Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 159 Pertarungan

Ekspresi Warren berubah drastis: "Tuan Basero, ini......bagaimana bisa Sungky melakukan hal yang tidak masuk akal seperti ini? Bahkan jika dia diberi nyali, dia juga tidak berani bersikap tidak sopan kepada partner kerja sama Tuan Suchart. Ngomong-ngomong, partner kerjasamanya yang mana?"

Basero tersenyum sinis: "Dia adalah Tuan Roman, Tuan Suchart sangat mementingkan partner kerja samanya yang ini. Apakah Sungky telah melakukan hal yang tidak masuk akal, kamu tanya sendiri kepadanya."

Setelah mendengar kata-kata Basero, Warren berkeringat dingin, menatap Sungky dengan rasa sulit percaya.

Sungky menundukkan kepala: "Maaf, aku tidak tahu Tuan Roman adalah partner kerja sama Tuan Suchart, jika aku tahu, bahkan jika memberi aku sepuluh nyali aku juga tidak berani bersikap tidak sopan kepada Tuan Roman, sebenarnya semua masalah ini disebabkan oleh Eve, aku......"

"Kamu masih berani membantah!"

Dia belum selesai berbicara, Warren tiba-tiba menamparnya dengan keras, suaranya sangat jernih dan kencang.

"Tuan Roman." Warren balik badan menghadap aku, dan membungkukkan badannya:

"Tuan Roman, maaf, anak aku ini sudah terbiasa tidak ada aturan, ini salah aku, aku tidak mendidiknya dengan baik, kali ini aku pasti akan memberinya pelajaran, memberi penjelasan kepada Tuan Roman, dan menyuruhnya mengatur waktu lagi untuk mengunjungi Tuan Roman untuk minta maaf......"

"Tidak usah mengunjungi aku untuk meminta maaf." Aku memotong pembicaraannya dengan melambaikan tangan sambil tertawa, karena aku tahu kata-kata dia ini sebenarnya ingin membebaskan Sungky.

"Kalau begitu......jika Tuan Roman ada persyaratan, selama aku bisa memenuhinya, aku pasti akan memenuhi keinginan Tuan Roman."

"Hehe, kamu jangan khawatir, aku tidak akan menyulitkan dia, tadi dia ingin aku ke klub tinju untuk bertanding dengannya, ini harus dilakukan, selama dia mau bertanding denganku, aku tidak ada persyaratan lain."

Warren tertegun: "Bertanding di ring tinju?"

"Iya."

Warren melihatku dengan bingung, lalu berbalik melihat putranya.

Sungky sedang menunduk dengan wajah pucat.

Ekspresi Warren lama-lama menjadi serius, dia mungkin bisa melihat dari ekspresi Sungky, pertandingan ini tidak mudah dilawan.

Aku tersenyum sinis: "Kenapa? Aku tidak menyuruh Tuan Basero membereskanmu, hanya ingin dengan adil bertanding denganmu, begitu saja tidak mau?"

Warren buru-buru mengaggukkan kepala: "Mau, tentu saja mau, bisa bertanding dengan Tuan Roman di ring tinju adalah sebuah kehormatan bagi Sungky, dia sangat menginginkannya."

Setelah mengatakannya, dia menatap Sungky beberapa kali, Sungky juga menundukkan kepala dan bilang mau dengan sambil tertawa.

"Kalau begitu tidak usah basa basi lagi, cepat mulailah."

"Baik."

Warren tidak berani mengatakan apa-apa lagi, langsung membawa kami ke ruang ganti baju.

Aku menyuruh Bayu dan Wenny mencari tempat duduk, menyuruh Bruce dan anak buahnya untuk bantu mengawasi mereka, beri mereka camilan dan minuman atau apapun itu, Basero dan dua anak buahnya terus mengikuti aku.

Masuk ke dalam ruang ganti baju, saat aku baru mau ganti baju, ponselku tiba-tiba berbunyi.

Aku mengambil dan melihat, sedikit terkejut, ternyata adalah telepon dari Elina.

Sejak terakhir kali aku pulang ke hotel dengan aroma alkohol dan parfum wanita lain, malam itu Elina menasihati aku untuk tidak bergaul lagi dengan Jack, setelah kami mengalami beberapa konflik, dia tidak pernah berbicara denganku lagi, apalagi meneleponku.

Jadi, telepon ini membuat aku sedikit kaget, dan juga sekarang sudah lewat dari jam 10 malam.

Dalam kebingungan, aku mengangkat telepon, terdengar suara Elina dengan nada cemas dari telepon: "Roman, kamu dimana? Apakah kamu berkelahi dengan orang lain?"

Aku bengong sebentar: "Bagaimana kamu bisa tahu?"

"Aku melihat videonya."

"Video apa?"

"Video dalam grup kolega perusahaan, di dalam video terlihat kamu mematahkan tangan orang luar negri, juga di kelilingi oleh banyak orang Thailand."

Aku mengerutkan dahi: "Video dalam grup kolega perusahaan? Siapa yang kirim?"

"Seorang kolega perusahaan melihatnya di aplikasi video domestik, lalu mengirimnya ke grup."

Aku tiba-tiba terpikir, mungkin tadi di bar ada orang Tiongkok yang melihat kejadian itu, lalu merekamnya dan mengunggahnya di situs video, kebetulan dilihat oleh kolega perusahaan.

Tetapi ada kemungkinan juga orang yang berniat buruk sengaja merekamnya, tujuannya sangat jelas, paling tidak dia ingin memfitnahku.

Jika ada orang yang menyuruhnya, orang-orang itu benar-benar sangat membosankan, menggunakan segala trik, kesempatan sekecil apapun juga mau dimanfaatkan.

Bagi aku, video berkelahi atau apapun itu semuanya tidak apa-apa.

Jika ada orang yang menjelaskan kejadian yang ada di video dari awal sampai akhir di kolom komentar di bawah video, menurut aku akan ada banyak orang yang memberi like, bilang aku berkelahi dengan baik.

Banyak orang yang membenci sampah seperti ini.

"Roman, ada apa? Kenapa tidak berbicara?" Elina bertanya dengan cemas ditelepon.

"Tidak kenapa-kenapa, jangan khawatir, aku sekarang sudah tidak apa-apa."

"Kamu dimana sekarang?"

"Masih ada di bar yang ada di video kan."

"Kamu cepat pulang, kalau nanti berkelahi dengan mereka, kamu akan kesulitan."

Aku tahu dia mencemaskan aku, jadi dengan rasa bersyukur aku menjawabnya: "Direktur Elina, terima kasih atas perhatianmu, tetapi kamu jangan khawatir, aku benaran tidak apa-apa, ada beberapa teman yang kenal dengan bos pemilik bar ini, sudah datang untuk berdamai, aku disini sebentar lagi baru pulang."

"Apakah benar sudah tidak apa-apa?"

"Benar."

Elina sepertinya menghela nafas lega di telepon: "Bagus kalau tidak apa-apa, aku hanya takut sifat kamu yang begitu......jangan salah paham, maksud aku bukan sifat kamu tidak baik, tetapi maksud aku hanya kamu......terlalu jujur, juga lebih keras kepala. Oh iya, aku lihat di video kamu sedang bersama dengan beberapa pemuda, apakah mereka adalah teman sekolahmu?"

"Iya, mereka adalah beberapa teman sekolahku dulu yang berpariwisata ke Thailand yang pernah aku beritahu ke kamu sebelumnya"

"Kalau begitu kamu temani saja temanmu, ingat jangan berkelahi dengan mereka, cepat pergi dari bar itu, aku lihat di video lingkungannya sangat kacau, tempat seperti itu paling mudah terjadi sesuatu."

"Baik, aku sebentar lagi langsung keluar."

"Kalau begitu aku tidak mengganggumu lagi, bye."

"Iya, bye."

Saat mau menutup telepon, aku tidak tahan lagi dan bertanya: "Direktur Elina, apakah kamu mau keluar untuk makan camilan malam?"

"Makan camilan malam?" tidak usah deh, kamu sedang berkumpul dengan teman sekolahmu, orang asing seperti aku tidak cocok untuk bergabung." Elina tampaknya sedikit ragu.

"Tidak mengganggu kok, ada satu teman sekolahku yang pernah bertemu denganmu sebelumnya, katanya ingin bertemu denganmu lagi."

"Teman sekolahmu pernah bertemu denganku? Laki-laki atau perempuan?"

"Perempuan, dia yang paling cantik di dalam video, dia bernama Wenny."

"Oh, pantas saja aku merasa dia sepertinya tidak asing, tetapi tidak ingat pernah bertemu dimana, dia bekerja di bidang apa?"

"Dia bekerja di lembaga modal ventura, di Shenghai juga."

"Mendengar kata-katamu aku sepertinya mulai ingat."

"Jadi nanti kamu mau keluar makan camilan malam bersama tidak?"

Elina ragu lagi, setelah beberapa saat, baru berkata: "Liat kondisi, aku takut nanti saat kalian keluar dari bar sudah terlalu larut."

"Tidak akan terlalu malam, kalau tidak nanti saat aku keluar dari bar, aku telepon kamu lagi?"

"Iya, boleh."

"Kalau begitu nanti aku hubungi lagi, bye."

"bye."

Setelah menutup telepon Elina, aku menundukkan kepala dan terdiam beberapa saat, lalu menyimpan ponselku, mengganti celana tinju yang sudah disiapkan Warren untukku.

Basero sambil memberitahuku informasi yang dia ketahui tentang Sungky, sambil membantuku membaluti tanganku dengan perban.

Tidak lama, aku dengan kaki telanjang dan telanjang dada keluar dari ruang ganti baju, berjalan di sepanjang lorong menuju klub tinju.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu