Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 99 Berjasa

Alasan kenapa aku bertanya lagi kepada penjahat ini karena aku ingin memastikan Sadri tidak berbohong dan ingin tahu lebih banyak lagi.

Tapi yang membuatku kecewa adalah penjahat ini mengatakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan oleh Sadri, dia tidak tahu orang yang bermarga Song itu ada di mana, dia hanya tahu nomor telepon sementara orang itu saja.

Setelah mereka menculik putra Bruce, pernah menghubunginya sekali, ketika dia memastikan semuanya sudah dibereskan, dia tidak pernah menghubunginya lagi.

Selain itu, mereka tidak memberitahukan masalah istri dan anak Deni Tong kepada orang yang bermarga Song itu, dia menyembunyikan masalah ini dari orang bermarga Song itu dan hanya ingin mendapatkan uang penculikan dari istri dan anak Deni Tong.

Setelah dipaksa beberapa kali, setelah memastikan penjahat itu tidak berbohong dan tidak menyembunyikan apa-apa lagi, aku sedikit tidak berdaya dan juga sedikit ragu.

Apakah aku sendiri yang harus pergi mencari orang bermarga Song itu, atau aku lapor polisi dan membiarkan polisi yang menangkapnya?

Dia menggunakan kartu telepon Chiang Mai, jika melapor polisi maka polisi pasti punya cara menemukannya.

Jika aku pergi sendiri, menggunakan telepon Sadri dan Urando, mungkin bisa menemukannya, tapi butuh waktu, bisa juga membuat pihak lawan curiga dan menjadi waspada sehingga dia bisa melarikan diri tepat waktu.

Jika seperti itu maka akan rugi sekali, tidak ada orang yang bermarga Song, tidak terlalu berguna jika hanya menangkap Sadri dan lainnya.

Sepertinya, hanya bisa membiarkan polisi menangkap orang yang bermarga Song itu.

Memikirkan hal ini, aku berjalan masuk ke dalam rumah rusak itu dan kebetulan bertemu putra Bruce lari keluar membawa teleponnya dan mengatakan Bruce ingin berbicara denganku.

Aku mengambil teleponnya, Bruce bertanya lokasinya padaku, aku memberitahunya dan memberitahu jalannya dan aku menyuruhnya melihat apakah Sadri masih ada, jika masih ada maka suruh dia sekalian membawanya ke sini.

Setelah menutup teleponnya, aku mencari nomor telepon Carlos dan meneleponnya.

Setelah teleponnya terhubung aku langsung berkata:”Sersan Carlos, apakah kamu ingin mendapatkan jasa?”

Carlos bertanya penuh curiga:”Tuan Roman, maksudmu adalah ... ... “

“Kasus penculikaan.”

Carlos langsung bersemangat:”Oh? Apa situasinya? Kasus penculikan dari istri dan anak pagi ini?”

“Benar, bukan hanya mereka saja, juga ada sebuah kasus penculikan seorang putra berusia lima tahun Di Chiang Mai , aku baru saja melukai dua penculiknya dan menangkap seorang lainnya lagi dan menyelamatkan sanderanya, tapi dalang sebenarnya belum tertangkap, aku berikan nomor telepon dalang utamanya kepadamu, dia seharusnya masih ada di kota Chiang Mai, kamu pasti bisa menangkapnya.

Suara Carlos sedikit emosional:”Tuan Roman, cepat, cepat berikan nomor teleponnya kepadaku, aku segera menangkapnya, selain kamu dan sanderanya, masih ada berapa penjahat di sana?”

“Ada seorang penjahat bernama Urando, seharusnya dia sudah dibawa ambulan ke rumah sakit, selain itu dua dari mereka salah satunya bersamaku dan satunya lagi seharusnya ada di dekat ini, aku kirim lokasinya kepadamu, kamu bawa lebih banyak polisinya maka kamu pasti bisa menangkapnya, tapi harus menangkap dalangnya secara bersamaan, tidak boleh membiarkannya kabur.”

“Baik, Tuan Roman kamu jangan khawatir, pihak polisi Chiang Mai tidak akan pernah membiarkan penjahatnya kabur.”

Aku malas mendengarnya menyombongkan diri, setelah menutup teleponnya aku mengirimkan lokasi dan nomor telepon orang yang bermarga Song itu.

Alasan aku tidak langsung lapor polisi tetapi menelepon karena aku ingin dia berhutang budi kepadaku, dia bisa menempatkan semua keberhasilan itu kepada dirinya sendiri.

Tentu saja, jasa yang paling besar tetap milikku, dia tentu saja tidak akan menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya, jika semuanya berjalan lancar maka mereka akan memberikan penghargaan di surat kabar dan memberikan sebuah penghargaan sebagai turis yang paling berani atau turis yang bagus, mungkin juga akan memberikan sedikit penghargaan uang.

Selain itu, Deni Tong juga berhutang budi besar kepadaku karena masalah ini, ini bagiku hanya ada untung tidak ada kerugiannya.

Adapun mengenai Bruce ... ... aku tidak akan meminta apa pun kepadanya, karena masalah ini disebabkan olehku, jika waktu itu aku tidak menyuruhnya mengalahkan Mark, maka Mark tidak akan mencari masalah dengannya dan anaknya juga tidak akan diculik.

Setelah menyimpan teleponnya, aku menarik penjahat itu ke dalam rumah rusak itu lagi, aku merobek sedikit bajunya dan membungkus luka yang ada di bahuku.

Kemudian aku menarik bangkunya dan menyuruh putra Bruce untuk duduk dan bertanya apakah dia lapar atau tidak.

Dia adalah anak yang kuat dan sangat pengertian, jelas-jelas dia melirik air dan roti yang ada di atas meja tapi dia menggelengkan kepalanya dan berkata bahwa dia tidak lapar.

Istri dan anak Deni Tong sudah tenang, dia membawa putranya datang dan berterima kasih kepadaku.

Dia masih terus menelepon Deni Tong, setelah aku mengirim lokasinya kepada Deni Tong, aku mengobrol sebentar dengan istri Deni.

Dia berkata setelah dia membawa putranya naik kapal pesiar, dia membawa putranya menangkap kupu-kupu di pinggiran sungai dan kebetulan melihat beberapa perampok membawa putra Bruce yang menangis kencang ke dalam mobil.

Pada waktu itu dia berteriak keras dan bertanya kepada salah satu penjahatnya, tidak disangka mereka langsung menghampirinya dan menangkap putranya bersama, setelah mereka melihat dia memegang tas bermerek dan jam tangan bermerek, mereka memaksanya mengatakan kondisi keluarganya dan mereka ingin memeras Deni.

Setelah mengobrol selama sepuluh menit, di luar terdengar suara mesin sepeda motor dan semakin lama suaranya semakin dekat.

Aku menyuruh istri Deni Tong membawa kedua anak itu bersembunyi di sudut ruangan, kemudian aku memegang pistol di belakangku, aku melihat keluar dari celah pintu yang renyot.

Segera, sebuah mobil kecil yang tidak tahu merek apa menuju ke arah kami dan mengerem mendadak di depan rumah rusak, diikuti oleh banyak sepeda motor lainnya.

Pintu mobilnya terbuka, Bruce membawa sebuah pistol dan segera turun dan berteriak:”Tuan Roman.”

Aku baru membuka pintunya dan putra Bruce sudah berlari keluar dan berteriak memanggil ayahnya.

Mata Bruce memerah, dia meletakkan pistolnya ke belakang, lalu berlari memeluk putranya.

Bukankah dia preman yang kejam ternyata dia ada sisi lembutnya juga.

Anak buahnya menyeret seorang pria yang garis rambutnya agak tinggi dari mobil dan itu adalah Sadri yang tertimpa motor itu.

Tapi sekarang wajah Sadri sudah bengkak tidak beraturan, dia diseret keluar dan sepertinya dia sudah dipukuli.

Istri Deni Tong membawa putranya menghampiriku, dia memerhatikan dengan hati-hati di belakangku dan bertanya:”Tuan Roman, apakah suamiku sudah datang?”

Aku menggelengkan kepala:”Belum, seharusnya sebentar lagi, tenang saja, orang-orang di luar adalah temanku di sini, kamu tunggu sebentar lagi di dalam rumah.”

Setelah itu, aku berjalan keluar, aku melihat Sadri yang terbaring di lantai seperti babi mati, aku bertanya kepada Bruce:”Kamu tidak membunuhnya kan?”

Bruce mengusap matanya:”Tidak, dia hanya pingsan saja.”

“Baguslah jika tidak mati, suruh orangmu sembunyikan senjatanya, sebentar lagi polisi akan datang.”

Bruce mengangguk, dia berteriak, orang-orangnya menyembunyikan pisau dan pistolnya.

Kemudian, Bruce mengendong anaknya menghampiriku, wajahnya tegang melihat luka bahuku dan berkata:”Roman, kamu terluka, apakah itu serius?”

Putranya menyela:”Paman dibacok oleh orang jahat dan mengeluarkan darah.”

Aku tersenyum dan membelai kepala anak itu:”Paman baik-baik saja, hanya luka kecil saja, sebentar lagi akan sembuh jika sudah ke rumah sakit untuk disuntik dan minum obat.”

“Paman sangat berani.”

Bruce menggertakkan giginya dan menurunkan putranya, dia menatapku dengan serius dan berkata:”Roman, kamu sudah menyelamatkan anakku, aku tidak tahu harus bagaimana berterima kasih kepadamu, mulai hari ini, kamu adalah bosku, aku akan memberikan nyawaku untukmu, tidak peduli masalah apa yang menimpamu, tidak peduli di Thailand atau di Cina, asalkan kamu memanggilku, aku ... ... “

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu