Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 409 Seperti Cinta Pertamaku

Ketika keluar, aku melihat Alex sedang berdiri di depan wanita itu dan berkata sesuatu, ketika aku masuk, aku mendengar dia berkata: “Aku adalah putra tunggal dari Direktur Perusahaan Real Estat Ansen, nona kamu berasal dari mana? Apakah malam ini kamu ada waktu, mau tidak pergi minum kopi bersamaku?

Alex berkata sambil menunjukkan ketampanannya, aku hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa, Alex benar- benar orang kaya yang sombong.

Wanita itu mungkin sudah sering mengalami hal yang sama seperti ini, dia tetap tenang dan berkata: “Maaf aku sudah punya pacar.”

Selesai berbicara dia pun bergegas pergi, kemudian Alex menghalangi jalannya: “Nona, aku tidak ada nanya, kamu sudah punya pacar atau belum, benar tidak, aku cuma ingin mengajakmu makan malam dan mengobrol, kenapa kamu menolaknya?”

“Uhuk uhuk!”

Aku terbatuk, dan Alex mengelus hidungnya, saat melihat wanita itu ingin pergi, dia pun berusaha menghalanginya lagi, lalu aku berkata: “Alex, aku ada urusan denganmu, kamu sedang apa disini?”

Alex kembali dengan wajah yang lesu, aku berkata kepadanya: “Wanita ini sangat cantik, tapi kamu tidak boleh bersikap seperti itu? kamu lihatlah, dia jadi kaget seperti itu.”

Selesai berbicara, melihat wajah dia merasa malu, aku lanjut berkata: “Perilakumu barusan sangat mirip dengan putra kedua keluarga Gong.”

Alex menghela nafas: “Aku juga merasa aku terlalu tergesa-gesa, tapi kalau tidak tergesa-gesa, tidak akan bisa, urusan kita disini sudah selesai, aku harus kembali ke Yanjing, tidak tahu kapan dan dimana lagi bisa bertemu dengannya.”

Dengan rasa heran aku berkata: “Dengan identitas yang kamu punya, wanita seperti apa yang belum pernah kamu temui? Kenapa bersikeras menginginkan wanita yang tadi?”

“Ini bukan masalah sudah berapa banyak wanita yang kutemui, tetapi wanita tadi itu… mirip dengan cinta pertamaku.”

Alex menyeka wajahnya.

Aku hanya bisa diam, saat kembali bersama ke ruangan rapat, segera ada orang yang mengetuk pintu, aku sangat jelas bisa merasakan dengan jelas tatapan mata Alex yang berbinar, dan tatapannya penuh harapan.

Tapi yang masuk bukanlah perempuan respsionis yang barusan, melainkan yang lain, terlihat sama, tapi yang buat berbeda dengan yang tadi adalah sosok wanita yang sekarang lebih mungil, sehingga membuat orang ingin melindunginya.

Harus dikatakan, meskipun perusahaan Exionel ini sudah melemah, namun tingkat perekrutan orangnya, bisa dibilang tinggi, karena yang menjadi resepsionis adalah wanita cantik, ini membuat beberapa orang yang tertarik datang untuk membeli.

Ketika perempuan itu meletakkan gelasnya dan bersiap untuk pergi, Alex berkata: “Barusan gadis mana?”

“Dia baru saja merasa sedikit tidak nyaman, jadi, aku membantunya untuk membawakan minuman dan makanan ringan ini kepada kalian.”

Ketika wanita itu sudah selesai bicara dengan sopan, dia tersenyum kepada kami, lalu pergi meninggalkan ruang rapat.

Wenny berkata dengan serius: “Alex, aku tidak peduli bagaimana kamu sebelumnya, tapi hari ini demi Perusahaan Naxionel, dan demi kerja sama kalian berdua, aku rasa kamu perlu menghormati karyawan lain, dan hargai citra perusahaan kalian, jika masalah ini diketahui oleh para pihak petinggi perusahaan Naxionel, takutnya orang yang ada di perusahaan kalian akan di cap sebagai orang yang serakah dan bejat, sebelumnya, bagaimana bisa bekerja sama?”

Alex baru ingin berbicara untuk membantah, namun akhirnya tidak jadi, dan hanya menganggukkan kepala, aku melirik ke arah Wenny yang seolah memberi isyarat kepadanya untuk tidak berbicara lagi.

Setelah selesai berbicara, Wenny keluar untuk menelpon, setelah kembali, dia berkata: “Roman, kamu sudah berbicara dengan direktur perusahaan Naxionel, dia mengatakan bahwa awalnya waktu untuk kalian sudah ditentukan pada sore hari, namun, karena kalian telah datang lebih awal, dia akan datang kesini pada saat makan siang.”

Aku pun berkata: “Wenny, kamu benar-benar akrab dengan orang-orang di perusahaan Naxionel? Apakah jangan-jangan kamu juga berniat ingin bekerja sama?”

Wenny tersenyum: “Jangan khawatir, yang seharusnya tahu kalian pasti akan tahu. Roman, karena Direktur Hardianto sudah berkata begini, kalau begitu kita menunggu di sini saja, siang nanti Direktur sudah menyuruh orang untuk mengantarkan makan siang ke sini.”

Wenny melihat jam tangannya, ternyata sudah jam 11, sambil mengganggukan kepala berkata: “sudah hampir waktunya, aku masih bisa membaca berkas ini sekali lagi, menghindari apabila Direktur Hardianto menanyakan sesuatu, kalau nanti kita tidak bisa menjawabnya, bukankah itu hal yang buruk?”

Setelah selesai berbicara, aku membuka tas kemudian mengeluarkan berkas yang aku ingat-ingat tadi malam dan membacanya, Alex terus menerus menatap langit-langit dalam keheningan, tidak tahu dia sedang memikirkan apa, namun aku juga tidak pergi mengganggu dia.

Dia mengatakan masalah ini di katakan besar juga tidak besar, dikatakan kecil juga tidak kecil, tetapi selama dia tidak mempengaruhi suasana, aku juga tidak perlu memaksa.

Karena hanya ada kami bertiga di ruang rapat, Alex hanya diam saja, seperti tidak ada keberadaannya disini, seperti hanya ada aku dan Wenny, setelah selesai membaca berkas, aku dengan bosan bertanya: “Wenny, sekarang kamu bagaimana bisa punya banyak waktu untuk datang kemari? Apakah Bos kamu tidak marah padamu?”

Wenny menutup mulutnya dan tersenyum: “Tentu saja tidak akan, apalagi sekarang aku sudah menjadi selebriti di perusahaan kami, sejauh ini, proyek-proyek yang aku pertanggungjawabkan tidak mengalami kerugian, apalagi tahun ini aku telah menciptakan beberapa bisnis besar untuk perusahaan, Bos juga sudah terlambat jika ingin membuangku, apalagi memarahiku? Selain itu, aku bukan karyawan tingkat bawah yang perlu melakukan apa pun, aku hanya perlu menerapkan ide-ideku, dan ada orang yang akan secara otomatis mengaturnya, jika setiap masalah memerlukan aku, maka akau akan terlalu lelah.”

Aku memperingatkan: “Sebenarnya, Wenny, bagaimanapun juga kamu telah membantu kami untuk bertemu dengan Direktur Hardianto, jika di perusahaan kalian masih ada urusan yang harus di kerjakan, kamu pergi dulu saja, kami tidak tahu masih berapa lama lagi mengobrol di sini.”

Namun, segera setelah aku berkata, aku tahu perkataanku barusan sepertinya salah lagi, karena ekspresi di wajah Wenny menjadi murung, dan dadanya juga seperti ombak yang naik turun, Wenny dengan tidak senang berkata: “Roman, kamu sudah memandang rendahku, aku akan menepati perkataanku, apalagi ini adalah keinginanku sendiri untuk mengikuti kalian kemari, bagaimana bisa kamu bermaksud bermaksud seperti ini?”

Aku dengan malu berkata: “Barusan aku tidak sengaja, bukankah ini Karena aku mengkhawatirkanmu mendapatkan pengaruh.”

Kemarahan Wenny pelan-pelan mereda, kemudian berkata: “Tidak akan.”

Setelah selesai berbicara, Wenny menoleh dan tidak melihatku lagi, aku merasa malu, baru saja ingin menenangkannya, tapi tiba-tiba teringat bahwa aku masih memiliki satu pacar asli, jika sekarang aku pergi untuk menenangkan Wenny, bukankah itu membuatnya merasa lebih tidak nyaman?

Apa yang ingin aku lakukan awalnya adalah berharap waktu bisa perlahan melembutkan perasaan Wenny, jika aku pergi untuk menenangkannya lagi, dia salah paham lagi, menurut karakter Wenny, akan lebih sulit untuk berurusan dengannya kedepannya.

Aku hanya bisa memaksa diriku untuk tenang, aku berkata: “Wenny, bagaimanapun mau berhasil atau tidak, aku atas nama Perusahaan Grup Wering ingin mengucapkan terima kasih kepadamu, dalam beberapa hari lagi, kami akan kembali ke Yanjing, jika nanti kamu datang ke Yanjing, aku pasti akan mengundangmu untuk makan lagi.”

Kalimat ini benar-benar berasal dari ketulusan hatiku, Wenny menoleh ke belakang dan mengerutkan kening: “Apakah itu hanya atas nama Perusahaan Grup Wering? Lalu kamu tidak berterima kasih kepadaku?”

“Hehe, tentu saja aku juga berterima kasih kepadamu, selain itu, Wenny, kamu telah membantuku berkali-kali, aku tidak dapat mencari kata lain untuk menggambarkan rasa terima kasih dan kegembiraanku kepadamu.”

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu