Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 367 Bayar Hutang

melihat keramaian dikamar pasien itu, kami pun merasa ada sesuatu yang tidak beres. dikamar pasien ini hanya ada kami bertiga dan juga Adham yang sedang berada diatas kasur itu. kami juga datang secara diam diam, seharusnya tidak ada orang yang akan mengetahui hal ini.

saat ini, diluar kamar pasien telah berkumpul sekelompok orang yang terlihat menyeramkan. jika dikatakan kalau kami bertiga telah menggali kuburan nenek moyang mereka semalam, mungkin saja orang lain juga akan percaya.

terlihat seorang satpam berbadan tegap tengah menghalangi sekelompok orang itu dan saat ini terdengar sebuah teriakan dari luar," Roman, kembalikan uang kami!"

aku seketika terbengong, Alex dan Odele juga langsung mendaratkan padangan mereka kearahku," apakah kamu berhutang kepada orang lain?"

aku berkata dengan tidak berdaya," apakah kalian percaya? bagaimanapun aku memiliki uang miliyaran rupiah, untuk apa aku meminjam uang kepada orang lain? membeli pesawat?"

Odele dan Alex pun tidak berkata apapun dan menatap keluar. aku lalu berjalan keluar dan berkata," siapa kalian?"

orang yang memimpin sekelompok orang itu terlihat sedikit terkejut dan dia menatapku sambil berkata," apakah kamu Roman?"

aku mulai marah," kamu bahkan tidak tahu siapa aku? dan beraninya kamu menyuruhku untuk membayar hutang? apakah kamu tidak takut kalau aku mengantarmu ke kantor polisi?"

awalnya orang itu terlihat sedikit terkejut, namun beberapa saat kemudian, ia pun berkata dengan keras," untuk apa aku takut? membayar hutang adalah hal yang sangat wajar. aku tidak takut kalau harus melibatkan masalah ini kekantor polisi!"

" benar, meminta hutang adalah perlakuan yang wajar. siapapun tidak bisa mengelak."

setelah pria yang menjadi pemimpin kelompok itu berjata demikian, sekelompok orang yang ada dibelakangnya pun mulai berteriak," benar, kamu harus membayar hutangmu. didunia ini, tidak ada hutang yang tidak perlu dibayar."

aku lalu berkata dengan datarm" baiklah, kalau begitu tunjukkan kepadaku bukti peminjaman sekarang. kalau kamu tidak bisa menunjukkannya, aku akan segera menyuruh satpam dirumah sakit ini untuk mengusir kalian dari sini.

dikarenakan hari masih pagi dan waktu belum menunjukkan pukul 8, maka belum ada yang datang kerumah sakit ini untuk bekerja. tidak ada yang mengetahui hal ini kecuali satpam yang bekerja dirumah sakit ini. beberapa satpam yang masih menjaga tempat lain dan beberapa satpam yang ada disini pun memegang tongkat listrik dan mengelilingi sekelompok orang tersebut sambil menatap mereka dengan serius.

setelah mendengar perkataanku, tatapan para satpam itu semakin serius. jikalau aku tidak mengaku aku mempunyai hutang kepada mereka, mungkin sebentar lagi mereka akan segera diusir dari tempat ini.

pria pemimpin itu pun tertawa dan berkata," kami berani mencarimu kesini tentu saja karena kami mempunyai bukti peminjamannya. hanya saja disini terlalu ramai. kami khawatir kalau kamu akan merasa malu jika kami membicarakannya disini. bagaimana kalau kita membicarakannya diluar saja?"

" untuk apa keluar?"

jawabku dengan nada yang menolak. belakangan ini, begitu banyak masalah yang terjadi dikota Shenghai ini. semua perkataan bocah ini juga terdengar aneh. aku tidak memiliki persiapan apapun ketika mendengar perkataannya tadi.

tentu saja bukan karena aku berhutang kepada mereka, melainkan mereka mungkin saja telah menyediakan berbagai senjata diluar sana.

orang itu pun tersenyum dan berkata," tentu saja membicarakan hal ini dengan jelas. aku akan menunjukkan bukti peminjaman ini diluar nanti. bagaimana? apakah kamu ingin keluar?"

ketika melihat responku, ekspresi para satpam itu pun sedikit berubah. aku menghela nafas dan aku sama sekali tidak memiliki tenaga untuk menanggapi mereka lagi.

aku lalu menoleh dan berkata," BuOdele, maaf merepotkanmu untuk ikut pergi bersamaku. Alex, kamu tetap tinggal disini untuk menjaga Adham saja."

setelah mengatakan itu, aku pun berkata kepada pria pemimpin itu," baiklah, kami akan segera keluar dan aku juga ingin melihat apa yang ingin kalian lakukan diluar sana."

Odele sangatlah cerdas dan dia sudah mengerti semua maksudku. beberapa saat kemudian, Odele pun berdiri dan berkata," baiklah, aku akan pergi bersamamu."

ketika dia berdiri, tubuhnya yang indah itu tidak sepenuhnya tertutupi oleh seragam kepolisiannya yang sedikit ketat itu. namun ia terlihat lebih mengejutkan ketika ia mengenakan topi miliknya.

pria pemimpin itu terkejut dan dia menunjuk kearah Odele sambil berkata," dia... dia polisi?"

" benar."

aku lalu berkata dengan nada penasaran," kenapa?"

pria pemimpin itu langsung bersikap tenang dan berkata," tidak apa apa."

dan aku sadar akan sesuatu hal, setelah dia mengatakan itu, sekelompok orang yang ada diluar sana langsung berjongkok dan berlari dengan cepat kearah toilet.

aku pun tertawa cuek didalam hatiku dan aku hampir mengetahui semua identitas mereka. setengah dari mereka merupakan preman jalanan diluar sana. pihak ketiga ataupun keluarga Gong telah menerima informasi tentang aksi kami semalam dan sengaja menyuruh sekelompok orang ini untuk menanyakan kebenaran yang ada kepada kami.

tentu saja akan semakin baik jika aku keluar dan dihajar habis habisan oleh mereka.

tidak disangka keberadaan Odele membuat para preman itu seperti tikus yang bertemu dengan kucing. mereka pun tidak berani berkata apapun.

aku tidak lagi merasa ragu dan langsung berjalan kearah luar rumah sakit. Odele pun mengikutiku dari belakang. demi menghindari rencana jahat lainnya, aku pun menyuruh Alex untuk tetap tinggal disana. setelah kami keluar, tetap harus waspada. meskipun Adham tidak lagi berguna bagi pihak ketiga itu, namun ini juga tetap berbahaya jika keluarga Gong mendapatkan kesempatan ini.

setelah sampai didepan pintu rumah sakit, awalnya aku mengira kalau sekelompok orang akan membawa senjata dan menunggu kami disana. tidak disangka, aku dan Odele hanya melihat sebuah mobil yang berkendara kearah kami dan aku pun menoleh kebelakang sambil berkata kepada pria pemimpin itu," dimana bukti peminjaman itu?"

pria itu terlihat sedikit ragu dan dia pun tersenyum sambil berkata," hehe, kak, kami akan mengatakan yang sebenarnya kepadamu. sebenarnya kami tidak memiliki bukti apapun. kami menerima uang dari seseorang dan orang itu menyuruh kami untuk datang mencari seorang pria bernama Roman dan menghajarnya."

aku mengerutkan keningku," aku sedang bertanya kepadamu, dimana bukti peminjamannya?"

" bukti....."

ketika pria itu ingin berkata kasar, dia pun sadar kalau Odele yang berdiri disampingku itu mulai tersenyum. pria itu lalu berkata dengan wajah yang penuh kasihan," kak, kami tidak memiliki bukti apapun. aku sudah mengatakan yang sebenarnya kepadamu. kamu juga memiliki mata yang cerdas. kamu langsung mengetahui masalah pada kami ketika pertama kali menatap kami. kalau begitu, kami juga tidak perlu untuk tinggal disini lagi. kami akan pergi terlebih dahulu."

aku lalu berkata dengan tidak senang," datang dan pergi sesukamu, bagaimana mungkin itu boleh terjadi? berilah dua tamparan kepada dirimu sendiri."

jika itu dimasa dulu, aku tidak akan mempersulit hal ini lagi. namun karena dia telah memutuskan untuk pergi, aku hanya akan membiarkannya pergi. Hanya saja Odele ada di sini hari ini. bagaimana mungkin aku membiarkan orang-orang ini pergi dengan mudah? Jika aku tidak memberi pelajaran, aku khawatir mereka akan kembali menggangguku nanti.

aku tidak mungkin memukul mereka, hanya saja aku bisa membiarkan mereka memukul mereka sendiri.

setelah mengatakan itu, aku pun melirik kearah Odele," Bu Odele, apakah kejadian ini termasuk sebagai kasus penyerangan yang disengaja?"

Odele lalu tersenyum dan berkata," tentu saja, aku melihat dengan jelas kejadian ini dikamar pasien itu. ditambah lagi dengan penjelasan yang mereka berikan tadi, bagaimana kalau kalian ikut bersamaku kekantor polisi dan kita boleh menelusuri hal ini secara perlahan."

ekspresi pria pemimpin itu terlihat begitu murung," kak, kami telah melakukan kesalahan kali ini. aku bersumpah untuk tidak melakukan hal seperti ini lagi kedepannya."

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu