Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 466 Mendapatkan Sebuah Pelajaran

Perekonomian keluargaku dulu memang tidak begitu baik, tapi aku pernah sesekali menonton tentang satwa liar, kebanyakan saat Keisya menontonnya, lalu aku ikut menonton bersamanya.

Dan pada saat itu, aku memiliki bayangan tentang mahkluk besar itu. namun seperti sebuah pepatah, kamu tidak akan pernah tahu sebelum mempelajarinya, sama seperti hal yang kita lihat di dalam televisi, tekanannya jauh lebih kecil dibanding dengan lihat secara langsung.

Pada saat kamu menghadapinya di depan mata, kamu akan merasakan sebuah tekanan yang jauh lebih besar.

Dan pada saat ini dan detik ini juga, sosok yang muncul di hadapan kami merupakan sebuah pemandangan yang luar biasa, maka dari itu, semua mata melotot dan menutup rapat mulut masing-masing, agar tidak mengeluarkan sedikit pun suara.

Di luar semak belukar ini terdapat dua bidang batu, di tengah-tengah dua bidang batu ini terdapat sebuah sungai yang lebarnya sekitar 20 meter. Air mengalir dengan deras, dan satu demi satu pusaran air tak henti-hentinya berputar dan semakin menunjukkan kengerian dari mahkluk tersebut.

Sama persis dengan apa yang kami bayangkan tadinya, aliran air tersebut berasal dari sebuah danau besar, dilihat dari sudut pandang tempat kami, diperkirakan diameter danau itu mencapai setengahnya lapangan sepak bola.

Derasnya air terjun yang mengalir menciptakan kabut air yang sangat tebal, dan menampar keras di wajah, ini tiga kali lebih menakutkan dibandingkan dengan raungan harimau bertaring tajam itu.

Ini sebenarnya sebuah pemandangan yang sangat indah, tapi saat ini, kami semua tidak bisa menikmati keindahan alam yang begitu menakjubkan ini, karena di depan kami terdapat seekor ular sanca raksasa atau biasa disebut dengan anaconda yang tengah berenang indah di tengah danau.

Aku dan Elina segera mengetahuinya, ini merupakan anaconda yang kami lihat di pinggir pantai waktu itu!

Bentuknya yang begitu besar, badan yang seukuran dengan tandon air, serta sisik hitam yang mengkilap melingkar indah di tengah danau, ditambah dengan tatapan mata kuningnya yang dingin serta lidahnya tak henti menjulur, membuat kepala kami seolah hendak meledak.

Setelah terdiam beberapa saat, aku merasa kekuatanku telah kembali, aku memandang Fox Hu yang ada di sampingku, dan aku juga melihat, sekujur badannya juga sedikit gemetaran dan tatapan di matanya penuh dengan ketakutan.

Waktu itu ketika sedang menonton film horror anaconda di bioskop, aku masih tidak mengerti kenapa sekelompok orang itu bisa terkejut sampai seperti itu.

Dan saat ini aku akhirnya mengerti, di depan ular naga legendaris ini, semua makhluk apapun harus tunduk padanya.

Apalagi ukuran ular ini jauh lebih besar dari yang biasa disiarkan di bioskop.

Aku pun menyadarkan orang-orang satu per satu, lalu memberi mereka isyarat untuk mundur.

Semua orang gugup tapi tidak berani mengeluarkan suara, mereka pun mengerti dengan maksudku, lalu perlahan memundurkan langkah, setelah mundur sekitar 20 meter, barulah aku mulai membuka mulut dan berkata dengan pelan : “Apa kalian sudah melihatnya?”

“Su…sudah.”

“Ular raksasa itu, apakah ular itu yang menghalangi kita waktu di atas laut?”

Kaila dan Fox tak kuasa menahan mulutnya untuk bertanya, aku dan Elina hanya mengangguk, kedua orang itu semakin ketakutan.

Fima berkata : “Lalu, apa yang harus kita lakukan?”

“Barusan aku melihat area di sekeliling, di atas merupakan sebuah air terjun, dan depannya merupakan sebuah sungai besar yang terdapat seekor anaconda di sana. Tapi dilihat dari ukuran sungai itu, aliran airnya sebagian mengalir ke laut. Ini juga berarti, kita harus memikirkan sebuah cara untuk menyebrangi sungai ini, kalau tidak, kita akan terjebak di dalam hutan belantara ini, dan hingga besok, sebagian besar serangga itu juga akan kembali.

Aku terdiam, kemudian berkata : “Aku berpikir dulu. Jika ingin menghadapi ular itu, senapan kuno ini tidak akan berguna sama sekali, kecuali ada senjata bazooka, tapi untuk saat ini kita tidak perlu memikirkan hal itu. Ular ini tak jauh beda dengan harimau bertaring tajam itu, meskipun sifat ular ini sedikit lebih lembut, tapi dia juga tampak memiliki pemikiran yang unik, contohnya seperti, menyerang sesuatu yang menyerang wilayahnya, atau mahkluk yang ingin melarikan diri dari pulau ini.”

“laut yang ada di sekitaran pulau ini adalah area yang perlu dijaga olehnya untuk mencegah makhluk-makhluk yang ingin melarikan diri dari pulau ini. Dan sungai ini, mungkin merupakan wilayahnya.” Kata Elina sambil mengangguk.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu