Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 102 Balas Dendam

Elina tidak mengeluarkan suara, hanya terdiam menatap telepon, pertama-tama ekspresi di wajahnya tampak jelek, lalu perlahan berubah menjadi kecewa, selang tidak lama dia sedikit sedih, pada akhirnya setelah kembali normal wajahnya tidak ada ekspresi.

Aku berjalan kembali ke kursi dan duduk, lalu menyalakan sebatang rokok, mengisapnya dengan dalam.

“Masalah video, bagaimana mengatasinya?”Elina tiba-tiba bertanya.

Aku berpikir sejenak, berkata: “Awalnya berencana agar Bruce yang menanggung semuanya, aku berhasil membujuk Avara dan seorang polisi, sekarang tidak membutuhkannya lagi, aku akan meminta polisi untuk menghubungkan video itu pada Mark dan Aberko, karena dendam pribadi dan pencemaran nama baik Avara menerima suap, kasus penculikan dan informasi lain yang diselidiki oleh polisi cukup membuktikan Avara tidak bersalah, tiba saatnya aku akan merilis video rekaman CCTV Avara meninggalkan Gay Bar, dengan begini masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia.”

Elina berpikir sejenak dan berkata, “Bagus kalau begini.”

Setelah mengatakannya, dia mengangkat kaki pergi keluar.

Aku tidak menahannya, hanya melihat kakinya yang panjang berjalan melewati depanku.

Ketika sampai di depan pintu, tiba-tiba dia berbalik, bertanya tanpa ekspresi: “Luka di bahumu, tidak apa-apa kan?”

Aku tersenyum: “tidak apa-apa, hanya luka kecil saja.”

Dia sempat ragu sejenak, berkata: “Lain kali dirimu harus lebih berhati-hati, Mark tidak mungkin akan menyerah begitu saja, takutnya dia kehilangan akal sehat menjadi lebih gila dan balas dendam padamu. Selain itu, bisakah kamu mengirimiku rekaman tadi? Setelah kembali, aku akan menyerahkan rekaman dan hasil penyelidikan polisi Kota Chiang Mai kepada dewan direksi.”

Aku sedikit terkejut, lalu menganggukkan kepala: “Baiklah, akan aku mengirimkan padamu.”

“Ehn.”

Aku tidak tahan bertanya padanya: “Oh iya, kamu kenal Deni? Orang kaya dari China yang istri dan anaknya diculik.”

Elina berpikir sejenak, menggelengkan kepalanya: “Aku tidak pernah mendengarnya, mungkin aku tidak tahu banyak tentang industri lain.”

“Baiklah.”

“Apakah masih ada hal lain?” Dia bertanya lagi.

Aku ragu sejenak, menggelengkan kepala: “Tidak ada.”

Dia berbalik, membuka pintu berjalan keluar tanpa menoleh kembali.

Sebenarnya, aku ingin memberitahunya, Deni membawa istri dan anaknya mengundangku makan, aku ingin bertanya padanya apakah ingin menemaniku.

Kata-kata ini sudah ada di mulutku, tapi pada akhirnya aku tidak bisa mengatakannya.

Tidak perlu, karena beberapa hari kemudian aku akan pergi.

Aku mengisap beberapa batang rokok dengan tenang, setelah suasana hatiku kembali tenang, aku mengeluarkan hp mengirim rekaman tadi ke Elina.

Kalau Elina benar-benar menyerahkan video dan hasil penyelidikan kasus penculikan ke dewan direksi Perusahaan Yufine, posisi Mark mungkin tidak bisa dipertahankan, Perusahaan Yufine adalah perusahaan besar, tidak akan bodoh sampai menutupi kejahatan seorang petinggi perusahaan, perusahaan pasti akan memecatnya terlebih dahulu, terkait dia di penjara atau tidak itu urusan polisi.

Setelah Elina pergi, tak lama Deni meneleponku, mengatakan dia sudah mengatur sebuah mobil untuk menjemputku pergi makan, nanti setelah sampai akan ada yang meneleponku.

Sebelumnya, dia berulang kali menekankan akan mengundangku makan sebagai ucapan terima kasih, aku tidak menolak, dia sekalian juga mengundang Bruce.

Aku baru saja selesai berpakaian sudah mendapat telepon dari orang yang diutus Deni, setelah turun ke bawah melihat ada sebuah mobil Lexus dengan plat Chiang Mai diparkir di luar hotel, mobilnya seharusnya disewa, disamping berdiri supir Deni yang pernah aku lihat.

Setelah menyapa supir itu, dan naik ke mobil, tak lama kemudian, dia membawaku ke sebuah restoran dengan eksterior yang elegan dan dekorasi yang indah.

Deni memesan private room, dan ada dua orang berdiri di pintu, sekali lihat sudah tahu mereka adalah pengawal orang Thailand, seharusnya disewa Deni sementara waktu, terlebih istri dan anaknya baru diculik.

Setelah membuka pintu, aku menemukan sudah ada banyak orang yang duduk di dalamnya, Deni satu keluarga tiga orang, Bruce beserta istri, putra dan putri yang berusia 7/8 tahun.

Ini pertama kalinya aku bertemu istri Bruce, aku sedikit terkejut, awalnya aku mengira dia akan mencari istri cantik dan menggairahkan, sekarang aku menyadari sebenarnya istrinya sangat biasa, tapi sangat lembut dengan karakteristik Thailand.

Istri Deni sudah berdandan, dia masih terlihat cerah dan menarik di usia 30-an.

Melihat kedatanganku, Deni dan Bruce bangkit bersama keluarga mereka untuk menyapaku, setelah salaman dan mengucapkan terima kasih baru duduk kembali.

Selama perjamuan, mereka terus bertanya kepadaku bagaimana menemukan tempat persembunyian para penculik, dan bagaimana menangani penculik itu, tapi baik itu Deni dan Bruce, mereka tidak mengungkit ingin mencari Mark untuk balas dendam.

Mungkin mereka tidak ingin mengungkit masalah ini di depan anak-anak.

Ketika berbicara tentang topik lain, Deni akhirnya mengatakan profesinya, dia adalah pendiri perusahaan real estate yang terdaftar, ternyata memang benar-benar orang kaya.

Selain itu, dia juga dengan serius menyebutkan satu hal kepadaku, menanyakan apakah aku ingin resign dari posisi asisten Perusahaan Tekno ZWK, dan datang kesana membantunya, dia mengatakan dengan pesona dan keberanianku, menjadi asisten di sebuah perusahaan software benar-benar menyiakan orang berbakat.

Ini membuatku sangat senang, karena selain Jack, bertambah lagi satu jalan yang bisa aku lalui.

Tapi aku tidak membuat pernyataan yang jelas, hanya mengatakan untuk saat ini aku sendiri belum mempertimbangkan dengan baik, kalau suatu hari nanti aku sudah tidak diperlukan lagi pasti akan pergi mencarinya.

Deni tertawa terbahak-bahak, kemudian tidak mengungkit masalah ini lagi.

Setelah makan kita mengobrol cukup lama, sampai pukul 9 malam lebih, Deni dan Bruce rebutan membayar tagihan, hingga akhirnya asisten Deni diam-diam membayar tagihan dan pulang.

Ketika berjalan keluar di depan pintu restoran, Deni tiba-tiba berbisik padaku: “Roman, kita kesana mengobrol sebentar?”

Aku sedikit tertegun, lalu mengangguk, mengatakan kepada Bruce setelah mengantar istri dan anaknya tunggu aku di bar, lalu aku mengikuti Deni ke jalan yang tidak ada orang.

Asisten wanitanya perlahan mengikuti dari belakang, supir dan kedua pengawal berada di samping istri dan anak-anaknya.

Setelah berjalan dengan tenang lebih dari sepuluh meter, Deni akhirnya berkata: “Roman, apakah bisa mengatakan padaku Mark ini orangnya seperti apa?”

Aku sedikit terkejut: “Deni kamu ingin menghabisinya?”

Deni mengangguk: “Ehn, aku yang sudah hidup begitu lama, pernah berdebat dengan orang hingga wajah memerah, tapi tidak pernah berkelahi, tapi hari ini……kamu tahu, aku ada uang, bagiku di dunia ini tidak ada yang lebih penting dari keluargaku, Mark menyebabkan istri dan anak-anakku hampir mengalami masalah, aku tidak peduli apa latar belakangnya, dendam ini pasti aku balas.”

Aku merenung sejenak, menggelengkan kepala dan berkata: “Deni, sejujurnya, aku senang ada orang yang membantuku menyerang Mark, tapi aku tidak berharap itu kamu, karena aku tidak ingin mencelakaimu, kamu memiliki keluarga dan usaha, Mark itu gila, dia sanggup melakukan apa saja, aku tidak ingin karena diriku menyeret keluargamu, terkait kasus penculikan, Deni kamu anggap saja itu tidak sengaja.”

Deni menatapku sedikit terkejut, lalu entah kenapa tertawa dan berkata: “Roman, kamu ini……”

Aku buru-buru menyela dia: “Deni, masalah ini tidak usah dibicarakan lagi, aku tidak terbiasa di puji orang lain.”

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu