Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 356 Akhirnya Bertemu

Meskipun hanya tersisa empat orang, tapi keempat orang ini berkelahi seperti binatang buas, mengeluarkan kekuatan yang lebih besar, aku dan Alex berdua kelelahan dan terluka berulang kali, untungnya keterampilan kami lebih hebat dari mereka, dengan cepat menjatuhkan keempat orang ini ke tanah.

Aku dan Alex duduk terengah-engah.

Aku berkata, “Kita jangan istirahat lagi, jangan sia-siakan usaha, ayo segera cari Adham. Lihat kamar ini ada tempat untuk menyembunyikan orang tidak. Karena penjagaan di sini ketat, aku pikir Adham tidak jauh dari sini.”

Alex mengangguk, bergumam sambil bangkit, “Hendrik, kalau bukan kamu yang datang menolongku……”

Meskipun suaranya pelan, tapi sekarang di gedung kecil ini hanya ada kami berdua, serta beberapa bawahan yang masih tergeletak di lantai, suara gumaman mereka terdengar sampai ke telingaku.

Aku tersenyum, “Selesaikan masalah ini dulu, kamu ingin lakukan apa, nanti baru dibicarakan.”

Alex bangkit mulai mencari di bawah, dan aku juga turun mencari di bawah, di dalam gedung kecil ini, ada sepuluh penjaga, mau mengatakan di sini tidak ada apa-apa, aku tidak percaya.

Kalau tidak pihak ketiga tidak mungkin berbuat begitu, pada dasarnya bawahan mereka tidak banyak, sekarang malah datang berjaga di sini?

Dan yang membuat kami tidak menyangka adalah, tidak peduli bagaimana kami mencari, ini terlihat seperti bangunan kecil biasa.

Aku mengerutkan kening kembali ke atas, menangkap seorang bawahan yang tidak pingsan, bertanya, “Adham kalian sembunyikan dimana?”

Pria itu menatapku dengan penuh kebencian, memalingkan kepalanya ke samping, tidak bermaksud menjawab pertanyaanku.

Mungkin karena terlalu mengkhawatirkan keselamatan Adham, atau mungkin juga karena kejadian hari ini terlalu banyak, membuatku tidak bisa bersantai sama sekali, tidak tahu dari mana ada kemarahan dalam hatiku.

Aku marah, kemudian menendang dadanya dengan keras.

Pria itu berteriak kesakitan sampai tidak bisa mengeluarkan suara, kedua matanya membelalak besar, kedua tangannya menarik kedua kakiku.

Aku bertanya dengan dingin, “Dimana Adham? Kalau tidak bicara, kalian semua akan mati di sini. Lagipula di sini hutan belantara, kalian mati juga tidak ada yang tahu.

Mungkin kekuatanku terlalu besar menyebabkan pria ini sesak nafas, kedua matanya merah, mulutnya ternga-nga tidak berdaya, seolah ingin bernafas, merasa kekuatan tangannya perlahan-lahan melemah, aku sedikit lega.

Pria ini mengambil nafas dalam-dalam.

Aku menyipitkan mataku dan bertanya, “Terakhir kali, dimana Adham?”

Dan pria ini terus mengambil nafas dalam-dalam, seolah tidak berniat menjawabku, aku mengangkat kaki ingin menendang, tidak tahu kekuatan dari mana itu berasal, dia mundur dengan cepat, menatapku dengan ketakutan, sambil bergumam, “Di……di ruang bawah tanah. Di bawah kamar ada ruang bawah tanah, kami……kami akan mengantarkan makanan secara rutin……”

Alex secara alami berlari ke bawah mencari ruang bawah tanah yang di maksud, aku menatap mata pria ini, ingin melihat apakah dia berbohong.

Aku melihat sekeliling, bawahan yang lainnya sudah pingsan, pria ini akhirnya sadar dan menelan ludah, berkata, “Iy……iya benar.”

Aku tidak berbicara, mencoba menenangkan diriku, aku menyadari setelah mengalami kejadian yang menegangkan seharian ini, sangat mudah marah, aku percaya, kalau pria tadi masih tidak mengatakannya, aku akan terus menambah kekuatanku tanpa ragu, sampai dia mati lemas.

Banyak orang tidak tahu, membuat orang mati lemas, selain menggunakan air menutup saluran pernapasan dan mencekik leher, menekan dada dengan kekuatan yang besar juga akan menghasilkan efek yang sama.

Karena dada melindungi jantung, seiring dengan sesak nafas, akan disertai rasa pusing yang kuat, tentu saja, kalau sudah pingsan, takutnya tidak akan sadar kembali.

Aku menghela nafas lega, mencari seutas tali, mengikat beberapa orang itu di dekat sudut.

Saat ini aku mendengar suara Alex yang bahagia, “Roman, di bawah ini benar ada orang!”

“Kamu…Roman? Roman, kalian cepat tolong aku?”

Selesai dia berbicara, ada suara pelan dari bawah tanah, dan suara ini sangat familiar, kalau bukan Adham siapa lagi?

Aku sangat gembira, berlari turun ke bawah sambil mengirimkan pesan untuk Zarki, memberitahu dia posisi kami, untuk mencegah kekuatan pihak ketiga menghalangi jalan, aku memintanya ketika kemari harus berhati-hati.

Aku berjalan ke luar ruang bawah tanah, aku meminta Alex melihat orang-orang itu di lantai bawah, sekalian memantau situasi sekeliling, tidak ada yang tahu apakah orang-orang ini memiliki pasukan bantuan.

Bisa jadi mereka memiliki cara komunikasi internal, setiap waktu tertentu berkomunkasi sekali, untuk memastikan keselamatan orang.

Kalau itu masalahnya, mungkin itu masalah besar.

Aku melihat ke ruang bawah tanah, bertanya,“Adham? Apakah kamu di bawah?”

Aku baru saja mengatakannya, sudah terdengar suara gembira dari bawah, “Roman? Roman apakah kamu itu? Aku di bawah.”

Mendengar kata-kata ini, aku tidak mempedulikan yang lain, segera menuruni tangga ke bawah, lalu menerangi menggunakan senter hp, akhirnya melihat sesosok putih pucat, tubuhnya kurus, siapa lagi kalau bukan Adham?

Aku yang melihat dia yang seperti ini, hatiku seperti hancur berkeping, terakhir kali kita berdua pergi minum di Kota Shenghai, wajah Adham masih merah merona dan gemuk, tidak kurus seperti sekarang ini, dan tidak sepucat ini.

Diam-diam aku bersumpah dalam hati, kalau aku menangkap pelaku di balik ini, tidak peduli dia siapa, aku pasti akan membalasnya!

Memikirkan situasinya, aku berkata, “Apakah kamu bisa berjalan?”

Aku bertanya sambil memapah Adham, Adham tersenyum dan berkata, “Brengsek kamu terlalu meremehkanku, aku kuat.”

Alhasil belum selesai mengatakannya, Adham hampir terjatuh ke tanah.

Akibatnya, aku hanya bisa menggendong Adham di belakang, lalu memanjat tangga, untungnya tangganya cukup miring, kalau tidak dengan keadaan Adham sekarang, aku khawatir leherku akan sakit.

Setelah naik ke atas dengan bantuan cahaya aku baru memperhatikan, Adham memakai pakaian yang cukup familiar, seperti pakaian sebelumnya, hanya saja sudah koyak dan berbau tidak sedap.

Dan dirinya tidak bisa menahannya, wajahnya putih pucat, kuyu satu kata tertulis di seluruh tubuhnya.

Aku menggertakkan gigiku, “Apa yang orang-orang itu lakukan padamu?”

Adham tersenyum, menunjukkan gigi putihnya, “Tidak ada, aku hanya makan lebih sedikit, tubuhku kuat, bisa menahannya.”

Meskipun berkata demikian, tapi nada bicaranya lemah tidak mampu menutupinya.

Aku meminta Alex turun merawat Adham, dan aku naik ke lantai dua.

Melihat aku naik, beberapa bawahan yang tidak pingsan di lantai atas ketakutan, aku bertanya dengan santai, “Siapa yang bertanggung jawab menjaga Adham?”

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu