Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 190 Jangan berbuat sembarangan

Kecuali mereka bersedia untuk berdamai dan inisiatif membuat kompensasi permintaan maaf.

Terkait Timothy……dia pasti telah mengirim seseorang untuk menyelidikiku terlebih dahulu, dia juga tahu bahwa aku adalah temannya Jack, tetapi masih menerima uang dari Clay, dan mengirim seseorang untuk mencari masalah denganku, bahkan pistol pun juga dibawa kemari.

Dapat dilihat, dia sengaja, sengaja mencari masalah denganku untuk membuat marah Jack, atau untuk mencapai tujuan yang lain.

Aku tidak bisa berbuat apapun padanya sekarang, tetapi jika suatu hari dia dan Jack mulai berperang, maka aku tidak keberatan untuk membantu Jack.

Intinya, dendam ini simpan didalam hati terlebih dahulu.

Setelah Elina sedang berpikir secara mendalam, aku juga tidak berbicara, hanya melihat keluar jendela dengan tenang.

Pulau Phuket adalah tempat dengan cuaca yang terus berubah, cuaca dibulan Juni dan Juli tidak dapat diprediksi, dan biasanya akan turun hujan tanpa tanda sedikitpun.

Sekarang juga sama, hujan sebelumnya baru lewat beberapa saat yang lalu, dan sekarang mulai turun hujan lagi.

Hujannya tidak begitu deras, hampir sama seperti sebelumnya, mungkin sebentar lagi akan berhenti.

Setelah berpikir secara mendalam, Elina tiba-tiba bertanya: “Roman, jika Mark dan Clay bersedia berdamai denganmu, apakah kamu bersedia?”

Aku mengangguk kepala dengan pelan: “Lihat sikap mereka, jika cukup tulus, dan dapat membuatku percaya bahwa mereka tidak akan mencari masalah denganku lagi nantinya, maka tentu saja aku bersedia. Seperti yang kamu katakan, jika terus saling membalas dendam maka kapan akan selesai, jika dapat berdamai, tentu saja adalah yang paling baik.”

“Baik, kalau begitu aku akan mencari cara untuk membuat mereka berinisiaf berdamai denganmu.”

“Dengan sikap Mark, tidaklah begitu mudah. Oh iya, jika keluargamu mengetahui hal ini, mengetahui bahwa Clay tidak menjaga keselamatanmu, bahkan hampir menyakitimu, apakah keluargamu akan mencari masalah dengannya? Atau mencari masalah dengan keluarga Gong?”

Elina menggelengkan kepalanya tanpa berpikir lagi: “Seharusnya tidak, mungkin hanya para senior duduk berdiskusi, kemudian membiarkan Keluarga Gong sendiri yang menghukum Clay. Karena, hubungan kedua keluarga sangat baik, para senior kedua pihak sudah menjadi mitra bisnis selama puluhan tahun, sekarang sampai ke generasi Ayahku masih menjadi mitra bisnis, meskipun akan diam-diam berebut keuntungan, tetapi tidak akan bermusuhan secara terang-terangan.”

Aku juga menggelengkan kepala: “Apa gunanya dihukum keluarga sendiri, paling hanya dimarahi beberapa kata, atau tidak diperbolehkan keluar rumah, itu sama sekali tidak berpengaruh bagi Clay.”

“Mungkin, tetapi kamu jangan khawatir, aku akan berusaha untuk membujuk mereka, atau menggunakan cara lain, berusaha membuat Mark dan Clay berdamai denganmu. Menyelesaikan masalah ini, semua orang juga tidak perlu khawatir lagi.”

“Baik jika dapat seperti ini, jika mereka tidak menyetujuinya, kamu juga tidak perlu terlalu khawatir, tidak apa-apa, aku akan hati-hati juga tidak akan berbuat terlalu kelewatan.”

Ekspresi Elina menjadi sangat serius: “Bahkan jika mereka tidak mau berdamai, kamu juga tidak boleh berbuat sembarangan.”

Aku tidak berjanji padanya, juga tidak menolak, hanya tersenyum padanya.

“Roman, berjanjilah padaku, jangan berbuat sembarangan.”

“Aku tidak akan berbuat sembarangan, jangan khawatir.” Dengan tak berdaya, aku hanya dapat menganggukan kepala dan berjanji.

Namun, aku hanya mengatakan tidak akan berbuat sembarangan, aku akan membuat rancangan yang serius dan terencana.

Kecuali benar-benar tidak dapat melakukannya.

Setelah kembali ke kantor polisi, polisi memisahkan aku dan Elina, aku dibawa ke ruangan yang luas, cerah dan juga ada sofa, tempat ini tidak seperti ruang interogasi, malah lebih mirip ruang penyambut tamu.

Setelah memasuki ruangan, tidak ada orang yang memperdulikanku, sampai sekitar jam 4 an sore, akhirnya ada beberapa polisi berjalan masuk.

Polisi menanyakan detail kejadian lagi, dan menanyakan segala macam pertanyaan tentang detail catatan tadi, sepertinya sedang memastikan benar atau salah.

Menghabiskan waktu sekitar 1 jam, polisi baru berhenti bertanya dan memberitahuku bahwa aku sudah boleh pergi.

Ketika bertanya tentang Elina, mereka memberitahuku bahwa Elina sedang menungguku diaula.

Begitu melihatku, Wlina langsung bangkit dan menemuiku, bertanya dengan perhatian: “Kamu baik-baik saja kan?”

“Ya, hanya ditanyakan bagaimana kejadiannya, ayo kita pergi.”

“Baik.”

Kali ini, aku berinisiatif memegang tangan lembutnya, bergandengan tangan dengannya keluar dari kantor polisi.

Sebuah mobil berhenti diluar, kedua pria dengan tubuh kekar berdiri disamping mobil.

Begitu melihatku dan Elina, kedua pria itu dengan segera berjalan kemari.

Aku sedikit waspada, lalu menarik Elina ke belakangku.

“Nona Elina, maaf.” Salah satu pria meminta maaf menggunakan Bahasa mandarin.

Aku tertegun sebentar, Elina juga berjalan keluar dari belakang, menggerutkan kening lalu mengamati kedua pria itu.

Pria yang lainnya melanjutkan: “Karena tidak terlalu mengenal jalan, ditambah lagi pandangan yang tidak begitu jelas ketika hujan, jadi kami tertinggal mengikutimu. Ketika kami sampai disana, kebetulan melihat polisi membawa kalian masuk kedalam mobil, kemudian kami tahu bahwa terjadi masalah. Ini adalah kesalahan kami, kami tidak melakukan hal yang dipesankan Tuan Karry dengan baik.”

“Kalian adalah orang yang dikirim oleh Paman Karry?” Elina sedikit mengerti lalu bertanya.

“Ya, Tuan Karry He menyuruh kami mengikutimu secara diam-diam, untuk mencengah terjadi sesuatu.”

“Juga artinya, beberapa saat ini kalian selalu menguntitku?” Kerutan kening Elina semakin dalam lagi.

Pria itu berkata dengan sedikit malu: “Bukan menguntit, tetapi melindungimu secara diam-diam, kami adalah pengawal profesional.”

Elina sedikit tidak senang: “Apa bedanya itu, menguntit tetaplah menguntit.”

Pria itu tidak menjawabnya, hanya berkata topik lain: “Tuan Karry He telah membeli tiket pesawat ke Phuket, dan akan tiba pada pukul 10 malam.”

“Mengapa dia kemari?”

“Maaf, aku tidak tahu.”

Elina tidak lanjut bertanya lagi, setelah berpikir sejenak, dia menarikku berjalan turun dari tangga yang ada didepan pintu kantor polisi.

“Nona Elina, apakah akan kembali ke hotel? Biarkan kami yang mengantarmu saja.”

“Tidak perlu, aku kembali dengannya saja, kalian jangan mengikutiku lagi.”

“Tetapi Tuan Karry…..”

“Apakah tidak mendengar perkataanku? Jangan mengikutiku lagi.” Suara Elina sedikit dingin.

Melihat suasana sedikit canggung, aku menarik tangan Elina, lalu berkata: “Tidak apa-apa, biarkan mereka mengikuti kita saja, mungkin saja orang-orang itu belum menyerah, sedang bersembunyi disekitar dan lanjut mencari kesempatan untuk bertindak.”

Elina ragu sejenak: “Baiklah, kalau begitu kalian ikut dibelakang saja, tetapi tidak boleh mengikutiku sangat dekat, aku akan merasa sangat tidak nyaman.”

“Baik, Nona Elina.”

Kedua pengawal itu sepertinya sangat profesional, melihat aku dan Elina berjalan turun dari tangga, mereka langsung berpisah lalu mengawasi lingkungan sekitar.

Sepeda motor yang kusewa telah dibawa kembali oleh polisi, dan diparkir ditepi jalan depan kantor polisi. Di Thailand dapat terlihat deretan sepeda motor yang terparkir di sepanjang jalan, depan kantor polisi juga tidak terkecuali, diantaranya ada beberapa sepeda motor polisi.

Hujan juga telah berhenti, udara penuh dengan kesegaran, saat ini adalah waktu yang paling nyaman untuk mengendarai sepeda motor.

Datang ke samping sepeda motor, aku naik ke atasnya, Elina juga sudah duduk dan insiatif memeluk pinggangku.

Aku menyalakan mesin, kemudian melaju kearah hotel. Dari kaca spion dapat terlihat kedua pengawal mengemudi dibelakangku dengan tenang.

Setelah beberapa saat, aku berhenti didepan pintu hotel, lalu mengembalikan sepeda motor ditempat penyewaan kendaraan, lalu mengambil kembali depositku.

Setelah kembali ke hotel, aku tidak melihat Bayu, Wenny dan lainnya, mereka mungkin telah pergi bermain, juga mungkin mencari tempat untuk menikmati pijat Thailand atau sejenisnya, karena tadi hujan jadi tidak begitu cocok untuk pergi ke pantai.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu