Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 136 Tempat Hiburan Malam

Jack menyambungkan: “Masalah ini ditetapkan seperti ini saja, selanjutnya kita bicarakan detailnya, peraturan kebijakan menetapkan bahwa perusahaan dengan orang asing yang memegang saham tidak lebih dari 49% baru dapat membeli tanah dan mengoperasikan real estat, tidak peduli modalnya berapa banyak, Deni Tong pasti akan mengambil semua 49% saham itu, jika modal yang dia minta tidak melebihi 1 miliar baht, aku dan Suchart dapat bertanggung jawab atas 51% ini dari seluruh modal, berarti kita berempat mengalokasikan 51% sisanya dari saham, tetapi alokasi saham yang spesifik harus didiskusikan terlebih dahulu.”

“Selain itu, jika Deni Tong meminta modal lebih dari 1 miliar baht,, aku dan Suchart tidak memiliki dana sebanyak itu, hanya dapat menambah partner kerja sama, siapa yang diajak kerjasama, kita juga harus diskusikan dengan baik.”

Saat membicarakan topik ini, aku tidak berbicara lagi, hanya diam mendengarkan mereka berbicara dan bersandar di kursi sambil memegang gelas anggur.

Lagipula peran aku dalam bisnis ini sangat kecil, dan juga orang lain yang menginvestasikan uang, aku seperti mengambil saham secara gratis, makan, minum dan mendapatkan uang dengan gratis, Jack mereka mau memberi aku 1%, atau 2% sudah dapat membuat aku kaya, aku tidak enak untuk memberi tanggapanku.

Asal kamu tahu, bisnis yang lebih besar, proyek real estat diatas 5 miliar baht, mulai dari membeli tanah hingga membangun dan menjual semua rumah, masih memungkinkan untuk menghasilkan laba bersih 1 miliar bath dalam dua atau tiga tahun, 1% dari 1 miliar sudah ada 10 juta bath, tidak usah melakukan apa-apa, setiap hari hanya berbaring saja juga bisa mendapatkan begitu banyak uang, hal yang menguntungkan seperti ini mau cari dimana lagi.

Membicarakan alokasi pembagian saham bukan hal sepele, juga tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat, dan harus setelah memastikan jumlah investasi, baru dapat membahas rasio pembagian saham dengan tepat, sekarang hanya membuat memorandum yang serupa, atau hanya menentukan kisaran perkiraan saja.

Hacken Su juga tidak akan mengeluarkan uang untuk investasi, dia adalah anggota dari pemerintah kota Chiang Mai, posisinya juga tinggi, perannya diproyek lokal pasti sangat besar, saham yang diberikan Jack dan Suchart untuknya tidak akan terlalu kecil.

Tetapi dia juga tidak banyak bicara, bahkan tidak bilang berapa banyak saham yang diinginkannya, juga tidak meminta persyaratan lain, tampak sangat tenang dan diam, hanya saat Jack dan Suchart meminta pendapatnya, dia baru akan mengucapkan satu atau dua kalimat, dia juga menawarkan sendiri presentase saham yang sangat kecil untuknya, jika modal dalam kisaran 1 miliar, maka hanya memberinya 5% saja sudah cukup, jika melebihi 1 miliar, maka kurangi rasio kepemilikan saham sesuai dengan situasi modal.

Melihat dia berkata seperti itu, saat Jack bertanya ke aku, aku juga mengatakan hanya ingin sedikit sudah cukup, terserah mereka ingin memberi berapa banyak.

Jack mereka membahas sangat lama, sampai jam 8 malam baru selesai, lalu Suchart menelepon seseorang, tidak lama langsung datang sekumpulan perempuan muda dengan tubuh seksi yang memakai bikini, diantaranya juga ada beberapa perempuan barat yang berambut pirang dan bermata biru.

Ditepi kolam renang diletakkan beberapa kursi santai, ada dua meja makan panjang diatas rumput disebelahnya, penuh dengan berbagai makanan dan minuman diatasnya.

“Tuan-tuan, bersenang senanglah.” Kata Suchart sambil tertawa, lalu mengambil gelas anggur, berjalan keluar dari paviliun dengan cerutu dimulutnya.

Hacken Su juga ikut keluar dari paviliun, tubuh yang kecil dan kurus itu dengan cepatnya tenggelam diantara sekumpulan orang yang ramai.

Jack melihat ke arah aku, bertanya dengan maksud tertentu: “Roman, kalau aku tidak salah tebak, kamu sudah sangat lama tidak menyentuh wanita?”

Aku hanya tersenyum, tidak menjawab pertanyaannya.

“Ayo, bersenang senanglah.” Dia menepuk pundakku, langsung bangun dan pergi.

Sama seperti Suchart dan Hacken Su, Jack juga dengan cepat sudah dikelilingi oleh sekumpulan perempuan yang cantik dan muda.

Aku memadamkan rokok dan menaruhnya di asbak, meminum satu teguk Brendi yang lembut dengan rasa yang kuat, baru berdiri.

Baru keluar dari paviliun, 2 perempuan barat dengan lekuk tubuh yang berlebihan datang mendekat, satu dikiri dan satu dikanan memegang lenganku, membawa aku ke arah kolam renang, sambil berbisik bahasa inggris ditelingaku dengan nada manja dan manis.

Bahasa inggris aku sangat buruk, hampir sama sekali tidak mengerti apa yang mereka katakan, tetapi hambatan bahasa sama sekali tidak mengganggu komunikasi fisik kami.

Ini adalah dunia orang kaya, jika aku ditempat seperti ini tampak terlalu mencolok, hanya akan membuat Suchart dan Hacken Su merasa aku bukan orang yang sejenis dengan mereka, hanya akan benar-benar tidak dapat masuk ke dunia mereka.

Ini juga sebuah pesta yang mewah dan absurd, membuat aku benar-benar merasakan definisi sebenarnya dari tempat hiburan malam.

Jika suatu hari nanti, aku menjadi sangat kaya seperti Jack dan Suchart, mungkin aku juga akan menjadi seperti mereka.

Sekitar jam 10 malam, Hacken Su membawa dua perempuan paling cantik ke kamar tamu di clubhouse.

Jack berjalan ke sebelahku, berkata dengan sambil tertawa: “Roman, kamu malam ini tinggal disini saja, biarkan dua perempuan barat ini menemanimu, atau gadis-gadis Thailand itu juga boleh, besok aku suruh Aldi menjemputmu lagi untuk kerja.”

Aku sudah sedikit mabuk, aroma parfum wanita disamping membuat kesadaranku sedikit kabur, tetapi masih berusaha menggelengkan kepala: “Tidak, aku tidak membutuhkan gadis-gadis ini, aku pulang saja.”

Jack sedikit terkejut, menatapku beberapa detik, berkata dengan sambil tertawa: “Masih saja memikirkan direktur Elinamu, ya sudah, ayo kita pergi, aku akan mengantarmu ke hotel.”

“Kamu tidak tinggal disini?” Aku juga sedikit terkejut.

Jack menggelengkan kepala: “Aku punya pacar, ayo, pergi pamit ke Suchart.”

“Baik.”

Aku bangun, menyingkirkan dua perempuan barat yang mengelilingi aku disekitarku.

Suchart sedang berbaring di kursi santai yang berada di samping kolam renang, disampingnya ada beberapa gadis sedang memijitnya, melihat aku dan Jack mendekat, medongakkan kepala dan bertanya: “Sudah mau pergi?”

Jack menggangukkan kepala: “Iya, waktu sudah larut, aku dan Roman pergi dulu, kamu bersenang senanglah.”

“Roman, bawa pulang saja dua perempuan, tenang, semuanya murni.” Suchart menoleh dan berbicara denganku.

Aku tersenyum: “Kebaikan Tuan Suchart sudah aku terima, tetapi aku......”

Jack memotong pembicaraanku, tertawa dan berkata: “Roman sedang mengejar atasan perempuannya yang cantik, atasan perempuannya tinggal di hotel yang sama dengan dia, kalau dia membawa pulang perempuan, maka dia akan gagal mengejar atasan perempuan itu.”

Suchart tiba-tiba sadar, mengacungkan jempol: “Roman, atasan perempuan adalah selera yang berbeda, semangat.”

“Baik, bersenang senanglah Tuan Suchart.”

“Sampai jumpa lagi.”

“Sampai jumpa.”

Aku dan Jack meninggalkan teras, dibawah pengantaran Aldi dan pelayan yang memimpin jalan, kami keluar dari gerbang clubhouse.

Jack tetap di luar, dua anak buah yang menjaga mobil sudah menyetir mobil ke depan gerbang, setelah kami naik ke mobil langsung melaju ke arah kota.

Mobilnya belum jauh, Jack berkata dengan permintaan maaf: “Roman, sebelum datang kesini, aku dan Suchart sudah membahasnya, bisnis ini hanya bisa memberimu 2% sampai 3% saham, lagipula ini bukan bisnis aku sendiri, apakah kamu bisa mengerti?”

Setelah mengatakan itu, dia menepuk pundakku lagi, ditambahnya: “Kamu tenang, bahkan jika rasio kepemilikan saham sangat kecil, bisnis ini juga dapat menghasilkan banyak uang, dan juga nanti pasti akan ada proyek lain, sampai saatnya tiba pasti kamu akan mendapat bagianmu juga, rasionya juga pasti akan lebih besar dari yang ini.”

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu