Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 1 Dia Menghancurkan Segalanya

Andai saja waktu bisa berputar kembali, aku tidak akan menyelamatkan perempuan itu pada saat itu, aku hanya akan melihatnya dan membiarkannya....

Waktu itu aku makan bersama salah satu klien di restoran sebuah hotel, saat melewati sebuah ruangan, aku mendengar suara lirih seseorang yang meminta tolong, aku membuka pintu itu dan masuk ke dalam, aku melihat seorang perempuan cantik yang sedang berada di bawah kungkungan seorang laki laki.

Baju dan penampilannya begitu berantakan, bagian dada depannya terbuka, kedua kaki yang mengenakan stoking dipaksa untuk terbuka, kedua matanya menatapku, menatapku seperti memohon dan penuh harap.

Darah ku mendidih naik hingga ujung kepalaku, saat aku maju ke depan aku langsung bergulat dengan laki laki gemuk yang membuat perempuan itu berada dalam kungkungannya.

Perempuan itu memanfaatkan waktu dengan benar dan melarikan diri keluar ruangan, saat dia melewatiku, aku bisa melihat dengan jelas kedua bulatan yang lembut dan kenyal, yang membuat tenggorokanku terasa kering, dengan wajah yang penuh rasa takut saja dia masih terlihat begitu memukau.

Pria gemuk itu mabuk berat, dia masih menggerutu memarahi dan meneriakiku, darah mengalir keluar dari kepalanya karena pukulan yang aku layangkan, melihat hal ini pihak restoran langsung melaporanku dan menendangku keluar.

Saat itu lah kehidupan suramku dimulai.

Pria gemuk itu mengatakan jika aku memukulinya begitu saja tanpa alasan, membuat kepalanya menjadi terluka, aku bukan hanya harus mengganti biaya rumah sakitnya, dia juga sengaja menuntutku dengan dakwaan kejahatan yang disengaja.

Pada awalnya aku masih tenang dan dengan berani menunjukkan jika aku tidak bersalah, tetapi pada akhirnya ada seorang polisi memberitahuku jika mereka sama sekali tidak menemukan keberadaan ataupun bukti mengenai perempuan itu, sedangkan CCTV pada restoran di malam itu dengan anehnya malah rusak, tidak ada yang terlihat dari sana.

Sekarang aku menghadapi dakwaan jika aku sengaja memukuli laki laki itu dengan sengaja, itulah kenyataannya saat ini!

Hatiku langsung terasa getir, tapi aku masih mengharapkan sosok perempuan yang aku selamatkan itu muncul di depanku dan menyelamatkanku, tapi aku salah.

Perempuan itu sama sekali tidak muncul, rasanya dia seperti hilang ditelan bumi.

Pada akhirnya aku dijatuhi hukuman tiga tahun, dengan dakwaan penganiayaan yang disengaja.

Aku juga harus memberikan ganti rugi sebanyak 340 juta, sebagai biaya pengobatan laki laki gemuk itu, kompensasi cidera mental yang dia alami, tabungan yang dia kumpulkan dari gajinya selama 4 tahun ludes begitu saja.

Berita mengenai aku yang dipenjara terdengar sampai telinga keluargaku, penyakit lama ayahku yang dia lawan selama ini kambuh lagi, hampir saja membuatnya tidak bisa diselamatkan, ibuku menangis hingga kedua matanya bengkak.

Sebelum masuk ke dalam penjara, perempuan yang sudah aku pacari selama 5 tahun mengatakan jika dia akan menungguku, tetapi dia semakin lama semakin jarang menjengukku, dan akhirnya dia memberiku sepucuk surat dan mengatakan jika dia ingin mengakhiri hubungan ini, tidak ingin menungguku lagi.

Kehidupan selama berada dalam tahanan, itu adalah kehidupan paling kelam dalam hidupku selama ini, aku berubah menjadi gampang tersinggung dan emosian, hingga sering berantem dengan tahanan lain, dia sekujur tubuhku terdapat bekas luka yang sangat mengerikan.

Saat keluar dari penjara, aku sudah tidak sabar lagi untuk pergi menemukan cintaku yang dulu pernah hilang, tetapi saat aku pergi menemui pacarku yang dulu mengatakan akan menungguku, dia malah sedang bergandengan tangan dengan laki laki lain.

Seorang laki laki yang begitu tampan mengendarai Audi A8, dia terlihat begitu cocok berjalan beriringan bersama dengan pacarku yang dulu begitu cantik.

Aku begitu terkejut, rasanya sangat kesal dan ingin menghampirinya dan bertanya kepada mantan pacarku itu, tetapi aku mengurungkannya, aku hanya terdiam memandanginya duduk masuk ke dalam mobil Audi bersama pacar barunya.

Aku kembali teringat akan perkataannya di akhir surat yang dia berikan kepadaku dia mengatakan Roman aku sudah mendapatkan laki laki sebaik kamu, lupakan saja aku.

Aku tersenyum, senyumanku terasa begitu pahit, aku berjalan sendirian di jalanan yang begitu ramai, menghisap rokokku dan meminum minumanku hingga lelah dan akhirnya terjatuh tidak berdaya.

Aku mulai tidak bisa terlepas dari rokok dan juga minuman keras, rasanya saat aku merokok dan minum minuman keras aku bisa melupakan segala beban di dalam pikiranku, aku bisa tertawa lepas tanpa beban, tanpa memperdulikan kejenuhan yang aku rasakan disaat aku dalam keadaan sadar.

Pada awalnya aku masih membenci perempuan itu, pada saat itu aku menyelamatkannya, tetapi dia malah tidak muncul untuk menyelamatkanku.

Dia sudah menghancurkan segalanya!

Tetapi seiring berjalannya waktu, membenci seseorang terasa sangatlah tidak berguna, itu hanya akan membuat kita terlihat semakin menyedihkan.

Maka dari itu aku mencoba menghibur diriku sendiri dan mulai bangkit.

Tidak mudah bagi seseorang yang pernah masuk penjara untuk menemukan pekerjaan, aku telah menemui berbagai tatapan mata yang mencemooh aku berulang kali.

Untungnyaa saat ia menemukan jalan buntu, ada sebuah perusahaan perangkat lunak demi mendapatkan tender besar di Thailand dia merekrut pegawai besar besaran yang bisa menggunakan bahasa Thailand untuk posisi pemasaran dan bagian teknis.

Kebetulan sekali saat aku kuliah dulu aku belajar perdagangan internasional, dan mata kuliah yang aku pilih adalah bahasa Thailand.

Mungkin juga karena perusahaan melakukan perekrutan secara terburu buru jadi mereka tidak melihat riwayat akan diriku, aku sangat beruntung karena aku berhasil lolos tahap wawancara, dan akhirnya aku mendapatkan pekerjaan yang membuat kehidupanku bisa berubah menjadi lebih stabil.

Hal ini membuat hidupku memiliki secercah harapan lagi.

Saat hari pertama masuk kerja, aku mengenakan setelan pakaian rapi, dan perasaan kerinduan yang setelah sekian lama akhirnya bisa bekerja lagi, setelah menyelesaikan proses penerimaan pegawai, seorang pegawai personalia membawaku ke kantor direktur penjualan untuk bertemu dengan atasan.

Setelah mendengar dari pegawai personalia yang membawaku, atasanku itu merupakan seorang putri dari pemilik sebuah perusahaan, dia baru saja kembali dari luar negeri, sosoknya yang sebenarnya jauh lebih cantik dibandingkan artis yang berada di televisi, ada berjubel jubel pegawai di dalam perusahaan yang menyukainya diam diam.

Pintu ruangan itu terbuka, dan aku langsung terpana saat melihat sosok perempuan yang duduk di belakang meja ruangannya.

Gambaran dan sosok yang tersimpan jauh di dalam benaku tiba tiba kembali muncul, sosok wajah yang dulu terlihat begitu memelas membuat orang merasa panik, ditambah dengan tatapan memohon dari kedua matanya, dan juga bagian depannya yang begitu penuh .......

Aku sama sekali tidak mengira jika perempuan yang aku selamatkan tiga tahun yang lalu, yang membuatku masuk ke dalam penjara, seseorang yang membuat aku kehilangan segalanya dalam hidupku.

Dia ternyata adalah atasanku.

Saat aku masuk ke dalam penjara air mata orang tuaku terjatuh, mereka menangis hingga air matanya menganak sungai, kehidupan di dalam penjara yang aku jalani begitu kelam, dan juga pacarku yang jatuh ke dalam pelukan laki laki lain.....

Gambaran yang bahkan tidak bisa aku Ingat itu seketika kembali muncul dan menyeruak di dalam pikiranku.

Kebencian yang sudah aku tahan dengan susah payah selama tiga tahun saat ini kembali menghantui pikiranku.

“Roman, ini adalah direktur penjualan perusahaan kami, direktur Elina.” Pegawai personalia yang membawaku datang ke ruangan ini tidak menyadari ke anehan ekspresi di wajahku, dan dia memperkenalkanku kepadanya dengan sopan.

Perempuan yang begitu cantik yang berada di depanku, sekaligus perempuan yang sangat membuat aku geram, mungkin dia memperhatikan perubahan ekspresi diwajahku, dia mengerutkan alisnya menatapku, seperti sedang mengingat sesuatu dalam benaknya.

“Halo, namaku Elina, apa kita pernah bertemu sebelumnya?” Dia tiba tiba bertanya.

“Aah.” Aku tiba tiba tersenyum, “kita tentu saja pernah bertemu sebelumnya, aku juga pernah melihat direktur Elina membuka kedua kakinya untuk melayani seorang pria.”

Elina seketika terdiam: “Apa maksudmu, apa sebelumnya pernah terjadi kesalahpahaman diantara kita berdua?”

“Kesalahpahaman?” Aku kembali tersenyum dengan dingin.

“Iya benar sekali, jika pada saat itu adalah suatu kesalahpahaman, maka pada waktu itu tidak seharusnya aku menerobos masuk ke dalam, aku seharusnya hanya melihat dari depan pintu, direktur Elina yang diperlakukan secara brutal oleh laki laki itu dibawah kungkungannya......”

“Diam!”

Wajah Elina langsung merah, dan pundaknya tidak berhenti bergetar karena dia gemetaran.

“Apa direktur sudah mengingat siapa aku?”

Elina terlihat sedang mengendalikan emosinya dengan keras, setelah dirasa bisa sedikit lebih tenang, kemudian dia memalingkan kepalanya kepada pegawai personalia yang tidak tahu apapun, “kamu keluarlah terlebih dahulu.”

Pegawai personal membuka mulutnya seperti akan mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya dia keluar dari dalam ruangan tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Setelah pintu ruangan tertutup, Elina baru menatapku kemudian berkata, “tiga tahun yang lalu, di hotel Wiener, orang yang menerobos masuk ke dalam adalah kamu?”

“Benar sekali.”

“Ternyata benar itu adalah kamu.” Tatapan di kedua matanya terlihat begitu rumit, dan entah kenapa dia tersenyum pahit kemudian berkata, “waktu itu aku benar benar ketakutan, dan tidak melihat dengan jelas sosok mu pada malam itu, hal itu terjadi karena sebuah alasan, dan aku sangat menyesal karena tidak bisa berterimakasih kepadamu pada waktu itu, jadi... kamu datang kemari untuk menemuiku?”

“Mencarimu? Aku kembali tersenyum sinis, “kamu sudah berpikir terlalu banyak, aku datang ke sini hanya untuk bekerja, hanya saja Tuhan begitu memperdulikanku hingga mempertemukanku denganmu di tempat ini.”

Elina akhirnya bisa bernafas lega, “ternyata itu adalah sebuah kebetulan, kalau begitu.... aku akan berterimakasih kepadamu, terima kasih karena waktu itu kamu menyelamatkanku.”

“Hahahah. Apa kamu pikir hanya dengan berterimakasih saja sudah cukup?”

Elina beranjak dari tempat duduknya, dia mengeluarkan sebuah kartu bank dari dalam tas yang entah dia beli dengan harga yang tidak terkira dalam benakku, menyodorkannya ke depanku.

“Di dalam kartu itu ada uang sebanyak 2 miliyar, anggap saja itu sebagai kompensasi untukmu.”

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu