga mengeluarkan air mata.

Aku berkata, "Siapa kamu itu tidak ada hubungannya denganku, sekarang kamu masih berani angkuh, percaya atau tidak, aku akan menyetrummu hingga mati."

Aku mengambil tongkat listrik dari pria tongkat listrik lainnya dan mengeluarkan gerakan seperti ingin bertindak, pria baju kaos itu menutup mulutnya, dan dua pria lainnya juga memelototkan mata mereka, dan menatapku dengan ngeri.

Melihat ini, aku menyimpan tongkat listrik dan bersiap untuk kembali, tetapi tiba-tiba terdengar suara alarm polisi di telingaku, aku merasa sangat senang, polisi akhirnya datang.

Tiga orang yang di bawah semuanya menunjukkan wajah sedih, aku mencari rotan dan mengikat mereka bertiga. Pada saat ini, mobil polisi juga tiba di depanku, beberapa polisi turun, pistol berwarna hitam mengarah ke kami, "Jangan bergerak, semuanya angkat tangan. "

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu