Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 479 Memenuhi Pandangannya

Aku dan Alex berencana untuk memasukkan buah Ambergeris ke mulut Anakonda dan meracuninya.

Aku melihat Hilda dan orang-orang yang lainnya, aku berharap mereka bisa mengoleskan ekstrak Ambergris dengan lebih cepat, karena ada adegan yang menarik perhatianku.

Beberapa wanita di kelompok akan membalikkan badan mereka saat mengoleskan ekstrak Ambergris, ada juga yang memakai pakaian tebal seperti Elina, jadi bentuk tubuh mereka tidak terlihat.

Tapi Hilda terlihat agak malu, karena tubuhnya yang lebih berisi, beberapa bagian tubuhnya terlihat menjadi lebih besar, dan mantel yang dia pakai terlihat seperti kekecilan.

Tapi dia belum menyadari hal itu.

Tapi karena ada Elina di sana, aku tidak bisa terlalu bebas melihat, jadi aku hanya meliriknya sekilas dan memalingkan wajahku.

"Ah!"

Tapi tak lama kemudian, suara teriakkan terdengar dari arah Hilda.

"Ada apa?"

Aku dengan cepat pergi memeriksanya, dan saat itu aku bisa melihat kalau kepala Anakonda muncul dari semak-semak, dan menatap kami dengan tajam, Anakonda yang sangat panjang itu terus merayap mendekati kami.

Karena Anakonda itu terus bergerak, terbentuk gelombang air yang cukup kuat, meskipun sebelumnya kami sudah pernah melihat Anakonda ini danau, kami tetap saja merasa ketakutan setiap kali melihatnya lagi.

Anakonda ini terus menatap kami, dan tiba-tiba dia menggerakkan kepalanya yang besar, dia mengalihkan pandangannya dari Hilda yang gemetaran dan mengubahnya ke arahku.

Saat itu juga aku bisa merasakan sekujur tubuhku merinding, Anakonda ini mengenaliku!

Setelah menatapku, Anakonda itu perlahan mengangkat kepalanya, dan seperti yang dilihat di televisi, seakan-akan dia sedang berdiri tegak, kepala Anakonda ini terlihat semakin tinggi karena dia menaikkan sebagian tubuhnya.

Kepala makhluk yang menakutkan ini terus bergerak mengikuti setiap pergerakkan tubuhku, aku dengan keringat dingin, aku terus berusaha mengurangi rasa takut di hatiku, dan secara diam-diam aku berusaha menggambil senapan yang berada di pinggangku

Dari posisiku sekarang, sangat sulit bagiku untuk memembak matanya, tapi kalau aku ingin menggunakan buah Ambergris untuk meracuninya nanti, aku harus menggunakan menembaknya dengan senapan dulu sekarang.

Memikirkan hal ini, aku bisa merasakan ada sedikit keberanian yang muncul di hatiku, kami baru saja mengoleskan ekstrak ambergris di tubuh kami yang bisa digunakan untuk melawan serangan Anakonda ini.

Saat ini, kami memiliki dua buah Ambergris yang bisa digunakan untuk meracuni Anakonda ini, dan sebuah senapan yang tidak terlalu berguna.

Hal ini membuat mentalku menjadi lebih berani.

Aku memuat peluru senapanku, terdengar suara 'klik' yang jelas, aku lalu menarik pelatuk, dan diam-diam mengarahkannya ke kepala Anakonda itu.

Anakonda itu sepertinya masih mengingat kejadian tadi malam, jadi dia tidak menyerang kami dengan terburu-buru, Anakonda ini terus mengancam kami dengan membuka mulut dan menunjukkan taringnya.

Tapi kami semua sudah melewati banyak hal, dan sekarang kami bukan hanya sebatas pekerja kantoran yang hidup dengan mewah di kota, kami tiba-tiba menemukan seekor Anakonda yang mengerikan, untuk sesaat kami semua merasa terkejut dan takut, tapi beberapa detik kemudian kami lalu sadar kembali dan mulai berwaspada.

Wajah semua orang terlihat sangat pucat dan ketakutan, tapi tidak ada yang merasa panik, mereka semua lalu menatapku, aku menarik napas dalam-dalam dan berkata: "Aku dan Alex akan berdiri di posisi yang bersebrangan, dan yang lainnya akan berkumpul di tengah."

Selesai berbicara, semua orang langsung bergerak ke posisi mereka masing-masing, dan kami membentuk lingkaran, aku berdiri di depan, menghadap kepala Anakonda yang besar dan menakutkan itu, dan Alex berdiri di posisi yang bersebrangan denganku.