Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 462 Air

Baru satu jam berlalu sejak pertemuan kami dengan harimau bertaring tajam, dan matahari mulai bergerak ke arah barat, tetapi kami malah merasa telah melalui satu abad lamanya.

Sekujur tubuh kami semua mencucurkan keringat dingin.

Kami mengawasi situasi di sekitar sambil beristirahat, menenggak air segar, dan makan, akhirnya kami selesai makan malam.

Aku bangkit berdiri, menepuk pantatku dan berkata, "Ayo pergi, jangan buang-buang waktu lagi, kita tidak punya banyak waktu sekarang, kalau kita tidak pergi sampai hari gelap, tidak tahu apa yang akan terjadi nanti."

Saat ini Alex menghampiriku dengan gelisah dan bertanya, "Roman, ada hal yang ingin kubicarakan denganmu."

"Masalah apa?"

"Apa kamu ingat tiga gambar yang kita lihat di batu sebelumnya?"

Ekspresi wajah Alex tampak tidak tenang, dan ketika dia berbicara, semula tim yang baru saja mendapatkan semangat kini kembali terdiam.

"Total ada tiga gambar di atas batu, yang pertama adalah gambar seekor harimau, dan kita baru saja bertemu dengan harimau bertaring tajam, jika kita tidak beruntung, mungkin kita sudah tewas sekarang. lalu gambar yang kedua...."

Tanpa perlu Alex mengatakan kalimat yang terakhir pun semua orang tahu apa yang ingin dikatakan olehnya.

Selain Elina dan aku, sisanya belum pernah melihat bentuk asli dari anaconda, tetapi anaconda adalah gambar kedua, dan harimau yang baru saja kami temui adalah gambar pertama.

Berdasarkan logika, anaconda jauh lebih sulit untuk ditangani daripada harimau bertaring tajam.

Bagaimanapun, kami sudah mengatakan sebelumnya bahwa tenaga anaconda tidak sekuat harimau, tetapi yang namanya ular bukanlah jenis hewan yang jinak.

Aku berkata, "Kalian tidak usah cemas, kita kabur saja jika nanti benar-benar ketemu anaconda, menurut pengamatan kami, ketika anaconda berada di pinggiran, itu hanya akan menyerang orang yang ingin melarikan diri dari pulau, namun orang lain, dia seolah-olah tidak melihat.

Elina setuju denganku, "Benar, kami sudah bertemu dengan anaconda sebanyak tiga kali sebelum dan sesudah, jika anaconda ingin memangsa kami, kami pasti tidak bisa kabur, alasannya adalah bahwa anaconda tidak terlalu memusuhi kita."

Fox merenung sejenak dan berkata sembari tersenyum, "Baguslah kalau begitu, aku harap perjalanan terakhir kita akan penuh kejutan."

Beberapa gadis juga terdiam, semua orang merasakan tekanan yang besar, apapun yang kukatakan saat ini akan sulit untuk menghibur semuanya, jadi aku hanya dapat mengatakan, "Dengan kata lain, tidak peduli apapun situasi dan masalah, karena kita semua datang ke sini, jadi kita hanya bisa melanjutkan perjalanan, jika tidak, ini sama saja dengan menyia-nyiakan usaha kita selama ini.

Aku mengeluarkan senapan dan berkata. "Tadi kalian memintaku untuk membunuh harimau bertaring tajam saat aku berhasil mengenainya, tapi lihatlah, aku hanya memiliki tujuh biji peluru sekarang, setiap tembakan setara dengan mengurangi perlawanan kita terhadap mara bahaya berikutnya, selain itu, kita tidak berhasil membunuh harimau bertaring tajam dengan tujuh peluru ini. Dan begitu kita benar-benar berbalik, kita, yang hanya memiliki tujuh peluru tersisa, tidak akan bertahan pada musim berikutnya dalam hal apa pun. "

Aku berdehem, "Dan yang terpenting, harimau adalah binatang buas yang sangat pendendam. Kali ini kita menyakitinya. Ketika dia pulih, dia akan menemukan kita lain kali, selain itu, dia pasti akan menghabisi kita semua. Apa kalian masih mau lanjut pergi?"

"Mau, ayo kita pergi!"

"Tentu saja, kita akan melakukan apapun yang kamu katakan, Roman."

Beberapa gadis yang mendengar ucapanku tiba-tiba menganggukkan kepala seolah-olah seperti anak ayam yang mematuk beras di tanah, ekspresi panik muncul di wajah mereka.

Harimau pendendam?