Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 368 Pengorbanan Kecil Untuk Kemenangan Besar

"Diam ! cepat jalan !"

Aku berkata dengan muka serius.

"Kak, bagaimana kalau kalian ganti hukuman yang lain, aku tidak ingin masuk penjara, apalagi disini begitu banyak para saudaraku, ini namanya menjatuhkan reputasi, dan mempermalukanku di depan mereka."

Pria kepala geng preman itu hampir menangis, penampilannya sungguh berantakan, ketika melihat kami tidak meresponnya, dia melanjutkan pembicaraan, "kakak-kakak, asalkan kalian melepaskanku, aku bersedia menjadi budak kalian ! "

"Budak?"

Aku tertawa, "itu tidak perlu, tapi karena kamu sudah berkata demikian, aku ingin bertanya satu hal padamu."

"Baik baik, kamu katakan saja, jangan khawatir, aku akan terus terang tanpa menyembunyikan apapun."

Pria pemimpin geng preman itu seperti merasakan menerima pengampunan umum, dengan antusias terus memberi jaminan pasti.

Aku bertanya, "orang yang mengutus kalian kemari untuk mencari masalah denganku itu siapa, katakan. "

Pria itu tertegun, lalu ragu-ragu, aku baru berpikir melanjutkan pembicaraan, untuk menggertaknya, tapi dia sudah berkata, "baiklah aku katakan, saat kami terbangun di pagi hari, ada seseorang sudah berdiri di depan pintu bar, belum sempat aku bertanya kepadanya, dia sudah datang mencariku, lalu memberikan uang 10 juta, dan menyuruh ku pergi ke kamar pasien di rumah sakit pertama Xx untuk memukul seseorang yang bernama Roman, karena memikirkan keuntungan dari transaksi ini, maka kami memilih melakukannya, apalagi, dia langsung menyerahkan uangnya kepada kami. "

Sambil berkata ekspresi semangat muncul di wajah pria pemimpin geng preman ini, "semula ada seorang bawahan mengatakan, pokoknya uang sudah kita terima, jadi segera laksanakan tugas, menghemat tenaga dan waktu, takutnya kalau Roman itu punya kedudukan tinggi malah akan merepotkan. Tapi coba kamu pikirkan, yang akan kita lakukan ini, melanggar kepercayaan, jika diketahui orang lain bagaimana kita bergaul dengan mereka? aku bilang, karena kita sudah berjanji, harus ditepati, jadi, kami menuju ke rumah sakit pertama......"

Belum selesai dia berkata, aku sudah kacau duluan, dan langsung memukulnya sambil berkata, "tunggu, kamu sedang bicara apa? aku hanya ingin tahu, siapa yang mengutusmu untuk mencari masalah dengan ku?"

Selesai berkata aku mempelototinya, "Jika kamu ingin bermain denganku untuk mengulur waktu, dan terjadi sesuatu dengan temanku yang sedang di rawat di rumah sakit, maka kamu siap-siap untuk di penjara sekian tahun kerena berkomplotan atas kasus penculikan."

Mendengar ancaman ku ini, pria pemimpin geng preman itu sangat ketakutan sekali, langsung berkata, "baik aku katakan, orang itu tidak memiliki sesuatu yang istimewa, tinggi badannya sedang dan kurus, tidak tahu berasal darimana, wajahnya biasa-biasa saja, tapi ada satu hal, yaitu logat bahasa mandarinnya agak khusus, berbeda dengan logat orang kota Sheng Hai. "

Aku mengerutkan kening, datang lagi satu orang?

Aku melirik Odele di samping ku yang juga sedang ragu, dia tertegun, setelah berpikir sejenak aku berkata kepada para bajingan ini, "sudahlah, pergi sana, kelak jangan muncul lagi di hadapan kami, kalau tidak akan kami kirim ke penjara tinggal gratis disana."

Beberapa bajingan ini bergegas lari terbirit-birit, dan aku sempat mendengar, saat akan pergi salah satu dari preman itu mengatakan uang yang telah kita terima apa perlu dikembalikan, kepala geng preman itu berkata dengan marah, dasar bodoh, uang ini sudah diserahkan kepada kita, sudah menjadi hak milik kita, tidak usah dikembalikan, ayok, hari ini semuanya makan di restoran.

Aku bermuka masam melihat bayangan kepergian mereka, lalu berkata dengan mendesah, "mereka ini adalah para remaja, umurnya tidak jauh beda dengan ku, tapi malah melakukan pekerjaan seperti ini, petugas Odele, kelihatannya tanggung jawab kalian semakin besar, tantangan ke depan, semakin banyak."

Odele mempelototiku, "jangan bercanda, andaikan dengan pendidikan saja bisa mengembalikan mereka ke arah yang baik, maka tidak ada lagi partai komunis di Cina."

Berhubung hari sudah pagi, kami sekalian sarapan, setelah kembali ke kamar pasien, melihat semuanya aman dan selamat, kami merasa lega, Alex yang melihat kami datang, juga merasa tenang, melihat barang yang kami bawa, dia berkata dengan semangat, "sudah semalaman tidak makan, lapar sekali, cepat, bawa kemari."

Karena terlalu berisik, Adham Luo jadi terbangun, melihat kami membagikan bubur, dia juga merasa lapar, menjilat bibirnya berkata, "Roman, coba tanya, apakah aku boleh makan bubur?"

"Sudah aku tanya, setelah selesai infus semalam, hari ini kamu sudah boleh makan bubur, dan besok sudah boleh keluar dari rumah sakit, jadi menurutmu, kira-kira kenapa ada empat bagian bubur disini?"

Aku meletakkan sisa bubur terakhir di hadapannya, dan melihat matanya bersinar, seperti sangat kelaparan sekali, dalam sekejap saja bubur tersebut sudah habis di makannya.

Ketika melihatnya aku merasa bersalah, dan berkata padanya, "saudara, maafkan aku. Tapi kamu tenang saja, aku akan menyelidiki, pelakunya, untuk membalaskan dendam mu. "

Adham Luo tertawa, "bukan masalah besar? bahaya apa yang belum ku lalui sepanjang hidup ini? apalagi, aku masih hidup, masih sehat-sehat saja bukan? "

Kami saling tersenyum, semua sudah terungkap, tidak perlu dijelaskan dengan kata-kata.

Selesai sarapan, aku berkata kepada Odele, "petugas Odele, apakah kamu masih ingat perkataan bajingan tadi?"

Odele mengangukkan kepala, "tentu saja ingat, ketika aku kembali aku sudah bertanya kepada rekan yang mengawasi disana, mereka bilang orang di dalam kamar masih ada, tidak keluar setengah langkahpun."

Aku mengerutkan kening berkata, "sangat aneh, jika bukan dia, apakah ada musuh lain dari luar negeri? apakah mereka kebetulan bekerja sama?"

Berkata sampai disini, tiba-tiba aku kepikiran satu hal, sambil meloncat berdiri aku berkata, "petugas Odele, gawat !"

Odele berkata seperti belum menyadarinya, "Ada apa?"

Wajah ku berubah menjadi suram, jika beberapa bajingan itu tidak berbohong, orang yang kamarnya kalian awasi sekarang, adalah orang lain. Sedangkan pelaku di belakang layar yang sebenarnya, dari awal sudah menyelinap keluar sebelum kalian datang. Mengenai Andreas, dia sengaja membuat kalian teledor, agar kalian mengira rumah itu menjadi titik kontaknya.

Mendengar penjelasan ku, Odele akhirnya mengerti, ekspresi terkejut muncul di wajahnya, "sebuah strategi yang bagus, dengan pengorbanan kecil untuk mendapatkan kemenangan besar. Jika memang benar demikian, berarti...."

"Berarti orang yang kalian jaga di dalam itu adalah seorang mata-mata !"

Aku melanjutkan pembicaraan berdasarkan analisa ku, mengambil nafas dalam-dalam, merasakan kalau pelaku di balik layar ini sangat licik, mulut manis dan pandai menyembunyikan identitas.

Odele berfirasat buruk, "seharusnya dari awal aku menyadarinya, Jacky memonopoli kekuasaan di kantornya selama bertahun-tahun, sudah biasa baginya memasukkan penyusup ke dalam anggota Jordi, tapi ini hal yang malah tidak terpikirkan oleh kita. "

"Menurutku mereka sama, karena Jacky berani mengatur orang untuk menyusup ke dalam anggota Jordi, maka seharusnya Jordi juga sudah merencanakan sesuatu, apalagi mereka berdua sama licik dan berbahaya, aku tidak percaya kalau mereka tidak melakukan persiapan apapun."

Aku menutup mata dan memikirkannya, ini sangat mencurigakan, karena pelaku di belakang layar menggunakan cara mengorbankan pasukan kecil mempertahankan kekuatan mereka untuk mendapatkan kemenangan besar, tapi kenapa sampai sekarang belum ada gerak-gerik?

Suasana menjadi hening, aku dan Odele saling memandang, dan menemukan makna yang tersirat, "Keluarga Gong!"

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu