Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 463 Memutar

Setiap binatang buas tentu saja memiliki dendam, tetapi jika mereka tidak menemukanmu, maka itu tidak akan menjadi masalah, karena binatang buas tidak akan sengaja datang untuk mencarimu.

Perkataanku tadi hanya untuk menakut-nakuti para gadis saja, sering kali jika seseorang tidak dipaksa sampai ke titik putus asa, ia tidak akan mengambil inisiatif untuk keluar dari situasi yang tampaknya aman dan menjelajah ke tempat lain di mana mereka bersembunyi.

Tanpa basa basi kami melanjutkan perjalanan, aku memimpin di depan barisan, Alex di barisan belakang, dan Fox di tengah. sepanjang perjalanan tanpa membuat suara gaduh, dan mengawasi sekitar kami dengan hati-hati.

Mungkin karena apa yang kukatakan tadi berhasil memengaruhi mereka, kali ini para gadis tidak malu-malu dan berinisiatif mengikutiku dari belakang.

Seperti yang telah kami analisis sebelumnya, wilayah pulau ini tidak besar, terutama di tengah-tengah daerah ini, hanya ada satu hutan, jadi jalannya tidak jauh.

Tapi anehnya, kami telah berjalan lurus dari dataran ke hutan tengah, dan kami masih belum menemukan tanda-tanda akhir dari perjalanan.

Setelah berjalan beberapa saat, Alex menyentuh kepalanya dan berkata, "Aneh, ada apa dengan kita? kenapa aku merasa kalau kita berjalan memutar terus dari tadi?"

Fox juga mengernyitkan keningnya dan berkata, "Aku juga merasakan hal yang sama, pulau ini sangat aneh, di dalam hutan ini lebih aneh daripada bagian luarnya."

Beberapa gadis akhirnya terperanjat, kemudian melihat ke sekeliling dengan tatapan gugup.

Aku berkata, "Tidak usah gugup, aku akan meninggalkan sebuah tanda di sini, nanti jika kita berjalan kembali di daerah ini, otomatis kita akan menyadarinya. tetapi pemikiranku justru berbeda dengan kalian, aku tidak berpikir bahwa kita berjalan bolak-balik, hanya saja karena pulau ini yang aneh, hutan di dalam sini bahkan tidak sekecil yang kita lihat saat berada di luar."

"Entah bagaimanapun, lebih baik kita coba dulu."

Elina juga buru-buru menambahkan, dia berkata dengan gugup dan menatap ke langit.

Aku menarik napas dalam-dalam, langit mulai gelap, matahari hampir terbenam, Seluruh sinar mentari telah berubah menjadi warna keemasan. Jika perhitungannya benar, diperkirakan setengah jam kemudian langit akan menjelang malam.

Pada waktunya, kita akan berada dalam bahaya, baik dalam aksi maupun berkemah.

Aku mengeluarkan pisau buah dan mencari pohon besar lalu menggoreskan sebuah tanda garis lurus tepat setinggi bahuku, dengan begini akan memudahkan apakah kami pernah ke tempat ini.

Untuk mengantisipasi binatang lain yang memiliki kebiasaan untuk mengasah cakarnya, aku juga meninggalkan sebuah tanda sama di pohon yang lain, maka aku menambahkan sebuah tanda garis lurus sehingga berbentuk tanda tambah +.

Kami melanjutkan perjalanan. Benar saja, sepuluh menit kemudian, lagi-lagi tempat yang kami datangi sama persis dengan tempat yang kami lewati barusan, tetapi kami tidak menemukan pohon besar dengan tanda tambah.

Perbedaan yang tampak lebih jelas adalah bahwa jalan-jalan yang sebelumnya semuanya adalah wilayah hutan, tetapi sekarang tidak sama, sepertinya ada air terjun di depan kami.

Kami masih belum keluar dari hutan, kami mendengar suara bergemericik dari air terjun yang mengalir deras, air yang mengalir menghantam di atas sebongkah batu besar, suara gemericik menembus hingga ke gendang telinga kami, dan uap air yang kuat meluncur ke udara menuju hidung kami.

Kami seharusnya sangat senang tiba-tiba melihat sumber air, tetapi setelah kami mendengar suara ini, jantung kami berdegup kencang.

Alex sudah pernah menyinggung sebelumnya bahwa gambar kedua yang kami lihat adalah seekor anaconda yang sedang merayap, dan anaconda telah dibuktikan olehku dengan Elina bahwa ular itu benar-benar tidak pergi ke daratan dan hanya hidup di air.

Awalnya, kami tidak khawatir, tetapi pada saat ini, sumber air benar-benar muncul di hadapan kami, dari suaranya pun terdengar tidak kecil.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu