Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 288 Mematahkan Kedua Kaki Sendiri

Mark terus tersenyum dingin sambil membenarkan kacamatanya, “Roman, kamu jangan berontak lagi, aku tahu kamu sudah lapor polisi, tapi apa gunanya?”

Sambil mengatakannya, dia menunjuk ke sekeliling, “Ruangan ini hampir tidak ada rongga sedikit pun, jikalau ada polisi di luar sana, mereka juga tidak akan bisa untuk masuk ke dalam sini. Aku tahu kamu hebat dalam bertarung, maka dari itu, aku secara khusus mengundang beberapa petarung hebat, jika kamu tidak melakukan perlawanan, aku bisa membuatmu mati dengan lebih nyaman.”

Mark sedang tertawa puas, dan aku juga sedang mengamati seluruh ruangan yang ada, pada akhirnya aku melihat sebuah gudang di lantai satu yang telah lama ditinggalkan.

Awalnya ada tangga dari gudang lantai satu yang terhubung dengan lantai dua, tapi tangga itu telah diblokir mati oleh Mark, sedangkan di belakangnya, terdapat dua orang pria dengan tubuh tinggi kekar berpakaian serba hitam, ada codet di bagian mukanya, raut wajah mereka menyeringai.

Dan di sekeliling juga terdapat belasan preman lokal, mungkin mereka adalah bawahan dari para pria berpakaian itu, mereka juga dibekali dengan senjata yang biasa dipakai untuk pertarungan jalanan, tatapan tajam mereka menatapku seperti seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya.

Aku melihat sekeliling, tapi tidak ada sosok orang yang ingin aku lihat, aku pun bertanya, “Mark, di mana Imel dan lainnya?”

Mark tersenyum ganas, “Tenang saja, mereka masih aman untuk saat ini, tapi jika kamu melakukan perlawanan, maka, kamu tahu sendiri.”

Mendengar perkataan Mark yang baru saja, rasanya aku ingin menghantam wajahnya, tapi aku tetap harus mengontrol emosiku, “Aku juga tidak akan basa-basi dengan kamu, jika dalam satu menit aku tidak melihat mereka, maka, aku akan segera pergi.”

Sambil berbicara aku memundurkan langkahku ke arah pintu di mana aku bisa bebas keluar masuk, “Kamu seharusnya tahu, apa yang akan terjadi setelah aku keluar dari pintu ini. Mark, yang kamu inginkan hanyalah nyawaku, mengapa kamu harus melibatkan orang lain?”

Sambil berbicara aku juga memperhatikan sekeliling, lalu mempertimbangkan jika aku dan mereka bertarung, aku memiliki beberapa siasat yang bisa menjamin kemenangan, tetapi setelah diperkirakan, aku malah mendapat sebuah kesimpulan yang tidak membantu, bahkan jika kedua pria berbaju hitam yang ada di sisi Mark tidak turun tangan, aku juga bukan tandingan dari belasan preman lokal ini.

Sudut bibir Mark sedikit berkedut, “Baiklah, karena kamu begitu menginginkan untuk melihat, maka aku akan memperlihatkannya padamu. Lagi pula, hari ini kamu harus mati di sini, anggap saja ini hanya untuk memenuhi keinginan terakhirmu. Untung kita saling mengenal.”

Mark pun berbicara dengan seorang pria yang ada di sampingnya, pria itu segera berjalan ke arah belakang gudang, dan tak lama kemudian membawa dua orang keluar dari sana.

Ketiga tangan orang itu masing-masing telah terikat oleh seutas tali yang menyambung, terlihat ada Imel, Adit, dan Jilly muncul di hadapanku.

Setelah mereka melihat keberadaanku, Imel segera memberontak, dia berusaha berteriak, tapi tidak jelas karena mulutnya telah disumbat oleh kain.

Hatiku seketika lega begitu melihat mereka bertiga, meskipun raut wajah mereka terlihat sedikit trauma, tapi setidaknya mereka tidak terluka sedikit pun.

Aku kembali melihat Imel dengan seksama, meski wajahnya terlihat sedikit memerah dan tatapannya sedikit sayu, tapi dia baik-baik saja.

Mark menjentikkan jemarinya, ketiga pria itu memahami apa maksud dari Mark, mereka segera mengeluarkan kain-kain yang ada di mulut mereka, seketika gudang yang sedari tadi sunyi, tiba-tiba terdengar suara.

“Cepat lari, Roman. Jangan hiraukan aku, kamu tidak akan menang melawan mereka!”

Teriak Imel dengan mata berkaca-kaca.

“Roman, dasar kau bajingan! Melibatkan aku dan Jilly diculik, pergi kamu, kamu benar-benar pembawa sial… …”

Adit dan Jilly menatapku dengan pandangan benci dan marah, raut wajahku tanpa ekspresi, perasaanku sungguh tidak bisa diutarakan.

Aku bertanya dengan serius, “Mark, harus bagaimana agar bisa melepaskan mereka?”

Mark menyipitkan matanya, “Melepaskan mereka? Bukan tidak boleh, tapi jika kamu mematahkan kedua kakimu sendiri, maka aku akan segera melepaskan mereka.”

Sambil berkata Mark melambaikan tangannya kepada seseorang preman, lalu dia melemparkan sebatang kayu padaku.

Mematahkan kedua kakiku sendiri?

Aku pun mengambil batang kayu itu dan menggenggamnya dengan erat di telapak tanganku, lalu aku menatap Mark, “Bagaimana kamu bisa menjamin, jika aku mematahkan kedua kakiku, lalu kamu melepaskan mereka?”

“Jangan lakukan itu, Roman! Cepat lari, jangan percaya omongannya!”

Imel segera memberontak ketika mendengar perkataan dariku, Adit dan Jilly mereka berdua terdiam, mungkin mereka merasa, orang sepertiku tidak akan rela melumpuhkan kaki demi menyelamatkan mereka.

“Dasar jalang busuk, banyak bacot!”

Mark tiba-tiba berbalik badan dan melayangkan sebuah tamparan ke wajah Imel, seketika sebuah bercak merah menempel di wajah putih Imel. Aku sungguh tidak kuasa mendengar jeritan Imel.

“Berengsek! Beraninya sama wanita, kalau punya nyali sini lawan aku!”

Emosiku semakin membara melihat Imel yang tak berkutik di tempatnya.

“Lawan kamu? Tentu saja, kamu harus mempertanggung jawabkan, apa yang sudah kamu perbuat! Aku Mark, orang yang tidak membicarakan logika, karena kamu telah mematahkan satu kakiku, maka hari ini, aku akan mematahkan kedua kakimu, adil kan?”

Raut wajah Mark perlahan-lahan berubah menjadi semakin bengis, “Apakah kamu tahu, jika bukan karena kamu, aku pasti sudah bersama dengan Elina, dan setengah bisnis keluarganya juga seharusnya telah menjadi milikku, tapi karena kamu, semuanya telah hancur……Roman, coba kamu pikirkan, harus bagaimana aku membalasmu agar bisa menghilangkan dendamku?”

Sambil berbicara, Mark kemudian menundukkan kepalanya, “Dan juga, jika hari ini kamu tidak datang, maka aku akan menyuruh temanku untuk mengundangmu.”

Begitu dia melontarkan kata-kata itu, kedua pria kekar berbaju hitam langsung berjalan ke arahku, dan preman yang lain juga terlihat mulai mengambil senjatanya, berteriak menyerang ke arahku.

Apa mereka menginginkan nyawaku?

Dalam hatiku tersenyum dingin, pada saat yang bersamaan, aku memperhatikan kedua arah datangnya orang-orang ini, dan pada akhirnya, dua pria kekar ini sampai terlebih dahulu, lalu melayangkan serangan satu per satu.

Pria kekar sebelah kiri membawa sebatang pisau Sanleng yang sangat tajam dan mematikan, jika aku tertusuk dengan benda itu, jika tidak mati aku pun pasti sekarat. Lalu pria yang sebelah kanan membawa stick Nunchaku atau yang biasa disebut dengan double stick. Kedua senjata ini menyerangku dari kedua sisi.

“Bunuh dia! 2 miliar bagi siapa yang membunuhnya.”

Suara Mark juga mulai terdengar.

Secara langsung, aku tidak tinggal diam, segera aku bergegas memundurkan langkahku ke dekat pintu, lalu berteriak, “Aku tidak menyangka, ternyata diriku begitu berharga, seandainya aku bisa membunuh diriku sendiri, aku juga ingin mendapatkan hadiah itu.”

Sejak Mark membeli Bruce di Thailand, lalu membeli tantara bayaran dan bekerja sama dengan Timothy, hingga sekarang tidak tahu lagi berapa jumlah uang yang telah dihabiskan, jika ditambah dengan 16 miliar yang aku minta kemarin, Keluarga Gong sebenarnya sudah menghabiskan puluhan miliar.

Diam-diam aku juga senang tapi juga gugup, senang karena Keluarga Gong telah menghabiskan uang semakin banyak dan kekuatannya semakin melemah, suatu saat nanti di mana aku berhasil memegang Perusahaan Grup Wering, maka aku akan mudah melawan Keluarga Gong.

Kemudian gugup karena, uang yang dikeluarkan oleh Keluarga Gong tidak pernah sia-sia. Setiap kali aku bagaikan menginjak garis kematian, seperti sekarang ini, jika sedikit saja merasa lengah, maka aku akan hancur.

Aku berusaha menghindari serangan dari kedua pria berbaju hitam ini, aku sungguh tidak menemukan kesempatan untuk melawan, sedangkan preman yang lainnya telah tiba di dekatku, tetapi mereka tidak berani maju, mungkin karena kekuatan luar biasa yang ditunjukan oleh kedua pria kekar ini.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu