Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 180 Aku Sudah Menyukai Orang Lain

Tidak mungkin, mereka demi tidak merusak nama baik Elina sedikitpun, mereka tidak mungkin akan beritahu orang masalah Elina membuatku masuk penjara.

Terhadap Gedion... dulu Gedion sama sekali tidak tahu identitas asli Elina, jika dia tahu Elina adalah anak dari Keluarga Bai Perusahaan Yufine, dia juga tidak akan berani menyentuh Elina walaupun dia sangat berani.

Dan juga walaupun dia beritahu orang lain, bagaimana bisa kabar ini diketahui oleh Wenny?

Apakah Wenny mengenalnya?

Mengingat sampai sini, aku semakin mengerutkan alisku, aku bertanya: "Kamu dari mana tahu masalah ini?"

Wenny berkata dengan rasa bersalah: "Maaf, aku seharusnya tidak mengungkit masalah ini, aku yang tidak tahan dengan rasa penasaran. Saat itu setelah tahu kamu masuk penjara, aku khusus menyuruh orang mencari tahu masalah ini, kemudian menemukan ada yang aneh dibalik ini semua, terakhir... terakhir aku menyuruh orang mencari polisi yang menangani kasus ini dulu."

"Apa kata mereka?"

"Kata mereka kamu menjelaskan jika dirimu menyerang untuk keadilan dan demi menolong seorang wanita, tetapi tidak ada bukti, terakhir setelah Gedion masuk penjara, aku sudah menebak jika wanita itu adalah Direktur Elina, karena orang yang membuatnya masuk penjara adalah Keluarga Baik, ditambah lagi Perusahaan Tekno ZWK mengatakan saat itu Direktur Elina pernah berhubungan dengan perusahaan Gedion berada, jadi aku langsung menebak jika dia adalah orangnya."

Setelah mendengar kata-kata Wenny, aku tidak melihat ke arah lain, aku tetap menatapnya.

"Wenny, bisakah kamu janji padaku?"

"Bisa, katakanlah."

Aku menarik nafas yang dalam lalu berkata dengan serius: "Masalah ini bagi Elina bukanlah hal yang bagus, keluarga dia juga sangat memedulikan nama baiknya, jadi bisakah kamu merahasiakannya?"

Wenny menganggukkan kepala: "Tenang saja, aku bukan orang mulut ember, 3 tahun lalu aku sudah tahu kebenarannya, tetapi aku tidak beritahu siapapun."

"Baik, terima kasih."

Setelah mengatakannya, aku lanjut berjalan ke depan.

Dia adalah wanita yang sangat pintar, pemikirannya sangat detil, hanya dengan beberapa petunjuk sudah bisa menebak kebenarannya, dan juga...

Tiba-tiba aku terpikir akan sesuatu, aku langsung berhenti dan berbalik badan.

“Kenapa dulu kamu bisa memeriksa masalah ini?" aku melihat Wenny dan bertanya dengan serius.

Dia tidak melihatku secara langsung, dia juga tidak berbicara lalu menundukkan kepalanya, sambil memegang erat rok dengan sedikit tegang.

"Kenapa?" aku sekali lagi menanyakan.

Dia menggigit bibirnya seperti memberanikan dirinya lalu menaikkan kepala menatapku.

"Karena, aku menyukaimu."

Aku terkejut, walaupun sebelumnya aku sudah menebak, tetapi saat mendengar dia mengatakan secara langsung, aku tetap merasa susah untuk percaya.

Aku tidak mengerti, seorang perempuan yang tidak pernah berbicara lebih dari 100 kata dalam waktu 4 tahun kuliah, lalu setelah tamat tidak berhubungan sama sekali denganku, 7 tahun kemudian malah bisa tiba-tiba mengatakan jika dia suka padaku.

Ini sungguh tidak masuk akal.

Membuat orang susah untuk percaya.

Tapi dia tadi mengatakan dengan sangat tulus, nada bicara dan tatapannya yang malu dan tegas juga membuktikan jika dia tidak sedang bercanda.

Aku tanpa sadar langsung menghindari tatapannya.

Wenny juga menundukkan kepalanya, lalu berkata dengan tenang: "Roman, sebenarnya aku sudah menyukaimu sejak kuliah, dari dulu tidak pernah berubah, tetapi saat itu kamu pacaran dengan Keisya. Jadi karena kalian sangat bahagia, membuat orang kagum, jadi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya dan tidak ingin merusak hubungan kalian."

"Setelah mendengar kabar kamu masuk penjara, aku tidak berani percaya jika itu adalah kebenaran, jadi aku menyuruh orang untuk memeriksa masalah ini dan juga ingin menemuimu, tapi saat itu... kamu belum putus dengan Keisya, jadi aku tidak pergi."

Saat baru masuk penjara, Keisya memang belum putus denganku, dia mengirimkan surat kepadaku, berkata jika dia akan menungguku.

Dalam sekejap aku tidak tahu harus berkata apa, suasana hatiku sangat kacau, tiba-tiba sangat ingin merokok jadi aku mengeluarkan kotak rokok.

Tapi dengan cepat aku teringat jika tidak boleh merokok di pantai Thailand, jika tidak akan didenda 200 juta bahkan bisa penjara, aku terpaksa menyimpan kembali rokok.

"Aku pergi cari tempat untuk merokok." aku tersenyum dengan kaku saat berbicara dengan Wenny.

Dia diam-diam menganggukkan kepala, ekspresinya seolah-olah sedikit sedih.

Aku berjalan ke tepi laut.

Setelah berjalan tidak jauh, aku melihat ke belakang, aku melihat Wenny hanya diam-diam berdiri di tempat sambil menundukkan kepalanya, bayangannya sedikit kesepian, saat angin laut menghembuskan roknya, terlihat sangat kesepian.

Aku sedikit tidak tega, merasa diriku sepertinya sangat sadis jika langsung pergi begitu saja.

Setidaknya harus menjelaskan kepadanya.

Terpikir sampai sini, aku berteriak: "Wenny, apakah mau jalan-jalan bersama?"

Wenny menaikkan kepalanya, kemudian menunjukkan senyuman yang lembut dan berjalan kemari sambil memegang roknya.

Aku berjalan dengannya di pantai, naik ke jalan dan memasuki sebuah padang rumput.

Sepanjang jalan kita tidak berbicara.

Saat masuk ke dalam padang rumput, aku melihat kakinya yang menciut, aku baru menyadari jika dia telanjang kaki, sepertinya menginjak sesuatu.

"Pakailah punyaku." aku melepaskan sandal hotel dan meletakkan di depannya.

"Tidak perlu, tidak apa."

"Tenang saja, kakiku tidak bau, jadi pakai saja, jika tidak akan sangat sakit kalau terinjak serpihan kaca atau paku. Kamu jangan khawatirkan aku, kulit kakiku sangat tebal, jadi susah terluka."

Dia tidak tahan lalu tertawa sambil menutup mulutnya, kemudian berkata "terima kasih", lalu memakai sandal yang tampak jelas lebih besar beberapa ukuran.

Kita berjalan ke sebuah kursi santai di sabuk hijau yang jauh dari pantai, aku duduk di atas kursi, kemudian mengeluarkan sebatang rokok: "Kamu tidak masalah kan jika aku merokok?"

"Tidak apa, ayahku juga merokok, aku sudah terbiasa menciumnya."

"Sering-sering membiarkan anak perempuan mencium asap rokok bukanlah hal yang bagus, kamu seharusnya marahi ayah yang seperti ini." aku bercanda kemudian menghidupkan rokok dan menghisap dengan dalam.

Wenny tertawa ringan lagi.

Melihat suasana sudah menjadi lebih santai, setelah aku memikirkan beberapa saat, aku menenangkan nada bicara dan berkata: "Wenny, itu... aku sedikit tidak mengerti, kita berdua tidak terlalu banyak interaksi, kenapa kamu... bisa begitu menyukaiku?"

Wenny menundukkan kepalanya, dia meletakkan rambut yang berantakan karena hembusan angin laut ke belakang telinganya, dan dengan tenang tersenyum: "Aku juga tidak tahu, mungkin karena kamu lebih spesial, dan juga mungkin mencintai seseorang tidak memerlukan alasan."

"Apakah mungkin itu adalah ilusi?" aku mencoba bertanya, "Misalnya... misalnya dulu saat kamu melihat aku bersama dengan Keisya, kamu melihat aku lumayan baik dengannya, tampaknya lumayan mesra, kemudian muncul ilusi."

Dia langsung menggelengkan kepalanya dengan yakin: "Tidak, tidak mungkin adalah ilusi, jika tidak aku tidak mungkin dalam beberapa tahun masih.... tidak bisa melupakanmu."

Aku menolehkan kepala tidak berani melihatnya, kemudian menghisap rokok dengan dalam.

Pertama kali menyadari diriku diam-diam dicintai oleh seorang perempuan, rasa ini sangat aneh, apalagi perempuan yang cantik dan bergairah seperti Wenny.

Jika aku tidak punya orang yang kusukai, mungkin aku akan sangat senang dan semangat, tetapi sekarang... aku tidak bisa mengatakan rasa itu, intinya hatiku sangat kacau.

Tapi...

"Tapi, aku sudah menyukai orang lain."

Setelah memikirkan dengan lama, aku memberanikan diri untuk mengatakannya.

"Aku tahu, kamu suka Direktur Elina."

Tidak disangka Wenny malah tidak sedih, ekspresi dia malah sangat tenang, nada bicaranya juga sangat tenang.

Atau mungkin dia hanya menyimpan kesedihannya di dalam hati.

Aku tidak menyangkal perkataannya, karena memang aku mau beritahu dia jika aku sudah punya orang yang kusukai.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu