Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 486 Barang Persembahan

Begitu mendengar ucapan Elina, di dalam otakku seperti terlintas sebuah pencerahan.

“lalu orang-orang ini karena alasan yang tidak diketahui, semuanya meninggal, atau pindah dari sini, sehingga meninggalkan pulau ini, mungkin mengenai ambergris, rumor awalnya juga disebarkan oleh mulut mereka sendiri.”

Elina mengernyitkan dahi, seperti ada beberapa hal yang belum dimengerti, dan di dalam otakku malah terpikir akan hal lainnya, “kalau di zaman modern ini ada yang pernah datang kesini, bagaimana dia meninggalkan tempat ini? Sekarang prioritas kita bukanlah untuk memahami kedatangan orang lain, namun apa yang dipersembahkan orang lain, supaya kita punya kesempatan untuk membuka altar ini.”

Aku melihat sekeliling, tatapan mataku akhirnya tertuju pada Fox Hu, Fox Hu gemetar ditatap olehku, bertanya kebingungan, “aku kenapa?”

Aku tiba-tiba terpikir akan ide bagus, langsung lari ke atas altar, melihat langsung ke tengah altar.

Ternyata, persis seperti yang kupikirkan, bagian tengah altar dibuat kopong, dibawahnya semua gelap gulita.

Aku kesenangan dan bertanya, “siapa dari kalian yang masih punya tali?”

“aku masih ada, yang tadi digunakan untuk diletakkan di bawah sungai. Masih belum kering, Roman apa yang mau kamu lakukan?”

Fox Hu menjawabku sambil mengeluarkan seutas tali dari dalam tasnya.

Aku tertawa dan bilang, “kamu lihat saja.”

Alex tiba-tiba berkata, “tunggu, Roman kamu bukannya mau coba pakai tali ini untuk mengikat bagian bawah altar kan? Kalau iya aku tidak akan setuju.”

Yang lainnya akhirnya mengerti, pelan-pelan mencocokkan, aku mengerutkan alis, melihat lingkungan sekitar, muncul sebuah ide lagi.

Aku menarik ujung tali dan membuatnya menjadi bentuk jaring, di bagian tengah kuikat sebuah simpul hidup, lalu aku mengikat sebuah batu di ujung lain dari simpul hidup.

Aku mundur dua langkah dan berkata, “selesai.”

Orang-orang agak kebingungan, bertanya padaku ini untuk apa.

Jadi aku menjelaskan, “ini adalah cara kita untuk menemukan benda untuk persembahan.”

Selesai bicara aku menyesuaikan ujung tali lainnya untuk diikat di atas ranting pohon, ujung tali yang terdapat batu yang perlahan mengulur kebawah altar.

Seiring aku perlahan melepas tali, kedalaman altar ini pun muncul di hadapan kami.

Tiga meter....

Lima meter....

Sepuluh meter.

Akhirnya sampai ke dasar, aku menurunkan talinya sedikit lagi, lalu menariknya tiba-tiba, seutas tali yang mengikat batu itu langsung terlepas, dan tali yang aku ikat seperti jaring juga terlepas, menyaring benda di bawah secara otomatis.

Setelah menunggu beberapa detik, aku menarik talinya keatas.

Lalu dengan bantuan cahaya matahari yang tenggelam, melihat dengan jelas benda di dalam jaring, langsung, Hilda dan Fima, serta Kaila Han tiga orang perempuan itu teriak di waktu yang bersamaan, desibel yang besar membuatku dan Alex terpaksa menutup telinga.

Hanya Fox Hu, sepertinya dari awal sudah terbiasa dengan level suara seperti ini, hanya memejamkan mata saja, sama sekali tidak ada tindakan yang menunjukkan ketidaknyamanan.

Aku, Fox Hu dan Alex langsung mendekat, hanya melihat jaringnya menangkap setumpuk tengkorak, sebagian besarnya utuh, dan dilihat dari bentuk tengkoraknya, sepertinya sejenis hewan.

Aku melihat-lihat, setelah memastikan tengkoraknya tidak ada masalah sedikitpun, baru menggunakan beberapa daun untuk mengambil sebuah tengkorak yang ukurannya lebih besar.

Dilihat dengan teliti, tengkorak ini sepertinya agak familiar, aku dan Alex melihat tengkorak ini dengan kebingungan, tiba-tiba Fox Hu terkejut dan berkata, “aku tau ini apa! Ini adalah tulang punggung burung pegar!”

“burung pegar? Kamu yakin?”

Fox Hu menganggukan kepala, berkata, “tentu saja, aku sudah menjadi pemburu bertahun-tahun, dari awal sudah sangat familiar dengan benda-benda seperti ini, dari awal aku sudah merasa bahwa ini seperti tengkorak burung pegar, tapi aku merasa tidak semudah itu, jadi tidak memberi tahu kalian. Siapa tahu begitu dilihat sekarang, betulan tengkorak burung pegar.”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu