Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 296 Bajingan

Seperti dihasut setan saja, aku menyetujui permintaan Adit, lagipula seperti yang sering dikatakan Elina, musuh harus diselesaikan dan tidak menambah masalah, apalagi ini adalah acara pernikahan.

Awalnya aku berencana jalan-jalan bersama Elina, tetapi aku demam, suasana hati Elina juga buruk, rencana ini hanya bisa dibatalkan.

Tunggu sampai suasana hati membaik, aku menepuk-nepuk tangannya dengan pelan dan berkata, “Elina, kalau keluarga kamu sudah memutuskan seperti ini, biarkanlah Perusahaan Tekno ZWK menjadi sejarah.”

Elina mengangkat kepalanya dan menatap aku, tiba-tiba terkekeh, “Roman, dulu kamu memanggil aku Direktur Elina, kenapa tiba-tiba memanggil namaku? Aku tidak terbiasa.”

Aku berkata, “Kamu akan segera terbiasa. Selain itu, sekarang aku tidak sedang bekerja di perusahaan, yang sedang kita lakukan juga bukan hubungan bisnis, bukankah memanggil namamu lebih baik daripada Direktur Elina?”

Elina melototi aku yang sedang tertawa dan berkata, “Kamu hari ini istirahat saja di rumah, aku juga pulang dulu.”

Setelah berkata Elina berdiri, dia memakai tasnya dan meregangkan tubuhnya, lekuk tubuhnya yang indah terlihat, dan ditambah pakaian kasual yang sebelumnya belum pernah aku lihat, benar-benar sedikit menggoda.

Walaupun aku sangat ingin bersama Elina lebih lama lagi, tetapi bagaimanapun baru mengalami hal seperti itu, suasana hati Elina sepertinya juga tidak terlalu baik, aku juga berdiri dan berkata, “Kalau begitu kamu hati-hati di jalan, aku tidak mengantar kamu lagi.”

Elina mengangguk, berjalan ke depan pintu di bawah tatapanku, tiba-tiba berhenti lagi, saat aku sedang bingung, Elina balik badan dan berjalan ke arahku, tiba-tiba memelukku, kepalanya ditanamkan ke dadaku dan berkata, “Roman, kamu harus bekerja keras, jangan membiarkan Paman Karry mereka merendahkanmu.”

Aku tertawa, juga memeluk bahu Elina yang kurus, “Baik, aku akan membuktikan kepada keluargamu, aku Roman berhak menikahimu.”

Mendengar kata-kata ini, Elina memukul aku dengan tidak puas, walaupun dia tidak terlalu kuat, aku tetap pura-pura berteriak sakit.

“Huh, cabul.”

Wajah Elina sedikit memerah, dia menyisir rambutnya yang panjang, lalu balik badan dan pergi dengan keren, hanya meninggalkan sedikit aroma di kamarku.

Ketika aku keluar, aku melihat Elina jalan melewati belokan, menutup pintu dengan sedikit tidak rela, namun sepertinya setelah Elina pergi demamku kambuh lagi, dan rasa pusing datang dari kepala aku.

Setelah minum obat aku langsung berbaring di atas kasur, sangat cepat aku langsung tertidur.

Mungkin karena kebugaran fisik aku selalu baik, walaupun demam kali ini parah, tetapi tidak berlangsung lama, saat hari ketiga sudah pulih seperti biasa, aku seperti tertidur sangat lama, penuh energi.

Aku teringat hari ini mau membicarakan tentang pernikahannya Adit dengan Jilly, masalah menyuruh aku menjadi saksi pernikahan, aku meneleponnya, kata Adit dia baru menemukan tempat dan memberitahuku alamatnya.

Aku sedikit tersentuh, saat pria membicarakan tentang pernikahan, jika dompetnya cukup, maka akan dilakukan dengan penuh semangat dibanding melakukan hal lain.

Kata Adit dia sudah memesankan aku secangkir kopi, aku dengan senang hati setuju.

Setelah menutup telepon aku langsung turun, karena sudah beberapa hari tidak keluar rumah, melihat tempatnya juga tidak jauh, aku berlari ke sana, karena sekarang masih pagi, jadi juga tidak ada orang yang menggosipkan aku.

Kota Yanjing saat pagi hari orang yang terbiasa lari pagi juga tidak sedikit.

Setelah sampai di tempatnya, itu adalah sebuah kafe yang didekorasi dengan elegan dan tampak penuh gaya, aku masuk ke dalam, pelayannya datang dan bertanya ingin minum apa, aku langsung melihat Adit.

Aku langsung berjalan ke hadapan Adit, dia sedang bengong menatap ke luar jendela dengan tubuhnya yang tinggi, momen seperti ini tampak sedikit lucu.

Aku menepuk meja dengan pelan, mengambil kopi yang ada di depanku dan meminumnya, aku harus mengatakan walaupun kafe ini lebih terpencil, tetapi rasanya lumayan.

“Kamu, kamu sudah datang, hehe, aku tidak mengira akan begitu cepat, aku kira akan lebih lama.”

Adit berbicara beberapa kata dengan sungkan, aku sedikit terkejut, lagipula melihat langsung lebih bisa dipercaya daripada mendengar, dulu saat tinggal bersama aku tidak pernah melihat dia begitu sabar dan berbicara dengan lembut.

Aku berkata, “Tentu saja cepat, jarak rumah aku dengan tempat ini tidak jauh. Aku sudah sampai, kopinya juga sudah aku cicipi, kalau begitu kita langsung saja membicarakan intinya, kalian menikah saat Chinese Valentine, hanya tiga hari dari sekarang, kenapa sekarang baru terpikir hal ini.”

Adit berkata, “Sebelumnya tidak terpikir sama sekali untuk mencari saksi pernikahan, sekarang kebetulan kamu Roman pernah menyelamatkan kami, dulu juga teman sekamar, jadi aku baru kepikiran kamu.”

Setelah mengatakan Adit meminum kopinya, “Tetapi Roman, kali ini aku mencari kamu bukan hanya karena masalah pernikahan, masih ada satu hal lagi, aku juga ingin mendiskusikannya dengan kamu.”

Aku penasaran dan berkata, “Hal lain?”

Aku dan Adit selain dulu pernah menjadi teman sekamar, tidak ada hubungan yang lain, bahkan jika masalah pekerjaan, kita seharusnya juga tidak ada kesempatan untuk kerja sama.

Kalau aku tidak salah ingat, sebelumnya aku pernah mendengar secara kebetulan, Adit sepertinya adalah seorang reporter, dan aku bekerja dibidang real estate, keduanya tidak ada hubungan sama sekali.

Adit memiringkan mulutnya, terbatuk dan berkata, “Sebenarnya, salah satu teman aku yang ingin mendiskusikan sesuatu dengan kamu.”

Setelah mengatakannya hanya terlihat Adit terus menatap ke belakangku, aku juga mengkuti pandangannya dan melihat ke belakang, namun saat melihat ada yang datang, dan pupilnya mengecil secara tidak alami.

Clay!

Aku langsung menjadi waspada, aku melihat wajah Adit yang penuh senyuman terpaksa dan wajah Clay yang tanpa ekspresi, aku langsung mengerti apa yang sedang terjadi.

Aku tidak tahan dan mengomel, “Adit, aku berbaik hati datang untuk membantumu, tidak terduga ternyata kamu malah bersatu dengan Clay untuk melawan aku!”

Suara aku tidak kecil, kafe ini sangat jauh, untung karena masih pagi, saat ini tidak terlalu banyak orang di kafe, selain pelayan yang ada di bar melihat ke kita dengan terkejut, masih belum ada yang menyadari keanehan kita.

Clay berjalan kemari, aku mengerutkan dahi dan melihat dua pengawal yang tanpa ekspresi seperti dia yang berada di belakangnya, aku diam-diam memikirkan, jika mereka tiba-tiba menyerangku, potensi menang aku seberapa besar.

Akhirnya Clay datang ke samping aku, menyipitkan mata dan berkata, “Roman, lama tidak berjumpa.”

“Kalau boleh pilih, saat di Thailand seharusnya aku membuat kamu tidak ketemu aku lagi seumur hidup.”

Otot di seluruh tubuhku menegang, jika ada sedikit gerakan, aku bisa langsung kabur.

Saat ini dua pengawal itu juga sudah di sampingku, aku tidak tahu apakah mereka mebawa senjata, hanya harus menahan permusuhan untuk sementara.

“Hahaha, jangan gugup Roman, kamu yang di Thailand tidak takut terhadap apapun, kenapa pertemuan kali ini kamu begitu gugup. Pelayan, aku pesan secangkir kopi.”

Clay duduk dengan tidak peduli, dan Adit langsung bangun dengan senyum di wajahnya dan memberikan tempatnya untuk Clay.

Aku tenang sebentar, saat ini dua pengawal itu berdiri di lorong, kebetulan menahan aku di geladak, aku lebih baik duduk dan bertanya, “Katakanlah, Clay, untuk apa mencariku?”

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu